21 Juli 2020

Bentuk APDESI Kecamatan, Ini Harapan Camat Sungai Lilin

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Sungai Lilin, akhirnya terbentuk, dan mengukuhkan pengurus baru untuk lima tahun kedepan periode 2020-2024 berdasarkan hasil musyawarah mufakat.

Menurut Camat Sungai Lilin, Agus Kurniawan, S.IP, M.Si adapun kepengurusan APDESI yang baru yaitu, sebagai Ketua ; Jauhari yang merupakan  kades Bukit Jaya, Sekretaris yaitu  Eko Suprihadi yang menjabat kades panca tunggal ),dan Bendahara, Iwan Herianto yang merupakan Kades Sri Gunung.

“Ya, sudah terpilih kepengurusan APDESI Kecamatan Sungai Lilin yang baru, setelah dilakukannya secara musyawarah dan mufakat antar kepala desa,” kata Agus, Senin (20/7).

Dia mengungkapkan, banyak harapan dengan kepengurusan APDESI yang baru saja terpilih. Diantaranya bisa mendukung penuh, seluruh program Pemkab Muba, khususnya Kecamatan Sungai Lilin. Sehingga sesuai dengan visi dan misi Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin, yaitu Muba Maju Berjaya 2022.

“Saya berharap dengan kepengurusan yang baru ini, bisa lebih baik lagi dan aktif dalam pelaksanaan sejumlah program. Sehingga mnjadikan Kecamatan Sungai Lilin ini lebih maju dan terdepan di Kabupaten Muba,” tegasnya.

Agus juga menyampaikan ucapan selamat atas terbentuknya pengurus Apdesi yang baru semoga pengurus baru dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

“Dengan kepengurusan APDESI yang baru ini, bisa menjadikan Kecamatan Sungai Lilin  menjadi lebih baik dan maju,” pungkasnya mantan Camat Babat Toman ini.

Sementara itu Bupati Muba mengucapkan selamat atas terpilihnya kepengurusan APDESI Kecamatan Sungai Lilin yang baru. Berharap dengan kepengurusan yang baru, bisa memberikan dampak positif bagi desa masing-masing dan Kecamatan Sungai Lilin secara menyeluruh.
“Terbentuknya kepengurusan baru, seluruh kades dalam wilayah Kecamatan Sungai Lilin, tetap selalu menjaga kekompakan dan menjalin komunikasi serta silaturrahmi yang baik. Selain itu, bisa membawa perubahan yang positif terhadap kemajuan dan kesejahtraan masyarakat,” tutupnya.(agung/rill).

20 Juli 2020

TERKAIT PROYEK PT.CONBLOX HANCUR AKTIVIS MUBA ANGKAT BICARA

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Ketua Ormas PMPB (panguyuban masyarakat Palembang bersatu) kabupaten Musi Banyuasin angkat bicara terkait pemberitaan yang viral di beberapa media beberapa hari yang lalu tentang jalan yang di bangun oleh PT.CONBLOK melalui anggaran pinjaman pemerintah kabupaten Musi Banyuasin kepada PT SMI yang seharusnya belum rusak dan hancur akan tetapi sangat disayangkan jalan yang di bangun baru seumur jagung di beberapa tempat contohnya di kecamatan jirak jaya dan sungai keruh sekarang di duga sudah menjadi seperti kubangan kerbau tiap kali di isi air hujan,di duga tidak sesuai dengan dana yang dikucurkan pemerintah kabupaten Musi Banyuasin yang sebesar kurang lebih 450 Milyar keseluruhan.

Harusnya di bawah pengawasan Tim pengawalan pengamanan pemerintahan dan pembangunan daerah (TP4D) Kejaksaan negeri kabupaten Musi Banyuasin,kegiatan pembangunan jalan segitiga mas dari anggaran dana pinjaman pemerintah kabupaten Musi Banyuasin kepada PT SMI tersebut berkualitas super setara dengan nilai pinjaman tersebut.

Saat awak media mewawancarai ketua PMPB(penguyuban masyarakat Palembang bersatu) kabupaten Musi Banyuasin,Radius Rahmat,Se,senin(20/07/20) menyampaikan Yang saya pertanyakan kemana pengawasan dari pihak tim pengawal pengamanan pemerintahan dan pembangunan daerah (TP4D)Kejaksaan Negeri kabupaten Musi Banyuasin dan dinas PU PR karena jalan yang di bangun dari dana pinjaman PT SMI belum waktu nya rusak akan tetapi miris sekarang jalan yang dibangun dari Dana PT SMI rusak parah khususnya jalan kecamatan jirak, jalan Simpang sari menuju desa berlian makmur(c2) kecamatan sungai lilin, dan di duga ada penyimpangan dana tersebut oleh oknum-oknum tertentu.

Tambah Rahmat,sebenarnya kabupaten Musi Banyuasin adalah seperti Brunai yang lagi diam tapi harus di pimpin oleh orang yang amanah, Proyek ratusan milyar seolah olah Tidak ada planing perencanaan alasan lama selalu ada masa pemeliharaan yang jadi tanda kutif di duga sinilah main mata pihak kontraktor dan pengawas sehingga kualitas kuantitas jalan tidak sesuai dengan anggaran yang di gunakan kalau begini terus tidak akan pernah maju kabupaten kita ini, karena kabupaten Musi Banyuasin di Duga belum pernah dipimpin oleh sosok yang amanah.


Di lain waktu,kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR)H Herman Mayori,saat di mintai tanggapan senin(13/07/20),terkait jalan yang di bangun oleh PT.conblox melalui pinjaman pemerintah kabupaten Musi Banyuasin anggaran kepada PT SMI melalui VIA WhatsAap tidak ada jawaban dan lebih miris nya lagi akun WhatsApp awak media di blokir oleh Herman Mayori.

Di lain tempat bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza alex Noerdin,selasa(14/07/20)saat di mintai statemen melalui via WhatsAap tidak memberi tanggapan sampai berita ini di terbitkan.(team)

Dermaga Internasional Tanjung Tapa. Dari OKI Menuju Dunia

Liputansumsel.com
OKI--LiputanSumSel.Com PT OKI Pulp & Paper membangun terminal khusus internasional (Tersus) untuk kebutuhan ekspor produk olahan bubur kertas ke beberapa negara di Dunia. Dermaga Modern tersebut terletak di Tanjung Tapa, Desa Simpang Tiga Jaya Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel.
.
Pelabuhan Tanjung Tapa merupakan kawasan terintegrasi dari kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 650 Hektare kawasan industri pabrik pengolahan bubur kertas yang dikelola Sinar Mas Group.
.
Jarak pabrik utama di Sungai Baung OKI menuju pelabuhan hanya berkisar 63 Km atau 1,5 jam perjalan darat.
.
Terminal pelabuhan internasional khusus dengan teknologi konstruksi terbaru itu dibangun dengan ukuran platform panjang 450 meter dan lebar 50 meter. Laut sekitar dermaga cukup dalam hingga mampu menampung kapal-kapal besar dan sekali sandar bisa menampung 3 kapal ukuran 75 knot.
.
Untuk menuju dermaga utama dibangun jembatan penghubung
(trestle) yang membentang sepanjang 3.150 meter diatas hutan mangrove.
.
Tidak hanyak pelabuhan internasional, dermaga itu juga terintegrasi dengan kawasan pergudangan yang berdiri diatas lahan seluas 60 Hektare.

Publik Afair PT OKI Pulp & Paper Gadang Harto Hartawan mengatakan terkait perizinan, perusahaan tersebut sudah mengantongi semua perizinan, baik dari pusat maupun daerah.

"Perizinan lengkap semua. Kami dapat pinjam pakai kawasan (mangrove) hanya selebar jalan, dengan panjang 20 meter. Itu kami bangun langsung di atas mangrove. Pohon bakau di hutan lindung pun tidak kena. Intinya, sudah ada keberpihakan semua,” tegasnya.
.
Dikatakan Gadang, dermaga laut yang dibangun masuk kategori terminal khusus (tersus). Keperluannya untuk mendukung industri pulp and paper, seperti bahan baku, ekspor, dan eksplorasi khusus PT OKI Pulp and Papers sebagai pabrik kertas terbesar di Asia Tenggara.
.
"Pertama kali dermaga laut internasional ada di sini Sumsel. Tujuan (pembangunan dermaga laut) bisa merealisasikan hilirisasi industri pulp. Lebih banyak ke industri tisu. Bisa utuk melakukan ekspansi. Kami mengandalkan dermaga ini,” imbuhnya.
.
Pembangunan Terminal khusus ini ungkap dia memakan waktu 18 bulan masa kontruksi dan telah mendapat izin operasi dari Kementrian Perhubungan pada awal Juli 2020.
.
"Jadi sudah operasional kita tunggu alat berat bongkar muat crane yang kini sedang diinstalasi di Boom Baru.” ungkapnya.
.
Gadang menambahkan, pembangunan dermaga laut itu menghabiskan dana mencapai US 200 juta atau senilai Rp 2,91 triliun.
.
"Investasi besar untuk sebuah pelabuhan khusus, Makanya untuk kepentingan hilirisasi. Jadi produk tisu bisa berjalan lancar sampai keluar melalui kapal pakai kontainer,” jelasnya.
.
Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE optimis daerahnya mampu menyumbang penerimaan yang besar bagi negara seiring telah operasionalnya terminal khusus (tersus) OKI Pulp and Paper di Tanjung Tapa Ogan Komering Ilir.
.
"Tentu dengan operasionalnya pelabuhan ini kita optimis mampu meningkatkan PDRB Sumsel dan penerimaan negara dari sektor industri kertas" Ungkap Iskandar saat menghadiri undangan PT OKI Pulp & Paper dalam rangka meninjau operasional dermaga samudra Tanjung Tapa PT OKI Pulp, Senin, (20/7).
.
Iskandar mengpresiasi atas investasi, besar yang ditanamkan Sinar Mas Group di Bumi Bende Seguguk. Dia berharap buah pembangunan itu dapat dirasakan masyarakat masyarakat Sumsel dan OKI khususnya.

"Kita bangga ada industri sebesar ini di Sumsel, harapannya dapat mendongkrak PDRB yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat" Ungkap dia.(PD)

OKI Sumbang Devisa Dari Ekspor Olahan Bubur Kertas

Liputansumsel.com
OKI--LiputanSumSel.Com Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE optimis daerahnya mampu menyumbang penerimaan yang besar bagi negara dari ekspor hasil pengelolaan bubur kertas seiring telah operasionalnya terminal khusus (tersus) OKI Pulp and Paper di Tanjung Tapa Ogan Komering Ilir.
.
"Tentu dengan operasionalnya pelabuhan ini kita optimis mampu meningkatkan PDRB Sumsel dan penerimaan negara dari sektor industri kertas" Ungkap Iskandar saat menghadiri undangan PT OKI Pulp & Paper dalam rangka meninjau operasional dermaga samudra Tanjung Tapa PT OKI Pulp, Senin, (20/7).
.
Iskandar mengpresiasi atas investasi, besar yang ditanamkan Sinar Mas Group di Bumi Bende Seguguk. Dia berharap buah pembangunan itu dapat dirasakan masyarakat, masyarakat Sumsel dan OKI khususnya.

"Kita bangga ada industri sebesar ini di Sumsel, harapannya dapat mendongkrak PDRB yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat" Ungkap dia.

Selain dampak ekonomi Iskandar juga menekankan pentingnya menjaga aspek lingkungan dan tenaga kerja.

"Jadi penting juga agar perusahaan mampu menjaga kelestarian lingkungan, menjaga konsesinya dari kebakaran hutan dan lahan termasuk prioritaskan tenaga kerja lokal untuk pekerjaan unskill" pintanya.
.
PT OKI Pulp and Paper telah membangun terminal khusus internasional (Tersus) untuk kebutuhan ekspor produk olahan bubur kertas. Dermaga Modern tersebut terletak di Desa Simpang Tiga Jaya Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel.
.
"Ini adalah kawasan terintegrasi dari HTI, Pulp hingga transportasi pelabuhan" Ungkap Publik Affair PT OKI Pulp & Paper, Gadang Harto Hartawan.

Pelabuhan ini dijelaskan Gadang dibangun dalam rangka menunjang pemasaran produk OKI Pulp & Paper menuju pasar internasional.
.
"Industri pulp akan survive jika memiliki sarana transportasi memadai. Kita salah satunya dengan target eksvansi pasar internasional" pungkasnya.
.
Pembangunan Terminal khusus ini ungkap dia memakan waktu 18 bulan masa kontruksi dan telah mendapat izin operasi dari Kementrian Perhubungan pada awal Juli 2020.
.
"Jadi sudah operasional kita tunggu alat berat bongkar muat crane yang kini sedang diinstalasi di Boom Baru.” ungkapnya.
.
Gadang menambahkan, pembangunan dermaga laut itu menghabiskan dana mencapai US 200 juta atau senilai Rp 2,91 triliun.
.
"Investasi besar untuk sebuah pelabuhan khusus, Makanya untuk kepentingan hilirisasi. Jadi produk tisu bisa berjalan lancar sampai keluar melalui kapal pakai kontainer,” jelasnya.
.
Terkait hitung-hitungan PDRB yang dihasilkan dari eksport olahan bubur kertas ini Gadang belum bisa menyebutkan.
.
"Kita baru mulai di Juli ini dan perusahaan komitmen untuk pembangunan daerah dan masyarakat sekitar" tutupnya.(PD)

Firdaus memprediksi booming perkembangan media online di Indonesia akan berakhir dalam 5 (lima) tahun mendatang.

Liputansumsel.com
PALEMBANG- Liputansumsel.com--Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Drs. Firdaus, M.Si bertindak sebagai pembicara utama (keynote speaker) pada webinar nasional yang digelar Lembaga Pers Mahasiswa Gelora Sriwijaya Universitas Sriwijaya (LPM GS Unsri) pada Sabtu (18/7).

Sebagai ketua umum yang mengantar SMSI menjadi konstituen Dewan Pers, Firdaus mengimbau para pengelola media, khususnya anggota SMSI agar dapat meningkatkan kualitas karya jurnalistik. Selain itu, pada webinar yang mengusung tema “Peluang dan Tantangan Industri Media di Tengah Tatanan Kenormalan Baru” itu, Firdaus memprediksi booming perkembangan media online di Indonesia akan berakhir dalam 5 (lima) tahun mendatang.

Menurut Firdaus, media online akan menjadi media tradisional yang tergerus dengan zaman jika tidak berkejaran dengan teknologi. “Media online menjadi primadona di masa new-normal ini namun berkembangnya terbatas. Kalaupun terus berkembang, maksimum 5 tahun mendatang, media online sudah menjadi tradisional,” ujar Firdaus.

Direktur Majalah Teras dan korantangerang.com ini menambahkan, untuk tetap mampu bersaing pada masa mendatang, media online harus menjaga kualitas jurnalistik dan juga mengoptimalkan digitalisasi dengan mengoneksikannya pada platform digital dan media sosial.

“Yang menentukan hidup atau matinya media masa mendatang tidak lepas dari pembaca dan pengelola media tersebut yang saat ini disebut (generasi) milenial saat ini,” jelasnya.

Karena itu, lanjut Firdaus, platform media online juga harus mengelola media sosial seperti youtube, facebook, IG untuk meningkatkan traffic pembaca. Karena Pembaca milenial kini beralih ke smartphone. “Dengan traffic baik media online mampu menghasilkan uang dengan adsense,” paparnya.

Dia menjelaskan, kemampuan untuk bertahan dan tetap bersaing pada masa mendatang menjadi tantangan bagi pengelola media online saat ini. Bagaimana menyajikan konten atau produk jurnalistik yang menarik sesuai perkembangan zaman.

Dilanjutkan Firdaus, ketika berbicara jurnalis dan bicara bisnis medianya terdapat plus minus. Seperti media elektronik dan siber. Biaya produksinya rendah, tetapi pendapatan iklannya meningkat dan pemirsanya meningkat karena orang-orang beralih menggunakan televisi atau gadget.

“Untuk media harus menjaga kualitas jurnalistik. Karena produk media adalah produk jurnalistik. Di era new normal media online jadi primadona. Ketika berbicara industri media, bagaimana tidak meninggalkan pedoman bisnis media dan mengombinasi media tradisional ke teknologi, serta mengoptimalkan media sosial,” pungkasnya.

Sumber : SMSI Sumsel