24 Maret 2023

Cerita Sulikin, Anak Petani yang Bisa Kuliah Berkat Beasiswa dari PTBA

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com--Sulikin, anak seorang petani di Desa Tanjung Karangan, tak menyangka mimpinya kini bisa terwujud. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang amat terbatas, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah angan-angan yang terlampau tinggi bagi Sulikin. Tapi berkat Program Beasiswa Pendidikan Sekitar PT Bukit Asam Tbk (Bidiksiba), Sulikin mampu menggapai cita-citanya. 


Bidiksiba merupakan program beasiswa pendidikan yang diberikan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kepada siswa lulusan SLTA atau sederajat dari keluarga prasejahtera di sekitar wilayah operasi Perusahaan untuk dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.


Keluarga Sulikin yang tinggal di Desa Karangan, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim termasuk dalam wilayah ring 1 PTBA. Lulus SLTA pada 2016, Sulikin mendaftarkan diri untuk menjadi penerima Beasiswa Bidiksiba usai mendapat informasi dari teman-temannya.


"Pada awalnya saya tidak terpikir bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena kendala ekonomi keluarga. Ayah saya seorang petani dan ibu saya ibu rumah tangga. Namun saya mendapatkan informasi dari teman-teman bahwa ada Beasiswa Bidiksiba dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Kemudian saya bersemangat mengikuti program tersebut. Alhamdulillah saya lulus Bidiksiba," kata Sulikin.


Sebagai penerima Beasiswa Bidiksiba, Sulikin mendapat berbagai fasilitas selama kuliah. Di antaranya adalah uang kuliah, laptop, bantuan untuk buku-buku, dan sebagainya.


Lulus dari jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Sriwijaya, Sulikin mengikuti rekrutmen terbuka PTBA. Kini ia bekerja sebagai mekanik di PTBA.


"Saya senang sekali, berkat Program Bidiksiba saya mendapat kesempatan kuliah dan mendapat pekerjaan di PTBA melalui rekrutmen terbuka. Saya masuk rekrutmen 2021," tuturnya. 


Ia berharap Program Beasiswa Bidiksiba terus dijalankan PTBA untuk mewujudkan mimpi anak-anak dari keluarga prasejahtera di sekitar wilayah operasi PTBA. "Terima kasih kepada PTBA karena telah melaksanakan program ini. Untuk teman-teman peserta Bidiksiba, terus semangat menggapai cita-cita. Semoga PTBA semakin jaya," ujar Sulikin.


Program Bidiksiba merupakan komitmen PTBA untuk berpartisipasi dalam memutus rantai kemiskinan melalui bidang pendidikan. Sejak 2010 hingga 2022 sudah ada 333 orang penerima beasiswa ini. 


Tak hanya Beasiswa Bidiksiba, PTBA juga menjalankan program-program lain untuk membantu masyarakat di bidang pendidikan. Ada Program Ayo Sekolah yang menyalurkan paket beasiswa untuk siswa kurang mampu. Ada pula Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka) untuk meningkatkan kompetensi matematika guru sekolah dasar di wilayah Kabupaten Muara Enim yang dipilih oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim.

Waduh, SMK N 1 Batman Di Duga Mark-Up Uang Seragam Sekolah

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-- Terjadi lagi Dugaan Kecerobohan yang di lakukan Oknum Pihak SMK Negeri 1 Babat Toman yang mengeluarkan tujuh (7) Orang Siswa/i Tanpa Kejelasan, Dan Dugaan Pemotongan Uang PIP siswa/i , Kali ini Dugaan ada nya Kecurangan Pihak Sekolah Terkait penetapan harga Seragam/Atribut  Kejuruan yang di sinyalir Terlalu mengambil Keuntungan Hingga berlipat-lipat.


Informasi yang di Himpun Awak Media di lapangan Bahwasanya, Total Keseluruhan Harga Seragam/Atribut Sekolah hanya Rp. 531.000 ,- / siswa dengan jumlah siswa 104 siswa/i.


Sementara, Harga yang di lampirkan Pada Surat Pemberitahuan Nomor 01/Komite SMK Negeri 1 Babat Toman/2022 sejumlah Rp. 1.335.000 dengan rincian Baju werfak Rp. 470.000, baju olahraga ( satu stel ) Rp. 320.000, baju muslim ( atasan saja ) Rp. 220.000, perlengkapan ( topi, dasi, logo, nama lokasi ) Rp. 150.000, sampul Rapot Rp. 75.000, Ongkos Kirim ( ongkir ) Rp. 100.000/Siswa/Siswi.


Salah Satu Wali murid yang tak ingin di sebutkan nama nya bahwa jika memang Harga Seragam yang mahal sesuai dengan kualitasnya tidak ada masalah, Dan Seharusnya tidak di kenakan Ongkos Kirim satu orang Siswa/Siswi satu ongkos Kirim.


"Kualitas baju itu tidak Sesuai dengan harga, kami juga tahu bahan seperti ini berapa kisaran harganya, ini terlalu mengambil untung, dan juga ada Ongkos Kirim, satu siswa/Siswi ongkos kirim ini tidak masuk akal, Ongkos kirim itu di hitung Sekaligus saat mengirim barang,"Cetus nya Dengan Nada Kesal.


Sementara,Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Babat Toman Drs. Sentosa MSi saat di mintai Keterangan melalui Pesan Singkat Via WhatsApp, Di Duga bungkam, Hingga Berita ini di tayangkan belum memberikan Tanggapan,(Ril/Tim).

Masjid Agung Solihin, Bagi-Bagi Ratusan Takjil Selama Ramadhan

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com—Masjid Agung Solihin Kayuagung menyediakan 200 paket takjil gratis selama bulan suci Ramadan. 

Ketua Takmir Masjid Agung Solihin Drs. H. Antonius Leonardo, mengatakan, program bagi-bagi takjil gratis ini dibuat guna memudahkan para Jemaah, penghafal Al Qur’an dan musafir  berbuka puasa.

“Penyediaan takjil gratis ini berasal dari jem’ah dan masyarakat sekitar masjid. Setiap hari akan disiapkan sebanyak 200 paket takjil,” ucapnya Kamis, 23/3/23.

Ia pun menyebut, paket takjil gratis ini bisa diambil oleh siapa saja, tak melulu jema’ah masjid Agung Solihin.

“Siapa saja yang memerlukan silakan saja,” ujarnya.

Anton yang juga Asisten I Setda OKI ini juga menambahkan, Takmir masjid telah menyiapkan berbagai program untuk melayani umat yang ingin meningkatkan ketaqwaannya di bulan suci ini. Program tersebut antara lain kultum selepas sholat zuhur dan Sholat Tarawih 1 malam 1 Juz.

“Banyak keutamaan khatam Al Qur’an saat sholat tarawih. Kebiasaan ini sudah kita jalankan sejak 10 tahun terakhir. Lalu kultum ba’da Zuhur itu karena kita lihat masjid ini ramai di waktu zuhur terutama oleh pegawai perkantoran sekitar masjid.” kata Anton.

Menjelang pembagian Zakat, Infak dan Shodaqoh di akhir Ramadhan nanti jelas Anton. Pihak masjid telah menunjuk panitia amil. Bahkan terangnya Masjid telah memiliki data mustahik atau orang yang berhak menerima zakat.

“Data mustahik itu terus dilakukan permbaruan agar yang menerima zakat benar-benar orang yang tepat. Selain itu penerima zakat tidak perlu datang berkerumun di masjid saat pembagian. Mereka cukup tunggu di rumah kita yang antarkan,” (Pov)

Masjid Agung Solihin Kayuagung, Rumah Ibadah yang Ramah, Profesional dan Memberdayakan Umat

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSep.Com---Kemakmuran masjid tidak diukur dari luasnya tanah, megahnya bangunan, atau banyaknya saldo kas di rekeningnya. Tapi dari bagaimana tata kelola masjid bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk menjadi sarana beraktivitas, mengedukasi, membimbing dan memberdayakan masyarakat melalui manajemen infak yang baik. 


Masjid Agung Solihin Kayuagung telah memberi teladan. Pengelolaan masjid yang tidak hanya sebatas tempat ritual ibadah namun juga ruang interaksi antar umat serta memberi solusi terhadap berbagai persoalan umat. Pengelolaan keuangan masjid menjadi faktor penentu keberhasilan masjid ini sebagai tempat pembinaan sekaligus solusi persoalan umat.


Ditemui selepas Sholat Ashar pada Kamis, (23/3/23) Ketua Takmir Masjid Agung Solihin Kayuagung, H. Antonius Leonardo menceritakan Masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Ogan Komering Ilir ini dimakmurkan oleh empat unsur, yaitu pemerintah, aghnia (pengusaha), jema’ah dan umat. 


“Sebagai masjid besar Kabupaten, masjid ini menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di Ogan Komering Ilir dari tata kelola peribadatan hingga keuangannya agar masjid tidak sekedar menjadi tempat ritual peribadatan tetapi juga menyejahterakan umat,”terang dia.


Masjid yang berdiri tepat di pinggiran Sungai Komering ini tampak megah, bangunannya berwarna putih bersih. Ornamen khas Sumatera Selatan berwarna emas dan merah maroon menambah ke indahan Masjid. Di Halaman Masjid terdapat miniatur Perahu Kajang yang menjadi ikon masyarakat Kayuagung. Setiap tahun masjid ini direnovasi untuk memberi kenyamanan bagi jema’ah. Pemugaran paling signifikan dilakukan di masa kepemimpinan Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE sehingga masjid ini jadi ikon wisata religi di kota ini.


Misi melayani Jema’ah


Selain keindahan bangunannya, Manajemen takmir masjid juga menjadi daya tarik jema’ah untuk betah beribadah di masjid ini. H. Anton memaparkan ada 3 (tiga) prinsip pelayanan yang diterapkan oleh pengurus masjid kepada jema’ah antara lain, keamanan, kenyamanan, dan tertib peribadatan.


“Masjid itu harus ramah dengan jema’ahnya. Terbuka dan melayani” terangnya.


Untuk pengamanan masjid masjid Agung Solihin memiliki 3 orang petugas keamanan yang berjaga selama 24 jam. Petugas ini dibagi mejadi 3 ship per 8 jam.


“Ada petugas khusus yang menjaga kendaraan bahkan sendal jema’ah. Mereka kita beri insentif yang layak sesuai beban tugasnya agar jangan ada jema’ah yang hilang kendaraan karena beribadah di masjid ini” terang dia.


Untuk parkir kendaraan jema’ah juga tidak dipungut uang parkir oleh petugas tambah Anton.


Untuk memberi kenyamanan, kebersihan masjid jadi prioritas. Takmir masjid menugaskan beberapa orang marbot yang setiap hari menjaga kebersihan masjid. Mulai dari bagian dalam masjid hingga toilet dijaga agar selalu bersih. Kesejahteraan para Marbot ini juga diperhatikan.


“Melalui infak jema’ah juga kita bisa memberi honor kepada para Marbot dengan upah yang layak karena penting memperhatikan kesejahteraan meraka” ungkapnya.


Sementara untuk tertib peribadatan Masjid Agung Solihin memiliki 3 orang imam tetap. Dua diantaranya merupakan Hafidz Al Qur’an 30 Juz.


“Yang datang ke masjid berasal dari berbagai latar belakang bukan hanya orang-orang yang sudah terbiasa beribadah. Ada yang baru mengenal agamanya. Ada yang ingin belajar. Kehadiran imam tetap penting dalam tata kelola Masjid tidak hanya mengimami sholat tetapi juga menjadi guru dan panutan jema’ah” ujar Anton.


Soal peribatan ini papar H. Anton masjid memiliki beberapa program bimbingan dan edukasi umat.


“Kita punya program dauroh rutin seperti yang sudah dilaksanakan dauroh cara bersuci dan sholat yang baik, dauroh mengurus jenazah dari mentalkin sampai dengan menguburkan mayit. Ilmu-ilmu yang banyak diperlukan oleh umat namun kadang banyak yang melupakan.” Terang dia.


Pelatihan dauroh itu diajarkan ustadz dan praktisi. Sekali pelaksanaan daurah jelas Anton pengurus Masjid mengeluarkan biaya berkisar 14 juta rupiah.


“Dari infak dan sedakah tadi. Agar memberi manfaat kepada umat.” Ujarnya.

.

Berdaya dengan Prinsip Transparansi Tata Kelola Infak Umat


H. Anton menjelaskan pada awalnya masjid Agung hanya mengandalkan infak rutin sebagai sumber utama pendanaan masjid. Kemudian infak itu berkembang menjadi Gerakan infak jema’ah mandiri dengan tujuan menciptakan Jemaah yang mampu mandiri secara financial.


Gerakan tersebut sukses menaikkan infak masjid tiap pekan hingga 200 persen melalui pengelolaan manajemen terukur sehingga masjid memberi kontribusi bagi masyarakat dan kesejahteraan umat.


“Prinsipnya adalah transparansi memberi keyakinan kepada orang yang berinfak bahwa harta yang dia sisihkan bermanfaat dan mengalir pahalanya” ucap Anton.


H. Anton yang juga menjabat Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra di Sekretariat Daerah Kabupaten OKI ini mengatakan pengelolaan infak masjid Agung Solihin layaknya tatakelola keuangan di birokrasi. 


“Ada tahapan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan hingga pengendalian berbasis akrual,” terang dia.


Keberhasilan pengelolaan keuangan masjid itu tidak terlepas dari manajemen infak umat yang diatur rapi dan tepat sasaran. Ada kotak infak khusus kemakmurkan masjid, Kotak infak menyantuni anak yatim, infak umrah Jemaah serta infak kemaslahatan umat.


“Jadi seperti perencanaan keuangan daerah ada kode rekening dan kotak infak khusus. Dari situ kita bisa mengumrohkan jema’ah, menyantuni anak yatim bahkan membantu jema’ah dan masyarakat sekitar yang tertimpa musibah.” Ujarnya.


Sampai dengan tahun ini jelas H. Anton Masjid Agung Solihin Kayuagung telah menghabiskan dana sekitar 600 juta rupiah untuk menyantuni anak yatim.


Gerakan Subuh Berjemaah Berhadiah Umroh


Gerakan Salat Subuh Berjamaah Masjid Agung Sholihin merupakan upaya takmir masjid untuk menjadikan masjid selayaknya masa Rasulullah Muhammad SAW 

"Nabi dan para sahabat tidak pernah melaksanakan sholat wajib di rumah. Mereka melaksanakan sholat wajib berjamaah di masjid," kata H. Anton.


H. Anton mengatakan, pengurus Masjid Solihin Kayuagung selalu menggalakkan salat jamaah di Masjid. Seperti dicontohkan Nabi terutama sholat Subuh berjemaah melalui Gerakan Salat Subuh berjemaah di masjid.


Bagi Jemaah yang rutin Solat Subuh berjemaah di Masjid ini berkesempatan mendapat hadiah umroh ke Tanah Suci Makkah.


"Untuk tahun ini ada 2 orang jamaah bakal diberangkatkan umroh untuk periode program salat subuh berjamaah," ujar Anton. 


Tentunya ada persyaratan yang wajib dipenuhi untuk mendapatkan hadiah umroh ini. Yakni berusia di atas 17 tahun dan aktif salat lima waktu di Masjid. Lalu terpenting lagi aktif salat subuh berjamaah di Masjid Agung Sholihin Kayuagung. 


Program ini tambah H. Anton menggunakan sistem poin. Jemaah menukarkan poin salat subuh berjamaah minimal 40 hari dengan kupon umroh.


"Semoga dengan adanya program gerakan salat subuh berjamaah di Masjid ini, bertambah banyak masyarakat yang salat subuhnya di Masjid," katanya. 


H. Anton berpesan, meskipun ada program gerakan salat subuh berjamaah berhadiah umroh, masyarakat diminta untuk tetap niatkan ibadah semata-mata karena Allah SWT. 


Rumah Para Penghafal Al-Qur’an


Suana hati yang damai kian terasa sejak memasuki pelataran masjid. Di Pojok-pojok Masjid terdapat anak-anak muda belia tampak khusus dengan hafalannya. Masjid ini sudah menjadi rumah bagi para pecinta Al-qur’an.


“Ada puluhan anak-anak penghafal Al-Qur’an disini. Kita fasilitasi biar beri berkah bagi masjid dan masyarakat sekitar” terang H. Anton.


Tidak hanya menghafal para Hafidz ini terang juga mengajari jema’ah dan masyarakat yang ingin memperbaiki bacaan bahkan memperdalam ilmu Alqur’an.


“Biasanya selepas magrib jika tidak ada dauroh mereka mengajari jema’ah sini membaca Al-Qur’an,” Tambah Anton.


Suasana Ramadhan 1444 H kian terasa khidmat di Masjid Agung Solihin. Takmir masjid telah menyiapkan berbagai program untuk melayani umat yang ingin meningkatkan ketaqwaannya di bulan suci ini. Program tersebut antara lain pembagian takjil bagi jema’ah dan musafir, kultum selepas sholat zuhur dan Sholat Tarawih 1 malam 1 Juz.


“Banyak keutamaan khatam Al Qur’an saat sholat tarawih. Kebiasaan ini sudah kita jalankan sejak 10 tahun terakhir. Lalu kultum ba’da Zuhur itu karena kita lihat masjid ini ramai di waktu zuhur terutama oleh pegawai perkantoran sekitar masjid. Kita juga program membagikan 200 takjil untuk jema’ah dan musafir yang mampir untuk Sholat Magrib” kata Anton.


Menjelang pembagian Zakat, Infak dan Shodaqoh di akhir Ramadhan nanti jelas Anton. Pihak masjid telah menunjuk panitia amil. Bahkan terangnya Masjid telah memiliki data mustahik atau orang yang berhak menerima zakat.


“Data mustahik itu terus dilakukan permbaruan agar yang menerima zakat benar-benar orang yang tepat. Selain itu penerima zakat tidak perlu datang berkerumun di masjid saat pembagian. Mereka cukup tunggu di rumah kita yang antarkan,” .


Sementara untuk pelaksanaan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha juga dilaksanakan dengan tertib. Panitia kurban membagikan daging kurban langsung ke rumah-rumah warga.


Bahkan pengurus masjid menjalin kerjasama dengan rumah pemotongan hewan bersertifikasi untuk menjaga kualitas hewan kurban.


“Alhamdulilah untuk kurban di masjid ini terus bertambah dari tahun ke tahun karena kita menjaga kualitas hewan kurbannya serta memanajemen pembagian daging kurban,” terang Anton.


Hewan kurban yang dibagikan berasal dari perorangan dan juga hasil arisan dari Jemaah Masjid.(Pov)

Teddy Minta UMKM Pasar Bedug Jaga Kebersihan dan Tak Gunakan Bahan Makanan Berbahaya

Liputansumsel.com


Baturaja ,liputansumsel.com- Dalam kata sambutannya membuka Kegiatan Pasar Bedug 1444 H/2023 M di Jalan Gajah Mada Taman Kota (Tamkot) Baturaja pada Kamis sore (23/3/2023), Pj Bupati OKU H. Teddy Meilwansyah meminta kepada para pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan Pasar Bedug agar jangan menyajikan makanan yang menggunakan bahan-bahan yang mengandung zat kimia yang bisa membahayakan bagi tubuh manusia.

"Silahkan menggunakan bahan-bahan makanan yang tidak mengandung unsur-unsur yang membahayakan terutama pada bahan-bahan pewarna makanan. Itu juga harus dipilih jangan sampai nanti zat warnanya diambang batas, yang tidak boleh dikonsumsi oleh tubuh manusia. Selanjutnya penggunaan bahan pengawet juga jangan digunakan, kalau bisa karena bahan pengawet ini juga walaupun ada batas-batasannya, namun seyogyanya kalau bisa kita hindari dan jangan digunakan," pintanya.


Lebih lanjut, Tedy meminta agar nantinya para pelaku UMKM setiap lapak untuk bertanggung jawab pada kebersihan di lapaknya masing-masing karena tempat mereka berjualan merupakan lalu lalang kota, tempat pusat kota dimana akan dilalui oleh masyarakat Baturaja dan sekitarnya.

"Untuk itu jagalah kebersihan di tempat lapaknya masing-masing. Kalau bisa disiapkan tempat sampah atau kotak sampah di tempat berjualan ini sehingga nantinya kalau ada yang akan dibuang bahan-bahan yang tidak digunakan lagi bisa dibuang di satu tempat, dan nanti akan diambil oleh petugas kebersihan atau teman-teman dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Selamat menjalankan ibadah puasa pada kita senua," lanjutnya. 


Tedy berharap mudah-mudahan Multiplier Effect yang ditimbulkan dari Pasar Bedug dapat betul-betul meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran para pelaku UMKM, dan juga menggerakkan roda perekonomian yang ada di Kabupaten OKU.

"Mudah-mudahan pelaksanaan Pasar Bedug ini dapat berlangsung dengan lancar, sukses dan yang penting dapat memenuhi kebutuhan para jamaah, para muslimin-muslimat yang sedang berpuasa. Dan, kami yakin dan percaya di Pasar Bedug ini mungkin banyak sekali makanan-makanan yang tidak kita jumpai pada hari-hari biasa, dan ini mudah-mudahan yang dijual nanti memang betul-betul bisa dimanfaatkan oleh para muslimin-muslimat yang sedang melaksanakan ibadah puasa," ucapnya sambil membuka kegiatan Pasar Bedug 1444 H/2023 M dengan mengucapkan Basmallah.


Dalam laporannya, Plt Kadin Koperasi dan UKM Ermuni Saurimin juga menyatakan sekitar lebih kurang 200 pelaku UMKM yang terhimpun di kegiatan Pasar Bedug telah memiliki legalitas usaha, bersedia mematuhi tata tertib dan peraturan cara berjualan di Tamkot.

"Kemudian bersedia menyajikan kuliner yang bebas dari unsur kimia berbahaya, harus bersedia dilakukan Uji Sampel melalui Sidak BPPOM dan dinas terkait sehingga dengan harapan kita semua, dapat menjamin keamanan batiniah para konsumen masyarakat OKU yang berbelanja, khususnya kaum muslimin dan muslimat yang menjalankan ibadah puasa," ujarnya.


Usai kata sambutan dari Pj Bupati OKU, acara dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Isteri Pj Bupati OKU, isteri Pj Sekda OKU, isteri Dandim 0403 dan anggota DPRD Hj. Indrawati. 


Acara pembukaan kegiatan Pasar Bedug yang dibuka dengan Doa dipimpin Ustad M. Ali dari Kankemenag OKU ini juga dihadiri Pj. Sekda OKU, Kapolres dan Dandim 0403 OKU, Ketua PN Baturaja, Ketua MUI dan Baznas OKU, Camat, Kadin, jajaran di Pemda OKU, Tomas, Toga dan Tamu undangan lainnya. 


(Duan)