Palembang, Liputan Sumsel.Com - Hujan deras yang mengguyur kota Palembang sejak kemarin membuat Dinas PUPR Kota Palembang langsung menurunkan pasukan guna mengantisipasi adanya genanga air yang dapat meresahkan masyarakat.
24 November 2020
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Hujan deras yang mengguyur kota Palembang sejak kemarin membuat Dinas PUPR Kota Palembang langsung menurunkan pasukan guna mengantisipasi adanya genanga air yang dapat meresahkan masyarakat.
23 November 2020
Muara Enim, Liputansumsel.com--Guna menarik minat masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Muara Enim launching Badut Maskot Mang PDK (Polisi Dulur Kito) Satlantas.
Kapolres Muara Enim, AKBP Donni Eka Syahputra melalui Kasatlantas, AKP Desy Ariyanti mengatakan, maskot badut mang PDK Satlantas tersebut di buat untuk membantu anggota Satlantas Polres Muara Enim dalam menyampaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah kepada masyarakat untuk mengurangi penyebaran Virus Covid-19 di wilayah hukum Polres Kabupaten Muara Enim.
"Nanti setiap kegiatan Satlantas, akan kita bawa juga maskot Badut mang PDK Satlantas Polres Muara Enim ini beserta papan bicara, sehingga ada nilai lebih dan bisa lebih membaur bersama masyarakat," kata AKP Desy, Senin (23/11/2020).
Lebih jelas Desy mengatakan, pembuatan Maskot Badut Mang PDK ini atas inisiatif dari Kapolres Muara Enim untuk menyiapkan badut yang berbeda dengan badut yang banyak beredar di pasaran, jadi pihaknya langsung memiliki ide untuk membuat badut dengan menggunakan maskot Mang PDK yang sudah di launching oleh Kapolda Sumsel beberapa waktu lalu.
"Kita buat maskot ini biar mudah menarik perhatian masyarakat, karena apabila kita terjun secara langsung banyak masyarakat yang seakan tidak mengindahkan apa yang kita sampaikan," papar AKP Desy.
Desy menambahkan, dengan adanya maskot badut Mang PDK ini diharapkan masyarakat tidak sungkan untuk lebih dekat dengan Polisi, sesuai dengan namanya Mang PDK yang berarti Mang Polisi Dulur Kito (PDK).
"Nantinya akan kita maksimalkan untuk sosialisasi dengan menggunakan Maskot Badut Mang PDK di seputaran Kota Muara Enim," ujarnya.
Indralaya.liputansumsel.com--Jelang tahapan pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak. Khususnya di Kabupaten Ogan Ilir (OI) disinyalir bakal marak terjadinya tindakan "money politic" yang bertujuan untuk menarik simpati pemilih agar memilih salah satu pasang calon Bupati yang akan bertarung di Pemilukada.
Untuk itu, guna mencegah terjadinya praktek money politik yang disinyalir diduga bakal akan dilakukan masing-masing timses pasang calon, mendeklarasikan terbentuknya organisasi Jaringan Masyarakat Anti Politik Uang (JMAPU).
Organisasi JMAPU diketuai oleh Andreas OP aktivis sekaligus pengusaha yang anggotanya tersebar di-16 Kecamatan di bumi "caram seguguk".
Dibentuknya Satgas anti politik uang caram seguguk ini, bertujuan untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya tindakan money politik sekaligus Satgas ini berupaya untuk mencegah dan menangkal uang narkoba dalam "money politic".
Giat deklarasi berlangsung Senin (23/11) bertempat di Indralaya dan dihadiri unsur Kepolisian Polres OI, BNN, masyarakat serta relawan anti narkoba.
Usai deklarasi, dikatakan ketua Satgas anti politik uang caram seguguk, Andreas OP mengatakan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan pihaknya momen-momen jelang Pilkada inilah disinyalir dimanfaatkan oleh bandar-bandar narkoba untuk melakukan transaksi pencucian uang dalam jumlah besar.
"Oleh sebab itu, perlu dibentuknya Satgas anti politik uang. Tugasnya, untuk melaporkan bila ada temuan indikasi tindakan money politik yang tentu ada kaitannya dengan pencucian uang," jelas Andreas OP.
Disebutkan Andreas, dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan para relawan. Mereka nanti akan ditugaskan ke masing-masing Kecamatan, Desa untuk memberikan informasi bila terdapat adanya indikasi temuan tindakan money politik.
"Segera lapor bila ditemuan adanya tindakan politik uang jelang Pilkada," ujar Andreas.(rul)
Indralaya.liputansumsel.com-Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ogan Ilir (OI) sukses menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara serta penggunaan sirekap di tingkat TPS dalam pemilihan serentak 2020, 9 Desember mendatang. Kegiatan berlangsung Sabtu (21/11) bertempat di halaman sepakbola Polsek Indralaya Jalintim Km 35 Indralaya-Kayuagung.
Ketua KPUD OI Dra Massuryati mengatakan, tujuan digelarnya simulasi ini sebagai tahapan untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilukada serentak 2020 Kabupaten OI. Ia menghimbau kepada masyarakat bahwa dalam proses pemungutan suara nantinya akan dilakukan sesuai protokol kesehatan.
"Tujuannya untuk mencegah terjadinya klaster baru covid19. Ya, nantinya didalam proses pemugutan suara KPUD Ogan Ilir akan menyiapkan prasarana sesuai protokol kesehatan," kata Ketua KPU OI.
Dijelaskan juga oleh Ketua KPU Kabupaten OI, petugas juga sudah dilakukan rapid test. Jadi masyarakat jangan khawatir dalam memberikan hak pilihnya ke TPS. Ia menambahkan, jika ingin masyarakat untuk hadir dalam simulasi tersebut silahkan bawa kertas undangan dari KPUD yang sudah disebar dua hari yang lalu.
“Kami sampaikan kepada masyarakat jika ingin mengikuti simulasi, silakan untuk datang ke tempat yang sudah kita sediakan dengan membawa surat undangan dari KPU,” kata Ketua KPU Kabupaten OI Dra Massuryati.(rul)
liputansumsel.com--Bertahan di tengah pandemi ini, UMKM harus mau masuk ke dunia digital. Sayangnya, masih ada pelaku UMKM yang asing dengan perkembangan teknologi.
BantenTribun.id-- Saat ini banyak aplikasi digital yang memudahkan para pelaku UMKM untuk bertransaksi. Sayangnya, masih ada pelaku UMKM yang asing dengan perkembangan teknologi. Padahal untuk bertahan di tengah pandemi ini, UMKM harus mau masuk ke dunia digital.
Faktor seperti kurangnya kemampuan beradaptasi dengan digital hingga keengganan para pelaku UMKM mengubah gaya transaksi mereka, menjadi tantangan besar. Karena itu, baik pemerintah maupun para penyedia aplikasi diharapkan mau terjun langsung merangkul mereka.
“Jadi walaupun kita ngomong digital, tetap harus ada pendampingannya. Pendampingan itu macam-macam bentuknya, bisa melalui training, coaching, gathering, konsultasi. Intinya mereka (UMKM) harus mempersiapkan diri ke sana (digital),” ungkap T. M. Zakir Machmud, Kepala UMKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Naik Kelas UMKM Lewat Digitalisasi’ di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (18/11/2020).
“Pengaruh peer group (lingkungan) itu besar berdasarkan studi yang pernah kami lakukan. Jadi kalau mereka mengadopsi satu teknologi, misalkan pembayaran dengan salah satu merek, mereka pasti akan ngobrol dulu dengan temannya, kalau ke, baru mau,” jelas pakar ekonomi UMKM tersebut sembari menerangkan sulitnya mengenalkan digitalisasi kepada para pelaku UMKM.
Transformasi ke era digital sesungguhnya sangat bermanfaat bagi UMKM terutama di era pandemi ini- yang sulit melakukan transaksi langsung ke konsumen maupun supplier.
“Sekarang salah satu cara pakai digital. Dengan dia (UMKM) masuk ke dalam digital, hubungan ke depan (penjualan), marketingnya dengan digital. Begitu juga dengan dia ke belakang, dengan supplier-nya,” ujarnya.
Tak hanya akan membantu UMKM, perubahan teknologi niscaya menciptakan peluang baru yang berdampak pada munculnya lapangan kerja dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
“Kalau lihat pengalaman-pengalaman sebelumnya, misalnya ambil contoh revolusi industri (1, 2, 3), sekarang ke empat, itu pasti akan muncul peluang-peluang baru, atau inovasi-inovasi baru yang membuat masyarakat akan better of. Saya optimis itu,” tutup Zakir. (Kiwantoro/kpcpen)
----------------
Tanggal Tayang: 22 November 2020
Penulis: Kiwantoro
Editor: Raihan Lubis (RL)
Caption Foto: T.M. Zakir Machmud, Ph.D (Kepala UKM Center - FEB UI) (kanan) bersama Triatmojo Suprasetyo (Head of Sales Wahyoo) (kiri) dalam dialog produktif bertema naik kelas UMKM lewat digitalisasi di Jakarta, 18 November 2020