18 Januari 2021

OKI Vaksinasi 3. 202 Tenaga Kesehatan Hari ini, Bupati tak penuhi syarat divaksin

Liputansumsel.com


OKI--LiputanSumSel.Com Vaksinasi untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) mulai dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Sebanyak 3.202 tenaga secara bertahap divaksinasi. 


Pemberian vaksin Sinovac di OKI ditandai dengan pencanangan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara simbolis di RSUD Kayuagung, Senin, (18/1). Namun dalam pelaksanaan vaksinasi tahap pertama ini Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE yang direncanakan divaksin pertama kali, batal disuntik vaksin Sinovac karena tak memenuhi syarat untuk divaksin.


"Saya sangat siap (divaksin), dari rumah saya pakai baju lengan pendek, kenapa pakai baju lengan pendek, karena siap divaksin,"kata Iskandar saat di screening oleh petugas vaksinator di meja 2.



Iskandar dinyatakan tidak layak menerima vaksin setelah dilakukan cek tensi darah dan menjawab 13 pertanyaan yang diberikan petugas untuk memenuhi syarat vaksin. 


"Tensi darah Bapak 183/108 sementara tegangan darah yang disyaratkan harus dibawah ≥ 140/90 maka kami tidak merekomendasi Bapak untuk di vaksinasi” ungkap Dr. Rani petugas vaksinator di meja scennering.


Iskandar sempat tidak percaya dengan hasil tensi darah oleh petugas. Dia pun beberapa kali meminta untuk di tensi ulang.


“Saya sedikit kecewa tidak bisa divaksin dalam kesempatan ini, walau beberapa kali melakukan tensi darah petugas medis tidak merekomendasikan saya untuk divaksin” ujarnya kepada awak media.


Meski belum layak menerima vaksin Iskandar mengingatkan warga OKI untuk tidak takut disuntik vaksin.


"Tidak usah khawatir, jangan takut divaksin. Vaksin sudah mendapat uji kelayakan dari BPPOM dan sertifikat Halal dari MUI. Kita juga menyiapkan 185 vaksinator terlatih untuk melaksanakan tugas di seluruh puskesmas, di seluruh rumah sakit," imbuhnya.


Meski Bupati OKI gagal divaksin, Dandim 0402 OKI, Letkol CZI Zamroni, Kajari OKI Ari Bintang Prakosa Sejati dan Wakil Ketua Muhamaddyah OKI, Fisli Hartono tetap melakukan vaksinasi.


Setelah di observasi selama 30 menit Dandim Zamroni mengungkap tidak merasakan efek setelah divaksin. “Rasanya biasa saja, saya aman dan sehat setelah divaksin” Ujar Dandim.

Demikian dengan Wakil Ketua Muhammadyah OKI “Rasanya seperti disuntik biasa, saya yakin dan percaya vaksin aman dan halal” terangnya.

Sementara Kajari OKI, Ari Bintang meyakinkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi, 

“Saya yakin pemerintah ingin yang terbaik bagi kita semua. Tentu kita harus menyaring berbagai informasi-informasi, yang(PD/ril)

Kadisdik Kota Palembang Segera Cek Kebenaran Di SDN 114 Palembang.

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,-Guna meringankan beban wali murid, Wakil walikota Palembang telah melarang Pihak sekolah untuk menjual belikan baju batik, baju muslim, rompi, dan kaos kaki.


Larangan tersebut diduga kuat tidak diindahkan oleh Oknum di SD Negeri 114 Palembang.


Hal itu terungkap saat Wartawan Liputansumsel.com membincangi salah satu wali murid yang anaknya bersekolah di sana (SD Negeri 114 Palembang).


Menurut penjelalas dari salah satu wali Murid yang enggan disebutkan namanya itu, dirinya membeli baju olahraga, baju batik, baju muslim, rompi, sebesar  Rp.500.000, dalam pembelian seragam sekolah saya melakukan pembayaran di sekolahan dengan Oknum Guru berinisial E kemudian mengambil baju dengan Oknum berinisial "L",


Selain itu, "Oknum guru di SD Negeri 114 Palembang juga diduga kuat menawarkan kaos kaki dengan harga  20.000 Rupiah", Ungkapnya.


Saat dikonfirmasi berapa waktu yang lalu, Kepala SD Negeri 114 Palembang mengatakan, Untuk penjualan baju olahraga Nasron akui memang ada.


Masih kata Nasron,  sedangkan untuk baju yang lain kita tidak tau kalau diluar ada orang yang jual, dan namanya ada orang yang jual bukan disekolahan, kita tidak bisa menghalangi.


" Diluar maksudnya wali murid atau konfeksi dan  yang menjual nya bukan disekolah dan tidak dikoordinir, Kilah Nasron Selaku Kepala SD Negeri 114 Palembang.


Melalui Pesan Whatsapp Senin, 18 Januari, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, Kita  akan cek kebenarannyo kesekolah dulu segera.

(Armin)

Jalan Panjang Distribusi Vaksin Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan di Wilayah Perairan OKI

Liputansumsel.com

Jaga Rantai Dingin agar Vaksin tetap steril


OKI---LiputanSumSel.Com Puluhan petugas  dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKI dikawal oleh  personil Polres OKI, Kodim 0402 OKI dan Satpol PP bersiap melanjutkan rantai distribusi vaksin Covid-19 dari Gudang Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten OKI di Kelurahan Jua-jua Kayuagung, ke 36 Fasilitas layanan kesehatan di 18 Kecamatan se Kabupaten OKI.

.

Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) telah menerima jatah pengiriman tahap pertama sebanyak 6.400 vial vaksin Covid-19 jenis sinovac pada Jum'at, (15/1)

.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, Iwan Setiawan, S. KM, M. Kes menjelaskan Manajemen rantai dingin  harus ditaati agar kualitas vaksin tetap terjaga sampai didistribusikan ke penerima vaksin.


"Vaksin merupakan obat rapuh yang menuntut kontrol suhu secara ketat agar tidak rusak" terangnya Minggu, (17/1)

.

Untuk itu jelasnya Dinkes OKI serius menangani persoalan distribusi ini antara lain dengan menyiagakan 36 vaksin refrigator di masing-masing Puskesmas, serta 437 cold chain box.

Agar vaksin Covid 19 tetap steril bagi 3.202 tenaga kesehatan di 36 puskesmas yang tersebar di 18 Kecamatan di Kabupaten OKI


"Mulai Jum'at sore kita kirim langsung ke puskesmas di Kecamatan Kayuagung, Teluk Gelam, dan Sirah Pulau Padang. Juga ke wilayah perairan seperti Air Sugihan," katanya.

.

Pengiriman vaksin ke wilayah pesisir dan pedalaman merupakan tantangan tersendiri. Selain jarak tempuh, menjaga suhu vaksin penting  agar vaksin tidak rusak.

.

"Vaksin-vaksin itu kehilangan keefektifan dan potensinya jika terkena suhu di luar kisaran yang seharusnya vaksin pertahankan," terangnya.

.

Untuk menjaga rantai dingin, Iwan menjelaskan petugas menyiapkan kotak pendingin yang akan diisi cairan es dengan suhu atas 3 derajat. "Kotak itu juga tidak boleh dibuka hingga ke tujuan," terang dia.

.

Sementara itu, Kapolres OKI, AKBP. Alamsyah Pelupessy, memastikan jajarannya bersama TNI siap mengawal keamanan distribusi vaksin Covid-19 ke wilayah OKI.

.

"Kami menyiagakan 157 personil dibantu TNI dan Satpol PP untuk mengawal vaksin mulai dari pengambilan  hingga hari penyuntikan vaksinasi serentak di 36 puskesmas pada tanggal 18 Januari mendatang," ujar Kapolres.(PD/Ri)

17 Januari 2021

BPBD OKU Bersihkan Tumpukan Sampah, Kayu Dan Bambu Ogan Dua

Liputansumsel.com


Baturaja,liputansumsel.com - Beberapa hari kemarin, melalui pantauan media ini di lapangan, BPBD OKU melakukan pembersihan di bawah Jembatan Ogan Dua, Sukajadi. Lebih kurang 20 orang personil dikerahkan untuk menyingkirkan tumpukan sampah, kayu dan bambu yang nyangkut di tiang jembatan penghubung antara Kelurahan Sukajadi dan Kemalaraja serta jalan lintas Baturaja ini.


Dihubungi via WAnya pada Sabtu siang lalu (16/1), Kalaksa BPBD OKU Amzar Kristofa, SIP, M.Si membenarkan jika personil BPBD OKU dikerahkan untuk menyingkirkan tumpukan kayu, bambu dan sampah yang nyangkut di tiang Jembatan Ogan Dua.

"Hal tersebut dalam rangka pencegahan atau antisipasi banjir. Kita lakukan pembersihan sampah, kayu, bambu, dan lainnya yang menyangkut di tiang jembatan Ogan Dua. Pembersihan ini sudah kami lakukan sejak hari Kamis kemaren," ujarnya.


Lebih lanjut Amzar Kristofa menerangkan pembersihan di bawah jembatan Ogan Dua  itu melibatkan lebih kurang 20 personil BPBD OKU, dan peralatan antara lain ; perahu bermesin, gergaji mesin, dan lain-lain.


Ditanya media ini, apakah pembersihan di bawah jembatan Ogan Dua rutin dilakukan BPBD OKU, Amzar Kristofa mengatakan bergantung pada situasi dan kondisi.

"Jika memasuki musim hujan kita selalu pantau dan monitor daerah yang berpotensi terjadi banjir. Termasuk dalam kegiatan pencegahan, kita lakukan upaya pembersihan apabila terdapat potensi yang dapat menyebabkan banjir, seperti tumpukan kayu, bambu dan sampah tersebut," terangnya. 


Ditanya lagi oleh media ini, apakah BPBD OKU juga melakukan pembersihan di kanal atau siring besar di pemukiman warga yang rawan banjir seperti ; kawasan RS Sriwijaya, Bungur dan lainnnya. Amzar Kristofa menjawab adapun kalau untuk siring-siring besar atau kanal, dapat mereka lakukan juga. Namun yang lebih berkompeten untuk hal itu pada DLH atau Perkim OKU.


Amzar Kristofa juga menghimbau masyarakat OKU untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Apalagi membuang sampah ke sungai. Selain itu, masyarakat diharapkan juga dapat menjaga lingkungan masing-masing dengan membersihkan saluran air atau siring, dan tetap waspada dengan curah hujan yang ekstrim," himbaunya.


(Duan)

Oknum SDN 114 Palembang Berulah, Nasron Berkilah.

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,-Guna meringankan beban wali murid, Wakil walikota Palembang telah melarang Pihak sekolah untuk menjual belikan baju batik, baju muslim, rompi, dan kaos kaki.


Larangan tersebut diduga kuat tidak diindahkan oleh Oknum di SD Negeri 114 Palembang.


Hal itu terungkap saat Wartawan Liputansumsel.com membincangi salah satu wali murid yang anaknya bersekolah di sana (SD Negeri 114 Palembang).


Menurut penjelalas dari salah satu wali Murid yang enggan disebutkan namanya itu, dirinya membeli baju olahraga, baju batik, baju muslim, rompi, dan kaos kaki sebesar  Rp.500.000, dalam pembelian seragam sekolah saya melakukan pembayaran di sekolahan dengan Oknum Guru berinisial E kemudian mengambil baju dengan Oknum berinisial "L",


Selain itu, "Oknum guru di SD Negeri 114 Palembang juga diduga kuat menawarkan kaos kaki dengan harga  20.000 Rupiah", Ungkapnya.


Saat dikonfirmasi berapa waktu yang lalu, Kepala SD Negeri 114 Palembang mengatakan, Untuk penjualan baju olahraga Nasron akui memang ada.


Masih kata Nasron,  sedangkan untuk baju yang lain kita tidak tau kalau diluar ada orang yang jual, dan namanya ada orang yang jual bukan disekolahan, kita tidak bisa menghalangi.


" Diluar maksudnya wali murid atau konfeksi dan  yang menjual nya bukan disekolah dan tidak dikoordinir, Kilah Nasron Selaku Kepala SD Negeri 114 Palembang.


Melalui Pesan Whatsapp Sabtu, 16 Januari, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang mengatakan, Kita sepakat dengan Wawako Palembang bahwa dilarang dan tidak ada pengecualian dan kita ikuti apa yang dikatakan Bu Wawako Palembang.

(Armin)