12 Maret 2025

Rumah BUMN Bukit Asam Gelar Sosialisasi Legalitas Usaha untuk UMKM

Liputansumsel.com


Muaraenim,liputansumsel.com--Rumah BUMN Bukit Asam melakukan sosialisasi mengenai pentingnya pembuatan dan pembaruan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Induk Tunggal Koperasi dan Usaha (NITKU), Sertifikasi Halal, serta Nomor Induk Berusaha (NIB). Acara yang digelar di Tanjung Enim pada Selasa (25/2/2025) ini dihadiri oleh 56 pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) binaan Rumah BUMN Bukit Asam.


Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pelaku UMK mengenai dokumen-dokumen legalitas usaha yang diperlukan agar usaha mereka dapat mengakses berbagai fasilitas seperti pembiayaan, pelatihan, serta kemudahan distribusi produk ke pasar yang lebih luas.


Mustafa Kamal, AVP Sustainable Economy, Social & Environment PT Bukit Asam Tbk (PTBA), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Rumah BUMN Bukit Asam dalam mendukung pengembangan UMK di Muara Enim. 


"Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para pelaku UMK semakin siap menjalankan usahanya secara profesional dan dapat memanfaatkan berbagai kemudahan yang diberikan oleh pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal," katanya.


Weny Yuliastuti, AM Micro & Small Enterprise Funding PT Bukit Asam Tbk (PTBA), mengajak para peserta untuk terus mengikuti pembinaan yang diadakan oleh Rumah BUMN Bukit Asam agar usaha mereka dapat berkembang dari skala lokal hingga global. "Kegiatan pada hari ini merupakan Level Pendampingan UMK Go-Modern dengan subtema tata kelola usaha, yaitu perizinan usaha dan perpajakan," ucapnya.


Sejumlah pemateri dihadirkan, di antaranya Muhammad Bobby, Penyelia Halal yang menjelaskan proses sertifikasi halal untuk produk UMK dan Nomor Induk Berusaha (NIB); Herzi Ardinal dan Tim dari KPP Pratama Prabumulih menyampaikan bahwa pembaruan NPWP menjadi 16 digit dan Nomor Induk Tunggal Koperasi dan Usaha (NITKU) sangat penting bagi para pelaku UMK, terutama bagi yang ingin mengembangkan usahanya melalui platform e-commerce.


Para peserta aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Salah satu peserta, Dian Afriani, mengungkapkan bahwa sosialisasi ini sangat membantu dalam memahami legalitas yang dibutuhkan UMK. 


"Kami jadi lebih mengerti langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memastikan usaha kami memiliki dokumen legal yang lengkap," ujar Dian.




Parah, Icon Kota Palembang Jembatan Ampera dijadikan Penumpukan Sampah

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,-

Jembatan Ampera dikenal sebagai Icon kebanggaan Kota Palembang, namun sangat disayangkan Icon yang seharusnya dijaga, dan ditata malah disuguhkan dengan pemandangan tak sedap dipandang mata.


Hal itu dapat dilihat dari penampakan sampah berserakan serta aroma pesing yang membuat kesehatan pernapasan masyarakat terganggu saat melintas area jembatan Ampera kawasan 7 ulu.


Andre salah satu warga 7 ulu sangat  menyayangkan atas perilaku masyarakat yang tidak memperdulikan akan pentingnya kebersihan area tersebut.


"Selain membuat pemandangan tak sedap area tersebut dapat mencemari pernapasan sehingga tidak jarang membuat masyarakat yang melintas terkena dampak akan penyakit yang ditimbulkan",kata Andre saat dibincangi, Rabu(12/03/2025).


Ironisnya, diarea Jembatan Ampera tersebut ada UPTD  Lingkungan Hidup yang seakan tutup mata.


"Dapat diduga, masyarakat sekitar membuang sampah dikarenakan tempat pembuangan sampah diarea itu (10 ulu) dikenakan biaya", beber Andre.


Dirinya(Andre) berharap kepada Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas terkait segera membersihkan dan menata area tersebut, sehingga Icon Kota Palembang dapat dirasakan seluruh warga dan masyarakat yang berkunjung sehingga slogan Palembang Kota Bersih, Aman, Rapi dan Indah tidak hanya sebagai ucapan.


(ARMIN)

Gubernur Herman Deru Pesan ke Masyarakat Jaga Infrastruktur yang Dibangun Pemerintah

Liputansumsel.com


Ogan Ilir, Liputansumsel.com -  Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel)  H. Herman Deru secara tegas berpesan kepada masyarakat Sumsel terutama masyarakat Desa Babatan Saudagar, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir agar menjaga infrastruktur yang telah dibangun oleh Pemerintah. 


Hal itu disampaikan Gubernur Herman Deru saat silaturahmi bersama masyarakat Desa Babatan Saudagar, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, di Lapangan Kantor Desa Babatan Saudagar. Selasa (11/3/2025). 


"Di Ogan Ilir, ada wilayah tertentu yang infrastrukturnya memang sudah diperbaiki namun rusak lagi secara berulang. Ini dipengaruhi banyak hal seperti tempat yang dibangunkan jalan ini rata-rata rawa sehingga biaya pembangunannya lebih mahal dengan proses lebih kompleks," ujar Herman Deru. 


Oleh sebab itu, Herman Deru mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga infrastruktur jalan dan jembatan yang telah dibangun oleh pemerintah. 


"Jadi solusinya kita sama-sama menjaga, Dishub dan Polisi memastikan kendaraan tidak lebih beban yang melalui jembatan," ingatnya. 


Herman Deru menyebutkan rasa memiliki masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga infrastruktur secara bersama-sama. 


"Kalau ini dipupuk, kita dapat saling mengingatkan, artinya kita semua punya peran. Pemerintah mencarikan dananya, dari masyarakat dikelola untuk masyarakat, pemanfaatannya untuk masyarakat," katanya. 


Herman Deru juga mengajak semua pihak, termasuk Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar dan anggota DPRD Sumsel, untuk bersama-sama menjaga infrastruktur jalan dan jembatan. 


"Pembangunan Sumsel harus didukung semua pihak. Kita berharap demikian sehingga ada tanggung jawab moril kita untuk memberikan layanan lebih kepada masyarakat," harapnya. 


Sementara itu, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumsel atas bantuan pembangunan infrastruktur di wilayahnya. 


Panca menyebutkan, ruas jalan Jakabaring ke Tanjung Raja yang telah dilimpahkan ke Provinsi Sumsel sejak tahun 2023, telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. 


"Untuk jembatan ini sangat membantu, namun sejak diperbaiki intensitas kendaraan lebih dari 10 kali lipat yang mengakibatkan beberapa jembatan besi tidak mampu menopang kendaraan. Ini 1 baru dibangun, masih ada 14 jembatan lagi," ungkap Panca. 


Ia berharap, ke depan, pembangunan jembatan di Ogan Ilir dapat dilakukan secara bertahap setiap tahun, mengingat masih banyak jembatan yang membutuhkan perbaikan. 


"Harapan kami kedepan jangan satu per satu, tiap tahun 5 jembatan karena ini ruas provinsi Sumsel. Beberapa ruas provinsi lainnya di Ogan Ilir juga butuh perbaikan ringan, kami juga Pemkab Ogan Ilir tidak putus, kalau bisa kedepan ditanggulangi secara optimal," katanya. 


Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Herman Deru juga meresmikan Jembatan STA  09+544 TRANS SP 1-SP Tanah Abang, Jembatan Lais Pemulutan 1, Jembatan STA 02+510 Trans SP 1- SP Tanah Abang. 


Acara silaturahmi ini dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Ogan Ilir, anggota DPRD Sumsel Sri Sutandi, dan para Kepala OPD Sumsel.

Ketua TP PKK Palembang Bantu Korban Kebakaran

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.com - Masyarakat Kota Palembang diwanti-wanti untuk selalu waspada jika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.


“Pastikan stop kontak listrik sudah dicabut. Kompor diperiksa,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palembang, Dewi Sastrani.


Ia mengatakan itu saat meninjau korbak kebakaran di Jalan Perdamaian, Sukawinatan, RT 77, Senin (10/3/2025). Turut mendampingi Dewi, Wakil Ketua TP PKK Palembang Putri Azizah.


Dewi menuturkan, penghuni rumah saat itu ingin pergi berbuka puasa, yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Tapi, yang bersangkutan lupa mencabut stop kontak kipas angin. Karena kelalaian itu, terjadi hubungan singkat arus listrik atau korsleiting. Selanjutnya bisa ditebak. Terjadi kebakaran. Alhamdulillah, api tidak menyebar ke perumahan sekitar.


Dewi mengingatkan, hal-hal yang sepertinya sepele, jika tidak waspada bisa berisiko dan jadi bencana.


“Saya mengimbau masyarakat yang hendak bepergian meninggalkan rumah agar tetap waspada. Pastikan rumah dalam kondisi aman untuk ditinggalkan bepergian. Apalagi, saat ini cuaca dalam kondisi panas yang terik dan hujan yang deras,” ujar Dewi.


Terkait bantuan, Dewi mengatakan berupa alat-alat sekolah dan bantuan sehari-hari atau sembako.


“Semoga bantuan yang sedikit ini bisa bermanfaat,” demikian Dewi Sastrani. (Rl/Al)

Pemkot Palembang Cepat Respon Tanggapi Permasalahan Banjir

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.com — Pemerintah Kota Palembang bergerak cepat menanggulangi masalah genangan air yang kerap terjadi di sejumlah wilayah.


Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim, turun langsung meninjau proses normalisasi kolam retensi sebagai upaya mengurangi potensi banjir.


“Ini baru pertama kali kita rehab, sesuai atensi Pak Wali Kota Palembang, kita mencari titik-titik resapan air. Di sini bisa menjadi daerah Pakjo kembali ke kolam retensi ini, sehingga genangan air di wilayah ini bisa lebih cepat surut,” ujar Aprizal saat meninjau lokasi, Senin (10/3/2025).


Aprizal menegaskan bahwa meski kolam retensi direhabilitasi, pihaknya juga akan mencari muara air untuk mengurangi dampak banjir.


Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah kawasan MIN Palembang, yang sering mengalami genangan air hingga masuk ke lingkungan sekolah.


“Kolam retensi ini akan diperbaiki secara bertahap sesuai instruksi Pak Wali Kota. Paling tidak, normalisasi ini akan dilakukan secara rutin sehingga wilayah yang sering terdampak, seperti Kecamatan IB II, Way Hitam, dan Pakjo, bisa merasakan manfaatnya,” tambahnya.


Aprizal juga mengungkapkan bahwa setiap tahun Pemkot Palembang mengalokasikan anggaran khusus untuk penanggulangan banjir, mulai dari perbaikan hingga pemeliharaan infrastruktur penahan air.


Ia menyebutkan bahwa Wali Kota Palembang sangat berkomitmen menangani permasalahan banjir ini.


“Pak RDPS sangat konsen soal ini, bahkan beliau sering kali tidak tidur memikirkan solusi banjir. Kita tidak boleh hanya menunggu hujan datang, tetapi harus proaktif melakukan tindakan pencegahan,” tegas Aprizal.


Dengan adanya normalisasi ini, Aprizal optimistis bahwa dampak genangan air bisa diminimalisir.


“Biasanya wilayah ini bisa tergenang hingga lima jam, tapi dengan normalisasi yang intensif, diharapkan bisa surut hanya dalam satu jam,” ujarnya.


Selain itu, normalisasi juga akan dibarengi dengan pengamanan pompa air yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.


Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 3 Palembang mengapresiasi gerak cepat Pemkot Palembang dalam menanggulangi genangan air di kawasan sekolah.


“Alhamdulillah, pemerintah bergerak cepat. Minimal dengan normalisasi ini, genangan air saat hujan bisa berkurang,” katanya.


Dengan komitmen dan langkah cepat ini, diharapkan Palembang bisa semakin terbebas dari masalah banjir dan memberikan kenyamanan lebih bagi warganya.(Rl/Al)