16 Juli 2021
MoU Dengan Kodam II Sriwijaya
PALEMBANG, Liputansumsel.com, - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kodam II Sriwijaya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman terkait pertanian.
Penandatangan MoU yang dilakukan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumsel R Bambang Pramono dan Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji dan sejumlah petinggi Kodam II Sriwijaya tersebut disaksikan langsung Gubernur Sumsel H Herman Deru.
Diketahui, kerjasama tersebut merupakan muara setelah ditetapkannya Sumsel menjadi salah satu daerah penyanggah ketahanan pangan nasional oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Dimana saat ini, Sumsel dipercaya pemerintah pusat mengelolah sejumlah anggaran untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengelolaan lahan.
"Ini konsekuensi dari food estate yang kita lakukan beberapa waktu lalu. Dengang pengelolaan ini, target kita yakni peningkatan produktivitas pangan," kata Herman Deru, usai penandatanganan MoU yang digelar Auditorium Bina Praja Setda Provinsi Sumsel, Kamis (15/7).
Dia mengatakan, dipercayanya Sumsel oleh pemerintah pusat salah satunya karena rekam jejak Sumsel yang baik di sektor pertanian.
"Keseriusan baik dari Pemprov, kabupaten/kota dan pihak lainnya dalam mengelolah pertanian ini membuat Sumsel dipercaya mengelolah anggaran untuk peningkatan produktivitas pangan ini. Di Indonesia ini, hanya ada dua provinsi yang dipercaya," katanya.
Pengelolaan lahan tersebut yakni peningkatan sawah lebak dan sawah pasang surut menjadi sawah irigasi teknis.
"Ketahanan negara terlihat dari ketahanan pangan. Sebab itu TNI dilibatkan agar lebih efektifitas dalam mencapai target. Apalagi TNI juga dinilai disiplin dalam segala hal," tuturnya.
Dia menjelaskan, keterlibatan TNI sendiri tidak hanya sebatas pekerjaan konstruksi, namun juga dalam administrasi.
"Luas lahan baku sawah ini juga harus sinkron dengan data BPN/ATR. Saya harap TNI juga berperan sehingga upaya dalam peningkatan produksi pangan ini dapat mencapai target yang diinginkan.
Lebih lanjut dikatakannya, lahan yang akan dilakukan pengelolaan merupakan lahan pertanian di lima kabupaten, seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, OKU Timur, Banyuasin, OKU Selatan.
"Daerah itu merupakan sebaran kick off pertanian. Kita segera bergerak," tegasnya.
Melalui upaya ini, dia menargetkan, produksi beras di Sumsel dapat mencapai 5 juta ton dan Sumsel bisa menduduki tiga besar penghasil beras di Indonesia.
"Jika sebelumnya 2,7 juta ton beras, dengan ini kita menargetkan mencapai 5 juta ton. Dari posisi lima besar, mudah-mudahan kita bisa naik ke tiga besar," imbuhnya.
Sementara intu, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji mengatakan, semua anggota TNI mulai dari Kodam, Korem, Kodim akan dilibatkan dalam pengelolaan lahan tersebut.
"Mekanismenya kita membantu dalam hal teknis dan operasional. Kita akan pelajari permasalahan di lapangan sehingga dapat mencapai target," katanya.
Dia memastikan, pada Desember 2021 mendatang pengelolaan konstruksi tersebut dapat rampung dikerjakan.
"Target kita tidak lintas tahun. Artinya Desember harus selesai. Termasuk juga sinkronisasi data. Kita akan melakukan pembukaan lahan, irigasi dan lainnya," pungkasnya.****
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Kota Palembang, tidak hanya membatasi kerumunan, namun juga membatasi jam operasional para pedagang baik mal, UMKM dan lainnya sampai pukul 17.00 WIB.
"Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, agar tidak meluas," ujar Wali Kota Palembang H Harnojoyo, Kamis (15/7/2021).
Ia menyatakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Palembang meningkat. Hal ini berdasarkan tingkat keterisian tempat tidur atau BOR dan pasien di RS yang sekarang tembus 90 persen.
"Corona ini menyebar karena adanya kontak langsung dengan orang yang terpapar Covid-19, kemudian ini terjadi disebabkan oleh adanya pertemuan, kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Salah satunya, kegiatan ekonomi," ujar Harnojoyo.
Namun, Harnojoyo tidak menapik jika kegiatan tersebut adanya geliat ekonomi. Untuk itulah, setelah mengikuti ditetapkan PPKM di Kota Palembang dari 43 kota di Indonesia, kegiatan ekonomi juga ikut berdampak.
"Para pedagang, baik mal maupun UMKM diberikan batasan untuk membuka jualan sampai pukul 17.00 WIB. Selebihnya boleh asalkan makanan yang dipesan di bawa pulang," jelasnya.
Untuk penertiban maupun sosialisasi terhadap para pedagang diakui Harnojoyo terus dilakukan, namun tetap dengan cara yang sopan dan humanis.
"Penertiban ini bukan untuk pedagangnya, tapi kerumunannya. Tetap kita minta beroperasi sampai pukul 17.00 WIB saja, kemudian melipat kursi, sehingga bagi konsumen yang ingin memesan makan tetap diperbolehkan asalkan dibawa pulang. Jadi tetap buka dan melayani untuk take away (bawa pulang)," tegasnya.
Harnojoyo berharap, roda perekonomian tetap berjalan di masa pandemi ini.
"Tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan, menjaga jarak dan mencuci tangan. Insya Allah bisa terlaksana dengan baik," tukasnya. (Rl/Al)
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Wali Kota Palembang, H Harnojoyo mengimbau agar rumah sakit dapat menambah tempat, khususnya untuk menampung Pasien Covid 19.
"Kalau RSUD Bari Palembang sudah saya koordinasikan. Katanya mereka akan menambah 10 kamar lagi untuk isolasi. Mengingat sekarang masih banyak kasus positif," kata Harnojoyo, Kamis (15/7/2021).
Dengan adanya penambahan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada warga Palembang masih bisa terlayani.
"Saya imbau warga untuk menjaga kesehatan. Patuhi Prokes, makan makanan yang bergizi," ujar Harnojoyo.
Sementara itu, Juru Bicara Dinas Kesehatan Kota Palemnbang, Yudhi Setiawan, mengatakan, tren penambahan kasus positif ini memang terjadi di beberapa kota di Indonesia.
Di Palembang penambahan kasus positif Covid dalam beberapa minggu terakhir sangat tinggi sejak pandemi masuk kota Palembang Maret 2020.
"Artinya kita harus waspada. Karena biasanya penambahan rata rata hanya 100 kasus perhari. Tapi hari ini mencapai 500 kasus," kata Yudhi.
Selain itu, lanjut Yudi, untuk rumah sakit di Palembang saat ini juga sudah banyak yang penuh.
"Dari 1.106 kapasitas bed di rumah sakit, sudah 1.005 bed yang terisi dari 18 rumah sakit di Palembang. Artinya sudah 90 persen kapasitas bed di rumah sakit terisi," ujar Yudhi. (Rl/Al)P
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pemerintah saat ini tengah gencar melakukan vaksinasi mulai dari tenaga kesehatan hingga masyarakat umum.
Di Kota Palembang, sebanyak 41 puskesmas sudah melayani masyarakat yang ingin divaksin.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Mirza Susanty, mengatakan, selain pelayan publik dan tenaga kesehatan, masyarakat umum seperti lansia, pra lansia dan remaja 12-18 tahun menjadi prioritas untuk divaksin.
"Warga bisa datang ke 41 puskesmas yang tersebar untuk vaksin, terutama lansia dan remaja itu bisa didampingi oleh keluarga/ atau orang tuanya," kata Mirza, Kamis (15/7/2021).
Ia menyebutkan warga bisa mendapatkan pelayanan vaksinasi di 41 puskesmas ini secara gratis.
Syaratnya membawa KTP dan nomor handphone yang aktif untuk pemberitahuan vaksin dosis kedua.
Sedangkan untuk remaja yang belum punya KTP cukup membawa Kartu Identitas Anak (KIA) atau Kartu Keluarga (KK) dan didampingi orangtua.
"Sebelum divaksinasi, akan ada pemeriksaan kesehatan terlebih dulu. Salah satunya, orang yang sudah pernah terkonfirmasi Covid-19 harus menunggu 3 bulan. Setelah sembuh baru bisa divaksin," ujar Mirza.
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan telah pula memetakan sasaran masyarakat yang akan divaksin.
Ada 1.242.206 sasaran, di antaranya SDM kesehatan sebanyak 14.780, petugas publik 189.012, lansia 181.030, masyarakat rentan dan umum 664.717, dan remaja 192.667.
"Proses pemberian vaksin sudah sejak awal tahun dan sudah banyak juga yang telah selesai suntik dosis tahap kedua, yang baru mulai diberikan vaksin ini adalah remaja," kata Mirza.
Sementara itu salah seorang warga Palembang, Sri mengatakan, ia sudah melakukan vaksin tahap pertama di Puskesmas Basuki Rahmat.
Apalagi vaksinasi ini gratis dan bisa dilakukan di puskesmas mana saja
"Katanya bisa di semua puskesmas, jadi pilih yang dekat rumah saja, dan memang gratis. Cukup bawa KTP dan nomor telpon saja untuk dapat SMS tanggal vaksin kedua," kata Sri. (Rl/Al)