02 April 2024

Dirmanto Minta APH Segera Tetapkan TSK Pada Pengadaan Baju Seragam Sekolah

Liputansumsel.com


Muara Enim - Liputansumsel.com--Salah satu aktivis di Kabupaten Muara Enim, Dirmanto (45), meminta dengan tegas pada Aparat Penegak Hukum (APH), terkhusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Muara Enim untuk segera memproses hukum Vendor dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pengadaan Seragam siswa/siswi SD dan SMP, dengan nilai belasan miliar rupiah lebih di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Muara Enim tahun anggaran 2023. 


"Saya selaku salah satu masyarakat Muara Enim dan putra asli daerah Kabupaten Enim, meminta dengan tegas agar aparat penegak hukum segera memproses sesuai hukum pihak Vendor dan PPK proyek pengadaan pakaian sekolah tahun lalu (2023,red)," tegas Dirmanto kepada media ini, Senin (1/4/2024).


Ia menjelaskan, bahwa ia telah memberikan laporan pengaduan pada pihak aparat hukum, baik itu di daerah maupun dipusat, terkhususnya di Kejaksaan Negeri Muara Enim untuk segera memanggil dan menyelidiki secara serius atas dugaan korupsi pengadaan pakaian seragam SD dan SMP yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim.


Didalam laporan pengaduan tersebut dijelaskan Dirmanto, bahwa adanya dugaan kuat permainan dari bahan dasar pakaian tersebut. Dimana, hasil kandungan dari pakaian ini sudah ditest ke laboratorium secara independen dan berkompeten. Dan hasilnya berbeda dari spesifikasi yg ditentukan dan itupun telah dilampirkan pada laporan pengaduan tersebut.


Selain itu, pengadaan pakaian seragam siswa/siswi SD dan SMP di lingkup Dikbud Kabupaten Muara Enim tahun anggaran 2023 dengan nilai  proyek belasan Milyar rupiah itu terindikasi ada dugaan penyelewengan yang dapat dilihat dari hasil Uji Lab yang berkompeten. Dengan dugaan diubahnya Spek tersebut dari hasil uji lab didapat berat yang bertambah ini disebabkan jenis anyaman yang diubah oleh penyedia untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat - lipat dengan komposisi terbalik 25 persen kapas dan 75 persen Polister," ungkap Manto.


"Berdasarkan hasil investigasi harga tidak lebih dari  Rp 110 ribu persetel, maka dapat dilihat berapa banyak kerugian negara yang disebabkan pada pengadaan seragam siswa/siswi SD dan SMP dilingkup Dikbud," bebernya.


Dirmanto menambahkan, jika nanti, dalam tahapan dan proses hukum pihak penegak hukum lamban dalam mengungkap kasus ini. Ia tidak segan akan mempertanyakan kasus ini kembali, bahkan siap menyurati pihak pengawas aparat hukum untuk mempertanyakan terkait masalah pengaduanya.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim Drs Rusdi Khairullah melalui PPK Proyek Pengadaan Pakaian Seragam SD dan SMP, Abi Nurwardani M Or saat dikonfirmasi terkait persoalan ini, ia mengatakan dirinya tidak mau mengklarifikasi pengaduan dari pengaduan yang bersangkutan.


"Menurut saya sudah empat kali ini dilaporkan oleh yang bersangkutan jelasnya. Dan saya sudah datang ke Kejaksaan Tinggi dan Kejari kita Muara Enim," kata Abi.


Dijelaskannya pula terkait masalah itu bahwa dalam proyek itu, salah satu syarat penawaran untuk menawar dalah melampirkan hasil test uji laboratorium. 


Demikian juga saat pengajuan tagihan, si penyedia jasa tetap melampirkan sampling. Hal serupa juga sudah saya sampaikan terkait hak itu di Kejaksaan.


"Jadi saya tidak menghalangi rekan-rekan untuk mempublikasikan persoalan ini," kata Abi.

Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Hari Raya Idul Fitri, Pemprov Sumsel Perbanyak Gelar Pasar Murah

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumesel.com,-. Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan harga sembilan pokok (sembako) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Pemerintah Kabupaten/Kota  secara intens menggelar Operasi Pasar Murah. Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni pada Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri 1445 Hijriah di Halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (1/4/2024).


Fatoni menyebut langkah tersebut selain membantu masyarakat dalam pemenuhan pokok juga akan berdampak terhadap pengendalian inflasi. Disamping itu, diharakan menjelang akhir Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah harga sembako di pasaran tetap terkendali. 


“Menjelang lebaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bekerjasama dengan OPD terkait dan semua instansi yang ada, secara intens menggelar pasar murah. Saat ramadhan ini kita tingkatkan intensitasnya menjadi setiap hari, berikut dengan bazar ramadhan. Ini semua kita lakukan untuk mengatasi inflasi selama ramadhan dan juga menjelang hari raya lebaran,” katanya.


Menurutnya, selama ini Pemprov Sumsel terus melakukan monitoring sehingga pengendalian terhadap harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil. 


“Menjelang lebaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bekerjasama dengan OPD terkait dan semua instansi yang ada, secara intens menggelar pasar murah. Paat ramadhan ini kita tingkatkan intensitasnya menjadi setiap hari, berikut dengan bazar ramadhan, ini semua kita lakukan untuk mengatasi inflasi selama ramadhan dan juga menjelang hari raya lebaran,” katanya.


Menurut Fatoni, selama ini Pemerintah Provinsi Sumsel terus melakukan monitoring, sehingga pengendalian terhadap harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil. 


“Jadi pasar murah yang kita gelar hari ini merupakan rangkaian dari Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel, Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel itu setiap hari Senin, Selasa dan Kamis, masyarakat silakan datang. Terus kita juga melakukan operasi pasar, sidak pasar mengecek harga dan kebutuhan yang ada, kemudian kita juga membagikan benih dan kita membuka lahan pertanian yang baru,” jelas Fatoni. 


Sebagaimana diketahui, Pemprov Sumsel telah melaunching Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Se-Sumatera Selatan (GPISS) diikuti oleh Bupati/Walikota Se- Sumatera Selatan, Forkopimda, Pimpinan BUMD/BUMN, Perbankan serta stakeholder terkait pada tanggal 29 Januari 2024 lalu. 


“Selain itu, Operasi Pasar Murah Pemprov Sumsel bekerjasama dengan BUMD di Provinsi Sumatera Selatan dan instansi vertikal diantaranya BPKP, sebanyak 25 kali selama Bulan Januari sampai Maret 2024 setiap hari Senin, Selasa dan Kamis, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H,” tandasnya.


Dalam giat pasar murah yang digagas oleh Pemprov Sumsel bersama instansi terkait  ini dijual beberapa komoditas bahan pokok, di antaranya Cabe merah Rp 5 ribu per 1/4 kg, Bawang Merah Rp 9 ribu per 1/2kg, Bawang Putih Rp 12 ribu per 1/2 kg, Gula Pasir Rp 13 ribu/kg, minyak goreng Rp 13 ribu/kg serta beberapa produk IKM/UKM berupa komoditas pangan lainnya.

Midang Morge Siwe Dan Lomba Cang-Incang Sebagai Tradisi Budaya Kayuagung OKI.

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com– Kata Midang dalam istilah masyarakat Kayu agung adalah suatu kegiatan berjalan kaki dengan menggunakan pakaian adat perkawinan masyarakat Kayuagung.


Midang merupakan Budaya yang sudah dilestarikan sejak dulu hingga saat ini, tradisi arak arakan ini terjadi dalam satu rangkaian acara pernikahan ataupun rangkaian acara pada saat perayaan hari raya Idul fitri. Bentuk Midang terbagi menjadi dua versi sesuai dengan hakikat pelaksanaan nya yakni :


Midang Begorok ( Bersedekah Pernikahan)


Dilakukannya Midang ini ketika satu hari sebelum ijab kabul dilaksanakan, pengantin di arak berkeliling di sekitar wilayah Kayuagung, di sertakan muda- mudi dan sanak keluarga terdekat, Midang ini juga diiringi hiasan musik Tanjidor.


Latar belakang adanya Midang begorok ini merupakan salah satu bentuk dari permintaan pengantin perempuan, terutama keluarga orang tua nya. Menurut cerita salah satu tokoh Masyarakat Saiful Ardan mengatakan,” dahulu kala pada abad ke 16 memasuki abad 17, seorang pemuda sederhana yang bernama Bastari disukai oleh gadis cantik keturunan ningrat yang bernama Julia. Namun kisah cinta mereka ini tidak direstui dari keluarga Julia, karena Julia yang memaksa kepada orang tuanya maka dari itu, keluarga Julia meminta di adakannya Midang Begorok ini sebagai salah satu syarat untuk mempersunting Julia.


Midang Bebuke


Merupakan bentuk Midang arak arakan muda mudi yang dilaksanakan setiap hari raya Idul fitri tepatnya pada hari ke tiga dan hari ke empat. Bertujuan sebagai ajang untuk memperkenalkan pakaian adat, baik pakaian adat perkawinan maupun pakaian tradisi keseharian suku masyarakat kayuagung secara turun temurun.


Midang Bebuke ini diikuti antusias dari muda mudi Kayuagung, muda mudi yang mengikuti arak arakan wajib memakai baju adat pernikahan.Tradisi ini hanya dilakukan oleh 11 kelurahan sesuai dengan namanya Morge Siwe ( Sembilan Marga ) yakni : Kayuagung Asli, Perigi, Kotaraya, Kedaton, Jua-jua, Sidakersa, Cinta Raja, Mangunjaya, Paku, Sukadana dan Tanjung Rancing


Kearifan lokal dan kemewahan tradisi budaya ini tak lekang ditelan zaman, kemeriahannya selalu dirasakan tak jarang Tradisi Midang kerap menarik minat wisatawan karena keramaian dan kentalnya budaya yang terkandung di sana.


Dalam hal ini , Midang tahun 2024 di ikut oleh 11 kelurahan  yaitu : Kayuagung Asli, Perigi, Kotaraya, Kedaton, Jua-jua, Sudakersa, Cinta Raja, Mangunjaya, Paku, Sukadana dan Tanjung Rancing dan dalam hal baru juga sertakan lomba cang-incang merupakan salah satu adat tradisi Kayuagung-OKI, akan segera di laksanakan pada lebaran Idhul Fitri 1445 H oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI), melalui Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata.(PD)

Pj Bupati OKI Ajak Pejabat dan ASN Bayar Zakat Melalui Baznas

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com----, Pj Bupati Ogan Komering Ilir, Ir. Asmar Wijaya, M.Si didampingi Pj Ketua TP PKK, Sukmawati Asmar, SE menyerahkan Zakat Mal (Zakat Harta) kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten OKI. Senin, (01/04/2024). 


Pj. Bupati OKI, Asmar Wijaya mengatakan Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Zakat mempunyai efek ganda. Baik itu Zakat Fitrah yang jadi kewajiban kita umat muslim dan zakat Maal untuk membersihkan harta yang kita miliki. 


"Tidak hanya sebuah ritual ibadah yang digugurkan untuk memenuhi kewajiban seorang muslim kepada tuhannya. Lebih dari itu zakat mempunyai efek horizontal yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan", ungkapnya. Senin, (01/04/2024). 


Disampaikan Asmar, dengan memberikan sebagian harta yang dimiliki sesuai kadar nishab dan haulnya, zakat dapat menumbuhkan ekonomi dan pendapatan bagi orang yang tidak mampu sehingga mampu mengurangi gap sosial ekonomi di tengah masyarakat. 


"Zakat merupakan sarana terbaik untuk mensucikan diri dan harta yang kita miliki", imbuhnya. 


Asmar mengajak seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten OKI, stakeholder terkait dan seluruh ASN di OKU untuk melaksanakan rukun islam yang ketiga yaitu membayar zakat yang nantinya akan diterima langsung oleh Baznas Kabupaten OKI. 


Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten OKI, Devison mengatakan selain Zakat Fitra yang menjadi kewajiban bagi umat muslim, ada zakat Mal (Zakat Harta) yang harus dikeluarkan guna mensucikan harta yang kita miliki. 


"Islam mengatur harus cukup nishab dan haulnya, zakat harta merupakan 

dana yang dimiliki tidak bergerak selama satu tahun, bukan uang yang untuk dibagi oleh ahli waris. Dana ini mengendap selama satu tahun, tidak dipakai modal produktif atau setara dengan 85 gram Emas", tutupnya.(Povi)

Pemerintah Kota Palembang Berhasil Mengendalikan Inflasi di Angka 0,46 Persen

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Berbagai program yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, terbukti berhasil mengendalikan inflasi di angka 0,46 persen hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri 1445 H.


Hal itu terungkap dalam agenda rilis berita resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang yang dihadiri langsung oleh Pj Sekda Gunawan di Kantor BPS Kota Palembang, Senin 1 April 2024


Inflasi Kota Palembang di bulan Maret 2024 berhasil ditekan hingga berada di angka 0,46 persen. 


Angka tersebut jauh dibandingkan angka nasional 0,52 persen.


Begitupun secara pertahun, inflasi di Kota Palembang tahun 2024 ini 2,90 persen, Jauh di bawah angka nasional pertahun/year on year 3,05.


Ini merupakan bukti keseriusan Pemkot Palembang dalam pengendalian inflasi secara terus menerus hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 H.


Pj Sekda Gunawan mengungkapkan, berdasarkan hasil rilis BPS boleh dikatakan perkembangan harga- harga di Palembang selama bulan Maret menjelang Hari Raya Idul Fitri relatif terkendali.


"Walaupun ada beberapa yang naik, namun banyak juga yang harganya turun. Beberapa waktu lalu cabai mahal sekarang malah harganya turun. Angka kita masih dalam kondisi baik," ujar Gunawan.


Sekda Kota Palembang ini memaparkan bahwa inflasi berhasil terkendali dengan berbagai upaya yang telah dilaksanakan meliputi Bazar, Pasar Murah hingga pembagian Bantuan Sosial (Bansos) dan lain-lain.


"Tentu kita dari Pemkot Palembang mendukung kegiatan rilis BPS di bulan Maret ini karena sangat bermanfaat, infomasi secara rutin disampaikan. Harapanya kita semua wajib bersama-sama terlibat dalam pengendalian inflasi di Kota Palembang," bebernya.


Senada dengan yang disampaikan oleh Pj Sekda, Kepala BPS Kota Palembang Yudhistira Arya Noegraha menuturkan, inflasi di Palembang relatif terkendali dengan baik


"Inflasi bulan Maret 0,46 artinya 1/3 inflasi Palembang karena kenaikan daging ayam ras. Sedangkan salah satu faktor turunya inflasi yakni harga cabai merah yang sempat naik terus menerus kini mengalami penurunan, harga tomat juga turun," tutupnya.