27 Juni 2020

Rapat Pleno SMSI: Media Diminta Arif Dalam Memberitakan Produk DPR

Liputansumsel.com
Jakarta- liputansumsel.com--Para pengelola media massa, khususnya media siber diserukan untuk berhati-hati, dan proporsional dalam menyikapi kondisi sosial politik terkait Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
     Produk legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belakangan ini  cenderung menimbulkan polarisasi dan perpecahan dalam masyarakat. Karena itu media massa juga diminta lebih arif dan proporsional dalam memberitakan produk legislasi DPR yang kadang-kadang mendahulukan  sisi politik dari pada kepentingan bangsa.
     Seruan itu mengemuka setelah melalui pembahasan rapat pleno Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jumat sore (26/6/2020) melalui aplikasi Zoom yang dihadiri para pengurus SMSI. Rapat pleno dipimpin oleh Ketua Umum SMSI Firdaus, didampingi Sekretaris Jenderal SMSI HM Untung Kurniadi.
     Rapat pleno tersebut selain membahas rencana rapat kerja nasional SMSI, juga membicarakan persoalan bangsa, termasuk soal Pancasila yang menjadi dasar negara kita.
     SMSI yang beranggotakan lebih dari 1000 perusahaan media siber di seluruh Indonesia, merasa terpanggil untuk membahas masalah kebangsaan yang terbelah gara-gara produk DPR.
     Produk legislasi DPR terakhir yang menimbulkan perpecahan di masyarakat adalah RUU HIP. “Kami prihatin terhadap produk DPR yang hanya menimbulkan polarisasi dan perpecahan dalam masyarakat,” kata Firdaus.
       Menurut Firdaus, Pancasila yang selama ini menjadi dasar negara dan melandasi organisasi-organisasi di Indonesia harus tetap dipertahankan. Jangan ada pihak-pihak yang mengganggu, melemahkan, atau mengubah Pancasila melalui cara apapun.
    “Kalau Pancasila diubah dengan RUU HIP ini, negara kita ini mau jadi apa? Pancasila juga sudah menjadi landasan organisasi kita SMSI. Kalau Pancasila diubah, mau dikemanakan arah organisasi ini,” kata Firdaus yang disambut para peserta pleno dengan kata sepakat, “RUU HIP harus dicabut”.
     Sedikitnya ada empat poin di dalam RUU HIP yang paling banyak diprotes oleh berbagai kalangan. Pertama, tidak dicantumkannya TAP MPRS soal pelarangan PKI dan komunisme dalam konsideran.
     Kedua adanya frasa “Ketuhanan yang berkebudayaan” dalam pasal 7 ayat (1) dan konsep Trisila dan Ekasila dalam pasal 7 ayat (2) yang dinilai mengesampingkan agama. RUU HIP tersebut telah disahkan menjadi RUU inisiatif Dewan Perwakilan Rakya (DPR). 
    SMSI dalam menyikapi RUU HIP tersebut, selain menolak, juga akan melakukan kajian mendalam mengenai apa saja yang akan kena dampak negatif kalau sampai RUU HIP disahkan. (***)

Peduli Pedagang Pasar Tradisional, Feby Deru Beri Bantuan APD

Liputansumsel.com
Bagikan masker dan face shields di pasar Kebon Semai dan pasar Sekip Ujung
Palembang -Liputansumsel.com-- Memasuki new normal atau tatanan baru masyarakat kini dapat mulai beraktivitas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi covid-19. Salah satu benda yang kini harus tetap digunakan selama beraktivitas adalah alat pelindung diri (APD) berupa masker dan face shields (perisai wajah/tameng wajah) sehingga bisa memproteksi diri lebih baik.

Dengan penggunaan face shield diharapkan bisa mengurangi resiko terkena droplets, melindungi ketika berinteraksi langsung dalam jarak dekat, dan mengurangi sentuhan tangan dengan wajah.

Untuk itulah sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat khususnya para pedagang pasar tradisional yang aktivitasnya berada dalam kerumunan dan rentan terpapar covid-19, Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru didampingi Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya bekerjasama dengan satgas covid-19 Sumsel bidang ekonomi, hari ini Jumat (26/06) membagikan 261 APD berupa masker dan face shields bagi para pedagang di pasar Kebon Semai, dan 486 APD bagi pedagang di pasar Sekip Ujung.

Feby Deru menghimbau kepada para pedagang untuk selalu mengenakan APD selama beraktivitas di pasar, sebagai langkah mencegah dan memutus mata rantai covid-19. "Bapak/Ibu tolong tetap gunakan masker dan face shields ini selama beraktivitas, agar tetap nyaman selama melakukan transaksi antara pedagang dan pembeli. Langkah pencegahan kita mulai dari diri kita sendiri", tegasnya.

Aktivitas dan produktivitas perekonomian lanjut Feby tetap dapat dilakukan masyarakat asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, face shield, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.

"Itu usaha yang bisa kita lakukan semaksimal mungkin, dan jangan lupa agar memperhatikan stamina dan kesehatan/imun tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat, vitamin, serta berolahraga", imbuhnya.

Feby Deru pun menyempatkan diri berbincang sejenak dengan sejumlah pedagang baik di pasar Kebon Semai dan pasar Sekip Ujung sembari menyosialisasikan agar para pedagang tak lupa untuk selalu mengenakan APD.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Iwan Gunawan mengungkapkan pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru yang telah mewujudkan kepeduliannya bagi masyarakat khususnya para pedagang dengan membagikan APD. 

"Apresiasi kami sampaikan kepada bu Feby yang secara bersama-sama dengan tim satgas covid-19 Sumsel bidang ekonomi bersedia memberikan bantuan APD. Ini sesuai apa yang dipesankan pak Gubernur bahwa selama covid-19 aktivitas dan produktivitas ekonomi bisa tetap berjalan, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan", bebernya.

Iwan menambahkan penangangan dan pencegahan covid-19 ini tak bisa dilakukan secara parsial, namun membutuhkan sinergi dari semua pihak.

"Kita akan terus membagikan APD berupa masker dan face shields bagi para pedagang di pasar-pasar. Saat ini baru dua titik pasar, kemudian paling tidak minggu depan kita akan bagikan juga di pasar-pasar lainnya di kota Palembang. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu", ujarnya.

Salah seorang pedagang di pasar Kebon Semai, Yanti mengaku sangat senang atas pembagian APD tersebut. " Iya, senanglah dengan bantuan ini. Jadi kami merasa aman dan nyaman saat beraktivitas, apalagi kan pasar selalu ramai. Dengan begini kami merasa tenang. Setidaknya sudah meminimalisir penyebaran covid-19", tuturnya.

Pemilih Cerdas, Tentukan Pemimpin Bersih Dan Berkompeten

Liputansumsel.com
Ambil uangnya jangan pilih orangnya
Indralaya.liputansumsel.com--
Pilkada Serentak yang akan digelar pada Desember 2020 mendatang,  Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Ogan Ilir  mengajak masyarakat khususnya masyarakat Sumsel dan Kabupaten Ogan Ilir untuk dapat cerdas dalam memilih pemimpin, karena pemilih cerdas menentukan lahirnya Pemimpin bersih dan berkompeten, memiliki kemampuan sebagai visioner, Bersih dan merakyat.



Ketua GMNI Ogan Ilir Asep Jovi R.S. mengatakan, ada 3 kriteria yang melatar belakangi dalam memilih pemimpin, pertama, Keluarga nya, ialah melihat pemimpin tersebut dari bagaimana ia memimpin dalam keluarga nya, dan bagaimana keberhasilan keluarga nya, serta peranan keluarga nya di masyarakat.



Kedua Pendidikan nya, ialah bagaimana kita melihat intelektualitas dan keahlian ilmu pengetahuan yang dimiliki sebagai pondasi dasar dalam diri untuk membawa kemajuan didaerah.



" Dan ketiga, Track Record (Pengalaman) ialah bagaimana kita melihat pengalaman seorang pemimpin dalam karir seumur hidupnya, inilah yang sangat penting karna dari sini kita bisa menilai kemampuan kepemimpinan yang dimiliki, dan tentu kita juga bisa melihat kebersihan diri seorang pemimpin dan tidak terkena permasalahan baik kriminal atau perbuatan tercela lain nya," ujarnya.



Asep Jovi juga mengingatkan bahwa masyarakat jangan pernah memilih karena di imingi uang atau politik transaksional ataupun politik uang, ambil saja uang nya, jangan coblos orang nya, ini adalah pesta demokrasi daerah.


"Harapan dan tujuan nya adalah ini saat nya kita memilih pemimpin yang bersih, jelas pengalaman nya dan benar-benar layak memimpin untuk dapat membawa kemajuan didaerah kita, jangan sampai terulang kembali seperti pemimpin sebelumnya yang perna tersandung kasusus Narkoba", terangnya.



Tahapan Pilkada serentak tahun 2020, adalah sebagai berikut, Tanggal 04 September-06 September pendaftaran Paslon,  Tanggal 06 September-12 September Verifikasi syarat lengkap Paslon, Tanggal 23 September Penetapan Paslon,  Tanggal 24 September Pengundian dan Pengumuman  nomor urut Paslon, Tanggal 25 September-09 November Sengketa tata usaha,  Tanggal 26 September-05 Desember.



Masa Kampanye Paslon , dan Debat Publik, Tanggal 06 Desember-08 Desember Masa Tenang,   Tanggal 09 Desember Pemungutan Suara,  Tanggal 13 Desember-17 Desember Rekapitulasi hasil penetapan penghitungan suara di Kabupaten. (rul)

Gelar Jumpa Pers Kuryana-Johan Nyatakan Berpasangan Kembali

Liputansumsel.com
BATURAJA - liputansumsel - Akhirnya pasangan incumbent Drs H Kuryana Azis dan Drs H Johan Anuar SH MM kembali berpasangan untuk maju bersama sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati OKU dalam perhelatan pilkada tahun 2020 mendatang.

Hal ini diketahui menyusul  acara jumpa pers dalam rangka deklarasi pasangan Kuryana-Johan, Jum'at (26/6) di ruang pertemuan Hotel Bukit Indah Lestari (BIL) Baturaja sekitar pukul 20.00 wib.

" Kalau sebelumnya banyak desas-desus bahwa kami akan kembali berpasangan, malam ini kami nyatakan resmi berpasangan, " kata Kuryana disambut tepuk tangan hadirin.



Kuryana melanjutkan dirinya bersama Johan akan kembali melanjutkan program mereka berdua yang belum tuntas dan akan bekerja semaksimal mungkin.

Kepastian dirinya mencalonkan kembali ini juga setelah sebelumnya dilakukan musyawarah keluarga, mendengarkan aspirasi masyarakat, adanya dukungan partai sampai mengetahui hasil survey yang dilakukan sebanyak dua kali.

" Dengan mempertimbangkan itu semua, saya mantap maju kembali dan tetap berpasangan dengan pasangan abadi saya, Johan Anuar, " jelas Kuryana yang kembali disambut tepuk tangan hadirin.



Sementara Johan Anuar juga senada dengan Kuryana dan mereka berdua mantap untuk maju kembali berpasangan sebagai bupati dan wakil bupati OKU, dan dirinya mengharapkan dukungan dan doa masyarakat OKU agar mereka dapat melanjutkan pembangunan OKU kedepan.


Selain itu, pasangan Kuryana-Johan mengklaim telah mendapat dukungan partai NasDem, Golkar, PPP dan partai PKS. Dan Kuryana-Johan terus intens melakukan komunikasi politik guna mendapatkan dukungan parpol lainnya.

Sebelumnya, pasangan Kuryana - Johan diketahui bakal berpisah menyusul pernyataan Johan Anuar akan maju sebagai bupati OKU. Namun pasca ditetapkan tersangka dan masuk tahanan Polda dan kembali tidak terbukti hingga akhirnya hubungan Kuryana -Jihan kembali merah dan keduanya akhirnya sepakat untuk kembali berpasangan dalam pilkada OKU Desember 2020 mendatang.

Fakta di lapangan, sampai saat ini belum ada lawan keduanya yang secara resmi menyatakan untuk maju sebagai pasangan bupati dan wakil bupati OKU, namun sebelumnya banyak disebutkan bahwa sosok mantan Wakil Gubernur Sumsel, H Eddy Yusuf SH MM untuk kembali mahu sebagai bupati OKU.

Juga ada dari Perwira Tinggi Polda Sumsel, Kombes Lamazi, yang digadang-gadangkan bakal maju mencalonkan dan terakhir Hj. Sumaiyah yang juga salah seorang mantan pejabat di propinsi Sumsel, namun hingga kini belum ada kabar apakah ketiga sosok ini bakal serius mengikuti pilkada OKU di tahun 2020.

Jika ketiga sosok ini, Eddy Yusuf SH MM, Kombespol Lamazi dan Sumaiyah tidak jadi mencalonkan, berarti sudah dipastikan Kuryana-Johan bakal melawan kotak kosong.

Ketua KPU OKU, Naning Wijaya yang berhasil dihubungi via selulernya mengatakan bahwa KPU OKU siap menjalankan amanah pilkada OKU dengan sebaik-baiknya dan tentu harus menjalankan tahapan pilkada sesuai aturan yang ada.

" Saat ini komisioner KPU dan perangkat KPU yang ada sedang mempersiapkan masa pendaftaran bakal calon bupati yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang, " katanya.

Sebagai komisioner KPU, menurut Naning pihaknya berharap Pilkada OKU 9 Desember tahun 2020 dapat berjalan dengan aman. (Bam/tim)

Update Covid-19 Muba: Bertambah 1 Kasus Positif

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Musi Banyuasin, Jumat (26/6/2020) mengkonfirmasi penambahan satu kasus positif covid-19.

Penambahan satu kasus tersebut perempuan berumur 51 tahun asal Desa Sri Gunung Kecamatan Sungai Lilin Muba dan mendapatkan perawatan dan di isolasi di RSUD Sekayu.

"Ada penambahan 1 kasus positif, dengan penambahan 1 kasus tersebut total semua kasus positif di Muba ada sebanyak 43 kasus," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Muba, Seftiani Peratita SS MKes.

Dikatakan Sefti, untuk kasus konfirmasi asal Muba yang masih mendapatkan perawatan terdapat 5 kasus yakni diantaranya 2 RSUD Sekayu, 1 RSUD Sungai Lilin, 1 Wisma Atlet Palembang, dan 1 RS Jambi.

"Untuk kasus sembuh sudah ada 36 kasus dan sudah pulang ke kediaman masing-masing dan tetap mendapatkan pengawasan Gugus Tugas dan Tenaga Kesehatan," jelasnya.

Sementara itu, data update 26 Juni 2020 terdata ada sebanyak 371 ODP selesai pemantauan 357 masih dipantau 14, 296 OTG selesai pemantauan 271 masih dipantau 25, 123 PDP proses pengawasan 7 selesai pengawasan 116.(agung/rill).