20 Mei 2021

Gandeng Camat Sampai RT, PTBA Sosialisasi Lahan dan Bangunan di Talang Jawa

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com --PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama-sama dengan perangkat pemerintahan mulai dari tingkat Kecamatan, Kelurahan, hingga Ketua Rukun Tetangga (RT) melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan aset dan lahan yang berada di Talang Jawa, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim - Sumatera Selatan. 


Camat Lawang Kidul Andrille Martin mengatakan sosialisasi ini telah berlangsung sebanyak 5 kali antara PTBA dan warga Talang Jawa. Dalam sosialisasi ini, dipastikan keterlibatan RT, RW, hingga kelurahan sebagai bentuk tanggung jawab kepada warga. 


Sosialisasi yang dimaksud terkait dengan kewajiban pendataan aset perusahaaan PTBA sebagai BUMN yang tertuang dalam Peraturan Menteri dan Surat Edaran Menteri BUMN. 


Salah satu aset yang didata dalam hal ini adalah lahan milik perusahaan yang telah bersertifikat dan berlokasi di Talang Jawa. Sosialisasi dilakukan untuk melakukan pendataan ulang tentang pemanfaatan aset perusahaan yang ditempati oleh warga. 


Berdasarkan data, terdapat 635 Kepala Keluarga yang telah menempati lahan tersebut dan terdapat 5 bangunan fasilitas umum. Sosialisasi masih terus berlanjut sampai saat ini. 


Pendataan yang dilakukan antara lain penyesuaian database seperti kepemilikan bangunan rumah milik pribadi atau PTBA, serta keabsahan legalitas kepemilikan lahan tempat berdirinya bangunan yang tertera pada dokumen. 


Lalu, akan terdapat penghitungan untuk lahan perusahaan yang digunakan oleh warga dengan skema dan hitungan merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK). 


“Sesuai dengan sosialisasi itu, terkait aset yang dimiliki BUMN dalam hal ini PTBA, yang diduduki masyarakat adalah milik perusahaan. Jadi memang sewajarnya terdapat sosialisasi aturan dari Kementerian ini. Kami selaku pemerintah, dari camat maupun lurah dan jajaran ke bawahnya menyambut baik hal tersebut,” ujar Camat Andrille Martin, Selasa (18/5/21). 


Andrille mengimbau masyarakat yang mendiami lahan tersebut, untuk mengikuti sosialisasi dan mengurus keabsahan legalitas dokumen demi kenyamanan bersama. 


Sejauh ini, warga Talang Jawa yang intens mengikuti sosialisasi mengaku memahami kondisi pemanfaatan lahan selama sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. 


Sumadi (78) salah seorang warga di Talang Jawa dan juga merupakan pensiunan PTBA memaparkan bahwa warga menyambut sosialisasi yang dilakukan PTBA bersama pemerintah. 


Ia menjelaskan, dalam sosialisasi tersebut memang masih terdapat diskusi antara warga dan perusahaan terutama terkait pengukuran ulang, baik luas bangunan maupun luas lahan yang kini ditempati warga. 


Ini, kata dia, diperlukan agar tidak terdapat perbedaan data antara warga dan perusahaan.  "Manajemen PTBA kiranya dapat bersinkron dengan warga, agar  tidak saling memberikan suatu  yang memberatkan dalam kedua pihak ini," harapnya.

Dicegat di BayLen Muba, Penyanyi D'Academy Rizki-Ridho Diserbu Wefie

Liputansumsel.com


Bayung Lencir, Musi Banyuasin- Suasana operasi penyekatan atau Operasi Ketupat Musi Tahun 2021, Kamis (20/5/2021) mendadak heboh. 

Pasalnya ternyata turut diperiksa dan di berhentikan petugas, artis kembar identik Rizki dan Rido, penyanyi Dangdut jebolan  D'Academy.


Petugas awalnya tidak mengetahui siapa mereka, karena menggunakan masker. Bahkan sempat berdialog dengan Camat Bayung Lencir, M Imron SSos MSi bersama Kapolsek Bayung Lencir A Firman SH MH.


Namun setelah keduanya mendaftar untuk dilakukan test swab antigen, karena keduanya menunjukan KTP, petugas sontak heboh mengetahui bahwa keduanya adalah Rizki-Rido. Petugas yang mayoritas kaum hawa bergantian berfoto dengan keduanya.


"Mereka kooperatif. Saat petugas melakukan pemeriksaan dan test swab mereka mau. Saya juga kurang tahu siapa mereka awalnya. Sempat bedialog dengan kami juga,' ujar Camat Bayung Lencir, M Imron.


Lanjut Imron awalnya pihaknya melaksanakan giat penyekatan bersama seluruh stakeholder untuk waktu hingga 24 Mei mendatang. Pihaknya melakukan pemberhentian terhadap kendaraan berplat luar daerah. Termasuklah 4 orang penumpang mobil Mobilio putih berplat seri D.


"Mereka muda-muda kita suruh keluar dan melakukan tes swab,  kendaraannya dipasangi stiker dan diperbolehkan melintas. Kalau ada pemudik yang positif atau reaktif tidak diperbolehkan melintas," ujarnya.


Sementara dari giat hari ini, ada 4 orang yang dinyatakan positif, dan keempatnya dibawa ke RSUD Bayung Lencir untuk dilakukan perawatan. "Mereka dibawa ke RSUD Bayung Lencir dikawal langsung oleh jajaran Polsek Bayung Lencir. Keempatnya  warga pendatang," ungkapnya.


Kapolsek Bayung Lencir, A Firman SH MH mengatakan bahwa Rido-Rizki saat terjaring di pos yang berada di Desa Sukajaya Kecamatan Bayung Lencir Musi Banyuasin ini mengaku dari Padang hendak ke Jakarta. Perpanjangan OPS Ketupat ini berdasarkan surat telegram Polres Musi Banyuasin, tindak lanjut dari surat telegram Kapolri, Operasi sampai 24 Mei 2021.


"Pos sekat Bayung Lencir mendapat 300 rapid antigen, dilaksanakan mulai tanggal 18 mei sampai dengan tanggal 24 mei 2021, antisipasi arus balik dari perbatasan jambi. Dan kami bersama forkopimcam meminta tambahan stik rapid antigen sebanyak 500 stik. Dikarenakan Gelombang arus masih cukup signifikan di jalur batas Provinsi Jambi," ungkap A Firman SH MH.

Tagih Hutang, Mahasiswi Ini Malah Diancam

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com--Karena diancam oleh orang yang berhutang padanya, seorang pedagang online yang juga mahasiswi, Wina Syafira Daliza melapor ke pihak berwajib.


Perempuan 21 tahun warga Jalan Bakti Guna, Indralaya mengungkapkan, perkara pengancaman ini berawal saat seorang perempuan berinisial DL meminjam uang pada Wina.


Wina mengaku mengenal DL di media sosial Facebook karena sering terlibat jasa titip (jastip) pembelian barang via online.


"Akhirnya saya kenal baik dengan DL dan berteman," kata Wina saat ditemui di Mapolsek Indralaya, Kamis (20/5), Wina sendiri memiliki bisnis jualan kosmetik via online.


Menurut Wina, diduga karena bisnisnya cukup lancar dan terpantau di medsos, DL pun mengutarakan maksud ingin meminjam uang.


"Waktu itu bulan Februari, DL bilang ke saya mau pinjam uang Rp 2 juta untuk biaya persalinan dia," ungkap Wina.


DL kembali meminjam uang pada Wina sebesar Rp 600 ribu untuk keperluan lain.


"Uang pinjaman pertama Rp 2 juta itu hasil join saya dan teman saya. Kalau uang yang Rp 600 ribu uang saya pribadi," ujar Wina.


Beberapa waktu lalu, DL telah menyicil utang Rp 2 juta, sementara sisa Rp 600 ribu belum dilunasi DL, Wina mengaku telah beberapa kali menagih utang Rp 600 ribu pada DL, namun ia selalu menghindar.


"Saya bahkan pernah temui dia (DL) di rumahnya. Tapi yang menyambut malah suaminya DL. Suaminya banting pintu waktu ditagih utang," kata Wina menuturkan.




Menurut Wina, suami DL berinisial FD itu juga mengatakan tak takut jika dilaporkan ke pihak berwajib karena tak membayar utang.



"Kata si FD, 'saya tidak mungkin dipenjara gara-gara tidak bayar utang. Ini cuma soal hukum perdata'," ucap Wina menirukan perkataan FD.


Setelah peristiwa itu, Wina kembali bertemu FD di sebuah minimarket di Indralaya, Wina mengaku FD kembali menegaskan bahwa ia tak takut berurusan dengan hukum meski istrinya belum melunasi utang.


"Si FD juga bawa sesuatu mirip pisau kecil waktu ketemu saya. Dia pegang pisau kecil sambil ngoceh-ngoceh ke saya," kata Wina.


"Dia (FD) bilang, 'awas kalau kamu masih nagih utang. Lihat saja nanti'," kata Wina kembali menirukan ucapan FD, Karena merasa terancam, Wina pun melaporkan perkara ini ke Polsek Indralaya.



Ia berharap dapat perlindungan dari aparat penegak hukum dan FD dapat diproses.


"Ini saya juga bawa satu saksi mata waktu melihat si FD mengancam saya pakai pisau," kata Wina.


Terpisah, Kapolsek Indralaya, AKP Muhammad Alka mengonfirmasi telah menerima laporan dari Wina.


"Laporan sudah diterima petugas SPK kami dan segera ditindaklanjuti. Jika terbukti adanya aksi pengancaman dengan menggunakan senjata tajam tersebut, tentunya akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku," kata Alka.(rul)

Sukses Kelola Keuangan, Sumsel Raih Opini WTP Tujuh Kali Berturut-Turut

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com, -  Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali  diganjar penghargaan berupa Opini    Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)   dari   Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas  hasil  laporan keuangan Provinsi Sumatera Selatan  yang akuntabel dan transparan Tahun Anggaran 2020.  Opini WTP kali ini merupakan  yang ke tujuh kalinya   secara berturut-turut didapat  oleh Pemprov Sumsel. 


Hal itu  ditandai dengan  diserahkannya  hasil pemeriksaan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)  RI Perwakilan Sumsel pada  rapat istimewa DPRD Sumsel dengan agenda penyerahan laporan hasil pemeriksaan (LHP) atau laporan hasil pemeriksaan keuangan Pemerintah Provinsi Sumsel TA 2020 di ruang rapat Paripurna DPRD Sumsel, Rabu (19/5/21). 


Wakil Ketua BPK RI, Agus Joko Pramono mengatakan, pemeriksaan keuangan bertujuan memberikan opini tentang kewajaran informasi laporan keuangan sesuai standar pemerintah, serta kepatuhan undang-undang.  


“.Terkait laporan keuangan Provinsi Sumsel TA 2020, Pemprov Sumsel mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini menjadi capaian tertinggi yang diberikan BPK,” ucapnya. 


Pihaknya juga memberikan ucapan selamat kepada Provinsi Sumsel atas capaian yang telah didapat tersebut. Pihaknya  terus berupaya meningkatkan peran BPK agar hasil audit bisa bermanfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat. 


Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru mengucapkan terimakasihnya pada  tim auditor BPK atas kerja yang telah dilakukan dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan pemerintah Provinsi Sumsel TA 2020. 


“Opini WTP ini diharapkan bisa memotivasi kita agar dapat  bekerja lebih baik, demi mewujudkan tata kelola keuangan  akuntabel dan tranparan,” ujarnya. 


Herman Deru mengaku, prestasi yang telah diraih tersebut  patut untuk disyukuri, dan tidak menjadikan serta menimbulkan perasaan jumawa.


“Opini WTP ini  harus dapat kita jadikan sebagai  penyemangat  dalam melaksanakan tugas agar lebih baik lagi ke depannya,” imbuhnya. 


Dilain pihak  Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati  saat memimpin sidang pripurna juga memberikan ucapan selamat  pada jajaran Pemprov Sumsel  atas capaian prestasi yang telah diraih.  Menurut Anita , proses pemeriksaan keuangan bertujuan untuk menilai kebenaran dalam mendukung good government. 


“Kita ucapakan selamat kepada Provinsi Sumsel. Semoga pemerintah provinsi bisa mempertahankan opini WTP ini dimasa mendatang,” harapnya.***

Pembangunan Plaza Saringan Dimulai

Liputansumsel.com


Muara enim,liputansumsel.com--Dimulainya pembangunan Plaza Saringan ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Suryo Eko Hadianto bersama Bupati Muara Enim Nasrun Umar, di Kawasan Eks Pasar Buah Bantingan Tanjung Enim, Kamis sore (20/5/2021).


Sebelum menuju pelaksanaan peletakan batu pertama Plaza Saringan, Dirut PTBA dan Bupati Muara Enim bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Muara Enim, Jajaran Direksi PTBA, Tripika Kecamatan Lawang Kidul, Manajemen PTBA, dan Pimpinan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Muara Enim bersama - sama menyaksikan penayangan video Tanjung Enim Kota Wisata di Gedung Rechall Tanah Putih PTBA Tanjung Enim. 


Mengawali sambutan, Suryo mengatakan bahwa Plaza yang dibangun di lokasi Eks Pasar Buah Bantingan Kecamatan Lawang Kidul ini adalah satu diantara berbagai infrastruktur yang dibangun untuk mewujudkan Tanjung Enim menjadi Kota Tujuan Wisata. 


Gagasan menjadikan Tanjung Enim Kota Tujuan Wisata sudah ada sejak 4 tahun yang lalu. Kemudian dibentuklah kesepakatan antara Bukit Asam dengan Pemerintah Daerah, Kelompok Masyarakat dan Stakeholders lainnya untuk mewujudkan gagasan tersebut. 


Berbagai fasilitas sudah dibangun, mulai dari Waterpark, Museum Batu Bara, Gedung Kesenian, Gedung Pertemuan, Gedung Kuliner, Kolam Wisata, dan beberapa lainnya. Progres ini membuktikan keseriusan Bukit Asam untuk berperan dalam mewujudkan Tanjung Enim sebagai Kota Tujuan Wisata. 

Meskipun pembangunan sempat terkendala karena pandemi Covid19 yang jelas di luar kendali, tapi patut disyukuri perlahan tapi pasti kembali bangkit untuk melanjutkan mimpi kita semua, menjadikan kota kita tercinta ini menjadi kota tujuan wisata. 


Di tempat seluas 4.371 meter persegi ini nantinya akan diletakkan batu pertama, sebagai langkah awal dibangunnya Plaza Saringan. Tanjung Enim akan bersolek. Ruang terbuka, taman, pedestrian, dan fasilitas lainnya akan dibangun di tempat ini. Proyek dengan total nilai Rp3,1 Miliar ini ditargetkan rampung 6 bulan mendatang. 

PTBA, yang telah menetapkan tujuan mulianya melalui _Noble Purpose: We Explore Natural Resources for Civilization, Prosperity and a Brighter Future_ berkomitmen untuk mengambil peran optimal dalam mewujudkan Tanjung Enim menjadi Kota Tujuan Wisata yang tentunya didukung oleh perusahaan-perusahaan dan stakeholder lainnya.


"Tanjung Enim menjadi Kota Tujuan Wisata hanya akan dapat terwujud apabila semua elemen baik Pemerintahan, Masyarakat, Kelompok Masyarakat dan Perusahaan-perusahaan yang ada di Tanjung Enim ini kompak, saling mendukung, berkontribusi optimal untuk mengambil perannya masing-masing," tukasnya.


Suryo melanjutkan bahwa tugas kita bukan hanya sekedar membangun, tapi yang lebih penting kita harus merawat dan menjaga semua yang sudah ada serta membangun mental dan budaya yang mendukung terwujudnya Tanjung Enim Kota Tujuan Wisata. 

"Harapan kami, dengan adanya fasilitas yang menunjang Tanjung Enim menjadi Kota Wisata, kemandirian perekonomian masyarakat juga akan lebih meningkat," ujar Suryo.


Sementara itu, Bupati merasa bersyukur dan berbangga bahwa Kabupaten Muara Enim khususnya kawasan Saringan, Pasar Tanjung Enim ini akan memiliki satu pelataran atau plaza yang merupakan ruang terbuka publik bagi masyarakat dan nantinya akan menambah keindahan tata kota Tanjung Enim yang telah kita canangkan sebagai kota wisata tambang di Provinsi Sumatera Selatan. 


"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan seluruh masyarakat Kabupaten Muara Enim

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sumbangsih maupun kepedulian PTBA terhadap berbagai pembangunan di Kabupaten Muara Enim", ucapnya.


Kemudian, HNU, begitu sapaan akrabnya, mengatakan seraya berpesan kepada kita semua agar nantinya dapat menjaga dan menggunakan sebaik-baiknya fasilitas Plaza Saringan ini, ibarat peribahasa Muara Enim “dak pacak ngiloki njage jadilah”, maka mari kita jaga dan rawat fasilitas ini agar dapat bermanfaat demi keindahan kota maupun kenyamanan warga. Masyarakat dapat tertib memanfaatkannya, termasuk para 

pedagang nantinya semua harus rapi dan tertata.


"Semoga Kota Tanjung Enim ini sebagai destinasi kota wisata tidak kalah dari Sawah Lunto dan semoga PTBA semakin sukses dan berjaya menjadi BUMN terdepan di Indonesia serta menjadi kebanggaan Kabupaten Muara Enim," tutur HNU.