26 Juli 2022

SKK Migas - Pertamina EP Limau Field Resmikan Program Bank Sampah dan MAS PEPI di Karya Mulya Prabumulih

Liputansumsel.com

Prabumulih,liputansumsel.com – SKK Migas dan Pertamina EP (PEP) Limau Field meresmikan Bank Sampah dan melantik anggota baru Masyarakat Peduli Api (MAS PEPI) di Desa Karya Mulya, pada Selasa (26/7). Program yang diinisiasi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PEP Limau Field, diresmikan oleh Asisten II Sekretaris Daerah Kota Prabumulih, Drs. H. Muhammad Ali M.Si, General Manager Zona 4, Agus Amperianto, Sr Manager Limau Field, Zulfikar Akbar, dan Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). 


Pendirian Bank Sampah di Dusun 3 Desa Karya Mulya merupakan komitmen perusahaan dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12, tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta SDGs nomor 11, tentang kota dan komunitas yang berkelanjutan. Sedangkan, pembentukan MAS PEPI sejalan dengan tujuan SDGs nomor 13, tentang aksi untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya. 


Sesuai dengan keberlanjutan program kemitraan dan bina lingkungan CSR Limau Field yang berkelanjutan yaitu program bank sampah yang terletak di Dusun 3 Desa Karya Mulya bersinergi dengan bank sampah Prabumulih. Program Bank Sampah ini merupakan komitmen perusahaan mendukung SDG’s no 12 untuk upaya mengurangi dampak lingkungan dan SDG’s no 11 tentang kawasan desa kawasan desa yang aman dan nyaman Selain itu, untuk menggugah kesadaran masyarakat menjaga lingkungan yang saat ini menjadi isu nasional. Hingga Selasa (19/7), tercatat 100 nasabah menyetor sampah non-organik. 


Selain Bank Sampah, Pertamina EP Limau Field turut melantik anggota MAS PEPI Desa Karya Mulya dan Desa Kemang Tanduk. MAS PEPI dibentuk untuk menjawab problem kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi isu lingkungan di Sumatra Selatan, khususnya di Desa Karya Mulya dan Desa Kemang Tanduk. MAS PEPI dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang memadai untuk penanganan karhutla. Bahkan anggota MAS PEPI memiliki sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). 


Walikota Prabumulih yang diwakili oleh Asisten II Muhammad Ali menyampaikan apresiasi juga harapan agar program MAS PEPI & Rumah Bank Sampah hendaknya dilaksanakan secara berkelanjutan dan tidak selesai sampai di sini saja. " Atas nama Pemerintah Kota Prabumulih, saya mengapresiasi Program yang telah di launching oleh SKK Migas & PHR Regional 1 Zona 4. Semoga program ini menjadi inspirasi terus berkembang hingga ke desa-desa lainya.", ungkap Ali. 


General Manager Zona 4, Agus Amperianto, berkomitmen memberikan kontribusi, khususnya melalui program pengembangan masyarakat yang dilakukan di wilayah kerja Pertamina. "Keberhasilan program pengembangan masyarakat selain didukung oleh berbagai pihak, yang paling utama karena antusiasme dan inovasi tiada henti dalam melaksanakan pengembangan masyarakat," ujar Agus. 


Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan menegaskan bahwa keberadaan industri hulu migas memberikan multiplier effect (efek berganda) bagi semua pihak. "Bukan hanya kegiatan eksplorasi dan produksi saja keberadaan industri hulu migas  memberikan kontribusi yang besar berupa Dana Bagi Hasil Migas, serta melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dengan berbagai pilar kategori diantaranya Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur dan Lingkungan yang berperan dalam upaya-upaya pemerintah untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi Migas, Atas kegiatan ini, dari laporan yang kami terima, anggaran yang direalisasikan untuk Pembangunan Bank Sampah adalah 30 juta dan dilengkapi perlengkapannya senilai 10jt, adapun biaya pelatihan pelatihan K3 untuk 15 orang yang berasal dari desa Karya Mulya dan Kemang Tanduk  senilai 80jt ditambah atribut bagi kelompok Masyarakat Peduli Api senilai 20jt. Pelatihan K3 dilaksanakan di Desa Kemang Tanduk bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan, APK3L (Asosiasi Profesi K3 dan Lingkungan) dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi dan Profesi) tentunya program ini sangat memperhatikan RJPMD dan masukan dari Pemkot serta aspirasi masyarakat yang selaras dengan target SDGs yang ada di KKKS Pertamina EP dimana secara berkala juga kami sampaikan realisasi dan capaian dari seluruh KKKS dalam termasuk Pertamina EP kepada fungsi terkait di Pemkot seperti Bappeda, sebagai wujud sinergi yang berkelanjutan dalam pengawasan kegiatan usaha hulu migas yang semakin masif namun tepat dan efisien" tutup Anggono. 

Serapan DAU OKI Diatas 50 Persen

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com-- Serapan Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Ogan Komering Ilir di triwulan ke II di Juli 2022 mencapai angka 58,12 persen. 


"Sampai dengan saat ini, pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir belum mengalami kendala penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU). Dari total pagu DAU tahun 2022 per 1 Juli 2022 sudah terserap 58.12 persen” Ungkap Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, H. M. Dja’far Shodiq saat menerima reses senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Arniza Nilawati SE., MM di Kayuagung, Selasa, (26/7).


Wabup Shodiq menyampaikan dana transfer pusat masih menjadi tulang punggung pembangunan daerah. Untuk itu pemkab OKI ujar dia menerapkan strategi khusus untuk mengurangi ketergantungan fiskal daerah terhadap pemerintah pusat.


“Misalnya kebijakan Pak Bupati untuk menekan rentang defisit yang akan jadi lompatan pemulihan ekonomi daerah” terang Shodiq.


Sementara itu, Anggota Komite IV DPD RI, Arniza Nilawati, SE., MM menyampaikan tujuan RESES-nya kali ini untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan dan tantangan penyaluran DAU di daerah. 


"Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat menjadi evidence keterwakilan dari Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini karena kami mengamati meskipun dilanda pandemi namun pertumbuhan ekonomi di OKI masih tergolong baik", ungkap Nila. 


Nila mengapresiasi proses penyaluran DAU di Ogan Komering Ilir yang baik di triwulan II 2022.


"Saat ini masih terdapat 41 daerah yang belum saluran DAU bulan Februari sampai dengan Juni karena belum memenuhi syarat penyaluran. Permasalahan inilah yang menghambat, dan untungnya hal ini tidak terjadi di OKI", jelas DPD RI asal Muara Enim tersebut.


Sementara saat diskusi, Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Nurbaiti, SP., M.Si menyampaikan saran terkait kebijakan penggunaan DAU yang ditentukan penggunaaannnya (earmarked) dan DAU berbasis kinerja anggaran.


"Sebaiknya kebijakan penggunaan DAU dikembalikan ke penggunaan DAU secara Block Grant seperti semula", Ungkap Sekretaris BPKAD OKI, Nurbaiti, SP., M.Si


Arniza Nilawati merespon positif tanggapan sekaligus usulan yang disampaikan oleh pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir.


"Pada prinsipnya, kebijakan yang baru diperlukan penyesuaian dalam penerapannya, namun demikian hal ini akan kita sampaikan kembali dalam forum di tingkat pusat sehingga dapat ditindaklanjuti sesuai dengan harapan kita semua", tandasnya.(PD)

PJ Sekda Musni :POPDA, jangan Kita Menargetkan Emas

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XV Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2022 bakal berlangsung di Kota Palembang. Agenda skala provinsi tersebut direncanakan akan digelar pada 22 - 29 Agustus 2022 mendatang.


Menuju event tersebut, Pemkab Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Muba melakukan Rapat Persiapan dengan beberapa Cabang Olahraga (Cabor) bertempat di Ruang Rapat Serasan Sekate, Selasa (26/7/2022).


Rapat dipimpin langsung oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Musni Wijaya SSos MSi, disampaikannya bahwa  Kabupaten Muba akan mengirim sebanyak 233 atlet untuk mengikuti POPDA Provinsi Sumsel. Musni menerangkan, dari laporan seluruh Pengcab berbagai persiapan sudah dilakukan. Bahkan dirinya optimis atlet pelajar Kabupaten Muba bisa juara umum di POPDA Sumsel tahun 2022 ini.


"Penting menjadi perhatian agar semua Pengcab memperhatikan para atlet, jangan sampai kita menargetkan emas pada atlet tapi atlet mengalami kekurangan servis, baik dari segi akomodasi, konsumsi maupun lainnya. Harapan kita semoga target tidak meleset, bila perlu pencapaian lebih dari target dan semoga semua berjalan sesuai rencana kita,"pungkas Pj Sekda Muba.


Menurut Kepala Dispopar Kabupaten Muba, Muhammad Fariz SSTP MSi pelaksanaan POPDA pada 22 -29 Agustus mendatang akan dilaksanakan di Dining Hall JSC / Asrama Haji Km 10 Palembang. Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan sebanyak 24 Cabor, tetapi Kontingen Muba mengirimkan 20 Cabor. Empat Cabor yang tidak diikuti yaitu Gulat, Judo, Anggar dan Kempo.


"Total atlet, pelatih dan official yang akan dikirimkan pada POPDA kali ini, dengan rincian atlet putra sebanyak 120 orang, atlet putri 113 orang, pelatih 45 orang dan official 20 orang. Adapun target medali kontingen Muba pada POPDA XV tahun 2022 ini yaitu total medali yang diperebutkan sebanyak 349 dengan target mas sebanyak 97 medali emas," bebernya.


Rapat turut dihadiri Anggota Komisi I DPRD Muba Alfian, perwakilan Kepala Perangkat Daerah Terkait dan seluruh perwakilan Pengcab yang akan mengikuti POPDA XV Tahan 2022.

Polsek Batman gerak cepat, Pelaku Curat Tak berkutik

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-Polisi Sektor (Polsek) Babat Toman polisi resort (Polres) Musi Banyuasin berhasil mengamankan Pelaku Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan (Curat),peristiwa tersebut terjadi pada,Minggu(24/7/22), tepatnya di dusun II desa Kasmaran,kecamatan Babat Toman sekira Pukul 16.30 Wib.


Korban adalah Resmiyanti bin Suhaimi (30) warga dusun III, desa Bangun Sari, kecamatan Babat Toman. Adapun Pelaku berinisial SHB alias IBI (33) warga dusun I, desa Ulak Paceh Jaya, kecamatan Lawang Wetan.


Kapolres Muba AKBP Siswandi SH SIK MH melalui Kapolsek Babat Toman AKP Ady Akhyat SH MSi mengatakan bahwasanya,Peristiwa Pencurian Dengan Pemberatan di ketahui terjadi pada hari Minggu tangal 24 Juli 2022 sekira pukul 16.30 wib di dusun II desa Kasmaran, kecamatan Babat Toman.


"Pada saat itu tersangka berangkat dari tempat bekerja menuju dusun II desa Kasmaran, kecamatan Babat Toman Untuk menonton acara pertandingan Bola Volly kemudian setiba di tempat kejadian tersangka bertemu dengan teman tersangka yang bernama JLL” dikatakan Ady Akhyat.


Seterusnya,JLL berkata “Nga Nak Lokak Sen Dak” pakai dialek setempat yang artinya 

“Kamu mau Lokak Uang dak” sambil JLL mengarahkan tangannya kearah motor milik korban yang menjadi Target pencurian, kemudian tersangka menjawab “De aku dak sanggup JLL ndak ngawekenye dewek” setelah itu tersangka mendatangi temannya yang bernama MK dan tersangka berkata “Nga ndak lokak sen dak ade lokak motor Beat” dan MK menjawab “aku dak sanggup BI Agek dulu Aku ndak Nelpon MK (DDP) dan IKN (DPO)”.


"MK mendatangi temannya yang tidak tersangka ketahui dan tersangka melihat teman MK yang tidak saya ketahui menelpon IKN (DPO) dan MK (DPO). Kemudian kurang lebih 15 Menit IKN (DPO) dan MK (DPO) datang di tempat kejadian dan tersangka melihat IKN (DPO),”imbuh Kapolsek.


Ady menuturkan,Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi tindak pidana Pencurian Dengan Pemberatan di dusun II, desa Kasmaran, kecamatan Babat Toman Kab. Muba kemudian memerintahkan Kanit Reskrim Babat Toman Iptu Lekat Haryanto SH MH beserta anggota untuk melakukan penyelidikan di TKP.


Di katakan nya, dari hasil penyelidikan di ketahui bahwa pelaku curanmor tersebut adalah MK, IKN dan IBI Kemudian Kanit Reskrim dan anggota melakukan penangkapan terhadap tersangka. setelah tersangka berhasil diamankan anggota Polsek Babat Toman langsung melakukan pengembangan untuk menangkap tersangka lainnya.


Sementara,tersangka lainnya yaitu MK (DPO) dan IKN (DPO) berhasil melarikan diri kemudian tersangka dan barang bukti Honda Beat langsung di amankan di Polsek Babat Toman guna kepentingan selanjutnya,”Papar ady.


"Dari hasil introgasi tersangka mengakui telah melakukan pencurian R2 bersama dengan teman2 nya yaitu IKN dan MK adapun peran tersangka membawa R2 yang sudah di rusak oleh pelaku lainnya ke gudang rumah warga dan menitipkannya dengan alasan kendaraan tersebut rusak".


Di jelaskan Kapolsek, IKN membongkar kunci R2 tersebut untuk di hidupkan,namun tidak berhasil,setelah itu mereka bubar dan tak lama tersangka berhasil diamankan unit reskrim polsek Babat Toman. Sedangkan tersangka lainnya berhasil melarikan diri,Cetusnya.


“Dari tangan tersangka kita amankan 1 (satu) Unit Sepeda motor merk Honda Beat warna biru hitam dengan Nopol BG 3316 BAW Nosin :JM81E1936285 dan Noka :MH1JM8116NK935933. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp19.000.000,-(sembilan belas juta rupiah),”Tutupnta.(Ag/ril).

Program Bank Sampah di PrabumulihSKK Migas Pertamina Resmika

Liputansumsel.com

 SKK Migas dan Pertamina EP (PEP) Limau Field meresmikan Program Bank Sampah dan melantik anggota baru Masyarakat Peduli Api (MAS PEPI) di Desa Karya Mulya, Prabumulih, Sumbagsel, pada Selasa  26 Juli 2022.

Prabumulih,liputansumsel.com- SKK Migas dan Pertamina EP (PEP) Limau Field meresmikan Program Bank Sampah dan melantik anggota baru Masyarakat Peduli Api (MAS PEPI) di Desa Karya Mulya, Prabumulih, Sumbagsel, pada Selasa (26/7/2022).

Program yang diinisiasi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PEP Limau Field, diresmikan oleh Asisten II Sekretaris Daerah Kota Prabumulih, Muhammad Ali M.Si, General Manager Zona 4, Agus Amperianto, Senior Manager Limau Field, Zulfikar Akbar, dan Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Pendirian Bank Sampah di Dusun 3 Desa Karya Mulya merupakan komitmen perusahaan dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12, tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta SDGs nomor 11, tentang kota dan komunitas yang berkelanjutan. Sedangkan, pembentukan MAS PEPI sejalan dengan tujuan SDGs nomor 13, tentang aksi untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.

Sesuai dengan keberlanjutan program kemitraan dan bina lingkungan CSR Limau Field yang berkelanjutan yaitu program bank sampah yang terletak di Dusun 3 Desa Karya Mulya bersinergi dengan bank sampah Prabumulih.

Program Bank Sampah ini merupakan komitmen perusahaan mendukung SDG’s no 12 untuk upaya mengurangi dampak lingkungan dan SDG’s no 11 tentang kawasan desa kawasan desa yang aman dan nyaman Selain itu, untuk menggugah kesadaran masyarakat menjaga lingkungan yang saat ini menjadi isu nasional. Hingga Selasa (19/7), tercatat 100 nasabah menyetor sampah non-organik.

Selain Bank Sampah, Pertamina EP Limau Field turut melantik anggota MAS PEPI Desa Karya Mulya. MAS PEPI dibentuk untuk menjawab problem kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi isu lingkungan di Sumatra Selatan, khususnya di Desa Karya Mulya. MAS PEPI dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang memadai untuk penanganan karhutla. Bahkan anggota MAS PEPI memiliki sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Wali Kota Prabumulih yang diwakili oleh Asisten II Muhammad Ali menyampaikan apresiasi juga harapan agar program MAS PEPI & Rumah Bank Sampah hendaknya dilaksanakan secara berkelanjutan dan tidak selesai sampai di sini saja.

SKK Migas-Pertamina Resmikan Program Bank Sampah di Prabumulih
SKK Migas dan Pertamina EP (PEP) Limau Field meresmikan Program Bank Sampah dan melantik anggota baru Masyarakat Peduli Api (MAS PEPI) di Desa Karya Mulya, Prabumulih, Sumbagsel, pada Selasa 26 Juli 2022.

“Atas nama Pemerintah Kota Prabumulih, saya mengapresiasi Program yang telah diluncurkan oleh SKK Migas & PHR Regional 1 Zona 4. Semoga program ini menjadi inspirasi terus berkembang hingga ke desa-desa lainya,”tambah Ali.

General Manager Zona 4, Agus Amperianto, berkomitmen memberikan kontribusi, khususnya melalui program pengembangan masyarakat yang dilakukan di wilayah kerja Pertamina.

"Keberhasilan program pengembangan masyarakat selain didukung oleh berbagai pihak, yang paling utama karena antusiasme dan inovasi tiada henti dalam melaksanakan pengembangan masyarakat," ujar Agus.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan menegaskan bahwa keberadaan industri hulu migas memberikan multiplier effect (efek berganda) bagi semua pihak.

“Bukan hanya kegiatan eksplorasi dan produksi saja keberadaan industri hulu migas memberikan kontribusi yang besar berupa Dana Bagi Hasil Migas, serta melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dengan berbagai pilar kategori di antaranya Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur dan Lingkungan yang berperan dalam upaya-upaya pemerintah untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi Migas,” katanya.

Dari laporan yang diterima, kata Anggono, anggaran kegiatan yang direalisasikan untuk Pembangunan Bank Sampah adalah Rp 30 juta dan dilengkapi perlengkapannya senilai Rp10 juta, adapun biaya pelatihan pelatihan K3 untuk 15 orang yang berasal dari desa Karya Mulya dan Kemang Tanduk senilai Rp 80 juta ditambah atribut bagi kelompok Masyarakat Peduli Api senilai Rp 20 juta.

Pelatihan K3 dilaksanakan di Desa Kemang Tanduk bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan, Asosiasi Profesi K3 dan Lingkungan (APK3L) dan Badan Nasional Sertifikasi dan Profesi (BNSP). Program ini sangat memperhatikan RJPMD dan masukan dari Pemkot serta aspirasi masyarakat yang selaras dengan target SDGs yang ada.

“Di KKKS Pertamina EP, secara berkala juga kami sampaikan realisasi dan capaian dari seluruh KKKS dalam termasuk Pertamina EP kepada fungsi terkait di Pemkot seperti Bappeda, sebagai wujud sinergi yang berkelanjutan dalam pengawasan kegiatan usaha hulu migas yang semakin masif namun tepat dan efisien,” papar Anggono.