Palembang - liputansumsel.com--Sebagai upaya membantu pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Palembang, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru melalui Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Prov. Sumsel, Dra. Hj. Megaria membagikan alat pelindung diri (APD) berupa 300 masker dan 100 face shield (perisai wajah / tutup muka) kepada masyarakat Kota Palembang.
08 Agustus 2020
Palembang - liputansumsel.com,-- Komitmen Gubernur Sumsel H.Herman Deru membantu kelangsungan pendidikan mahasiswa Sumsel di masa pandemi Covid-19 bukan sekedar omong kosong belaka. Sebanyak 18.082 mahasiswa/mahasiswi dari 92 PTN/PTS benar-benar diberikannya bantuan stimulan berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) masing-masing Rp1 juta.
Penyerahan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) kepada mahasiswa kurang mmpu terdampak covid 19 itu diserahkannya secara simbolis berbarengan dengan pemberian bantuan operasional pada ponpes se Sumsel untuk persiapan menuju adaptasi kebiasaan di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Jumat (7/8/2020).
" Saya minta jangan dilihat angkanya. Ini adalah bentuk perhatian Pemprov pada masyarakat. Tidak banyak jumlahnya ini adalah stimulan. Saya harap mahasiswa tahu bahwa Pemprov tidak tinggal diam melihat kondisi para orang tua mahasiswa yang terdampak covid. Sementara putra putri harus tetap survive," tegas Herman Deru.
Menurut HD kelangsungan pendidikan generasi muda sangat penting karena menjadi tumpuan harapan di masa mendatang karena merekalah yang akan melanjutkan estafet mengelola negeri. Tak hanya mahasiswa Sumsel, mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri seperti Mesir dan Sudan tak luput diberikan bantuan. Tak heran program bantuan inisiasi Gubernur Herman Deru ini mulai dicontoh oleh Pemda di beberapa provinsi lainnya.
" Ini juga bentuk kasih sayang dan perhatian pemerintah. Yang di Mesir dan Sudah juga kita beri bantuan dengan nilai yang sama. Bantuan seperti ini belum banyak dilakukan, Sumsel adalah yang pertama" tambah HD.
Selain ribuan mahasiswa tersebut, Gubernur Herman Deru juga memberikan kepeduliannya pada 328 pondok pesantren se Sumsel. Masing-masing Ponpes diberikan bantuan operasional senilai Rp15 juta.
Setelah lama diberlakukan Study From Home (SFH), HD menilai pengurus Ponpes tentu memerlukan biaya tambahan guna menyambut persiapan adaptasi kebiasaan baru.
"Bantuan operasional diberikan misalnya untuk bersih-bersihkan pesantren. Ini jiga wujud perhatian Pemprov terhadap keberlangsungan anak-anak dalam mendapatkan ilmu agama. Semua Ponpes kita bantu tanpa terkecuali," jelasnya.
Dalam kesempatan itu HD juga memberikan apresiasinya atas support PT mengenai data mahasiswa yang berhak mendapat bantuan tersebut.
Di tempat yang sama Sekda Sumsel Nasrun Umar dalam samabutannya mengatakan, program ini telah disiapkan dengan matang sejak tiga bulan lalu.
Salah satu tujuan utama program ini kata Nasrun adalah memastikan mahasiswa dan santri tetap mendapatkan pendidikan di masa pandemi.
" Juga untuk meningkatkan SDM di Sumsel dan meningkatkan APK di Sumsel," jelasnya.
Sementara itu salah seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di Al Azhar Mesir. M Dzikrillah Fitriansyah, mengatakan
sangat senang dengan perhatian yang diberikan pemerintah provinsi Sumsel ini. Bantuan seperti ini menurutnya sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka selama kuliah.
" Disanakan tidak semuanya orang mampu, ada juga yang tidak mampu. Alhamdulillah ini membantu sekali, kami tentu senang sekali dengan perhatian ini" ujarnya.
Selain untuk bantu-bantu biaya kuliah, bantuan tersebut juga snagat berguna unyuk memenuhi kwbutuhan sehari-hari seperti makan dan lainnya.
" Semoga ini menjadi penyambung silaturahmi " ujar mahasiswa Fakultas Usluhuddin semester 3 tersebut bersemangat.
Adapun penyerahan bantuan UKT tersebut dilakukan secara simbolis kepada tiga Perguruan Tinggi yakni, Unsri, UIN Raden Fatah dan Universitas PGRI berikut tiga perwakilan Ponpes masing-masing Ponpes Muqimussunnah, Ponpes Izzatunna dan Ponpes Subulussalam.
Palembang - liputansumsel.com--Kabar baik kembali datang bagi warga Sumsel. Pada tahun 2020 ini Sumsel mendapat tambahan kuota BBM Solar Bersubsidi sebanyak 3 juta liter.
SK penambahan kuota tersebut diserahkan oleh Kepala BPH migas M.Fanshurullah Asa didampingi Anggota Komisi VII DPR RI H.Yulian Gunhar saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumsel dalam rangka penyampaoan informasi kuota jenis BBM tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Tahun 2020 serta menjalankan fungsi pengawasan sektor migas di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (7/8/2020).
Didampingi Kepala BPH Migas, Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar mengatakan pertemuan mereka kali ini salah satunya fokus membahas mengenai pengawasan Jenis BBM tertentu (solar bersubsidi) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (Premium Penugasan) melalui digitalisasi nozzle.
Berdasatkan data dari BPH Mogad kuota dan realisasi JBT dan JBKP tahun 2020 untuk Provinsi Sumsel adalah JBT (Minyak Solar) kuota (KL) sebanyak 557.688. Dan sampai Juni 2020 terealisasi 244.972 (KL) atau terealisasi 43,9%. Kemudian JBKP (Premium) kuota sebanyak 256.438 KL sampai 31 Juli 2020 terealisasi 131.237 KL atau terealisasi 51,2%.
Terkait penetapan kuota itu, Yulian meminta agar kuota BBM subsidi tersebut tepat sasaran dan dapat mencukupi hingga akhir tahun 2020.
" Makanya kita minta Pemda benar-benar ikut aktif mengawasi penyaluran BBM bersubsidi tersebut agar tepat sasaran dan program digitalisasi SPBI yang saat ini sedang dilakukan oleh PT Peetamina dengan bekerjasama dengan PT. Telkom dapat digunakan secara efektif untuk mengawasi penyaluran BBM beraubsidi," jelasnya.
Lebih jauh Gunhar menyebutkan bahwa sesuai laporan yang disampaikan oleh Kepala BPH Mivas sampai Agustus 2020 saat ini perkembangan digitalisasi SPBU yang dilaksanakan oleh PT Pertamina telah mencapai 55$ atau sejumlah 3.030 SPBU dsri target 5.518 SPBU di seluruh Indonesia.
" Untuk Sumsel target inplementaso 135 IT Nozzle yang tersambung di dashboard PT Pertamina Persero baru 55 SPBU yang terealisasi (40,4%)," jelasnya.
Sementara itu Gubernur Sumsel H.Herman Deru menyambut gembira adanya penambahan kuota tersebut. Karena penambahan tersebut sangat dibutuhkan.
"Solar ini sangat dibutuhkan karena akan digunakan untuk pertanian yakni angkutan hasil pertanian dan angkutan orang. Dan ini juga untuk genset-genset rumah tangga untuk menjawab kelangkaan solar yang terjadi di SPBU-SPBU di daerah.. sehingga aktifitas transportasi bisa tetap berjalan lancar di Sumsel," jelasnya.
Tak hanya membahas soal penetapan dan pengawasan kuota BBM, dalam kunker tersebut Gubernur HD juga menyampaikan beberapa unek-uneknya ke Kepala BPH Migas dan Anggota DPR RI H. Yulian Gunhar.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas ESDM Robert Herri, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Iwan Gunawan, serta Kepala Biro Umum Setda Sumsel M.Zaki Aslam dan Kepala Biro Ekonomi Setda Sumsel Afrian Joni.
Palembang -liputansumsel.com-- Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru menerima audiensi PT. Garuda Indonesia dalam rangka sosialisasi kepada pemerintah provinsi sumsel di ruang tamu gubernur, Jum'at (7/8/2020).
Kedatangan rombongan Garuda Indonesia tak lain untuk berbincang kepada Gubernur Sumsel terkait penerbangan garuda Indonesia yang sudah dapat berjalan kembali di musim Pandemi Covid-19.
HD mengucapkan terimakasih atas kedatangan PT. Garuda Indonesia yang sudah memberikan informasi terkait penerbangan di Sumatera Selatan yang sedang terhambat akibat Covid19.
"Terimakasih kepada Direktur Utama PT. Garuda Indonesia beserta jajaran karena sudah menyempatkan datang ke Sumatera Selatan untuk memberikan informasi terkait penerbangan Garuda Indonesia yang baru saja berjalan kembali setelah kurang lebih 6 bulan tidak dapat melakukan penerbangan di karenakan Covid 19 ini." Ujar HD
Untuk diketahui, memang sampai dengan hari ini pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak termasuk penerbangan.
"Saya Sangat mendukung PT. Garuda Indonesia ini kembali melakukan penerbangan kerena ini juga dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan lagi ekonomi di Sumsel walaupun sampai sekarang sumsel masih dalam posisi tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi di Sumatera." Katanya
Adapun peserta audiensi yang hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Fuad Rizal Selaku Direktur Keuangan & Manajemen Resiko PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Dari Jakarta), Grahita Primasari selaku Vice president Revenue management PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Dari Jakarta), Wahyudi Kresna Selaku General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palembang, Meisye P Tambunan selaku
Sales and Services Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palembang, Serta Sudewo A Selaku Finance Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palembang
Palembang - liputansumsel.com--Di bawah kepemimpinan Gubernur Sumsel H.Herman Deru, berbagai potensi sumber daya alam (SDA) di Sumsel semakin menjadi perhatian berbagai pihak. Kabar terbaru misalnya, oleh BPH Migas, Sumsel bakal dijadikan daerah percontohan konversi BBM menggunakan LNG untuk transportasi Kereta Api pertama di Indonesia dan nomor lima di dunia.
Hal itu diungkapkan langsung Gubernur Sumsel H.Herman Deru usai menerima kunjungan kerja Anggota Komisi VII DPR RI H.Yulian Gunhar dan Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, Komite BPH Migas Ahmad Rizal beserta rombongan di kantor Gubernur Sumsel, Jumat ( 7/8/2020) pagi.
" Kita ada kabar baik hari ini. Sudah mendekati kesepakatan bahwa Kereta Api kita akan mengkonversi bbm nya dari solar ke Liquified Natural Gas (LNG). Dan Sumsel akan menjadi contoh yang kelima di dunia," tegas HD didampingi Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa.
Dengan adanya pertemuan hari ini, Herman Deru berharap penerapan konversi tersebut bisa segera dimulai. Mengingat trafik pemanfaatan kereta api di Sumsel memang tinggi baik terutama untuk mengangkut bahan tambang seperti batubara puluhan juta ton serta minyak dan gas.
Mengenai realisasinya kata HD masih membutuhkan keputusan manajemen dari PTKAI, BPH Migas dan Komisi VII DPR RI yang membidangi hal tersebut.
"Tapi kalo Saya sebagai Gubernur tentu menyarankan alangkah baiknya PTKAI mengikuti program itu karena sangat menguntungkan baik bagi lingkungan karena emisi gas buangnya lebih baik dan hemat juga," jelas HD.
Menurut HD kesempatan ini tentu sayang dilewatkan PTKAI, karena untuk mengkonversikan BBM tersebut mereka tidak membutuhkan peralatan yang ribet. " Jadi dari sisi profit tentu PTKAI akan diuntungkan sekali," imbuhnya.
Sementara itu Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengatakan sebenarnya kerjasama ini sudah ada sejak tahun 2015 silam namun belum berjalan. Kini dengan support Gubernur Sumsel H.Herman Deru dan dukungan Komisi VII, Ia berharap program ini segera dapat diterapkan.
" Kita ingin ini lebih cepat karena sumber gas kita banyak ada di Sumsel," tegas Fanshurullah.
Ia berharap bahwa penggunaan minyak solar subaidi ini dapat digantikan dengan Liquified Natural Gas (LNG) sehingga subsidi BBM dapat lebih hemat. Selain Harga LNG yang lebih murah, penggunaan LNG juga lebih clean energi.
Sesuai hasil kunkernya di PT KAI, diketahui Manager Operasi Pertamina Gas memaparkan bahwa penggunaan LNG jauh lebih hemat dibandingkan minyak solar. Hal ini berdasarkan hasil uji coba DDG LNG pada kereta pembangkit yang dikakukan PT KAI pada 2016 yang disaksikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM menunjukkan adanya penuruna konsumsi minya solar sebesar 71%.
Karena itu pula Ia berharap bahwa penggunaan minyak solar subaidi ini dapat digantikan dengan Liquified Natural Gas (LNG) sehingga subsidi BBM dapat lebih hemat. Selain Harga LNG yang lebih murah, penggunaan LNG juga lebih clean energi.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Sumsel II H. Yulian Gunhar mendukung dan mendorong penggunaan gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) sebagai bahan bakar kereta api segera diimplementasikan dalam tahap komersialisasi.
"Selayaknya subsidi Bahan Bakar Minyak itu hanya untuk rakyat Indonesia di dalam negeri guna menggerakkan perekonomian, jadi penggunaan pada kereta angkutan barang komoditas eksport tidak layak diberikan subsidi BBM. Oleh karena itu, saya mendukung penggunaan LNG sebagai bahan bakar Kereta, menggantikan penggunaan Minyak Solar," jelas Gunhar.