24 Juli 2021

KABID BPBD ANGKAT BICARA,TERKAIT HONOR TIM SATGAS 60X BELUM DI BAYAR

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-Terkait dengan pemberitaan yang sudah muat sebelumnya yang berjudul"60x ikut Penguburan jenazah Covid19 Honor belum di bayarkan" Kepala bidang(Kabid) BPBD Musi Banyuasin Erik Endartono,SE MM Angkat Bicara.


"sesuai apa yang di keluhkan oleh beberapa personil BPBD kepada awak media (23/07/21)mereka mengatakan bahwasanya,sudah 60 kali ikut serta sebagai amanah menguburkan Pasien terkonfirmasi covid-19 sesuai Surat keputusan(SK) Keputusan Ketua Gugus Tugas Covid19 Kabupaten Musi Banyuasin NoMor;268/KPTS-BPBD/2020 Yang di keluarkan oleh Bupati Musi Banyuasin".


Sesuai surat keputusan(SK) yang kami sampaikan di atas yang di tunjukkan oleh Kabid BPBD lama pak Yusfarizal kami menerima 1juta setiap satu kali Penguburan jenazah Covid19 Per satu orang personil BPBD ini kabar dari Pak Kabid lama Pak Yusfarizal Sudah ada SK perubahan Bahwa setiap kali Penguburan jenazah Covid-19 Persatu orang menerima 500ribu,jelas salah satu Satgas Penguburan jenazah Covid19 dari BPBD.


"Namun sangat di sayangkan kami sudah 60x ikut serta Penguburan jenazah Covid19 sampai saat ini Honor kami belum di bayarkan ada kabar dari kantor bahwa di janjikan untuk membayarkan Honor kami sudah Lebaran ini sudah lebaran tidak ada kabar honor yang kami tunggu-tunggu itu",Jelasnya dengan rasa kecewa.


Terpisah,Sama halnya yang di jelaskan oleh salah satu Tim Satgas Penguburan jenazah Covid19 dari BPBD ia mengaku Merasa kecewa di karenakan kami dari Satgas Penguburan jenazah Covid19 jadi garda terdepan dalam penanganan wabah virus korona,dengan Risiko Tertular, ujar dia.


"Kami Berharap Kepada Bapak Bupati Musi Banyuasin Bapak Dr H dodi Reza alex Noerdin, Untuk mencrosek dan memberikan Teguran kepada oknum-oknum Terkait dan memohon untuk memperhatikan Juga nasib kami juga sebagian dari Garda Terdepan resikok penularan virus Covid19.Tutupnya dengan rasa kecewa".


Erik Endartono,SE MM,mengatakan melalui pesan singkat Via WhatsApp Terkait masalah honor pemakaman posisi dalam proses permintaan dana ke pemda karena dana yang ada di BPBD honor sebanyak 15 kali telah habis dibayarkan dan sisanya sedang dalam proses permintàan dan perlu memenuhi prosedur permintaan dana ke pemda,Dan lebih jelasnya bisa datang ke kantor BPBD,jelas Erik,(Agung).

60X IKUT PENGUBURAN HONOR BELUM DI BAYARKAN

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-Dunia sudah 3 tahunan ini di landa bencana Virus Yang sangat mematikan yaitu Virus Covid19 Untuk itu hampir seluruh daerah,kota dan provinsi di dunia ini untuk pemakaman Jenazah Terkonfirmasi Covid19 membentuk Tim Satgas Penguburan jenazah covid19.


Seperti Halnya, dengan Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi sumatera selatan membentuk Tim Satgas Penguburan jenazah Covid19 Tim tersebut Terdiri dari Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD),TNI dan Polri Yang Di bentuk sebanyak dua Tim,bagaimana kalau Honor Tim Satgas tersebut belum di bayarkan.


Seperti yang di keluhkan oleh beberapa personil BPBD kepada awak media, Jum'at(23/07/21)mereka mengatakan bahwasanya,sudah 60 kali ikut serta sebagai amanah Menguburkan Pasien terkonfirmasi covid-19 sesuai Surat keputusan(SK) Keputusan Ketua Gugus Tugas Covid19 Kabupaten Musi Banyuasin NoMor;268/KPTS-BPBD/2020 Yang di keluarkan oleh Bupati Musi Banyuasin.


Sesuai surat keputusan(SK) yang kami sampaikan di atas yang di tunjukkan oleh Kabid BPBD yang lama Pak Yusfarizal kami menerima 1juta setiap satu kali Penguburan jenazah Covid19 Per satu orang personil BPBD ini kabar dari Pak Kabid baru Pak Erik Endartono Sudah ada SK perubahan Bahwa setiap kali Penguburan jenazah Covid-19 Persatu orang menerima 500ribu,jelas salah satu Satgas Penguburan jenazah Covid19 dari BPBD.


"Namun sangat di sayangkan kami sudah 60x ikut serta Penguburan jenazah Covid19 sampai saat ini Honor kami belum di bayarkan ada info dari kantor bahwa di janjikan untuk membayarkan Honor kami sudah Lebaran Idul Adha ini sudah Lebaran tidak ada kabar honor yang kami tunggu-tunggu itu",Jelasnya dengan rasa kecewa.


Terpisah,Sama halnya yang di jelaskan oleh salah satu Tim Satgas Penguburan jenazah Covid19 dari BPBD ia mengaku Merasa kecewa di karenakan kami dari Satgas Penguburan jenazah Covid19 jadi garda terdepan dalam penanganan wabah virus korona,dengan Risiko Tertular, ujar dia.


"Kami Berharap Kepada Bapak Bupati Musi Banyuasin Bapak Dr H dodi Reza alex Noerdin, Untuk mencrosek dan memberikan Teguran kepada Oknum-oknum Terkait dan memohon untuk memperhatikan Juga nasib kami sebagian dari Garda Terdepan resiko rentannya Penularan Virus Covid19.Tutupnya dengan rasa kecewa".


Terpisah, Sementara Kepala badan(KABAN) Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Musi Banyuasin Jhony Martohonan,Ap MM,saat di konfirmasi melalui Pesan singkat Via WhatsApp,Melalui Nomor:081367xxxxxx sangat di sayangkan tidak ada Jawaban.


Terpisah,awak media pun Juga berupaya untuk mendapatkan Hak jawab terkait Masalah Tersebut juga menkonfirmasi Sekretaris Badan(Sekban) BPBD melalui Pesan singkat Via WhatsApp dengan melalui Nomor ponsel 081373xxxxxx,ia mengatakan,"Ya untuk konfirmasinya sebaiknya langsung saja ke Kabid atau kasinya saja pak biar lebih jelas,Kabid nya pak erik dan kasi nya Bu"jelas Syamsul Rizal Kaban BPBD Dengan singkat.


Lebih lanjut Awak media pun masih berupaya untuk mendapatkan Hak jawab terkait mslh tersebut sesuai apa yang di katakan Oleh Sekban BPBD untuk mengkonfirmasi Kabid yang di maksud Saat di konfirmasi, Erik Endartono,SE MM, selaku Kabid BPBD Sabtu(24/07/21) juga melalui pesan singkat Via WhatsApp pada nomor telepon,082372xxxxxx sangat di sayangkan Sampai berita ini di tayangkan tidak ada Jawaban.(Agung).

Ketua SMSI OKU Selatan Minta Satgas Covid-19 Transfaran Soal Data Pasien Corona

Liputansumsel.com


OKU Selatan,liputansumsel.com --Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan meminta tim satgas penanganan Covid-19 membuka data secara transparan terkait perkembangan pasien kasus Covid-19 di kabupaten itu.


Ketua SMSI OKU Selatan, Sri Fitriyana., S.IP, mengatakan, transparansi data dari pemerintah bisa meningkatkan kedisiplinan masyarakat untuk selalu menerapkan protokoler kesehatan. Selain itu, data yang transparan juga bisa memacu kinerja pemerintah dalam menangani pandemi ini.


"Yang pasti kami masyarakat membutuhkan informasi terkini soal Covid-19 di Kabupaten OKU Selatan,” katanya saat dibincangi, Jum'at (23-07-2021) malam.


Selain itu, kata Sri, hal yang terpenting adalah menyampaikan informasi terkait langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam menangani Covid-19 dan mengantisipasi dampak diberlakukannya PPKM Mikro.


“Langkah strategis menuju hijau itu seperti apa, agar masyarakat pun mendapat kejelasan. Terlebih, evaluasi harus dilakukan terus menerus dan langkah apa yang diambil dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat memberlakukan PPKM Mikro seperti saat ini,”ujarnya

 

“Keterbukaan informasi harus tetap dijaga walaupun saat ini ada pergeseran ke zona orange” sambungnya.

 

Dengan status zona tersebut, kata Sri, Pemkab OKU Selatan justru harus meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran Covid-19 di Kabupaten OKU Selatan.


“Memang pada hari ini, peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten OKU Selatan masih relatif cukup tinggi,”katanya.


Terlebih beberapa pekan terakhir di Kabupaten OKU Selatan terasa lebih mencekam, dengan bertambahanya pasien terkonfirmasi Positif Covid-19 dan meningkatnya angka kematian akibat Covid. 


"Ditambah lagi dengan ditutupnya layanan kesehatan seperti puskesmas, klinik swasta dan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19",teranganya


Sri menyebut, jangan sampai Kabupaten OKU Selatan menjadi zona merah tidak berdasarkan data yang objektif terkait perkembangan penanganan Covid-19.


“Saya sepakat dengan target Pemda untuk menuju zona hijau, tetapi harus diperhatikan juga dari sisi objektivitasnya,”pungkasnya. (Red)

Fitri Berharap Distribusi Vaksinasi Dapat Berjalan Dengan Lancar

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Dalam kunjungannya ke Puskesmas Taman Bacaan Palembang, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda nampak memberikan apresiasi atas antuasias warga masyarakat dalam menerima Vaksinasi Sinovac.


Pasalnya, menurut keterangan yang diterimanya dari Kepala Puskesmas, hingga saat ini pelaksanaan Vaksinasi Sinovac masih berjalan dengan lancar, bahkan pelaksanaan tersebut juga dilakukan dengan Protokol Kesehatan yang tertib.


"Hampir 80 sampai 100 orang warga tiap hari datang, dan pelayanan ini dibuka sejak hari Senin hingga Sabtu. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan kondusif," kata Fitri, Kamis 22 Juli 2021.


"Tadi sudah tersampaikan juga bahwa vaksinasi Sinovac ini tidak ada kendala apapun," tambahnya.


Wakil Walikota Palembang dua periode itu juga menyampaikan informasi yang diterimanya, bahwa hingga sampai saat ini, pelaksanaan Vaksinasi Sinovac di kota Palembang sudah mencapai 26 persen dari jumlah total masyarakat kota Palembang, yaitu 1,3 juta jiwa.


"InsyaAllah di akhir tahun kita  targetkan sampai dengan 70 persen. Kalau tingkat Nasional bahkan kalau tidak salah baru sampai 20 persen," ujarnya.


"Kami juga berharap, distribusi dari Vaksinasi Sinovac ini betul-betul bisa berjalan dengan lancar, sehingga tidak menghambat pelayanan Vaksinasi Sinovac," harap Fitri. (Rl/Al)

Wawako Palembang Pantau Langsung Posko PPKM

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com -  Terkait diperpanjangnya pengetatan PPKM Mikro di kota Palembang hingga 25 Juli mendatang, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda terus lakukan pemantauan posko-posko PPKM Mikro. Salah satunya yaitu Posko PPKM Mikro di Kantor Lurah Tangga Takat, Seberang Ulu II Palembang.


"Kita sengaja memantau kerja dari kawan-kawan sehingga berharap posko-posko ini bisa dimanfaatkan oleh warga untuk memberikan ataupun mendapatkan informasi," kata Fitri, Kamis 22 Juli 2021.


Dijelaskan Fitri, bahwa para petugas Posko PPKM tersebut melakukan tugas secara bersama-sama, yaitu dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, mulai dari RT, RW maupun dari tingkat Kelurahan.


"Jadi, setelah mendapatkan informasi, mereka langsung kelapangan untuk meninjau, dan mereka melaksanakan Swap dan sebagainya hingga penyeterilan lokasi," jelasnya. 


Masih dikatakan Fitri, bahwa  Posko PPKM Mikro juga memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.


"Dengan adanya posko ini,  kita harapkan data-data  yang masuk itu dapat lebih cepat dan bisa langsung dikoordinasikan untuk memetakan dimana lokasi terjadinya penyebaran Covid ini," paparnya.


Menurutnya, semakin cepatnya dilakukan pemetaan ataupun pengecekan dilapangan, harapan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dapat segera tercapai.


"Jadi jangan sampai nantinya terjadi penyebaran yang lebih luas," tungkasnya. (Rl/Al)