03 Juni 2021

Walikota Palembang H.Harnojoyo Sahabat Pers

Liputansumsel.com


LUBUKLINGGAU,liputansumsel.com- Puncak silahtuhrahmi media online se -  Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (2/6/2021) malam di Smart Kota Lubuklingau, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sumsel menganugrahkan Walikota Palembang H.Harnojoyo sebagai Sahabat Pers.

Penghargaan sendiri diserahkan secara langsung Ketua Dewan Pers Pusat Hendri CH Bangun didampungi Ketua SMSI Pusat Firdaus, Ketua SMSI Sumsel Jhon Heri kepada Walikota Palembang H.Harnojoyo yang diwakilkan diwakilkan Staf Ahli Bidang Bidang Keuangan, Pendapatan, Hukum dan Ham Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang Altur Febriansyah.

Orang nomor satu di Kota Palembang ini dinilai berjasa dan berperan penting dalam membangun kerja sama dengan perusahaan pers dan wartawan melalui program kerja dan mampu membangun komunikasi dua arah dengan media.

Selaian Walikota Palembang beberapa kepala daerah di Sumsel ini juga mendapat penghargaan yang sama sebagai Sahabat Pers, tokoh pers, dan Forkompimda.

Ketua SMSI Sumsel Jhon Heri mengatakan, silahtuhrahmi akbra seluruh media online ini juga sebagai peringatan HUT ke -4 SMSI sekaligus rangkai Hari Pers Nasioanal (HPN) yang telah diselengarakan belum lama ini.

“Kita memberikan penghargaan kepada kepala daerah ini penilaian langsung yang kita lihat peduli kepada insan pers,” kata Jhon Heri.

Bahkan, katanya tidak jarang banyak kepala daerah di Sumsel yang turun langsung memberikan kepada keluarga wartawan dalam menempuh pendidikan.

“Kita tahu ada kepala daerah yang membantu si Wartawan dan membantu pendidikan anak Wartawan, secara ikhlas tanpa ada mengandung unsur politik,”ungkapnya.

Keberadaan SMSI yang telah terbentuk di seluruh Provinsi Sumsel ini, tegas Jhon Heri akan memberikan kontribusi yang besar dalam membantu mempublikasikan setiap kegiatan program kerja pemerintah daerah.

“ Kami akan bersinergi dengan pemerintah sebagai kontrol sosial untuk membangun suatu daerah,” tegasnya.

 

 

Polsek Sutera Tangkap Tiga Orang Di duga Pengedar Ganja

Liputansumsel.com


Padang ,Painan,Liputansumsel.com --| Jajaran Kepolisian Sektor Kapolsek Sutera, Pesisir Selatan (Pessel) membongkar kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis ganja di wilayahnya.Tak tanggung-tanggung dalam pengungkapan ini, petugas menyita sejumlah barang bukti lima bungkus paket besar, tujuh bungkus paket kecil ganja siap edar.


“Sebanyak lima paket besar dan tujuh paket kecil ganja siap edar yang dibungkus dalam kantong plastik warna hitam. Kemudian dua batang puntung dan satu batang yang belum dihisap kami amankan,” ujar Kapolsek Sutera, Iptu Welly Anoftri SH, Rabu (2/6/2021).



 Welly Anoftri mengungkapkan, kasus ini bermula dari hasil penyelidikan dari anggota Reskrim Syariah Polsek Sutera. Dari hasil penyelidikan itu, pihaknya melakukan pengembangan di sebuah tempat yang berada di Kampung Timbulun, Kenagarian Aur Duri, Kecamatan Sutera pada Senin 31/5/2021, sekira pukul 15.30 WIB.


“Di tempat tersebut, kami berhasil menangkap tiga pelaku yang sedang asyik menghisap ganja kering bersamaan barang bukti lainnya,” kata Welly Anoftri.


Welly Anoftri ,menjelaskan, ketiga pelaku ini ialah, sdr " W bk 45 th timbulun ken Aur Duri  , sdr " DN 30 thn timbulun ken Aur Duri , sdr " Mh pgl NDT 21 thn timbulun ken Aur duri,

 “Ketiganya merupakan warga Timbulun, Kecamatan Sutera,”jelasnya.


Kini, tambah Welly Anoftri, kasus ini dilimpahkan ke Satuan Reserse Narkoba Satresnarkoba, Polres Pessel untuk pemeriksaan lebih lanjut.


Welly Anoftri, mengimbau, kepada orang tua agar bisa mengontrol dan mengawasi pergaulan anak-anaknya ketika berada di luar rumah. “Kami dari pihak kepolisian memohon kepada para orang tua mengontrol dan mengawasi pergaulan anak-anaknya. 


Mari kita bersama jaga mereka dari pengaruh narkoba, dan hal-hal lainnya. Semoga Allah melindungi kita semua dari perbuatan yang tercelah ini. Aamiin,” pungkasnya.(EL).

Webinar Bersama Menteri Sandiaga Uno, Herman Deru Promosi Sriwijaya Grand Fondo dan Sriwijaya Dempo Run

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com,- Sektor Pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19.  Penurunan jumlah kunjungan wisatawan  cukup signifikan ini disebabkan karena kebijakan physical distancing disamping penutupan akses sehingga mobilitas warga.




Sektor  pariwisata  menjadi salah satu yang paling terdampak covid lebih dari satu tahun ini, bahkan daerahb yang menggantungkan PAD-nya pada pariwisata bisa kontraksi diatas 50 persen. Disini  kita dituntut kreatifitas, khususnya pelaku usaha, bahwa kita jangan sampai  menyerah dengan covid.  Justru kita  harus cerdik menyiasatinya,” ungakap Gubernur  Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru pada webinar Sumatera Travel Destination Summit, bertempat di Command Center Pemprov Sumsel, Rabu  (2/6) sore. 




Karena itu lanjut Herman Deru  dibutuhkan  kolaborasi antar lembaga baik  vertikal maupun horizontal  untuk kembali  membangkitkan sektor  pariwisata dimasing-masing daerah 


17 kabupaten/kota di Sumsel.




“Provinsi Sumsel memilik Ranau Grand Fondo dan Sriwijaya Dempo Run yang Insya Allah akan menjadi agenda tahunan pada kalender nasional. Sriwijaya Gran Fondo ini merupakan event yang di gelar di danau terbesar kedua di Indonesia yang menawarkan pemandangan alam dan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat di sekitar Danau Ranau," katanya.




Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI,  Sandiaga Uno mengatakan webinar ini diharapkan bisa mewadahi pariwisata dan ekonomi kreatif. Bisa memberikan dorongan bagi masyarakat bahwa ekonomi kreatif memiliki potensi yang bagus sehingga diperlukan kolaborasi spesifikasi produk dengan menerpakan protokol kesehatan dan CHSE.



"Strategi yang kita harapkan untuk mendorong pariwisata dan ekraf dengan gerak cepat, geber dan gaspol seluruh potensi lokal," tambahnya. ***

Guru Besar IPDN, Takjub Atas Keseriusan Pemprov Sumsel Antisipasi Dini Karhutla

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com -Sistem Operasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan  (SONGKET)  yang telah di launching Gubernur Sumsel H. Herman Deru beberapa waktu lalu dimaksudkan sebagai upaya deteksi dini terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah   Sumsel, upaya tersebut  mendapat apresiasi dari  Tim Peneliti Unggulan Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Dimana aplikasi SONGKET  menjadi aplikasi Karhutla pertama di Indonesia yang dimiliki Sumsel.


 


Menurut Guru Besar IPDN sekaligus Staf Khusus Mendagri  RI, Bidang Pemerintahan, Prof. Muchlis Hamdi pada saat beraudiensi dengan Gubernur Sumsel Herman Deru, Rabu (2/6) menyebut,  Gubernur Sumsel H Herman Deru sangat inovatif  dan kreatif itu membuktikan keseriusan daerah ini dalam mengatasi Karhutla secara diri.


 


"Adanya aplikasi SONGKET yang telah di launching pak gubernur,  paling tidak kita melihat begitu seriusnya pak gubernur dalam penanganan karhutla di Sumsel.  Kita apresiasi pemikiran-pemikiran yang inovatif," katanya.


 


Muchlis mengatakan, di dalam konteks tata kelola itu bahwa pemerintah Provinsi Sumsel sudah semakin advance dalam menggunakan aplikasi. Artinya dengan hadirnya aplikasi SONGKET bahwa pemikiran inovasi dan kreatif itu terus berkembang tidak hanya terhenti disitu saja . 


 


"Adanya aplikasi itu adalah satu indikasi membuktikan keseriusan dan tata kelola pemerintah Provinsi Sumsel dalam mengatasi Karhutla," ungkapnya.


 


Bersama tim ahli IPDN, pihaknya  melakukan proses pembelajaran dan penelitian terkait persoalan Karhutla. Sebab Karhutla ini sangat membuatnya tertarik karena hal yang terjadi sejak lama dan terus berulang. 


 


"Kenapa Sumsel yang kita pilih? Itu tadi kami melihat bahwa kepemimpinan pak Gubernur ini ada pemikiran yang kreatif dan inovatif dengan diperkenalkannya aplikasi SONGKET. Maka tujuan kami datang kesini melihat persoalan terhadap Karhutla," tutupnya.


 


Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru menegaskan bahwa apa yang akan dilakukan oleh Tim Ahli IPDN ini cukup menarik. Dimana menurutnya terkait dengan Karhutla sebenarnya persoalan daerah bukan menjadi salah satu prodi dari IPDN.


 


"Tidak banyak perguruan tinggi meneliti terkait kebakaran hutan dan  lahan, meskipun ini bukan salah satu prodi IPDN tapi sebenarnya ini persoalan daerah, secara khusus penelitian ini cukup menarik," kata Herman Deru.


 


Sebagai Kepala Daerah lanjut  Herman Deru dirinya sangat konsen dengan masalah karhutla.  Menurutnya karhutla itu ada dua faktor yakni membakar lahan untuk tujuan produktif. Dan  faktor ketidaksengajaan karena faktor alam dan sejenisnya. 


 


Terkait faktor ketidaksengajaan, itu akibat lahan yang terbengkalai. Misalnya ada masyarakat yang membuang puntung rokok di lahan yang kering kemudian menimbulkan api, selanjutnya gesekan kayu yang bisa juga menimbulkan api. 


 


"Alhamdulilah dalam dua tahun terkahir kasus karhutla di Sumsel tidak terjadi. Kita lebih ke antisipasi terjadinya kebakaran," terangnya.


 


Hadir pada kesempatan ini, Guru Besar sekaligus Dekan Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN, Dr. Hailul Khairi, Asisten IPDN, Wike Anggraini, Mutia Rahmah, Nue Saribulan serta para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sumsel.***

Herman Deru Dorong Produk UMKM Sumsel Masuk Pasar Australia

Liputansumsel.com

 Webinar UMKM   Bank Sumsel Babel Bersama   KBRI Canberra Australia


PALEMBANG, Liputansumsel.com, - Gubernur Sumsel H.Herman Deru dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Plh Sekda Provinsi Sumsel, H. Akhmad Najib menghadiri pembukaan Webinar UMKM yang diselenggarakan oleh Bank Sumsel Babel bekerjasama dengan KBRI Canberra, Australia dari Command Centre Pemprov Sumsel, Rabu (2/5). 


Gubernur Herman Deru berharap melalui webinar UMKM ini dapat menciptakan karakter-karakter wirausaha yang tangguh dan handal, memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang tinggi sehingga mampu bersaing di tengah era globalisasi perekonomian sekarang ini. 


Dalam memasuki persaingan global di era pandemu saat ini Herman Deru juga menghimbau kepada UMKM dan pelaku bisnis di Sumsel untuk masuk ke sektor-sektor ekonomi unggulan Go-Internasional seperti pangan, komoditi perikanan, pariwisata dan industri pengolahan.  Selain itu UMKM juga menurutnya harus bisa menyesuaikan diri dengan memanfaatkan teknologi digital dan transaksi online dalam mengembangkan usahanya. 


Menurut Herman Deru setidaknya ada dua hal yang diperhatikan dalam pengembangan UMKM agar bisa Go-Internasional. Selain meningkatkan dukungan kepada UMKM yang memiliki produk unggulan komperatuf agar keunggulan kompetitifnya meningkat. 


"Kedua adalag UMKM harus berbasis digital dan teknologi tinggi baik dalam operasi maupun produknya," terang ucap Najib. 


Selain dua hal di atas, sedikitnya ada 5 strategi yang dapat dilakukan untuk menjadikan UMKM Go-Internasional. Strategi itu masing-masing yakni memperbesar akses pasar baik di dalam negeri maupun di luar negeri  sehingga tercipta peluang dan permintan terhadap produk-produk UMKM. 


Kemudian peningkatan kualitas produksi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing produk dan jasa yang dihasilkan. Selanjutnya pengembangan kapasitas manajemen dan usaha UMKM yang diwujudkan melalui pemberian konsultasi, pelatihan dan pendampingan para ahli serta beberapa strategi lainnya. 


"Semoga ini berkontribusi bagi peningkayan kualitas SDM. Dan ini sejalan dengan  visi misi Pemprov Sumsel "Sumsel maju untuk semua"  membangun Sumsel berbasis ekonominkerakyata  yang didukung sektor pertanian industri dan UMKM," jelasnya. 


Sementara itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Drs. Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo mengungkapkan sangat mengapresiasi semua pihak terutama Oemprov Sumsel dan BSB yang telah menyelenggarakan webinar ini. 


"Penting untuk diketahui teman-teman di Sumsel, bahwa kami seluruh perwakilan Indonesia di Australia senantiasa siap mendukung pelaku usaha khususnya UMKM di Sumsel-Babel melakukan penetrasi pasar di Australia," imbuhnya. 


Hal ini menurut Yohanes juga sesuai dengan arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo tahun lalu dimana para Dubes Indonesia di seluruh negara agar lebih meningkatkan diplomasi di bidang ekonomi. 


"Melalui webinar ini kita harap mampu melihar bukan hanya peluang tapu juga tantangan yang ada jika mereka ingin memperluas pasar di Australia," terangnya. 


Dirut BSB Ahmad Syamsudin mengatakan webinar seperti ini rutin mereka adakan utamanga dimasa pandemi. Hal ini tak lain bertujuan untuk mendorong UMKM di Sumsel dan Babel agar lebih kompetitif di pasar nasional maupun pasar dunia. 


"BSB senantiasa bersinergi mendukung pembangunan dan pertumbuhan kerakyatan dengan cara mengembangkan mitra dengan UKM. Karena UKM kita ketahui merupakan pilar ekonomi bangsa," jelasnya. 


Ada empat hal yang selalu ditekankan pihaknya untuk mengembangkam UMKM di antaranya terkait pendanaan, pembinaan dan penyediaan akses pasar. 

 

"Insya Allah ini menjadi tonggak pertumbuhan UMKM di era pandemi. Alhamdulillah sejauh ini UMKM Sumsel-Babel sudah melakukan beberapa ekapor seperti kopi, karet, kelapa dan duku," ujarnya. 


Webinar tersebut tampak juga dihadiri Wakeppri KBRI Canbera, Atase Perdagangan KBRI Canbera, Kepala IT PC Sydney secar virtual, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov Sumsel, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Babel.*****