20 April 2022

Membangun Kolaborasi Demi Pengelolaan Gambut Lestari di OKI

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com - Mengelola lahan gambut dengan mempertimbangkan fungsi ekologisnya dan peluang ekonomi untuk petani sudah bukan lagi sesuatu yang mustahil, satu upaya bersama sedang dijalankan dan mengundang lebih banyak pihak untuk terlibat.


Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Sumatera Selatan dan World Agroforestry (ICRAF) Indonesia melalui Peat-IMPACTS, Bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah , Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Ogan Komering Ilir (OKI), menggelar lokakarya dengan tema “Membangun Kolaborasi untuk Peningkatan Penghidupan Masyarakat Desa dalam Pengeloaan Lahan Gambut Lestari”.


Lokakarya ini dibuka oleh Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) H. Iskandar, SE., yang diwakili olek Staf Ahli Bidang Pembangunan Ubaidillah, SKM, MKM. Lokakarya ini bertujuan untuk mengajak lebih banyak pihak di OKI, baik unsur pemerintah, akademisi, dan sektor swasta, untuk bekerjasama mewujudkan pengelolaan gambut lestari.


 “Kami menyambut baik inisiatif yang mendukung Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk menjawab tantangan pembangunan yang akan memberi manfaat, tidak hanya pada ekonomi masyarakat tetapi juga untuk lingkungan hidup,” kata Ubaidillah, pada Selasa (19/04).

Ogan Komering Ilir ini pemilik lahan gambut terluas di Sumatera Selatan jadi memang sudah banyak kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh OPD terkait dalam pengelolaan lahan gambut, oleh karena itu penting sekali bagi siapapun yang akan mendukung kami untuk memastikan ada sinergi dengan program pembangunan yang sudah dilaksanakan, sedang berjalan atau yang direncanakan,” lanjut Ubaidillah .


Data ekosistem gambut Provinsi Sumatera Selatan yang tersebar di 7 kabupaten/kota hampir separuhnya berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, dengan luasan 1.03 juta hektare atau hampir separuh dari total area ekosistem gambut yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.


Ketua Forum DAS Sumatera Selatan Dr Syafrul Yunardi mengatakan, kolaborasi memang menjadi kunci dalam upaya menuju pengelolaan lahan gambut yang baik karena ini adalah kerja besar dan dukungan semakin banyak sektor yang terlibat akan mempercepat langkah-langkah selanjutnya.


“Lahan gambut di OKI tidak hanya dimanfaatkan oleh petani atau masyakarat tetapi juga oleh sektor swasta yang sudah memiliki rencana terkait dengan operasional bisnis mereka. Melalui kolaborasi yang ingin kita lakukan, banyak kepentingan yang bisa diselaraskan supaya bisa mewujudkan harapan kita semua, yaitu kondisi lahan gambut yang sehat dan lestari,” kata Syafrul.


Sementara itu Koordinator Peat-IMPACTS Feri Johana mengatakan lokus kegiatan Peat-IMPACTS di Kabupaten Ogan Komering Ilir ada di desa-desa yang terletak di wilayah Kesatuan Hidrologis Gambut (KGH) Air Saleh-Sugihan dan Sugihan-Sungai Lumpur.


Kerja bersama akan dimulai dengan pembentukan Tim Kerja Bersama yang terdiri dari berbagai unsur dinas dan lembaga. Tim ini bertanggungjawab untuk mengelola dan mengarahkan kegiatan yang mendorong pengelolaan gambut lestari. “Langkah paling penting yang pertama kali harus dilakukan adalah menyeragamkan persepsi dan tujuan. Kita semua ingin melihat pengelolaan gambut yang lebih baik, masyarakat di wilayah dengan lahan gambut dapat terus meningkatkan taraf kehidupannya melalui usaha-usaha tani yang berkelanjutan dan baik untuk alam,” kata Feri.


Selain menggali informasi dan kegiatan yang sedang berjalan dari para pihak, Peat-IMPACTS juga menyajikan 4 intervensi usaha tani di kawasan lahan gambut.


Intervensi tersebut adalah:


1) Pengayaan jenis di kebun sawit monokultur di Desa Nusakarta;


2) Agroforestri karet melalui pengayaan jenis pohon buah-buahan di Desa Lebung Hitam;


3) Pengembangan agroforestri dengan jenis tanaman yang tidak disukai gajah di Desa Jadi Mulya,


 4) Peningkatan produksi sawit berkelanjutan dan pemberdayaan perempuan melalui pemanfaatan lahan pekarangan di Desa Rengas Abang.


 Program Peat-IMPACTS Indonesia (Improving Management of Peatlands and Capacities of Stakeholders in Indonesia) atau Peningkatan Tata Kelola Lahan Gambut dan Kapasitas Para Pemangku Kepentingan di Indonesia merupakan program yang didukung oleh Pemerintah Federal Jerman melalui The German Federal Environment Ministry – The International Climate Initiative (IBMU-IKI).


Kegiatan ini akan berjalan selama empat tahun dari tahun 2020 sampai dengan 2023 dengan tujuan utama mendukung perwujudan pengelolaan gambut berkelanjutan dengan memperkuat kapasitas teknis dan kelembagaan serta penyelarasan peran antara sektor publik dan swasta.(**)

Hadapi Bonus Demografi, Pemkab OKI Siapkan GDPK 5 Pilar

Liputansumsel.com


OKI,  LiputanSumSel.Com Sumsel bersiap untuk menyambut era bonus demografi 2045, guna mempersiapkan generasi yang berkualitas pemkab OKI menyusun Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) 5 pilar.


Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan melalui bidang pengendalian penduduk, Taruna Rosevolt, SH., M.Hum mengatakan GDPK 5 Pilar merupakan arah kebijakan yang dituangkan dalam program lima tahunan pembangunan kependudukan Indonesia untuk mewujudkan target pembangunan kependudukan.


“Kalau kita bicara tentang kependudukan, tidak lain kita berbicara tentang kelahiran, kematian dan migrasi. Tiga hal pokok yang mewarnai aspek kependudukan tersebut,” ujarnya, Senin (18/4/2022).


Taruna menyampaikan dengan adanya GDPK maka akan didapatkan gambaran bagaimana profil kependudukan Kabupaten Ogan Komering Ilir kedepan dan tentunya hal ini akan dapat menyongsong bonus demografi.


“GDPK 5 pilar menjadi alat bantu dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana,” terang Wakil Bupati OKI, H.M. Dja’far Shodiq.


Ditambahkan Wabup Shodiq agar implementasi GDPK 5 pilar ini dapat optimal maka diperlukan keseriusan dalam koordinasi dan sinergi antar pemerintah daerah; perwakilan BKKBN dan masyarakat agar dapat mencapai target tujuan pembangunan kependudukan tepat sasaran.


“Pembangunan kependudukan adalah upaya untuk mewujudkan sinergi, sinkronisasi dan harmonisasi pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas, pembangunan keluarga, penataan persembahan dan pengarahan mobilitas seta penataan administrasi kependudukan,” imbuhnya.(ril)

Pemkot Cairkan THR ASN H-7 Lebaran

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pemerintah Kota Palembang segera mencairkan Tunjangan Hari Raya atau THR bagi semua Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN pada H-7 lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.


"THR sudah kita anggarkan dan akan dicairkan. Namun khusus gaji 13 dan tukin tahapannya berbeda, bertahap pencairannya," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang, Ratu Dewa, Selasa (19/4/2022).


Pencairan tunjangan kinerja atau tukin bagi ASN kemungkinan baru diberikan setelah Lebaran.


Sedangkan surat edaran untuk gaji 13 sudah diberitahukan kepada semua ASN, jika pencairan akan dilakukan sekitar Juni - Juli 2022.


"Khusus THR sudah ada paling lambat H-7 lebaran untuk ASN dan non-ASN. Masalah gaji 13 dan tukin dilakukan bertahap, setelah Lebaran. Tapi kalau bisa kita usahakan sebelum Lebaran. Karena sistem bayaran berbeda," Dewa menerangkan.


Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Palembang, Zulkarnain, mengatakan, total THR yang akan dicairkan senilai Rp 64 miliar dengan rincian Rp 52 miliar bagi ASN dan Rp 12 miliar untuk honorer maupun non-ASN.


"Pencairan THR ini untuk 15 ribu ASN dan non-ASN sebanyak 4 ribu orang," kata dia.


Berdasarkan regulasi Peraturan Pemerintah (PP) yang diturunkan melalui Peraturan Wali Kota atau Perwali Nomor 16 tahun 2022 tentang Pencairan THR di lingkungan Pemkot Palembang, paling cepat pemberian THR pada H-10 Lebaran.


"Selambat-lambatnya H-7, tapi pencairan ini tunggu perwali dan sekarang dalam proses penyusunan," ujar Zulkarnain .


Ia juga menyinggung soal pencairan THR dan tukin yang dilakukan bertahap, karena anggarannya tidak dari satu sumber. 


Yakni THR dialokasikan oleh pemerintah pusat melalui APBN, sedangkan tukin untuk ASN diberikan lewat alokasi daerah atau APBD.


"Bertahap ada perbedaan, karena tukin keseluruhan dibebankan APBD. Kemudian nanti dibayar 50 persen. InsyaAllah kita usahakan sebelum Lebaran, tukin atau TPP sekitar 17 miliar," ujar Zulkarnain. (Rl/Al)

Ratu Dewa Hadiri Capacity Building dan High Level Meeting ETPD

Liputansumsel.com


Palembang,  Liputan Sumsel.Com - Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa menghadiri Capacity Building dan High Level Meeting Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Sumatera Selatan, di rumah dinas wali kota, Selasa, 19 April 2022.


Sekda mengatakan Pemerintah Kota Palembang mendukung digitalisasi transaksi keuangan dan belanja secara elektronik.


Dengan ETPD diharapkan dapat mengoptimalkan pendapatan daerah, mewujudkan keuangan yang inkusif, serta melaksanakan amanat Kepres Nomor 3 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah.


ETP juga bertujuan untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional. (Rl/Al)

Sebanyak 17 Desa Di Kabupaten Pali Terima BPNT

Liputansumsel.com


PALI,liputansumsel.com--Pembagian bantuan sosial dari pemerintah untuk beberapa masyarakat 17 Desa yang ada di Kecamatan Tanah Abang hari ini terealisasi, 

Ratusan masyarakat memadati halaman kantor camat kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan, Selasa (19/04) sejak pagi dengan mengantri untuk mendapatkan giliran menerima bantuan dari pemerintah.

Ketua Tim Satuan Tugas pembagian bantuan sosial, saat dibincangi awak media diruang Kesos, dia mengatakan penyaluran bantuan itu dimulai secara serentak di Kecamatan Tanah Abang, mulai dari pagi sampai selsai, 

Sementara itu, Kapolsek Tanah Abang,  AKP Zaldi, SH, MSI. Saat dikonfirmasi Via WhatsApp pribadi nya, dia mengatakan itu adalah giat pembagian Bantuan Pangan Non Tunai, (BPNT) dan Bantuan Langsung Tunai minyak goreng, dia Sudah Menyampaikan ke pihak Kecamatan Tanah Abang agar dalam giat itu tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kapolsek juga menghimbau kepada masyarakat Kecamatan Tanah Abang, Selain tetap mematuhi protokol kesehatan, jangan berkerumun, Jaga jarak, pakai masker, juga tetap waspada pada saat meninggalkan rumah pastikan sudah terkunci dan dipastikan dalam keadaan aman, juga keluar dengan tidak memakai perhiasan yang berlebihan, demi keamanan dan kenyamanan dijalan. Himbau Zaldi.