07 Juni 2021

Libur Weekend Bupati Dodi Reza Sambangi Warga, Serap Aspirasi Petani Sawit

Liputansumsel.com

*Dorong Perbaikan Jalur Produksi Sawit Rakyat*


SUNGAI LILIN, liputansumsel.com- Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA piawai memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di Bumi Serasan Sekate. 


Terbukti ia  berhasil merealisasikan program peremajaan sawit rakyat (PSR) melalui mekanisme pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS);  produktivitas sawit rakyat meningkat dengan usia cukup muda sudah panen.


Bupati Muba ini juga memikirkan sektor hilirisasi industri sawit, ia menginginkan petani memiliki pabrik pengolahan sawit sendiri. 


Tak sampai disitu agar mobilisasi pengeluaran hasil panen lancar Ia juga mendorong perbaikan jalan produksi sawit rakyat serta bantuan sarana prasarana perkebunan sawit melalui mekanisme pendanaan yang sama dari BPDP-KS.


Hal ini diketahui saat Bupati Dodi menggelar silaturahmi dan menyerap aspirasi warga di Kecamatan Sungai Lilin, Sabtu (5/6/2021).


Direktur Keuangan, Umum, Kepatuhan dan Manajemen Resiko BPDPKS Zaid Burhan Ibrahim yang ikut hadir dalam silaturahmi tersebut mengungkapkan BPDP-KS tidak hanya bisa membantu dari peremajaan dan jalan, tapi juga membuka ruang yang bantuan berbentuk sarana dan prasarana.


"Semua desa bisa silahkan diajukan, kami punya dua skema, pertama bantuan dana yang langsung dikelola oleh kelompok tani, kedua dalam bentuk barang kami adakan kebutuhannya apa InshaAllah dananya kita siapkan, dan semua ini dalam rangka kita mendukung program-program Pak Bupati Muba untuk kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.


Dodi Reza Alex mengucapkan terima kasih atas informasi itu, karena mengingat luasnya wilayah dan keterbatasan anggaran Pemkab Muba kewalahan untuk memperbaiki jalan kebun kelapa sawit.


"Silahkan nanti kades, Dinas Perkebunan berkonsultasi dan berkoordinasi dengan BPDP-KS, kita akan ajukan usulan tersebut sama seperti peremajaan sawit rakyat," imbau Dodi.


Sebelumya Kepala Desa Berlian Makmur Sofian meminta bantuan pengerasan jalan kebun karena desanya juga ikut program replanting.


"Kami sangat mengharapkan bantuan pengerasan jalan untuk kelancaran keluarnya hasil kebun kami," tandasnya.


Turut hadir mendampingi Bupati Muba, Asisten Bidang Pengembangan Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba Drs H Yusuf Amilin, Kepala Bappeda Muba Drs Iskandar Syahrianto, Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS, Kepala Dinas PUPR Muba Herman Mayori, Kepala PU Perkim Rismawati, Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga AP, Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba Ahmad Toyibir, Camat Sungai Lilin Agus Kurniawan, dan para kepala desa dan tokoh masyarakat Kecamatan Sungai Lilin.

Plh Sekda Sumsel Secara Resmi Tutup Kejurda Tenis Meja Gubernur Cup 2021

Liputansumsel.com

 Munculnya Bibit Petenis Meja yang Handal


PALEMBANG, Liputansumsel.com,  - Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tenis Meja Gubernur Cup secara resmi ditutup oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekda Provinsi Sumsel, Ahmad Najib, bertampat di Pistop Xiom Table Tenis, Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang,Minggu (6/6). 



Kejurda  yang berlangsung selama empat hari mulai dari 3 sampai 6 Juni 2021 tersebut diharapkan dapat melahirkan bibit-bibit atlit petenis meja berprestasi dan mengharumkan nama baik daerah dilevel yang lebih tinggi. 



"Saya ucapkan terima kasih karena telah sukses penyelenggaraan kejurda tenis meja, selain para atlit mendapatkan prestasi, kegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang latihan dalam  meningkatkan  jam terbang atlit yang handal yang  dapat mengharumkan nama baik ," kata Najib.



Sementara itu, Ketua Persatuan Tenis Meja Indonesia (PTMSI) Provinsi Sumsel, H. MA. Gantada mengatakan, Kejurda Tenis Meja ini digelar untuk membina para bibit-bibit atlit sehingga mejadi atlit yang berkualitas.




 "Mudahan kedepan muncul kembali bibit petenis meja yang akan menjadi juara di level nasional. Dan kami harap Kejurda ini menjadi agenda tahunan," katanya.



Gantada menambahkan setelah melihat Kejurda Tenis Meja yang sudah berlangsung, pihaknya yakin   Sumsel memiliki potensi  melahirkan atlet yang cukup  tersebar di setiap Kabupaten/Kota. 



"Jadi kita melihat kekuatan dan potensi yang dimiliki para atlit tenis meja ini sebenarnya sudah tersebar di setiap kabupaten/kota. Tinggal kami melanjutkan pembinaan saja, jadi apa yang kita impikan untuk meraih kembali masa-masa kejayaaan petenis meja nantinya benar-benar dapat menjadi kenyataan," tutupnya.



Untuk diketuhui di Kejurda Tenis Meja Gubernur Cup tersebut di pertandingkan dalam empat kelompok putra -putri di Umur 12 Tahun, 15 Tahun, 18 Tahun dan 25 Tahun.****

Guna Berikan Pelayanan Prima "APK SIKOPENG" LAPAS Kelas IIB Sekayu Telah Diluncurkan

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com - Dalam rangka memberikan pelayanan prima bagi Warga Binaan dan Keluarga Warga Binaan di tengah pandemi Covid-19, Lapas Kelas IIB Sekayu meluncurkan aplikasi berbasis android yang bernama SIKOPENG diambil dari singkatan Sistem Kunjungan Online dan Penitipan Barang.


Kalapas Kelas IIB Sekayu, Jhonny Hermawan Gultom menerangkan bahwa layanan ini merupakan langkah strategis Lapas Sekayu dalam memberikan layanan sekaligus upaya pencegahan penularan Covid-19 di dalam Lapas. Serta upaya Lapas Sekayu dalam Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK).


"Kami membuatkan aplikasi SIKOPENG agar pelayanan kepada keluarga Warga Binaan semakin meningkat. Dengan adanya aplikasi SIKOPENG keluarga akan lebih mudah dalam mengajukan kunjungan online dan juga penitipan barang.


Selain itu, hal ini juga upaya kami untuk Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi sesuai dengan Lampiran II : Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.HH-07.OT.03.01 TAHUN 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBB) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM," papar Jhonny.


"Melalui aplikasi SIKOPENG, keluarga warga binaan dapat melakukan pendaftaran terlebih dahulu apabila ingin melakukan kunjungan online, nanti setelah diverifikasi oleh petugas akan diarahkan untuk video call, dan khusus untuk penitipan barang, keluarga warga binaan dapat mendaftar melalui aplikasi SIKOPENG agar tidak perlu antri lagi di Lapas," tutup Jhonny.


Kalapas Kelas IIB Sekayu, Jhonny Hermawan Gultom juga menjelaskan bahwa bagi anggota keluarga warga binaan yang ingin menitiokan barang dapat melalui aplikasi SIKOPENG.


"Tujuan dibuatnya aplikasi SIKOPENG agar keluarga warga binaan Lapas Sekayu yang ingin menitipkan barang dapat mendaftar melalui aplikasi sehingga tidak perlu antri lagi".


Lanjut Jhonny, "Setelah selesai mendaftar keluarga dapat datang langsung ke Lapas dengan membawa identitas diri dan bukti pendaftaran di aplikasi.


"Aplikasi ini juga masih dalam tahapan proses penyempurnaan agar bisa dimanfaatkan dengan lebih baik dan mudah bagi keluarga warga binaan", terangnya.


"Bagi keluarga warga binaan dapat langsung mendownload dengan mudah di Play Store Aplikasi Sikopeng ini", tutup Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sekayu ini.


https://play.google.com/store/apps/details?id=appinventor.ai_nurwidi1083.sikopeng

06 Juni 2021

Bupati Dodi Reza Beri 1.203 Penyandang Disabilitas BST

Liputansumsel.com

Tiap Orang Dapat Rp250 Ribu, Diberikan Selama Lima Bulan*


SEKAYU,liputansumsel.com--- Perhatian Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA kepada penyandang disabilitas di Bumi Serasan Sekate terus dimaksimalkan. Pada kesempatan lima bulan ke depan, dipastikan sebanyak 1.203 penyandang disabilitas bakal menerima bantuan sosial Tunai (BST) 


Bantuan sendiri merupakan wujud kepedulian Pemkab Muba dibawah kepemimpinan Bupati Dodi Reza kepada penyandang disabilitas dalam kondisi ekonomi yang semakin sulit akibat dampak pandemi Covid-19.


Kepala Dinas Sosial Pemkab Muba, Drs Ahmad Nasuhi SH MM mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyusun juknis, surat keputusan (SK) serta dokumen lainya.


"Saat ini untuk pendataan atau data penyandang disabilitas yang bakal menerima bantuan tengah di padankan bersama pihak disdukcapil, hal ini perlu dilakukan agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran sesuai nama dan alamat,"ungkapnya.


Dikatakannya, penyaluran bantuan sendiri nantinya berupa uang tunai dimana setiap bulanya penerima bantuan akan disalurkan uang tunai sebasar Rp 250.000 dan akan diberikan selama 5 bulan mulai bulan Juli-November 2021.


"Untuk penyalurannya, melaui bank BRI, penerima akan dibuatkan buku tabungan rekening, sementara untuk mekanisme penyaluranya sendiri masih akan kordinasikan kembali ke pihak Bank BRI."terangnya.


Lanjutnya, bantuan yang disalurkan kepada penyandang disabilitas, pihaknya juga sudah membuat kriteria penyandang disabilitas yang berhak menerima. Adapun Kriteria penerima bantuan tersebut yakni penyandang disabilitas yang katagori masuk dalam kelurga miskin, Tuna Netra, Tuna Daksa, dan Tunagrahita.


"Jadi bantuan ini disalurkan bagi mereka yang memang benar-benar tidak bisa untuk mencari pengasilan kerena keterbatasanya. Untuk anggaran bantuan sendiri Sekitar 1,5 Miyar yang bersumber dari APBD. Mudah -Mudahan bantuan yang nantinya diterima saudara kita penyandang disabilitas bisa bermanfaat khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari -hari," tuturnya.


Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, mengaku Pemkab Muba akan mengalokasikan dana sebesar Rp1,5 Miliar. "Bantuan tersebut akan diberikan selama lima bulan yakni Juli-November 2021," terangnya. 


Kepala Daerah Inovatif ini berharap, bantuan yang diberikan khusus kepada penyandang disabilitas tersebut bisa mengurangi sedikit beban penyandang disabilitas di masa pandemi saat ini. 


"Semoga nanti bantuan yang dialokasikan ini bisa bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.

Excavator Dinas Pertanian Tenggelam Bukan Di Lahan Petani

Liputansumsel.com


PALI,liputansumsel.com--Alat berat Excavator dari dinas pertanian provinsi sumatera selatan yang dipinjam pakai oleh gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) lebih kurang setahun yang lalu terbenam di dalam air Desa Pengabuan belum berhasil di angkat.


Menurut pantauan awak media ini di lapangan, alat berat tersebut terbenam dalam air sudah sangat lama dan bukan di lahan pertanian,


Sementara itu Dari pihak Dinas pertanian Kabupaten PALI, Sugi Harsono yang mengaku tenaga kerja sukarela (TKS) saat dibincangi awak media ini di lokasi Excavator tersebut Sabtu (05/06/2021) mengatakan kalau pihak nya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengangkat alat berat tersebut kedarat,


"Pihak dinas pertanian kabupaten PALI sudah tiga kali berusaha mengangkat alat ini, belum berhasil juga, bahkan yang kali ini sudah tiga hari berusaha untuk mengeluarkan alat ini namun belum berhasil juga,"jelasnya


Dia juga mengatakan kalau selain di Desa Pengabuan ada juga satu alat berat dari Dinas pertanian provinsi yang terbenam dalam air, namun sudah berhasil di angkat,


"Selain di sini, ada juga alat berat dari Dinas pertanian provinsi sumatera selatan yang mengalami hal yang sama, yaitu di Desa Prambatan Kecamatan Abab, namun sudah berhasil diangkat,"jelas Sugi Harsono.


Di tempat terpisa kepala Desa Pengabuan, Supriyanto saat dibincangi awak media ini mengatakan bahwa dia tidak mengetahui dengan jelas persoalan Gapoktan, 


"Saya tidak mengetahui dengan jelas apa-apa persoalan yang dihadapi Gapoktan Desa ini, karna meskipun saya ini kepala Desa, pihak Gapoktan tidak perna melapor apa-apa kegiatan nya setiap tahun, Berapa jumlah kelompok yang tergabung juga saya tidak tau, apalagi soal bantuan bibit, pupuk, racun rumput dan lainnya, saya tidak perna di beri tau oleh mereka, berapa jumlah bantuan pemerintah kepada warga dan berapa jumlah warga saya yang menerima, berapa banyaknya, saya tidak tau, karna Gapoktan Desa Pengabuan belum pernah menyerahkan berkas ataupun melaporkan kegiatan nya kepada saya, tapi kalau ada persoalan warga yang ribut-ribut baru mereka lapor ke saya," jelas kades dengan nada kesal.


Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad jhoni, saat di mintai tanggapan nya via WhatsApp menjelaskan kalau pengangkatan alat sudah melalui koordinasi lintas sektor seperti Dinas pertanian, camat, babinsa, polsek dan inspektorat. Semua menjadi tanggung jawab kelompok tani sesuai dengan surat perjanjian pinjam pakai,


"Alat berat bantuan pusat Kementrian Republik Indonesia, Kegunaan optimalisasi lahan tahun 2019 Program SERASI (selamatkan rawa sejahterahkan petani). 

Alat berat dikelola oleh kelompok tani untuk perbaikan saluran air dan sebagainya.  

Lahan rawa Kabupaten PALI terbilang cukup sulit.


Info dari kelompok tani Tahun 2020 tenggelam saat perbaikan saluran air dekat areal persawahan.


Pembahasan pengangkatan alat sudah melalui koordinasi lintas sektor seperti Dinas pertanian, camat, babinsa, polsek dan inspektorat. Semua menjadi tanggung jawab koptan sesuai dengan surat perjanjian pinjam pakai, Trimakasih." Jawab Ahmad jhoni melalui pesan Watssap nya, Sabtu malam (05/06/2021)


Red.