01 Agustus 2023

Walikota Hadiri HUT Sekolah Kristen Kalam Kudus ke-25

Liputansumsel.com


PANGKALPINANG, Liputansumsel.com,  – Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil yang akrab disapa Bang Molen menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Sekolah Kristen Kalam Kudus Pangkalpinang KB-TK-SD-SMP ke-25 tahun di Ballroom Bangka City Hotel, Selasa (1/8/23).


Malam hari ini, saya hadir ditengah-tengah Sekolah Kristen Kalam Kudus di Kota Pangkalpinang. Baginya pihaknya lah yang justru harus mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kalam Kudus di Kota Pangkalpinang.


“Kita ciptakan yuk dunia pendidikan anak-anak kita yang apa adanya, tidak ada politik identitas, tidak membeda – bedakan status sosial, tidak ada konflik SARA. Dengan demikian saya yakin kita bisa mewujudkan cita-cita pak Jokowi untuk menjadikan Indonesia Emas tahun 2045”, ujarnya.


Molen menuturkan, mungkin Pangkalpinang adalah kota yang kecil, ia berharap Kalam Kudus dari Pangkalpinang lah yang memulai dari sekarang untuk Indonesia. Ia berharap dapat mengurangi kompetisi, memperbanyak kolaborasi, karena Indonesia harga mati.


“Dengan bantuan semuanya Bangka Belitung akan jadi luar biasa nantinya, itu semangat yang menular bagi kami untuk, semua masyarakat Bangka Belitung” pungkasnya. (*)

SMA Negeri 1 OKU Mulai Terapkan Kurikulum "Merdeka Mandiri Berubah" Pada Peserta Didik Baru (Kelas X)

Liputansumsel.com


Baturaja,liputansumsel.com- SMA Negeri 1 OKU mulai menerapkan Kurikulum Merdeka "Mandiri Berubah atau Level 2" di Tahun Ajaran Baru ini (2023-2024) pada peserta didik Kelas X (sepuluh). Sementara pada Tahun Ajaran sebelumnya (2022-2023) SMA Negeri 1 OKU sudah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar atau Level 1 yang merupakan penjelmaan dari Kurikulum 13 atau K 13.


Hal tersebut diutarakan Kepala SMAN 1 OKU Anwar, S.Pd, MM saat dibincangi singkat media ini di ruang kerjanya pada Senin pagi (31/7/23).


Lebih lanjut Anwar mengatakan pada peserta didik kelas XI (sebelas) sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka Belajar yang masih ada jurusan IPA dan IPS.

"Sementara pada peserta didik kelas XII (dua belas) masih menerapkan Kurikulum K13," ujarnya.


Dikatakan Anwar lebih lanjut, pada Kurikulum Merdeka Berubah tidak ada lagi jurusan IPA dan IPS. 

"Berbeda pada Kurikulum Merdeka Belajar yang masih ada jurusan IPA dan IPSnya. Tetapi peserta didik tinggal diarahkan pada femokusan mata pelajaran," lanjutnya.


Ditanya soal persiapan SMA Negeri 1 OKU untuk penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dan Mandiri Berubah, Anwar menjawab pihak SMA Negeri 1 OKU sudah membimtek seluruh guru dengan fasilitator dan asessornya dari guru-guru yang sudah berpengalaman termasuk Pengawas Sekolah yang sudah menjadi guru Penggerak. 

"Termasuk guru dari SMA Negeri 2 OKU yang diminta sebagai fasilitator. Adapun di SMA Negeri 1 OKU sudah ada 2 guru, sementara 1 sedang berjalan," jawabnya.


Lebih lanjut ditanya media ini soal kesulitan yang dihadapi dalam penerapan Kurikulum Merdeka, Anwar mengungkapkan yang jelas karena Kurikulum Merdeka itu baru, maka otomatis pihaknya menerapkannya secara bertahap.

"Kalau masih dirasa kurang, nanti kita minta para guru mengikuti bimtek lagi. Pada peralihan dari K 13 ke Kurikulum Merdeka, jadi perlu diadakan peningkatan-peningkatan pengetahuan tentang Kurikulum Merdeka itu bagi guru-guru," ungkapnya.


Anwar berharap kedepannya SMA Negeri 1 OKU tetap belajar Kurikulum Merdeka ini dengan penuh disiplin dan dedikasi tinggi, yang diharapkan untuk guru-guru sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan siswa bisa berprestasi.


(Duan)

31 Juli 2023

Ustadz Senior Baturaja Bersama GNPF Ulama Kumpul Bahas Pentingnya Perda Anti Maksiat di Kabupaten OKU

Liputansumsel.com


Baturaja,liputansumsel.com - Beberapa ustadz Senior Baturaja berkumpul di Markas Bersama GNPF Ulama dan Aliansi Ormas Islam OKU pada Sabtu sore (29/7/23).


Kehadiran mereka guna membahas pentingnya ada Perda Anti Maksiat di Kabupaten OKU. Hal ini dilatarbelakangi perkembangan Kabupaten OKU khususnya Baturaja yang dirasa semakin lama semakin jauh dari nilai-nilai agama Islam serta mulai meninggalkan budaya malu dan kesopansantunan terutama pada kawula muda. 


Dalam kesempatan itu salah satu ustadz senior di Baturaja, Ustadz H. Rokhmat Subeki, S.Ag, M.Si menekankan perlu adanya Perda Anti Maksiat di Kabupaten OKU guna mencegah semakin merebaknya kemungkaran atau kemaksiatan di Kabupaten OKU.

"Sekaligus juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan kontrol sosial atau nahi munkar membantu Pemerintah Daerah dan Penegak Hukum dalam mencegah munculnya penyakit masyarakat atau kemaksiatan. Tanpa adanya Perda tersebut otomatis kemaksiatan akan mudah saja berkembang bebas dengan dalih usaha bisnis, hiburan dan kebebasan individu. Dan masyarakat yang mencoba mencegahnya bisa saja terjebak ancaman kriminalisasi dikarenakan dianggap tidak memiliki dasar aturannya," tekan Wakil Ketua MUI OKU ini.


Ustadz Rokhmat Subeki berharap para dai, mubaligh, ustadz dan khotib agar menekankan isi ceramah dan khutbahnya jangan hanya sebatas amar makruf saja, tetapi juga harus menyinggung soal nahi mungkar atau mencegah kemungkaran seperti yang telah diperintahkan Allah SWT dalam Surah Al-Imran ayat 104. 

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung," ucapnya membacakan terjemahan ayat 104 Surah Al-Imran.


Hal tersebut dibenarkan juga oleh dua Ustadz senior lainnya, Ustadz H. Romzah dan Ustadz H. Imron Makmur dan pengurus ormas Islam OKU lainnya. 


Sementara itu Ketua GNPF Ulama sekaligus Ketua Dewan Syuro Aliansi Ormas Islam OKU H. Alikhan Ibrahim, S.IP memaparkan hasil investigasi dan pengamatan mereka tentang kemaksiatan atau kemungkaran yang telah terjadi di Kabupaten OKU khususnya Kota Baturaja. 

"Munculnya beberapa tempat-tempat usaha yang disinyalir sebagai sarana miras, prostitusi terselubung dan narkoba. Belum lagi ancaman dari judi online, LGBTQ, para wanita yang berpakaian seronok dan berjoged kebablasan di setiap acara, ditambah lagi pergaulan bebas generasi muda hingga terjadinya hamil di luar nikah dan sebagainya. Selain itu mulai hilangnya budaya malu dan kesopansantunan pada masyarakat kita. Hal ini disebabkan perkembangan medsos dan gadget. Namun, hal utama yang paling mengkhawatirkan kita adalah apabila kemungkaran atau kemaksiatan ini sudah semakin meluas dan merajalela maka kontrol sosial dari masyarakat akan hilang. Khawatirnya mereka akan menganggap sudah menjadi hal yang biasa. Kalu ini terjadi, kita tinggal menunggu azab dari Allah SWT turun ke bumi OKU ini. Nauzubillah min dzalik," tegasnya.


Pertemuan ditutup dengan kesepakatan membentuk tim dan mengadakan pertemuan tokoh dan pengurus ormas Islam OKU dengan skala yang lebih besar guna membawa permasalahan ini ke DPRD dan Pemkab OKU  agar segera dikeluarkannya Perda Anti Maksiat di Kabupaten OKU.



(Duan)

Mempererat Ukhuwah Islamiyah dan Menjalin Silaturahmi, Masyarakat Desa Muara Lawai Gelar Acara Adat Melemang

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com--Bertepatan malam 13 Muharam 1445 pada Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah Tahun 2023 Masehi, Masyarakat Desa Muara Lawai Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim gelar acara adat melemang bertempat di Balai Desa Muara Lawai, Minggu (30/7/2023).


Acara adat melemang ini merupakan momentum meningkatkan keimanan, ketaqwaan, menjalin silaturahmi dan mempererat ukhuwah islamiyah.


Edi Wanseri selaku Kepala Desa (Kades) Muara Lawai mengatakan, bahwa acara melemang ini digelar setiap tahunnya dan juga untuk memperkenalkan acara adat desa kami kepada warga baru yang sudah bertempat tinggal disini karena ada juga yang bukan berasal dari Desa Muara Lawai agar masyarakat semua dapat bersatu padu tanpa ada perbedaan.


Lebih lanjut Kades mengungkapkan, rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat yang sudah membantu menyukseskan acara ini dan tak lupa juga kepada para sponsor yang telah membantu sehingga acara adat melemang ini dapat berjalan lancar dan sukses.


Ditempat yang sama, Plt Bupati Muara Enim yang diwakilkan oleh Staff Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan yaitu Amrullah SE saat hadir dalam sambutannya menyampaikan jaga selalu persatuan masyarakat adat dan perkuat kerukunan antar warga serta terus lakukan acara adat seperti ini tiap tahun karena ada nilai- nilai yang positif terkandung di dalamnya.


"Semoga Desa Muara Lawai ini selalu diberkahi, rejeki berlimpah, dijauhkan dari balak dan fitnah," harap Amrullah.


Turut hadir dalam acara ini yaitu Camat Muara Enim, Ketua Pemuka Adat Muara Enim, Ketua Adat Desa Muara Lawai, Perwakilan DPRD Muara Enim, Perwakilan Perusahaan, Kades Tanjung Jati, Kades Lubes, Babinsa, Bhabinkamtibmas Muara Lawai, Mahasiswa KKN dari Unsri dan Para tamu undangan.

30 Juli 2023

Jalan Sehat Internasional Bersama INLA Dihadiri Ketua DPRD Prov. Sumsel

Liputansumsel.com


Palembang, liputansumsel.com– Acara jalan sehat yang diadakan oleh The International Nature Loving Association (INLA) untuk memperingati Hari Persahabatan Internasional berlangsung meriah di Lapangan Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan pada hari Minggu, 30 Juli 2023. Acara ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH., MH., yang hadir untuk menyampaikan dukungannya atas inisiatif positif dari organisasi tersebut.

Acara jalan sehat yang diinisiasi oleh INLA ini bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan persahabatan antarbangsa melalui kegiatan yang menggembirakan dan menyehatkan. Rangkaian kegiatan diawali dengan senam pagi yang dipandu oleh instruktur berlisensi, kemudian dilanjutkan dengan jalan sehat mengelilingi area Lapangan Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam sambutannya, Ibu Anita Noeringhati menyampaikan apresiasinya terhadap upaya INLA dalam merayakan Hari Persahabatan Internasional. “Saya sangat menghargai dan mendukung inisiatif dari The International Nature Loving Association yang telah menyelenggarakan acara jalan sehat ini. Kegiatan semacam ini penting dalam mempererat tali persaudaraan dan kerjasama antarbangsa, serta mendorong semangat kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan dunia yang lebih harmonis,” ucap Ibu Anita dalam kalimat kutipan yang disampaikan kepada wartawan.

Acara jalan sehat ini juga menarik perhatian peserta dari berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, dan Australia. Mereka turut berpartisipasi untuk menyemarakkan perayaan Hari Persahabatan Internasional serta memperkenalkan budaya dan tradisi masing-masing.

Selain jalan sehat, acara tersebut juga diisi dengan pameran seni dan kerajinan dari para pelaku seni lokal serta produk-produk alami yang dikenalkan oleh INLA. Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan kekayaan budaya dan alam Indonesia kepada tamu-tamu internasional yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Joko Prasetyo, selaku perwakilan dari The International Nature Loving Association, mengungkapkan tujuan diadakannya acara ini. “Kami berharap acara jalan sehat ini dapat menjadi momentum untuk membangun jaringan kerjasama yang lebih kuat antarbangsa, serta menyebarkan pesan perdamaian dan cinta alam kepada seluruh dunia,” ucap Joko Prasetyo dalam pernyataannya.

Menurut data yang diperoleh dari panitia, acara ini berhasil mengumpulkan lebih dari 1000 peserta dari berbagai negara, termasuk pejabat pemerintahan, pelajar, komunitas pecinta alam, dan masyarakat umum. Antusiasme dan partisipasi yang tinggi menandakan keberhasilan acara ini dalam mencapai tujuannya untuk merayakan persahabatan dan kerjasama internasional.

Acara jalan sehat yang dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH., MH., dan berbagai kalangan dari dalam dan luar negeri ini berakhir dengan semangat keakraban dan keseruan yang tinggi. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berkontribusi dalam membangun hubungan baik antarnegara dan mempererat ikatan persahabatan di tengah dinamika globalisasi. (mhn/ril)