15 September 2021

Melalui Program Sahabat Guru Indonesia ACT Santuni Guru Honorer di Prabumulih

Liputansumsel.com

 Prabumulih --liputansumsel.com.Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Prabumulih melalui Program Sahabat Guru Indonesia (SGI) memberikan santunan kepada para guru honorer di Yayasan Darul Mubin Kota Prabumulih 

ACT Prabumulih menggelar program itu dengan berkunjung ke Yayasan Darul Mubin, Prabumulih Timur Kunjungan ini merupakan kunjungan ACT kedua kalinya di mana sebelumnya dilakukan di Awal Agustus 


Beberapa guru honorer yang mendapatkan santunan tunai dari program ini sebanyak Dua guru atas nama Fitri dan Arsi


"Terima kasih kepada ACT yang telah mengadakan program Sahabat Guru Indonesia, program ini sangat membantu kami terutama guru honorer karena pendapatan kami yang masih minim, sehingga program ini sangat membantu keadaan kehidupan ekonomi kami," kata salah satu guru honorer, Arsi.


Arsi mengajar seni budaya dan prakarya di yayasan tersebut, dimana yayasan tersebut merupakan yayasan yang mengajar dan mendidik anak yatim dan kurang Mampu, sehingga pendapatan mereka sebagai guru pun sangatlah minim


Koordinator program Sahabat Guru Indonesia, Henggar Panggalih mengatakan kehadiran Tim ACT adalah untuk menyampaikan amanah dari para donatur berupa bantuan yang diwujudkan sebagai bentuk apresiasi untuk para guru honorer yang sudah mengabdi tanpa rasa mengeluh dan bahagia 


"Dengan gaji yang masih jauh dari UMR, program santunan untuk guru ini diharapan mampu memiliki dampak yang baik bagi para guru honorer dan keluarga," kata dia.


Henggar berharap Tim ACT selalu bisa menghadirkan dan melanjutkan program ini secara merata dan meluas bagi para guru honorer di seluruh penjuru Indonesia untuk membantu memberikan kehidupan yang layak dan sejahtera bagi para mereka.

40 Warga Binaan Lapas Sekayu Ikut Penyuluhan Hukum Pemkab Muba Bersama Forkopimda

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com -  Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin mengadakan Penyuluhan Hukum Terpadu bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sekayu, Rabu (15/09/2021).


Kegiatan Penyuluhan Hukum Terpadu ini dilaksanakan 2 angkatan, masing-masing berjumlah 20 orang dan dilaksanakan dua hari 15-16 September 2021. Warga binaan masing-masing  mendapatkan baju koko, sarung, kopiah, sandal dan Buku Tuntunan Sholat. 


Kalapas Klass II B Sekayu yang diwakili oleh Kasi Binadik Giatja Bapak Medy Albar AMd Ip SH mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Muba yang telah mengadakan penyuluhan hukum terpadu di Lapas.


"Karena memang penyuluhan-penyuluhan hukum seperti ini memang sangat tepat diberikan kepada warga binaan kami, untuk memberikan pencerahan agar semangat  berubah ke arah yang lebih baik. Kami meminta kepada para peserta penyuluhan agar serius dan bersungguh-sungguh mengikuti penyuluhan hukum ini serta menerapkan pesan-pesan baik yang disampaikan narasumber,"pintanya.


Mewakili Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin, Kabag Hukum Setda Kabupaten Muba Romasari Purba SH MSi mengatakan kegiatan Penyuluhan Hukum Terpadu ini bertujuan memberikan motivasi, pengetahuan dan pemahaman bagi warga binaan lapas Kelas II B Sekayu ini tentang pengetahuan hukum.


"Diharapakan selepas dari lapas ini warga binaan dapat hidup lebih baik lagi dengan mematuhi aturan-aturan dalam bermasyarakat dan lebih mendekatkan diri kepada agama," ujarnya.


Adapun narasumber pada kegiatan ini Jery Kurniawan SH dari Kejaksaan Negeri Sekayu, Ade Sofyan SSy dari Pengadilan Agama Sekayu dan Maryadi SKM MKes dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muba. Dalam penyampaian materi tidak lupa para narasumber memberikan motivasi, semangat untuk berubah serta pengetahuan masalah hukum dan peraturan-peraturan yang ada. 


Warga binaan lapas Sekayu mengikuti dengan semangat terlebih lagi karena kepiawaian para narasumber dalam menyampaikan materi dan juga meminta para warga binaan mengikuti gerakan senam otak semakin memberikan semangat peserta mengikuti penyuluhan hukum terpadu ini. 


Salah satu peserta binaan warga Lapas Sekayu, Damsih menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Muba yang telah mengadakan penyuluhan hukum terpadu ini.


"Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati atas pemberian buku panduan sholat, baju koko, sarung, peci dan sandal, Semoga pemberian ini dapat selalu mengingatkan kami untuk berubah ke arah yang lebih baik dan tidak mengulangi perbuatan masa lalu,"ujarnya.

Pejuang Adminduk OKI, Layani Warga dari Rumah ke Rumah.

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com--Perjuangan dan kerja ekstra keras dijalani petugas administrasi kependudukan Disdukcapil Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumsel. 

Keluar masuk desa, menyusuri sungai hingga mendatangi warga dari rumah ke rumah, mereka memastikan masyarakat OKI menerima layanan administrasi kependudukan. Maklum saja Kabupaten OKI memiliki luas wilayah lebih dari 19 ribu km dengan 75 persen bertifologi perairan dan rawa.


Tak selesai disana, seperti pindah kantor mereka membawa seperangkat komputer hingga alat perekaman KTP-el. Tak mudah memang bertugas di pedalaman. Gangguan sinyal, listrik, aksesibilitas wilayah serta sejumlah keterbatasan lain menjadi kendala.


"Jadi kita punya program namanya, Jalades Semedi (jemput bola ke desa, sehari jadi). Sudah berjalan selama dua tahun terakhir. Kita ingin memastikan tidak ada lagi masyarakat OKI yang belum memiliki dokumen kependudukan," jelas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil OKI, Hendri, SH, MM. (Rabu, 15/09/2021).


Pelayanan Jalades Semedi juga menyasar warga berkebutuhan khusus yang sulit melakukan perekaman di kantor Dukcapil. Untuk melayani mereka petugas harus sabar, mengarahkan gaya  hingga foto terbaik sesuai standart perekaman di dapat.


Itulah sepintas cara Pemkab OKI memberi perhatian khusus, kepada warganya dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan. Terlebih, dibawah kepemimpinan H. Iskandar, SE dan Wakil Bupati H. M. Dja'far Shodiq.


Beberapa terobosan seperti Jalades Semedi, Layanan kependudukan berbasis online, Lakon Mandira, Pandu Samara, yakni pemberian dokumen kependudukan bagi pasangan baru menikah bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama. Ada juga Inovasi Pondok Duren, yakni penerbitan dokumen kependudukan bagi penduduk rentan, dissabilitas, lansia, kelompok miskin , marginal dan penduduk rentan lainnya. Dokumen kependudukan tersebut bahkan diantar langsung ke rumah-rumah dengan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia.


Upaya ini karena Bupati Iskandar sadar betul bahwa administrasi kependudukan adalah kunci intervensi program pemerintah kepada masyarakat. 


"Kalau tidak tercatat di adminduk, masyarakat akan terlompati saat ada program yang harusnya menjadi haknya. Jadi tugas kami memberi layanan kependudukan itu" terang Hendri.(PD/DK)

Palembang Raih Penghargaan WTP Dari Kementrian Keuangan RI

Liputansumsel.com

 


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Prestasi kembali ditorehkan Pemerintah Kota Palembang dengan meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kementerian Keuangan RI.


Ini untuk ke-10 kalinya Palembang secara berturut-turut meraih predikat WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah atau LKPD.


"Alhamdulillah, Kota Palembang dapat penghargaan ini. Di Sumsel ada 4 kabupaten/kota yang dapat. Yakni, Palembang, Lubuk Linggau, Banyuasin dan OKI," kata H Harnojoyo, di rumah dinasnya, usai mengikuti Rapat Kerja Nasional Akuntasi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2021, melalui video conference dengan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, Selasa (14/9/2201).


Harnojoyo menyebutkan penghargaan ini wujud komitmen seluruh jajaran pemerintah kota dalam penyusunan dan pengelolaan laporan keuangan. 


Ia berharap prestasi ini dapat semakin memotivasi semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Palembang untuk melaksanakan pengelolaan dan pelaporan keuangan lebih baik, akuntabel dan transparan, sesuai prinsip-prinsip laporan keuangan.


"Apa yang kita raih ini tidak akan didapat tanpa kerja sama dari seluruh OPD yang ada di kota Palembang. Ke depan harus lebih tingkatkan lagi,” ujar Harnojoyo.


Asisten III Setda Kota Palembang, Agus Kelana mengatakan, penghargaan ini diberikan karena Pemkot mendapatkan predikat WTP sejak tahun 2011-2020.


"Ini suatu prestasi yang harus terus dipertahankan. Ini dilihat dari pengelolaan keuangan Pemkot yang sudah baik.” (Rl/Al)

Pulau Seribu Salah satu Destinasi Wisata Baru di Kota Palembang

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Kepulauan seribu ternyata tidak hanya ada di Jakarta. Kawasan ini juga ada di Kota Palembang dan masuk ke dalam salah satu destinasi wisata di kota pempek.


Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, saat ditemui di Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Selasa (14/9/2021).


Isnaini mengatakan, kawasan pulau seribu di Palembang ini sebenarnya sudah lama. Hanya saja memang kawasan pulau yang terbentuk ini tidak sebesar kepulauan seribu di Jakarta.


Kawasan Pulau Seribu di Palembang ini berupa gundukan tanah di pinggiran Sungai Ogan di Palembang. Namun, dibelah oleh air sungai sehingga berbentuk seperti kepulauan kecil.


"Kawasan Pulau Seribu di Palembang ini masuk dalam 76 destinasi wisata yang disajikan oleh Palembang untuk menarik wisatawan berkunjung,” kata Isnaini.


Namun, saat ini kondisinya air sedang meningkat akibat pembangunan sehingga kawasan ini tidak terlihat seperti pulau. Ditambah lagi banyaknya rawa di Ulu Musi Sungai Ogan membuat pulau ini tidak tampak. Meski demikian, masyarakat setempat menamai kawasan tersebut yakni Pulau Seribu. 


Dia juga mengaku pulau seribu di Palembang ini juga memiliki sejarah. Karena ada sebuah masjid yang usianya sama dengan Masjid Ki Marogan yakni 150 tahun. 


"Masjid ini banyak digunakan sebagai tempat berceramah kiyai-kiyai pesohor di Palembang,” ujar Isnaini.


Selain itu, di Kawasan ini juga terdapat kerajinan pembuatan kapal, rumah rakit dengan tatanannya yang khas dan lain sebagainya. Karena itu, kawasan Pulau Seribu ini sangat berpotensi dijadikan destinasi wisata. Namun, saat ini hanya sedikit yang mengenalnya.


Karena itu, pihaknya akan terus gencar mempromosikan Pulau Seribu ini agar ada pihak yang membantu untuk menata dan mempercantik pulau tersebut. 


"Terserah, apakah nanti ada perusahaan yang berminat untuk menatanya dan membuat icon logo perusahaan mereka. Yang penting kawasan ini tertata dan terjaga.”


Isnaini juga optimistis dengan pelonggaran PPKM di Palembang ini mampu menggeliatkan kembali wisata di Palembang, karena selama sebelumnya tempat wisata banyak yang ditutup.


“Tapi, walaupun telah dibuka, pengunjung atau wisatawan tetap wajib menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan hindari kerumunan.” (Rl/Al)