15 Mei 2022

Ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Sumsel kepada PIPAS Sumsel

Liputansumsel.com


Palembang,liputansumsel.com - Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Sumatera Selatan menggelar pertemuan rutin Sabtu (14/5) di Aula Kanwil Kemenkumham Sumsel. Kegiatan tersebut dihadiri  oleh Kakanwil Kemenkumham Sumsel Harun Sulianto selaku pelindung PIPAS Sumsel.


Dalam arahannya, Kakanwil Harun mengajak para istri Kalapas, Ka Rutan, Ka LPKA, Ka Bapas dan Ka Rupbasan tersebut untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan karunia yang telah diterima, juga harus jaga kesehatan dan lakukan  prokes ketat cegah covid 19 dan hepatitis.kemudian  bijaksana dlm bermedsos, hindari posting yang dapat melukai rasa keadilan masyarakat dan terapkan pola hidup sederhana.


Kakanwil Harun Juga minta anggota PIPAS Sumsel untuk memahami tugas suami yang membina orang yang berhadapan dengan hukum, yang terkadang bekerja pagi, siang, malam sehingga perlu semangat dari istri. 


“Untuk itu agar anggota PIPAS harus  jadi penasehat bagi suaminya, sebagai pendorong dan menguatkan para suami agar bekerja dengan baik”, kata Kakanwil Harun.


Selain itu harus selalu menyenangkan suami dan menjaga kehormatan suami. “Kalau ada masalah rumah tangga, sebaiknya diselesaikan berdua saja, jangan diumbar kepihak lain“, pinta Mantan Kalapas Merah Mata Palembang.


Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan kemenkumham sumsel Bambang Haryanto, pembina PIPAS Sumsel, Ny I Gusti Ayu Puti Ari Harun, Ketua PIPAS Sumel Ny Bambang Haryanto  dan para pengurus dan anggota PIPAS Sumel.

Viral di Medsos, Sholat Di Masjid Terapung Bayar Rp 5000

Liputansumsel.com


Padang, Painan, Liputansumsel.com -- Setelah ribut-ribut di media sosial, kini Masjid Samudera Ilahi atau Masjid Terapung di kawasan wisata Pantai Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, semakin terkenal.


Sebelumnya, masjid ini viral di media sosial Facebook lantaran petugas retribusi meminta uang Rp5000 kepada pengunjung yang hendak menunaikan ibadah Salat Zuhur. Disisi lain, pengunjung menyebut pos retribusi yang sebelumnya berada dibelakang masjid, namun saat itu posisinya berada di depan masjid. Dengan pemandangan seperti itu, seolah-olah pengunjung yang hendak menunaikan ibadah salat ke Masjid Terapung Samudera Ilahi harus membayar.


Terkait viral nya Masjid Terapung Samudera Ilahi di Pantai Carocok Painan, Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan (Sekdakab Pessel), Mawardi Roska angkat bicara. Dalam keterangan resminya, Sabtu (14/5/2022). Sekda menyebut, 


Pengunjung dengan tujuan wisata berbayar sebesar Rp5 ribu per orang, hal itu telah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Usaha.


“Jadi, yang berbayar itu adalah masuk kawasan wisata Pantai Carocok Painan, bukan masuk Masjid Terapung,” ujar Sekda menjelaskan.


Sekda mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memviralkan keberadaan Masjid Terapung Samudera Ilahi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Pihaknya menilai hal itu sebagai bentuk promosi wisata gratis bagi daerah.


Ucapan terimakasih juga disampaikan Sekda kepada sejumlah pihak yang turut menanggapi persoalan viral nya Masjid Terapung di Pessel. Semua kritik dan saran, kata dia, bakal dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah daerah kedepannya.


“Dengan kejadian ini, membuka pintu untuk masuk ke persoalan yang sebenarnya. Namun, yang paling penting diniatkan untuk memajukan daerah. Dan kita minta ampun kepada Allah SWT jika ada terbesit sekecil apapun di hati untuk meangkuhkan diri, menyalahkan, apalagi sampai mendosakan seseorang. Sebab, itu domainnya yang maha kuasa,” ucap Sekda.


Lebih lanjut dijelaskan Sekda, ada 10 poin terkait keberadaan kawasan objek wisata Pantai Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.


1. Sebagian besar daratan/tanahnya adalah milik adat (kaum) dan hak milik sendiri, hanya tanah hasil reklamasi pantai (penimbunan laut) yang milik Pemda. Batu Kereta, Pasir Pulau Cingkuak milik adat/kaum (kecuali tanah dalam ex Benteng Pulau Cingkuak milik negara). Tanah milik Pemda lainnya adalah jalan tembus dari jembatan batang Salido ke Carocok, dan jalan ke puncak Bukit Langkisau.


2. Di atas reklamasi pantai/laut, telah dibangun beberapa fasilitas pendukung pariwisata (parkir, land mark pantai Carocok, tempat berdagang, dermaga pendaratan kapal wisata, jembatan di atas laut, pentas, masjid Samudera Ilahi (masjid apung), pedestarian pantai (tempat berjalan kaki), lampu taman dan lampu high masht serta fasilitas lainnya.


3. Terhadap jasa yang disediakan ini, sesuai dengan regulasi yang ada, telah ditetapkan dengan Perda untuk tarif masuk kawasan wisata pantai Carocok sebesar Rp5000 per orang dan tarif angkutan kapal wisata dan alat sarpras bermain air milik pemda lainnya, (sekarang kapal dan sarpras bermain air milik pemda tidak dioperasikan lagi).


4. Di atas tanah milik adat dan hak milik sendiri yang berada dalam kawasan ini, ada rumah penduduk dengan berbagai aktifitas, baik sebagai tempat tinggal maupun sebagai tempat penyedia jasa pendukung pariwisata.


5. Antara tanah milik Pemda dan tanah milik masyarakat belum ada pagar (pagar dimaksud untuk menghilangkan akses masuk wisatawan yang ilegal), serta pintu masuk yang representatif sebagai objek wisata.


6. Semua pengunjung yang masuk dengan karcis, sejak 15 tahun lalu telah diasuransikan, begitu juga dengan penumpang dan ABK kapal wisata.


7. Para pedagang dan penyedia jasa pariwisata, baik di dalam kawasan maupun di sekitar kawasan belum dipungut pajak, karena wisata harus mendatangkan kesejahteraan kepada masyarakat.


8. Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis), pemandu wisata, home stay, kuliner, kelompok perahu wisata, pedagang sudah ada, dan dilakukan pelatihan guna peningkatan kapasitas (sering kali). Juga kepada kapal wisata kita berikan bantuan jaket pelampung bagi penumpang.


9. Kelembagaan dan manajemen pengelolaannya sampai saat ini masih melekat dengan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Satpol PP, Kebersihan (Dinas Perkimtan, LH), parkir dengan Dinas Perhubungan, Posko Kesehatan dengan Dinas Kesehatan, BPBD serta bantuan tenaga dari Polri dan TNI.


10. Perda tentang BUMD yang akan mengelola objek wisata telah ada, tapi masih belum dilaksanakan, karena berbagai alasan dan pertimbangan teknis lapangan.


Terhadap viralnya pos retribusi di depan masjid terapung sebagai tempat penjualan tiket masuk kawasan wisata, Sekda mempertegas bahwa pemungutan karcis masuk objek wisata sebesar Rp5000 per orang adalah amanah dari Perda.


“Tempat pemungutannya dekat masjid memang benar, dan ini kami memang menyadari dari awal akan mudah diplintir. Akan tetapi karena kondisi lapangan (yang mudah untuk mengarahkan pengunjung ke satu titik), karena banyaknya pintu masuk, serta target PAD dari sektor retribusi wisata Pantai Carocok yang telah ditetapkan, dan harus ditunaikan Pemda lah hal ini terjadi,” katanya.


Selain itu, lanjut Sekda, keluhan-keluhan pengunjung, baik di kawasan yang dikelola Pemda maupun yang dikelola pihak lain diakuinya memang banyak. Hal itu menjadi energi bagi Pemda untuk perbaikan ke depannya, dan diharapkan kepada semua pihak untuk tetap proporsional.


Sekda menilai, viralnya pungutan retribusi terhadap pengunjung beberapa waktu lalu, akan menjadi penasaran bagi wisatawan lainnya untuk berkunjung.


“Ya, dengan viralnya ini, mungkin saja orang yang belum kenal akan semakin penasaran untuk datang ke Kabupaten Pesisir Selatan. Mereka tentu penasaran untuk membuktikan kebenaran isu tersebut. Kami melihat ini sebagai promosi daerah. Sebab, untuk biaya promosi suatu produk adalah sangat besar dan Pemda belum mampu untuk membiayainya, maka dengan viralnya ini membantu Pemda mempromosikannya,” ujarnya.


Sekda menuturkan, terlepas dari kesan baik atau buruknya hal tersebut, menurutnya kejadian itu telah membranding kawasan wisata pantai Carocok Painan. Alhasil, sedikit atau banyak orang akan penasaran untuk berkunjung ke daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu.(EL).

14 Mei 2022

Bupati Lahat Buka Secara Resmi Pameran Pembangunan dalam Rangka HUT Lahat Ke- 153

Liputansumsel.com


LAHAT,liputansumsel.com- Bupati Lahat, Cik Ujang. SH membuka secara resmi pameran pembangunan dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun  (HUT) Kabupaten Lahat Ke-153 Perayaan XXIV Tahun 2022. Pemerintah Kabupaten Lahat menyelenggarakan pameran pembangunan pada tanggal 13 s/d 17 Mei 2022, bertempat di Lapangan Exs. MTQ  Lahat. Sabtu (14/5/2022 ).


Pameran Pembangunan tersebut diikuti oleh 73 peserta terdiri dari Lembaga Vertikal, OPD, Sekretariat DPRD, Bagian, Tim Penggerak PKK Kabupaten Lahat, DWP, Kecamatan, Perbankan, Perusahaan, Organisasi dan para pelaku UKM dengan menampilkan produk unggulan masing- masing.


Ketua Pelaksana kegiatan Limra Naufan,ST ,MM dalam laporanya menyampaikan merupakan salah satu ajang promosi yang dapat.qdanya pameran.


"Diharapkan menjadi pemicu bagi semua pihak terkait dalam menyelenggarakan pembangunan sehingga menciptakan Lahat bercahaya", ungkapnya.


Sementara itu Bupati Lahat, Cik Ujang.SH dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Lahat Ke-153 Perayaan XXIV Tahun 2022, yang mana selama ini 2 tahun tidak dilaksanakan Peringatan HUT Lahat ini pameran pembangunan karena di dalam suasana pandemi Covid-19, alhamdulilah telah menerima arahan dari Pusat sampai ke Provinsi supaya untuk memutus mata rantai Covid-19.


"Sebagai Kepala Daerah saya menyambut baik pelaksanaan even ini sebagai bentuk rasa syukur dan kebahagian dimana kita telah merasakan bersama efek dari pandemi covid-19 yang kita alami selama lebih dari 2 tahun dan alhamdulillah ini telah dapat kita lalui bersama meskipun belum kembali sedia kala. 


Lanjutnya pameran pembangunan ini bertujuan untuk memperingati dan memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Lahat Ke-153 Perayaan XXIV Tahun 2022.


"Disamping untuk mensosialisasikan program dan hasil-hasil pembangunan yang berlangsung hingga saat ini baik dari Organisasi menggalang dan menyatuhkan semangat juang masyarakat dalam membangun kabupaten lahat menjadi lebih baik dan " BERCAHAYA, "tambahnya.

Laporan : Fazar

Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan Stan Pameran Pembangunan oleh Bupati Lahat,Cik Ujang.SH bersama Ketua DPRD Fitrizal Homizi.ST, Forkopimda, Sekda Lahat Chandra.SH MM, Ketua TP PKK Kab.Lahat yang diwakili serta Ketua DWP Kabupaten Lahat.

PIPAS Kanwil Kemenkumham Sumsel Menggelar Arisan Dertemuan Rutin

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan menggelar acara arisan selakigus pertemuan rutin sesama anggota pada Sabtu, (14/05).


Kegiatan yang digelar di aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan yang beralamatkan di Jl. Jend. Sudirman Km. 3,5 ini dihadiri langsung oleh Penasehat PIPAS Sumatera Selatan (Ny. Arie Harun Sulianto) dan Ketua PIPAS (Ny. Ani Bambang Haryanto) bersama seluruh anggota PIPAS se – Sumatera Selatan.


Dalam sambutannya, penasehat PIPAS Sumatera Selatan (Ny. Arie Harun Sulianto) mengucapkan terimakasih kepada rayon 2 yang sudah menyiapkan acara ini.


“Terimakasih kepada jajaran ibu - ibu PIPAS dan segenap jajaran di Kantor Wilayah sehingga acara pertemuan rutin sekaligus arisan anggota PIPAS Kanwil Kumham Sumsel  ini dapat berjalan dengan baik dan lancar” ucap Ny. Arie Harun Sulianto.


Sementara itu, Ketua PIPAS Sumatera Selatan (Ny. Ani Bambang Haryanto), dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Penasehat yang sudah berkenan hadir dalam kegiatan pertemuan rutin arisan PIPAS Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan.


“terimakasih kepada ibu penasehat PIPAS yang sudah berkenan hadir pada kesempatan ini. Kemudian kami mohon kerjasama dari seganap anggota PIPAS agar kegiatan hari ini bisa berjalan lancar dengan semangat kekeluargaan” ucap Ny. Ani Bambang Haryanto.


Turut hadir juga dalam kesempatan ini, Kakanwil Kemenkumham Sumatera selatan sekaligus sebagai Pelindung PIPAS (Harun Sulianto) dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kumham Sumsel Bambang Haryanto.

Herman Deru Ajak Jajaran Dinas Pendidikan Sumsel Turut Andil Sukseskan Fornas VI 2022

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com, - Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak  jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel untuk ikut terlibat langsung dalam   menyukseskan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VI  yang akan digelar  Juli 2022 mendatang. 

 

Hal itu  disampaikannya sesuai menjadi Irup pada  Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022  yang dipusatkan dihalaman   Griya Agung Palembang  yang melibatkan  para Kepala Sekolah, Guru dan Siswa/siswi SMA/SMK se Sumsel, Jumat (13/5) pagi.

 

Menurutnya Suksesnya  penyelenggaraan Fornas ini tidak lepas dari peran semua lapisan masyarakat termasuk di jajaran Dinas Pendidikan Sumsel.

 

"Bukan keikutsertaan dan prestasi saja yang kita gapai tapi kita harus siap menjadi tuan rumah yang baik bagi atlit-atlit olahraga tradisional se Indonesia. Saya ingin seluruh jajaran Dinas Pendidikan sampai tingkat desa  berada pada garda terdepaan   menyukseskannya,"  harap Herman Deru.

 

Sementara itu dalam sambutan tertulisnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, Nadiem Makarim yang dibacakan Gubernur Herman Deru menegaskan  selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, bahkan  tidak terbayangkan bagaimana cara mengatasinya.

 

"Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan," katanya.

 

Lebih lanjut   Herman Deru  menyebut Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.

 

"Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk "menghukum" guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan," katanya.

 

Peringatan Hardiknas ini juga dimeriahkan ditampilkan atraksi   Drum Band SMA Negeri 1 Palembang dan Marching Band SMK Negeri 6 Palembang. Serta pemberian cinderamata  kepada para Purna Bhakti karyawan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel periode Juni 2021- Mei 2022 dilanjutkan dengan pemberian penghargaan  bagi  pemenang Lomba Paduan Suara " Mars Bersatu Sumsel Maju" Tingkat SMA/SMK se Sumsel.

 

Turut hadir pada kesempatan ini, Ketua DPRD Sumsel, Hj Anita Noeringhati, para FKPD Sumsel/mewakili, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Fahlevi, para Kepala OPD Sumsel, serta para Kepala Sekolah, Guru dan Siswa/Siswi SMA/SMK Sumsel.