23 Februari 2021

Puluhan Wartawan Prabumulih Bentuk Jurnalis Pencinta Bonsai (JPB)

Liputansumsel.com


Prabumulih,liputansumsel.com - Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang dan alot, akhirnya puluhan wartawan serta wartawati yang merupakan pencinta tanaman hias jenis bonsai membentuk wadah organisasi yakni Jurnalis Pencinta Bonsai (JPB) kota Prabumulih. 

Organisasi pencinta bonsai khusus awak media di kota Prabumulih tersebut terbentuk sejak Selasa (23/2/2021) di Sekretariat PWI Kota Prabumulih. 

Terpilih sebagai ketua JPB kota Prabumulih yakni Aswin Arai, Wakil Ketua Prabu Agustiawan dan Sekretaris Edison Bastari dan Bendahara Berry Berima serta Pembina Ketua PWI Prabumulih. 

Terbentuknya organisasi pencinta bonsai tersebut diharap dapat menjadi wadah mempererat tali silaturahmi antar sesama penggiat media yang sekaligus pencinta bonsai. 

"Terbentuknya wadah organisasi media ini karena kita melihat sudah banyak wartawan dan wartawati kita merupakan pencinta bonsai," ungkap Ketua JPB, Aswin Arai didampingi Sekretaris, Edison kepada wartawan. 

Aswin mengatakan, kedepan pihaknya akan mengadakan agenda-agenda kegiatan seperti pelatihan ngetrend bonsai, jemur bonsai hingga agenda kontes bonsai baik tingkat lokal maupun provinsi atau nasional. "Tentunya kegiatan-kegiatan sosial juga akan dilakukan selain dibidang perbonsaian," katanya. 

Lebih lanjut Aswin menjelaskan wartawan kota Prabumulih yang memiliki bonsai diharap segera merapatkan barisan dan berbagi ilmu tentang perbonsaian. "Kami ajak seluruh wartawan pencinta bonsai meraparkan barisan dan mari kita hidupkan JPB Prabumulih sehingga makin maju," harapnya.(Indri)

Si Jago Merah Mengamuk, Satu Unit Rumah Ludes

Liputansumsel.com


Painan, Liputansumsel.com - Satu unit rumah papan di Kampuang Pawuah Nagari Ampiang Parak Timur, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, dilalap si jago merah. Peristiwa tersebut terjadi, Senin (22/2/2021) malam.


Api menghaguskan satu unit rumah, tidak ada korban jiwa, kerugian material ditaksir Rp40 juta. Si jago merah juga menghanguskan satu unit sepeda motor, hasil pertanian dan uang tunai.


Pemilik rumah Edi (40) dan istri Meldawati, (30) waktu kebakaran tidak berada di rumah. Pemicu kebakaran masih dalam penyelidik kepolisian stempat.


Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Pesisir Selatan, Dailipal mengatakan, proses pemadaman sepenuhnya dikuasai sekitar 3 jam. Personel damkar dan warga bahu membahu memadam si jago merah itu.

Garuda Kencana Indonesia Bergerak Cepat di Sumsel

Liputansumsel.com

# Utamakan Keadilan, Jalin Semua Kerja Sama dan Edukasi Paralegal


PALEMBANG, liputansumsel.com- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Garuda Kencana Indonesia berkomitmen membantu masyarakat untuk mendapatkan keadilan saat menjalani proses hukum. Selain itu, YLBH yang dirintis oleh para petinggi Federasi Advokat Republik Indonesia (Ferari) itu juga siap berkolaborasi untuk membantu para perangkat desa, RT dan guru di Sumatera Selatan dalam menyusun laporan agar terhindar dari masalah hukum.


“Kami buat (YLBH) ini untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, buta hukum, dan butuh keadilan. Saya minta datang segera ke kantor kami. Kapan pun juga kami siap menerima dan itu gratis, tidak dipungut biaya,” ungkap Suwito Winoto SH, ketua YLBH Garuda Kencana Indonesia Palembang di kantornya Jl Letjen H Alamsyah Ratu Prawiranegara Komp Ruko Griya Bangun Indah, Kecamatan Gandus, Kota Palembang.


Garuda Kencana, lanjut Suwito, didirikan di Jakarta. Sesuai dengan AHU nomor AHU-AH.01.06-022780 tanggal 19 Desember 2020 dari Kemenkumham dan sudah ada di seluruh provinsi. “Jadi gerakannya cepat,” ujar Ketua Ferari Sumsel ini.


Di Jakarta, tambah Suwito, YLBH ini diketuai Nevi Ariestawaty SH. Dikatakannya pula, YLBH ini sudah berbadan hukum jelas, dilengkapi dengan akta notaris nomor 8 tanggal 11 Desember 2020. “Saya ditunjuk untuk Sumatera Selatan, maka kami buat YLBH Garuda Kencana Indonesia Palembang,” terangnya sembari menyebut Joni SH sebagai sekretaris dan Syahidatul Khoiriyah SPd selaku bendaharanya.


Program ke depan, lanjut Suwito, dalam mengemban amanat pihaknya akan menggelar edukasi dan pelatihan paralegal agar melek hukum. “Untuk membantu aparat hukum, perangkat desa, RT atau guru-guru agar mudah menyusun laporan biar tidak tersangkut masalah hukum,” tegasnya.


Menurut Suwito, YLBH akan bekerja sama dengan pengadilan, kepolisian, kejaksaan, dan seluruh pemerintah daerah di Sumsel. “Karena kami baru. Kami juga masukkan kerja sama ke Kesbangpol. Agar advokat yang tergabung di YLBH ini dapat aktif untuk menjalankan program pokok,” harapnya.


Suwito mengatakan, hingga kini belum ada dan bantuan dari pihak mana pun. “Saya modali. Masyarakat yang buta hukum, butuh keadilan dan terzalimi,  kami ikhlas membantu. Kami juga akan melakukan kerja sama dengan seluruh guru, kades, aparat hukum.  Kerja sama apa pun itu bentuknya tanpa terkecuali, apalagi untuk masyarakat yang kurang mampu,” tegasnya.


YLBH ini, kata Suwito, bentukan orang Ferari yang ada di pusat. “Kebetulan saya ketua DPD Palembang. Makanya, saya diamanatkan untuk memegang LBH ini agar jalan. Nanti akan kami bentuk DPC di kabupaten/kota se-Sumsel,” ujarnya.


Ditanya jumlah perkara yang ditangani, Suwito menjawab pasti. “Karena kami baru, baru dapat dua perkara. Ini ada tiga lagi. Bulan ini lima perkara yang masuk dan kami sudah terjun. Orang-orang yang tidak mampu, kami bantu. Sudah jalan. Mudah-mudahan sesuai dengan keinginan,” pungkasnya. (*)

Kembangkan Wisata Teluk Gelam, Pemkab OKI Kaji Sejumlah Tawaran Kerjasama Pihak Ketiga

Liputansumsel.com

OKI,Liputansumsel.com - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berencana akan menghidupkan kembali kawasan wisata Teluk Gelam yang berlokasi di Jalan Lintas Timur Kayuagung-Lampung Kecamatan Teluk Gelam Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan.

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menawarkan paket kerjasama pengelolaan kawasan ini kepada swasta agar dapat kembali jadi daya tarik wisata di Ogan Komering Ilir.


Salah satu investor yang menyertakan berminat diantaranya adalah PT Anugerah Utama Bali yang berpengalaman mengembangkan sejumlah destinasi pariwisata di Pulau Dewata.

“Kajian ini penting untuk langkah lebih lanjut terkait penawaran pengembangan kawasan Wisata Teluk Gelam, karena kita telah memiliki pengalaman kerjasama dengan swasta khususnya di kawasan ini” Ungkap Sekretaris Daerah OKI  Husin saat memimpin rapat penawaran kerjasama pengembangan kawasan wisata Teluk Gelam di Kantor Bupati OKI Kamis (23/2/2021).

Rakor ini menurut Husin, dilakukan untuk melakukan kajian mendalam terkait pengembangan objek wisata Danau Teluk Gelam apalagi danau tersebut masuk dalam kawasan konservasi air nasional berdasarkan (RDTR) Kementrian ATR BPN

“Kalaupun ada pengembangan nanti tentu harus yang dikedepankan adalah konservasi kawasan ini.  Apa lagi Teluk Gelam sudah miliki peta pengembangan kawasan (RDTR). Harus disesuaikan dengan rancangan tersebut” Jelas Husin.


Selain itu, tambah Husin,  dampak ekonomi dan sosial masyarakat sekitar juga tidak boleh dikesampingkan agar program menghidupkan kembali Teluk Gelam ini bermanfaat bagi pendapatan daerah juga masyarakat sekitar.

“Tentu perlu perhitungan yang tepat sebelum adanya kerjasama dengan pihak ketiga. Hitung-hitungan terkait untung ruginya, lingkungan hingga sosial budaya masyarakat sekitar” jelasnya.

Dalam Rancangan Desain Tata Ruang (RDTR) Kementrian ATR BPN kawasan Teluk Gelam jadi kawasan konservasi air bagi wilayah sekitar.

Tidak hanya itu, kawasan ini juga direncanakan sebagai pusat pengembangan pariwisata medis, agrikultur hingga wisata air. (PD)

Dari Raport Pemerintah Pusat, Sumsel Masuk Provinsi yang Berhasil Atasi Karhutla

Liputansumsel.com


JAKARTA, Liputansumsel.com, – Provinsi Sumatera Selatan termasuk daerah yang dinilai berhasil dalam penanggulangan kasus Karhutla sepanjang Tahun 2020.  Hal itu sesuai dengan hasil raport yang dirilis pemerintah pusat  dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021, yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin 22 Februari 2021.


“Dari raport seluruh provinsi tadi masih, Sumsel masuk yang terkecil kasus Karhutla  di tahun 2020. Saya sebagai Gubernur,  Pangdam, Kapolda dan  bupati/wali kota akan bekerja secara maksimal dalam menekan karhutlah di tahun 2021,” tegasnya Gubernur Sumsel H. Herman Deru didampingi Kapolda Sumsel, Irjen. Pol. Prof. Dr. Eko Indra Heri dan Pangdam II/ Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi  dan Bupati OKI, Iskandar SE, usai hadiri Rakornas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021.


Dikatakan, segala  upaya dilakukan  pihaknya daerah dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara permanen, utamanaya  didaerah yang dinilai   rawan karhutla.


 "Pencegahan karhutlah secara permanen sangat mungkin dilakukan. Apalagi kita memiliki pengalaman untuk mengatasi terjadinya karhutla tersebut. Terbukti di tahun 2020 kemarin, Sumsel tercatat sebagai daerah relatif bebas asap meskipun ada beberapa titik hot spot saja," kata Herman Deru. 


Bahkan, menurut HD  dengan pengalaman yang ada, Sumsel sendiri sangat siap melakukan upaya pencegahan karhutla secara permanen. Hannya saja dibutuhkan pengelolaan yang baik terhadap lahan yang dinilai rawan tersebut. Utamanya saat menghadapi musim kemarau di tahujn 2021. HD optimis Sumsel kembali menjadi daerah yang bebas asap akibat  karhutla.


"Dari hasil pemantauan, karhutla ini kerap terjadi di lahan-lahan yang tidak terkelola. Di Sumsel sendiri, dari 1,3 juta hektar lahan, lebih dari 50 persennya  merupakan hutan kawasan dan sebagiannya tidak produktif. Sebab itu, kita ingin ada rekomendasi pusat agar lahan tersebut dapat dikelola sehingga karhutla semakin dapat kita tekan,” tambahnya.


 


 


Upaya lainnya tang  telah dilakukan diantaranya mengalokasikan dana khusus untuk urusan pencegahan karhutla, dimana pada tahun 2020 lalu,   sedikitnya Rp45 milyar digelontorkan bagi 10 kabupaten yang rawan karhutla. Bahkan Sumsel  saat itu tercatat sebagai Provinsi pertama yang memberikan bantuan dana penanganan karhutla ke kabupaten/kota. Sedangkan di  tahun 2021 ini, Pemprov Sumsel menganggarkan Rp30 milyar untuk pencegahan karhutla.


 


"Tahun ini kita anggaran Rp30 milyar dan dikelola Pemprov. Dana tersebut diperuntukan membuat  skat kanal, sumur bor dan peralatan lainnya di daerah yang rawan karhutla," tuturnya.


 


Dia mengakui, selain upaya masif seperti sosialisasi serta penyebarluasan maklumat larangan membakar lahan, aktivasi posko pencegahan hingga patroli rutin, faktor cuaca juga menjadi penentu Sumsel bebas asap di tahun sebelumnya.


 


"Kedepan kita akan lebih fokus untuk membuat Teknologi Modifikasi cuaca. Itu akan menjadi andalan. Kita juga akan lebih awal menetapkan siaga karhutla. Kita harus terus bersinergi baik TNI, Polri, Kejati dan pihak lainnya dalam pencegahan karhutla ini. Mudah-mudahan kerja komprehensif ini dapat mencegah karhutla di tahun-tahun mendatang," paparnya. 

(Ar/Ril)