22 September 2021

Pelajar di Sumsel Dapat Bantuan 2,3 Ton Telur

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Sebanyak 36.500 butir telur ayam dibagikan kepada pelajar SD di empat kabupaten/kota di Sumatera Selatan, dalam peringatan Hari Telur Dunia Tahun 2021, Rabu (22/9/2021) di halaman SD Taman Siswa.


Acara ini kerja sama Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, dan difasilitasi oleh Perguruan Tinggi Pihak Direktorat Universitas Taman Siswa Kota Palembang.


“Pembagian telur ini bentuk kepedulian untuk peningkatan gizi bagi anak-anak di masa pandemi,” kata Wakil Ketua Ketua, yang juga Ketua Harian Pengurus Kagama Sumsel, Dr. drh, Jafrizal, MM.


Ia menyebutkan, telur mentah sebanyak 2,3 ton itu juga mencegah kasus stunting atau kekerdilan di Sumsel.


"Telur didapatkan dari peternak sebanyak 1 ton 300 butir dan selebihnya berasal dari sejumlah organisasi lain termasuk Kagama. Kita mengharapkan gizi buruk tidak terjadi lagi, dan pembagian ke sekolah kita minta bantuan dari Dinas Pendidikan,” kata Jafrizal.


Dia menerangkan, pemberian ribuan telur gratis di Sumsel bakal dikirim ke sejumlah SD di empat daerah kabupaten/kota di Sumsel. Meliputi daerah Air Batu, Kabupaten Ogan Ilir, di Pemulutan, Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang, dengan masing-masing jatah telur diberikan minimal sebanyak 120 kilogram.


"Total di Palembang ada 9 dengan 5 SD negeri dan selebihnya swasta. Di Banyuasin 5 sekolah dan di OI ada 5 sekolah,” kata Jafrizal.


Sementara untuk lokasi sekolah yang bakal menerima distribusi telur gratis, pihak Kagama bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat dalam teknis koordinasi. Sehingga pembagian donasi telur dapat diterima sesuai target sasaran.


"Sasaran kita untuk anak-anak masa pertumbuhan, karena anak SD masih butuh protein tinggi untuk perkembangan otak dan otot.”


Sekretaris Daerah Palembang, Ratu Dewa yang hadir dalam kegiatan itu, mengatakan, melalui peringatan hari telur sedunia diharapkan bisa membentuk sinergi antara stakeholder terkait upaya menekan angka stunting dan gizi buruk.


"Kita mulai dari sosialisasikan dan edukasi ke anak-anak tiap sekolah. Kemudian program ini akan kita rutinkan dengan menggandeng dinas peternakan agar bisa, dimaksimalkan."


Ratu Dewa mengapresiasi kegiatan pembagian telur oleh Kagama dan PHDI Sumsel.


"Ini juga masuk dalam salah satu program prioritas Walikota Palembang sehingga angka stunting dan gizi buruk kita bisa dikurangi," kata Ratu Dewa. (Rl/Al)

Liputansumsel.com

Gubernur Dengarkan Paparan Direktur Kerjasama Pendanaan


PALEMBANG, Liputansumsel.com,– Provinsi Sumatera Selatan satu diantara lima provinsi di Indonesia yang mendapatkan bantuan luar negeri atau  dana hibah dari Pemerintah Amerika Serikat melalui program Millennium Challenge Compact  (MCC). Dana hibah ini nantinya diperuntukkan membantu UMKM dan infrastruktur.


 


Kepastian ditunjuknya Provinsi Sumsel sebagai  penerima hibah dari Program MCC tersebut terungkap dalam  paparan Pembahasan Usulan Program Compact 2 Provinsi Sumsel  yang dibuka Gubernur Sumsel H Herman Deru dihadiri Direktur Kerjasama Pendanaan Bilateral Kementerian PPN/Bappenas RI, Kurniawan Ariadi yang dilaksanakan diruang Rapat Bina Praja Pemprov Sumsel, Selasa (21/9) siang.


 


Menurut Direktur Kerjasama Pendanaan Bilateral Kementerian PPN/Bappenas RI, Kurniawan Ariadi  menyebut perjanjian yang mengikat pemerintah lndonesia yang diwakili Kementerian PPN/Bappenas dan Millennium Challenge Corporation (MCC) yang merupakan  lembaga Pemerintah Amerika Serikat. Adapun, program ini dimaksudkan untuk menurunkan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.


“Setelah dilakukan verifikasi melalui usulan ada lima 5 provinsi di Indonesia yang  dikabulkan untuk menerima  program ini. Kelimanya meliputi  Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Bali dan Provinsi Riau.  Pada intinya program compact 2 perlu diarahkan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi melalui pengembangan infrastruktur dan UMKM," paparanya.


 


Terkait dengan usulan Pemprov Sumsel, jelas Kurniawan Ariadi menyebut setidaknya ada bebrapa item yang disetujui  yakni proyek infrastruktur  guna mendukung  Palembang Metropolitan. Area/mendukung Kawasan Terpadu Tanjung Api-Api. Pengembangan ekonomi terpadu Danau Ranau, mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kota Pagaralam dan mendukung pengentasan kemiskinan Kabupaten Musi Rawas Utara. 


 


Untuk Palembang Metropolitan Area diantarnya, pembangunan pelabuhan internasional tanjung carat, pembangunan akses jalan menuju tanjung carat, pengembangan pelabuhan perikanan sungsang, pengembangan TOD dan Integrasi Moda pada LRT, pembangunan jalan dan Jembatan Rantau Bayur-Gelumbang, peningkatan ruas jalan rambutan - tulung selapan dan peningkatan jalan Air Batu-Tanjung Lago.


 


Kemudian mendukung pengembangan ekonomi terpadu Danau Ranau diantaranya, revitalisasi Bandara Banding Agung, peningkatan jalan akses pembangunan exit tol Pematang Panggang-Kayu Agung menuju Belitang OKU Timur, peningkatan jalan Provinsi Muara Dua- Kota Baru -Batas Lampung.


 


Selanjutnya mendukung pengembangan KSPN Kota Pagaralam yaitu pembangunan Jembatan Lematang Indah Pagaralam. Serta mendukung pengentasan kemiskinan Kabupaten Musi Rawas Utara seperti peningkatan Jalan Akses Antar Kabupaten (Ruas Simpang Nibung-Tebing Tinggi-Batas Kabupaten Musi Banyuasin). 


 


Sementara itu   Gubernur H Herman Deru mengaku   bangga dirinya  mendapatkan kabar baik  dari kedatangan  Tim Bappenas RI  ke Sumsel. 


 


"Saya suprise betul ini, ketika Bappeda Sumsel memberikan kabar baik bahwa Bapennas RI mau datang kesini untuk menindaklanjuti hibah dari Pemerintah Amerika Serikat," katanya.


 


Menyimak paparan dari Bappenas, Herman Deru mengatakan dari sejumlah usulan Pemprov Sumsel tersebut  Pelabuhan Tanjung Carat yang dinilai prioritas karena keberadaannya akan menjadi episentrum laju pertumbuhan ekonomi dikawasan sekitar. Karena itu dengan adanya bantuan hibah dari Pemerintah Amerika Serikat melalui MCC  tersebut diharapkan  akan menjadi dorongan percepatan pembangunan pelabuhan tanjung carat.


 


"Pelabuhan Tanjung Carat harus kita dorong juga dari pendanaan MCC, apalagi pelabuhan ini sebagai gula-gula yang harus kita prioritaskan," ungkapnya.


 


Untuk itu Herman Deru berharap  pada jajaran   untuk mengakselarasi agar tepat waktu artinya ada sinergi antara pemberi dan penerima.


 


"Terima kasih ban


yak kepada Bappenas mudah-mudahan ini menjadi kabar gembira bagi para pelaku ekonomi yang berkaitan dengan MCC. Tangung jawab yang diberikan dapat kami jalankan termasuk pengunaan dananya secara efektif dan efisien serta berhasil guna bagi tujuan MCC," tutupnya.


 


Turut mendampingi Gubernur Herman Deru,  Plt. Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Dr. Ekowati Retnaningsih, Kelapa Bappeda Provinsi Sumsel Dr. Ir. H. Firmansyah, Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Ari Narsa JS, Kepa Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman  Prov. Sumsel Ir. Basyaruddin Akhmad MSc, Kepala Dinas PSDA Provinsi Sumsel, Ir H Herwan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel Widada Sukrisna, Karo Humas dan Protokol Rika Efianti.

Pemerintah Desa Burai Diduga Lakukan Kecurangan Pada Proyek Pengadaan Tong Sampah

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com Terbitnya UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa menjadikan dana desa sesuatu hal yang sangat menggiurkan karena nilai dana desa mencapai 1 M. Adanya kasus yang menyeret oknum aparatur desa, menjadikan pengelolaan keuangan dana desa benar-benar sangat perlu dikawal, dan diawasi oleh semua lapisan.


Berbagai macam cara dan dalih dilakukan oleh oknum aparatur desa untuk meraup keuntungan, kali ini dugaan penyalahgunaan jabatan yang dapat merugikan negara terjadi di Desa Burai Kecamatan Tanjung batu Kabupaten Ogan ilir.


Menurut beberapa warga Desa Burai yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan, pada tahun 2019 ada proyek pengadaan keramba ikan yang mana pada keramba tersebut terdapat pelampung Keranba berupa Drum/tong yang berbahan plastik berwarna biru, yang dananya berasal dari dana Desa tahun 2019.


"Alhamdulilah pada tahun 2019 kemarin desa kita ada proyek pengadaan keramba yang dananya berasal dari dana Desa, pada keramba tersebut terdapat pelampung berupa drum plastik berwarna biru, namun sayang drum drum plastik tersebut saat ini banyak hilang," ujar warga tersebut.


Masih menurut warga, setelah diselidiki ternyata drum pelampung keramba tersebut memang sengaja di ambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab.


"Setelah kita cari tahu, drum tersebut sengaja, dialih fungsikan untuk pengadaan tong sampah, yang merupakan proyek pengadaan yang dananya berasal dari dan Desa tahun 2021, jadi sebagian tong sampah tersebut, drum nya berasal dari drum pelampung keramba," jelasnya.

Sembari menambahkan, mereka berharap kepada pihak pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknum Kedes.


Sementara Erik Kepala Desa Burai saat dikonfirmasi melalui WA megatakan, "Cubo cek kelapangan lur..kotak sampah di burai lah lbh 200an..itu dr dana desa 2021 itu pun blm lengkap, gek tahap ke 3 pencairan ado lagi, Kami lah tau siapo yg ngenjuk informasi ini..kareno dl lah sdh ado yg nanyo cak ini", ujar kades melalui WA.(rul)

Di Duga Buat Aturan Sendiri Pimpinan Puskesmas ini Terkesan Arogan

Liputansumsel.com


OKI, Liputansumsel.com-Pimpinan Puskesmas Awal Terusan Kecamatan SP Padang yang berinisial MT diduga telah membuat aturan sendiri dalam kepemimpinannya.parahnya,Peraturan itu sendiri dibuat tanpa ada persetujuan dari Dinkes OKI.



Hal ini diungkapkan salah seorang Narasumber yang enggan disebutkan namanya.menurutnya jika 3 diantara 10 aturan yang dibuat oleh Pimpinan Puskesmas Awal Terusan Tidak masuk akal dan terkesan tebang pilih dalam menjalankan peraturan yang dibuatnya.


" Misalnya di point ke 3 disana disebutkan 

Untuk tidak mempertanyakan ketidakhadiran pimpinan apapun alasannya dan pimpinan tetap dianggap hadir.

Lalu di  point 4 jika sewaktu waktu pimpinan dapat mengambil keputusan tanpa Pemberitahuan, dan di point 5 Agar seluruh staf menerima tugas yang diberikan dan tidak ada penolakan serta alasan apapun,"ujarnya



Terpisah ,Pimpinan Puskesmas Awal Terusan MT Saat dihubungi via telpon selulernya Selasa,(21/09) membenarkan terkait peraturan tersebut ,namun dirinya membantah jika dikatakan arogan dalam membuat peraturan .


"Misalnya untuk point ke 3 Karena adanya beberapa kegiatan atau pertemuan yang harus dihadiri sehingga pimpinan tidak bisa hadir ke puskesmas namun dengan adanya aturan tersebut pimpinan tetap dianggap hadir, perihal aturan yang ke 4 saya selaku pimpinan masih mentolerir dengan memberikan Surat peringatan 1,2,3 tidak langsung diberhentikan sepihak, dan point 5 jika menurut staf saya berlebihan itu tidak benar karena bila staf saya ada urusan apalagi menyangkut urusan keluarga pasti saya izinkan kita kan manusia juga" Jelasnya.


Sementara itu,Kepala Dinas Kesehatan Iwan Setiawan SKM. MKes melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Linda Asmarini SKM mengatakan Jika pihak Dinkes akan mengecek adanya peraturan yang dibuat sendiri tanpa logo cap DinKes nya oleh salah satu  Pimpinan Puskesmas.


  "Seharusnya sebagai pemimpin harus bijak dalam memimpin bukan berarti bertindak semaunya tanpa adanya koordinasi dengan  pihak DinKes.dan kami  juga berterimakasih pada pihak media telah memberitahukan perihal ini, jika aturan tersebut ini memang benar adanya, maka pihak Dinkes akan memanggil dan meminta klarifikasinya yang bersangkutan,"pungkasnya . (Pov)