09 Maret 2021

Sumsel Kerahkan Seluruh Kekuatan Cegah Tangkal Karhutla

Liputansumsel.com

     HD Gelar  Apel Kesiapsiagaan   dan Resmikan  Laboratorium Penelitian Lahan Basah


OGAN ILIR, liputansumsel.com,– Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)  telah melakukan upaya antisipasi sejak dini kemungkinan akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan menghadapi musim kemarau tahun 2021 , dengan mengerahkan seluruh kekuatan baik personil maupan peralatan pemadaman.


Terlebih wilayah Sumsel banyak lahan gambut yang mudah terbakar ditambah lagi adanya  prediksi BMKG  ditahun ini, musim kemarau akan melanda Sumsel. Sehingga butuh kesiapan untuk antisipasi kebakaran utamanya  di lahan gambut.


"Tentu kita akan terus mencari solusi, bagaimana agar lahan gambut tidak mudah terbakar. Sesuai dengan habitatnya basah dan berair," ucap HD dalam arahannya pada apel Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Karhutbunla 2021 yang dipusatkan di Kebun Raya Sriwijaya Ogan Ilir, Selasa (9/3/21).


Dalam upaya antiasipasi karhutla tersebut, HD menyebut, setidaknya Pemerintah  Provinsi Sumsel telah menyiapkan tujuh strategi agar Sumsel terbebas dari Karhutbunla tahun 2021. Meliputi melakukan sinkronisasi satuan tugas provinsi dengan kabupaten. Membagi habis tugas pengendalian kebakaran hutan, kebun dan lahan dengan melibatkan semua stakeholder baik provinsi maupun kabupaten/kota. Selanjutnya, melakukan optimalisasi peralatan produksi yang ada pada kelompok tani untuk membantu pemadam kebakaran.


"Kita juga akan memperkuat sarana dan prasaraan pemadam, serta personil terlatih pada regu pemadam kebakaran perusahaan perkebunan, maupun hutan tanaman industri," ungkapnya.


Lebih lanjut Gubernur HD menambahkan, pihaknya segera mengaktifasi posko-posko kebakaran yang ada di perusahaan, masyarakat peduli api, kelompok tani peduli api dan lain sebagainya. Di samping pemanfaatan dana desa untuk pengendalian hutan, kebun dan lahan.


Selain itu Pemprov juga   telah memiliki Embung Konservasi sebagai salah satu laboratorium yang bisa dijadikan lokasi riset untuk mengetahui kelembaban tanah yang juga termasuk sebagai upaya pencegahan terjadinya karhutla.


Menurut HD, Embung Konservasi Kebun Raya Sriwijaya dibangun di atas lahan rawa seluas 100 hektar dengan babyak fungsi, seperti pusat penelitian lahan basah dan sebagai tempat pendidikan, pelatihan ataupun magang. 


"Sumsel ini memiliki lahan gambut. Tentu rawa bergambut ini rawan akan terjadinya Karhutla. Langka kita lakukan adalah dengan mencegah tidak berkibarnya api dari yang paling kecil hingga besar," terangnya. 


Disisi lain, HD menilai, upaya pencegahan Kahutla di Sumsel telah dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak, baik kemeterian hingga BUMD hingga badan usaha. 


"Ini langkah progresif. Menunjukkan hasil.  Pada 2020 nyaris dikatakan Sumsel bebas hotspot. Ini juga yang inginkan di tahun 2021 ini," tegasnya. 


HD menilai, tanggungjawab dalam pencegahan Karhutlah bukan hanya dimiliki oleh instansi tertentu saja, tetapi di pundak semuanya, termasuk masyarakat Sumsel. Karena itu dia mengajak Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk dapat  memanfaatkan Embung Konservasi Kebun Raya Sriwijaya sebagai destinasi wisata baru bagi masyarakat luas. 


"Fungsi ini dilakukan untuk menambah destinasi wisata baru bagi penduduk Sumsel, sekaligus menambah edukasi terhadap pencagahan Karhutla," paparanya. 


Sementara itu, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, SH ikut  bangga dan menyambut baik diresmikannya Embung Konservasi Kebun Raya Sriwijaya yang diharapkannya  bisa memberikan dampak baik bagi pengetahuan masyarakat Ogan Ilir.


"Ini akan menjadi lokasi destinasi wisata edukatif yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Ogan Ilir dan Sumsel. Kita ucapkan terimakasih kepada gubernur Sumsel," tegasnya.


Dilain pihak Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah mengatakan, pelaksanaan apel pencegahan Karhutla dilakukan untuk meningkatan kesiapsiagaan personil dan peralatan. Dengan melibatkan pemerintah disemua tingkatan. Masyarakat, akademisi, hingga media untuk ikut terlibat dalam upaya pencegahan Karhutla.


 “Apel ini melibatkan 1.000 orang peserta yang terdiri dari dari TNI, Polri, BPPD, RPK perusahaan, Dinas Kesehatan Ogan Ilir dan Provinsi, Pol PP Ogan Ilir dan Provinsi, Menwa dan lainnya. Selain itu sejumlah peralatan telah disiagakan di lokasi dan daerah rawan kebakaran. Seperti mesin pompa, pompa apung, selang, diesel, kendaraan pompa  mulai dari mobil tanki air, motor trail yang sudah dimodifikasi, perahu, ketek tongkang, APD petugas lapangan, empat helikopter  juga sudah disiagakan,” tandasnya.

(Ar/Ril)

Pelayanan Publik Prima DPMPTSP Muba Raih Penghargaan Kemenpan RB

Liputansumsel.com


JAKARTA,liputansumsel.com - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Musi Banyuasin meraih penghargaan sebagai Unit Penyelenggara Pelayan Publik dengan Kategori Pelayanan Prima tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Selasa (9/3/2021). DPMPTSP Muba dinilai sukses terapkan layanan prima.


Peniliaian ini telah melewati evaluasi dari Kemenpan terhadap layanan publik di seluruh unit penyelenggara daerah provinsi, kabupaten dan kota termasuk Muba. Hasilnya, DPMPTSP Muba mendapat nilai A. Atas capaian ini Muba dipuji saat proses penyampaian hasil evaluasi dan apresiasi di Jakarta.


Kepala DPMPTSP Muba Erdian Syahri menerima langsung penghargaan ini dari Mempan RB Tjahjo Kumolo yang didampingi Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa.


Erdian menyatakan penghargaan ini hasil upaya Pemkab Muba dalam memberikan layanan publik yang prima kepada masyarakat.


"Alhamdulillah kita mendapat nilai tertinggi. Kedepan kita akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin," ujarnya.


Lanjutnya, selain meningkatkan pelayanan ia juga akan memastikan warga dilayani  SDM terbaik, sejalan dengan perbaikan sarana dan prasarana.


Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin,  memberikan apresiasi atas capaian DPMPTSP Muba. Dodi juga mendorong dan memotivasi pimpinan perangkat daerah lainnya terutama instansi yang menangani langsung pelayanan kepada masyarakat agar mencontoh DPMPTSP.


"Sekarang ini eranya sudah serba cepat dan mudah, termasuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terobosan yang dilakukan DPMPTSP pelayanan publik sudah diakui Kemenpan-RB, sekarang tinggal kita dorong OPD di lainnya," tandas Bupati Muba.

Muba Siap Cegah Stunting di Masa Pandemi COVID-19

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Selain menghadapi  pandemi COVID-19, Indonesia juga punya masalah yang perlu diatasi yakni gizi buruk. Sebab gizi buruk  bisa memicu stunting. Dilansir dari laporan resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sebanyak 3 dari 10 anak Indonesia mengalami stunting atau kondisi gagal tumbuh masa bayi di bawah umur lima tahun (balita).


Menurut Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Hj Thia Yufada Dodi Reza, keluarga adalah aspek terpenting  menekan angka stunting di masa pandemi COVID-19. Menurutnya seorang ibu punya peran sangat penting bagi anak-anaknya.


“Angka stunting di Kabupaten Muba tahun 2020 menurun, berkat PKK bersama Dinas Kesehatan dan semua stakeholder berkoordinasi dan kerjasama untuk pencegahan stunting," ujarnya saat jadi Keynote Speaker dalam acara Web Seminar (Webinar) yang diselenggarakan oleh Habibie Institute for Publik Policy and Governance (HIPPG) Universitas Indonesia (UI), di Ruang rapat Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Selasa (9/3/2021).


Duta Cegah Stunting Kabupaten Muba ini juga mengatakan, pencegahan stunting telah diupayakan secara aktif oleh posyandu, sosialisasi dan edukasi. Namun, selama pandemi COVID-19 kegiatan tersebut menjadi terhambat.


Oleh karena itu, Istri Bupati Muba ini mengajak para ibu-ibu berusaha mewujudkan berbagai inovasi agar upaya pencegahan stunting tetap berjalan dengan baik seperti sebelumnya.


Selain keluarga sebagai wadah terpenting, menurut Thia kolaborasi antar pihak seperti sekolah juga penting untuk memberikan edukasi pengawasan di kalangan remaja.


Salah satu upaya yang dilakukannya antara lain, sosialisasi, edukasi dan pengawasan secara online melalui media sosial. Dia menambahkan, bantuan lain yang diberikan berupa pemberian makanan yang mengandung nutrisi, protein, dan gizi yang cukup.


Direktur Eksekutif HIPPG Dr drg Widya Leksmanawati Habibie Sp Ort MM menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Pemkab Muba  menurunkan angka stunting di Kabupaten Muba.


"Luar biasa program-program yang telah dilakukan Pemkab Muba dalam menurunkan angka stunting, terutama peran Ibu Thia Yufada sebagai Duta Cegah Stunting. Di sini peran ibu-ibu sangat dimanfaatkan. Kami mengharapkan Bu Thia bisa jadi narasumber atau motivator untuk cegah stunting secara nasional. Kami yakin bisa memotivasi para kader-kader posyandu di indonesia terkait angka stunting ini,"ucapnya.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS mengungkapkan, pihaknya telah melakukan berbagai program dalam penurunan angka stunting ini. Seperti sosialisasi untuk ibu hamil serta pasangannya dapat memperoleh informasi terkait asupan nutrisi yang baik selama masa kehamilan yakni menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, dan yodium. Saran lain berupa himbauan agar ibu hamil dapat menjalankan pemeriksaan rutin ke posyandu.


Dikatakan Azmi, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir dan nampak setelah anak berusia 2 tahun.


"Untuk itu perlu perbaikan pola asuh, pola makan dan perbaikan sanitasi tiga komponen ini perlu penanggulangan dengan cepat, akan didata kelapangan ke daerah, desa-desa, tentu Pemkab juga ikut berperan dalam hal ini," ucapnya.


Dirinya menambahkan, masalah stunting merupakan tata kelola dalam penanganannya sehingga diperlukan kesamaan visi. Dirinya berharap lewat webinar muncul kesamaan visi dalam menangani stunting hingga nilai angka stuting di tahun 2024 turun. Upaya ini diyakininya bisa mempercepat langkah dan lebih inovatif  menyelamatkan rakyat dari era pandemi covid ini.


"Di Muba menghadapi masalah gizi yang berdampak terhadap kulitas Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu masih tinggi prevalensi anak balita pendek (stunting). Dan stunting tersebut adalah sebuah kondisi berdasarkan pengukuran tinggi badan menurut umur seseorang ternyata lebih pendek dibandikan tinggi badan seusianya," ungkapnya.


Azmi  juga menyebutkan, faktor langsung mempengaruhi status gizi balita yaitu faktor konsumsi makanan dan penyakit infeksi kedua ini saling mempengaruhi. Kualitas lingkungan hidup terutama adalah ketersediaan air bersih sarana sanitasi dan perilaku hidup sehat seperti kebiasaan cuci tangan dengan sabun, buang air besar di jamban, tidak merokok dan sirkulasi udara dalam rumah.

Pemerintah Kota Palembang Apresiasi Kerja Keras Tim Polda Sumsel dan BPOM

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang mengamankan 20.000 tahu berformalin yang dijual pedagang di Pasar 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.


Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, Pemerintah Kota Palembang mengapresiasi kerja keras tim Polda Sumsel dan BPOM yang berhasil mengamankan bahan pangan mengandung formalin tersebut.


"Saya sangat menyesalkan masih ada pelaku usaha yang bertindak curang. Padahal, saya sudah cukup sering melakukan sidak dan selalu mengimbau agar selalu menghindari penggunaan zat-zat berbahaya," kata Fitrianti, Senin (8/3/2021). 


Ia berharap, adanya operasi tangkap tangan dan pelaku usaha nakal yang juga telah diperiksa oleh pihak kepolisian, bisa menjadi efek jera. 


"Kami tak segan untuk mencabut izin usaha produsen nakal yang menggunakan zat berbahaya untuk bahan pangan yang dijual ke masyarakat," ujar Fitrianti. 


Kepala BBPOM Palembang, Yosef Dwi Irwan, mengungkapkan, pihaknya dan Direktorat Reskrimum Polda Sumsel, Pol PP mendapatkan informasi bahwa adanya penjualan tahu berformalin di wilayah Pasar 7 Ulu Palembang.


Informasi itu kemudian ditelusuri, lokasi didatangi, dan pelaku lantas ditangkap. 


"Saat di sana memang ditemukan pemilik dan yang akan membantu untuk menjual produk tahu mengandung formalin tersebut. Dan setelah diamankan dan diuji, ternyata tahu-tahu tersebut terbukti mengandung formalin,'' Yosef menerangkan. 


Dilanjutkannya, setelah itu mereka kembali bergerak ke tempat produksi tahu di daerah Padang Selasa, Kecamaran Ilir Barat Satu. 


"Di sana memang barang bukti tahu berformalin kita temukan. Tetapi tidak banyak, karena sebagian besar sudah diangkut dan dijual ke Pasar 7 Ulu dan Keramasan," tuturnya.


Ia menambahkan, saat ini mereka sedang melakukan pemeriksaan untuk menetapkan tersangka agar diproses hukum. 


"Ancamannya tidak main-main, paling lama 5 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar. Saat ini kita sedang melakukan periksaan kepada empat orang saksi. Dan pastinya kalau sudah ditentukan siapa tersangka, nanti akan dilakukan upaya penahanan juga," kata Yosef. (Rl/Al)

Wawako Palembang Tinjau Jalan Rusak di Tanjung Bubuk

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda meninjau jalan rusak di Jalan Tanjung Bubuk, Macan Lindungan RT 3, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat Satu, Senin (8/3/2021).


Peninjauan ini menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang mengeluhkan jalan di daerah tersebut rusak parah dan bisa membahayakan warga. 


"Tahun 2019 sudah kita lakukan perbaiki jalan ini dan sisa sekitar 300 meter lagi. Harusnya sudah dianggarkan tahun 2020 namun karena Covid-19 jadi perbaikan tertunda," kata Fitrianti. 


Ia mengatakan, jalan sisa 300 meter akan segera diperbaiki lagi tahun ini. 


"Insya Allah bulan Juni nanti akan sudah mulai dikerjakan secara total. Namun, untuk sementara kita lakukan pengerasan dulu sebelum dibangun, supaya bisa dinikmati masyarakat," kata Fitrianti. 


Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari, mengatakan, pembangunan Jalan Tanjung Bubuk akan dilanjutkan tahun ini.


"Anggarannya Rp2 miliar sepanjang 300 meter ini. Ini jalan baru, jalan tembus sehingga ada jalan alternatif lain. Tapi, ini akan kita perbaiki segera,' ujar Bastari. 


Sementara itu, Sutoro, Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Bukit Baru, mengatakan, sejak tahun 2019 jalan ini sudah diperbaiki namun belum selesai semua. 


Dia mengatakan, jalan ini banyak dilintasi warga karena ada yang menghubungkan ke perumahan mereka. 


"Di sini ada 300 KK, dan 3 komplek. Kalau hujan memang jalan disini cukup parah dan warga harus berhati-hati."


Suroto mengatakan, jalan ini bertambah parah ketika ada truk yang masuk dan melintasinya. Misal mau mengantar material ke rumah warga dan lain sebagainya.


"Kami berharap kepada Pemkot agar segera diperbaiki jalan ini. Agar masyarakat bisa aman melintasi jalan ini." (Rl/Al)