05 Februari 2021

Bupati Pessel, Hendrajoni Resmikan Masjid Terapung Samudera Ilahi, Ketua MUI Asli Saan, Masyarakat Berterima Kasih dan Bangga.

Liputansumsel.com


Painan, Liputansumsel.com -- Bupati Pesisir Selatan, H. Hendrajoni meresmikan pemakaian Masjid Terapung Samudera Ilahi di Kawasan Objek Wisata Pantai Carocok Painan, Kecamatan IV Jurai, Jumat (5/2). 


Pada kesempatan itu hadir Anggota DPR RI Komisi VIII, Hj. Lisda Hendrajoni, Anggota Forkopimda, Ketua MUI Kabupaten Pesisir Selatan, H. Asli Saan, kepala perangkat daerah, tokoh masyarakat, alim ulama dan undangan lainnya.


Ketua MUI Pesisir Selatan, Asli Saan,  mengaku sangat bangga dengan kehadiran masjid terapung di Kawasan Carocok Painan.


" Atas nama masyarakat Pesisir Selatan, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas pembangunan masjid ini dan menyampaikan rasa bangga atas terwujudnya pembangunan Masjid Terapung Samudera Ilahi," katanya.


Dikatakan, beberapa hari menjelang peresmian masjid Terapung Samudera Ilahi,  informasi tentang keberadaannya sudah tersebar ke berbagai penjuru nusantara bahkan sampai keluar negeri. "Kemaren saya ditelepon seorang imam besar masjid dari Malaysia, yang menyampaikan kekagumannya dengan masjid ini," katanya.


Bupati Pesisir Selatan, H. Hendrajoni,  mengatakan,  pembangunan Masjid Samudera Ilahi sebagai sarana ibadah bagi masyarakat  dan pengunjung Pantai Carocok Painan, sekaligus sebagai pusat informasi kebudayaan dan perkembangan agama Islam di Kabupaten Pesisir Selatan. 


Diharapkan, keberadaan masjid ini dapat menjadikan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai destinasi wisata terkemuka, terpopuler dan religius di Sumatera Barat dan Indonesia. 


Berkaitan dengan nama Masjid Terapung Samudera Ilahi, menurutnya, memiliki makna bathiniah yang sangat dalam. Diantaranya diharapkan dengan memasuki Masjid Terapung Samudera IIahi dapat menyadarkan umat bahwa dia memasuki lautan Ketuhanan dengan segala sifat-Nya, kebesaran Allah, Keagungan Allah, Kehalusan Allah. Pendekatannya adalah pendekatan rasa atau tasawwuf.


"Orang banyak tenggelam di dunia karena tidak menghidupkan rasa dalam dirinya. Oleh karenanya, tenggelamlah di Samudera Ilahi sebelum engkau ditenggelamkan dunia," ucap H. Hendrajoni berfilosofis.


Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan  Tata Ruang (PUTR) Pesisir Selatan, Syahriwan, ST mengatakan,  saat ini  pembangunan masjid terapung sudah selesai 100 % dan siap untuk fungsikan boleh umat muslim.


Ia menjelaskan, masjid terapung Samudera Ilahi dibangun di atas lahan seluas  1.795 M2, serta fasilitas yang dibangun antara lain, bangunan inti yakni tempat salat dengan kapasitas 300 jemaah, selasar, 2 menara setinggi 32 meter dan taman. Pembangun masjid terapung di objek wisata Pantai Carocok menelan biaya Rp 27,5 miliar lebih.


Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc., M.A. yang tampil sebagai khatib pada shalat jumat pertama itu menyampaikan, usaha pembangunan Masjid Terapung Samudera Ilahi oleh pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, merupakan suatu hal yang sudah menjadi tradisi semenjak zaman khalifah.


" Sepanjang sejarah Islam, semua kalifah dimasa pemerintahannya selalu membangun rumah ibadah untuk masyarakat Islam," katanya.


Menurutnya, sebagai hamba Allah kita wajib bersyukur terhadap nikmat apa pun yang telah diberikan Allah kepada kita.


" Terwujudnya pembangunan Masjid Terapung atas rahmad Allah, tanpa Rahmad Allah,tak mungkin pembangunan masjid ini ditubtaskan" kata Eka Putra Wirman.


Pada kesempatan itu, Eka Putra Wirman, dalam khutbah mengulas tentang nama Masjid Samudera ilahi.  Menurutnya, kata Samudera menggambarkan Allah Maha Luas.


Di Masjid Terapung Samudera Ilahi, kita dapat melakukan perjalanan batin dalam samudera Allah yang maha luas. Mengarungi Samudera tentu saja dengan menggunakan kalbu yang jernih. (EL).

Warga OKI Ramai Kunjungi Pondok Kolam Sangabut sebagai Destinasi Wisata Baru

Liputansumsel.com


(OKI) - LiputanSumsel.Com- Kini tengah viral dan banyak dikunjungi masyarakat yakni Kolam Pemancingan Sangabut yang telah resmi dibuka pada tanggal 20 Januari bulan lalu kini sudah ramai pengunjung, dan untuk jam operasional sendiri terbagi dalam dua kategori pada hari Senin — Kamis mulai pukul 11.00 hingga 17.00 WIB dan Jumat — Sabtu pukul 07.00 hingga 17.30 WIB, dan mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19 pengunjung dibatasi maksimal 100 orang tentunya dengan harus mematuhi Protokol Kesehatan yang telah ditentukan Pemerintah daerah.


Kolam buatan yang sebelumnya tidak terawat kini telah disulap menjadi salah satu Destinasi wisata yang nyaman yang berkonsep Alam terbuka tentu menjadi antusias bagi warga OKI dan tidak menutup kemungkinan akan banyak berdatangan warga dari Kabupaten lain yang ingin berkunjung ke Sangabut.


Kolam pemancingan sangabut yang dibangun diatas lahan yang cukup luas serta dikelilingi pepohonan kelapa sawit yang rindang membuat suasana tempat ini begitu nyaman dan asri, Lokasinya tidak begitu jauh hanya sekitar 10 menit dari pusat Kota Kayuagung tepatnya berada di sebelah SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung.


Muhammad Yahya yang merupakan pengelola dari Sangabut saat dibincangi Kamis (04/02)menjelaskan" Saat memasuki area pengunjung hanya dikenakan tiket masuk untuk sepeda motor sebesar Rp5.000 rupiah, Sedangkan untuk pengunjung yang membawa mobil dikenakan tarif masuk sebesar Rp. 10.000 rupiah," ujarnya.


Tak hanya itu saja Taman wisata  Pondok Kolam Sangabut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang lainnya seperti spot berswafoto, memancing, piknik, serta perahu yang bisa digunakan para pengunjung untuk berkeliling menikmati keindahan danau.


Diterangkannya, untuk menikmati fasilitas lainnya seperti sewa perahu dikenakan tarif Rp. 25.000 dengan waktu 30 menit Selain itu, bagi pengunjung yang ingin menghabiskan waktu dengan memancing. Pengelola juga menyediakan alat pemancingan, nantinya jika pengunjung mendapatkan ikan maka boleh dibeli dan dibawa pulang. Beragam jenis ikan air tawar ada disini," terang Yahya. (Povi)

Inisiasi Provider Bangun 19 Tower, Fasilitasi Internet Desa Mandiri

Liputansumsel.com

#Pemkab Komitmen Tutup Akses Blankspot di OKI


OKI-LiputanSumSel.Com-Beberapa wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ilir masih mengalami blank spot area atau tidak terjangkau sinyal khususnya yang berada di daerah pedalaman dan pesisir.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir pun terus berupaya agar permasalahan blank spot area ini bisa teratasi sehingga sinyal telekomunikasi bisa menjangkau seluruh daerah apalagi di masa pandemi aktivitas belajar mengajar banyak dilakukan secara daring.


Bupati Ogan Komering Ilir melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI, Alexsander Bustomi mengungkap pada tahun 2020 lalu sebanyak 19 desa titik blank spot khususnya diwilayah pesisir OKI sudah dibangun tower tele komunikasi.


“Dari 2020 kita dorong agar provider mau membangunkan tower dititik-titik blank spot terutama diwilayah pesisir OKI. Kita bergerilya datangi mereka sejak Maret 2020” Ungkap Alex, Jum’at, (5/2/21).


Hasilnya terang Alex menurut data penerbitan IMB sebanyak 19 titik  Tower dibangu  provider dintahu. 2020 diantaranya di Desa Sungai Somor, Kuala Sungai Jeruju, Kuala Sungai Pasir, Talang Rimba, Kecamatan Cengal, Lebung Gajah Kecamatan Tulung Selapan serta beberapa titik lain diwilayah daratan seperti kecamatan Pangkalanlampam, Jejawi, Pampangan, Mesuji Raya dan Sirah Pulau Padang.


“Ada beberapa titik sudah berdiri towernya dan telah bisa digunakan seperti di Sungai Somor, Talang Rimba, Kuala Sungai Pasir, Kuala Sungai Jeruju, lainnya terkendala operasional karena provider harus menempatkan alat pemancar sehingga sinyal GSM/ 4G baru bisa didapatkan, hal ini merupakan keputusan mutlak dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berorientasi pada hitung2an bisnis, dan pemda tidak berkewenangan untuk mengintervensi namun tetap pemda usulkan” terang dia. 


Selain itu tambah Alex pihaknya juga gencar mengusulkan penuntasan titik tanpa sinyal melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bhakti) Kementrian Komunikasi dan Informatika. Sebuah badan yang konsen mengentaskan keterbatasan komunikasi bagi daerah 3 T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).


Fasilitasi Infrastuktur Internet Desa Mandiri


Selain upaya inisiatif tersebut Alex menjelaskan, ada suatu instrumen yang dapat diterapkan oleh para Kepala Desa untuk mengatasi kesulitan internet di Desa salah satunya merujuk pada penyediaan internet desa yang teknologi nya berbeda dengan sinyal seluler, namun bisa mengatasi fungsi komunikasi internet.


“Permendes PDTT NO. 13 tahun 2020 pasal 6 ayat 2.a beserta lampirannya menjadi dasar hukum bagi desa untuk menyelenggarakan internet desa secara mandiri. Diskominfo OKI siap memfasilitasi penyelenggaraan internet desa dengan berbagai provider/ ISP yang ada.” Ujar Alex.


Pihaknya terang Alex sudah berkomunikasi dengan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk membuka akses internet di wilayah blank spot lewat program Desa Internet Mandiri. Program ini menyasar desa-desa di luar daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).


“Kami sudah buka komunikasi dengan APJII mereka yang paham betul dengan teknologinya. Tahun ini kita akan uji coba di OKI,” ujar dia.


Teknologi yang digunakan APJII menurut Alex disiapkan untuk menyediakan jaringan internet melalui satelit lantaran sulit untuk memasang kabel serat optik.


 “Kalau kita lihat sekarang setiap desa punya dana desa dan dapat APBD. Nah, ini bisa dialokasikan ke BUMDes untuk membangun infrastruktur internet di desa-desa,” ujar dia.


Menurut Alex, menyediakan infrastruktur seperti program Desa Internet Mandiri adalah tahap awal untuk memperluas transformasi digital hingga desa.


“Memang jalannya panjang, kita lakukan secara bertahap mengingat kondisi geografis wilayah kita” tutupnya.(PD/ril)

DisBundak OKI Tanggapi Fenomena Banyaknya Babi Mati Mendadak diTulung Selapan

Liputansumsel.com


OKI - LiputanSumSel.Com-menyikapi pemberitaan sebelumnya terkait Puluhan Bangkai Babi mati yang berada tepat di perkebunan karet milik warga Tulung Selapan, media Portal mencoba mengkonfirmasi perihal tanggapan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI. 


Aris Panani Selaku Kepala Dinas Perkebunan Dan Peternakan OKI Melalui Kasi Perlindungan Tanaman, Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yakni Wudru Wilson SP saat dibincangi diruang kerjanya Jumat (04/02/21) mengatakan"Kami Berterima kasih kepada rekan media atas informasinya terkait adanya Puluhan Bangkai Babi yang mati di perkebunan karet Kecamatan Tulung Selapan.


Kami selaku Bidang OPT selalu siap apabila ada laporan warga kepada kami, namun bila belum ada laporan sama sekali kami tidak bisa bertindak langsung sebab prosedur yang harus dilalui  adanya laporan dari pihak warga berkaitan langsung atau terkena dampaknya, barulah surat tugas dikeluarkan dan kami pun bisa turun langsung kelapangan.


Lebih lanjut Wudru Wilson" Namun Tupoksi kami terkait Hamanya, sebab Hewan Jenis Babi masuk dalam Kategori Hama pengganggu, dan itu pun kalau petani merasa terganggu karena banyaknya bangkai Babi mati,warga tersebut bisa mengajukan Proposal Alat yang namanya LAPON alat untuk Menangkap Babi ke Dinas Perkebunan Dan Peternakan OKI (DisBunDak) kalau itu masalah Hama"Terangnya.


Masih kata Wilson"Berbeda halnya kalau masalah banyaknya Babi mati dan bangkainya Mengeluarkan Bau Busuk yang menyengat dan Warga pun takut akan menimbulkan penyakit dari wabah tersebut itu bukan Kewenangan di Bidang Kami melainkan Bagian Kabid Peternakan dan Seksi seksinya seperti kasi Kesehatan Hewan(kasi KesWan) dan kasi Kesehatan Masyarakat Peteriner(Kasi KesMaPet)"Tutup nya.

 

Atas penjelasan dari Bidang Perkebunan dan Pelindungan Tanaman media Portal ini mencoba meminta Tanggapan ke Bidang Peternakan dan seksi Keswan,seksi KesMaPet namun sangat disayangkan Bidang tersebut lagi ada Rapat Internal dengan Kepala dinas Perkebunan Dan Peternakan Beserta jajarannya. (Povi)

Berkutat dengan Jalan Berlumpur, Warga Desa Ulak Kembang Harapkan Perhatian Pemkab Muba

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com - Akses Infrastruktur yang memadai adalah merupakan harapan setiap daerah agar dapat menumbuh kembangkan Perekonomian, apalagi letak dan posisi daerah tersebut terkategori terisolir.


Terlebih lagi di Masa Pandemi COVID-19, baik Sektor Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan serta Perekonomian terhambat akan Peralihan Fungsi Anggaran yang diterapkan baik tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten dan Kota.


Hal senada ini dirasakan oleh warga desa Ulak Kembang, kecamatan Batang Hari Leko, kabupaten Musi Banyuasin. Akses Penghubung desa Ulak Kembang dengan beberapa desa Tetangga terancam lumpuh diakibatkan jalan yang sulit untuk dilalui baik oleh Kendaraan Roda 2 maupun Roda 4.


Salah satu warga yang melintasi jalan tersebut mengungkapkan, saat ini kami warga sekitar sangat kesulitan untuk keluar masuk desa, karena jalan yang kami lalui untuk beraktivitas sudah tidak layak untuk dilalui, jalan becek, dan licin setiap hari harus berkecamuk dengan lumpur merah.


" Terlebih lagi saat musim penghujan, kami harus siap bertempur untuk melalui akses jalan tersebut, kalau seperti ini terus kami kebingungan, apalagi katanya saat ini kita masih dalam tahapan Percepatan Penanganan wabah COVID-19, ekonomi kami terganggu," ungkap Trisno (27), Kamis (4/02/2021).


Sementara itu terpisah Kepala Desa Ulak Kembang Sulastri mengungkapkan kepada awak media mengatakan, Asli Pak jalan kami sudah rusak parah.


" Kami berharap dengan keadaan seperti ini adanya Perbaikan secepatnya, karena akses jalan ini sangat penting bagi kami," ujar Sulastri singkat.