26 Oktober 2015
news
PRABUMULIH, Ls -Larangan Agar minimarket Alfamart tidak boleh beroperasi oleh pemerintah kota prabumulih , nampaknya tidak di gubris oleh pihak mini market ,pasalnya pantauan di lapangan sejumlah barang sudah di pajang dan siap akan beroperasi
Salah seorang pegawai menjelaskan rencana nya mulai tanggal 27 atau 28 mini market ini akan beroperasi
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) kota Prabumulih, Rozali ST melalui Sekretaris Badan, Yopi ST menegaskan pihaknya dalam kurun waktu dua tahun terakhir tidak pernah mengeluarkan izin pembangunan minimarket.
"Sesuai instruksi Wali Kota, kami memang tidak pernah mengeluarkan izin pembangunan minimarket tersebut. Jika memang nekad membangun, artinya keberadaan minimarket itu illegal," ujarnya.
Namun, Yopi mengakui bahwa pihak minimarket pernah mengajukan izin kepada pihaknya beberapa waktu lalu. "Kami memang tidak mengizinkan karena lokasinya berdekatan dengan minimarket lain. Minimal jarak antara minimarket lebih kurang 1 km," terangnya.
Terkait nekadnya pihak minimarket membangun usahanya, Yopi mengaku tidak mengetahui persis. "Dasar mereka apa hingga nekad bangun minimarket itu. Kami akan segera turunkan tim ke lapangan untuk mengecek legalitasnya. Tapi, yang jelas kami tidak pernah mengeluarkan izinnya," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) kota Prabumulih, Drs Djoharuddin Aini MM menuturkan pemerintah kota, sejak awal tidak pernah melakukan pelarangan izin pendirian minimarket.
"Namun, kami hanya mengatur jarang pembangunan mini market agar tidak terlalu berdekatan," terangnya.
Sekda menambahkan pengaturan pendirian minimarket tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwako) yang dikeluarkan pada tahun 2013 yang lalu. "Kalau yang berdiri, kemungkinan tahun 2013 ke bawah yang sebelumnya telah mengurus izin," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, meski pemerintah kota berulang kali menegaskan untuk menunda sementara perizinan pendirian minimarket, namun kota Prabumulih bakal kehadiran satu minimarket lagi.
Minimarket yang berada di Jalan Padat Karya Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur, tepatnya disamping gerbang Perumahan Vina Sejahtera tersebut sedang dalam tahap finishing. Plang merk minimarket juga sudah terpampang yakni minimarket Alfamart.
Belakangan diketahui, pembangunan minimarket Alfamart tersebut tanpa izin resmi dari pemerintah kota (pemkot) alias illegal.
Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM mengaku jika pihaknya tidak pernah memerintahkan atau menginstruksikan pembangunan minimarket. Jika izin dikeluarkan BPMPTSP, maka itu tanpa persetujuan dari pihaknya
Liputansumsel.com
Oktober 26, 2015
PRABUMULIH, Ls -Larangan Agar minimarket Alfamart tidak boleh beroperasi oleh pemerintah kota prabumulih , nampaknya tidak di gubris oleh pihak mini market ,pasalnya pantauan di lapangan sejumlah barang sudah di pajang dan siap akan beroperasi
Salah seorang pegawai menjelaskan rencana nya mulai tanggal 27 atau 28 mini market ini akan beroperasi
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) kota Prabumulih, Rozali ST melalui Sekretaris Badan, Yopi ST menegaskan pihaknya dalam kurun waktu dua tahun terakhir tidak pernah mengeluarkan izin pembangunan minimarket.
"Sesuai instruksi Wali Kota, kami memang tidak pernah mengeluarkan izin pembangunan minimarket tersebut. Jika memang nekad membangun, artinya keberadaan minimarket itu illegal," ujarnya.
Namun, Yopi mengakui bahwa pihak minimarket pernah mengajukan izin kepada pihaknya beberapa waktu lalu. "Kami memang tidak mengizinkan karena lokasinya berdekatan dengan minimarket lain. Minimal jarak antara minimarket lebih kurang 1 km," terangnya.
Terkait nekadnya pihak minimarket membangun usahanya, Yopi mengaku tidak mengetahui persis. "Dasar mereka apa hingga nekad bangun minimarket itu. Kami akan segera turunkan tim ke lapangan untuk mengecek legalitasnya. Tapi, yang jelas kami tidak pernah mengeluarkan izinnya," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) kota Prabumulih, Drs Djoharuddin Aini MM menuturkan pemerintah kota, sejak awal tidak pernah melakukan pelarangan izin pendirian minimarket.
"Namun, kami hanya mengatur jarang pembangunan mini market agar tidak terlalu berdekatan," terangnya.
Sekda menambahkan pengaturan pendirian minimarket tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwako) yang dikeluarkan pada tahun 2013 yang lalu. "Kalau yang berdiri, kemungkinan tahun 2013 ke bawah yang sebelumnya telah mengurus izin," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, meski pemerintah kota berulang kali menegaskan untuk menunda sementara perizinan pendirian minimarket, namun kota Prabumulih bakal kehadiran satu minimarket lagi.
Minimarket yang berada di Jalan Padat Karya Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur, tepatnya disamping gerbang Perumahan Vina Sejahtera tersebut sedang dalam tahap finishing. Plang merk minimarket juga sudah terpampang yakni minimarket Alfamart.
Belakangan diketahui, pembangunan minimarket Alfamart tersebut tanpa izin resmi dari pemerintah kota (pemkot) alias illegal.
Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM mengaku jika pihaknya tidak pernah memerintahkan atau menginstruksikan pembangunan minimarket. Jika izin dikeluarkan BPMPTSP, maka itu tanpa persetujuan dari pihaknya
news
Liputansumsel.com
Oktober 26, 2015
PRABUMULIH, ,Ls - Apes
sekali nasib yang dialami Sukorman Nusi (43) warga Jalan Alipatan Gg Amir RT 28
RW 12, Kelurahan Mangga Besar, Kota Prabumulih.
Pasalnya, korban telah ditipu oleh Doli Sasmita (35) warga Jalan Kebon Duren, Kecamatan Prabumulih Barat, Prabumulih yang menjanjikan bisa memasukkan anak korban sebagai satpam di PT BA Muara Enim.
Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp35 juta.
Dari laporan di Polres Prabumulih Nomor: LP/B/360/X/2015/SUMSEL/Polres Prabumulih menerangkan kejadian berawal pada 20 Februari lalu korban didatangi pelaku dengan menawarkan ada pembukaan dan bisa memasukkan kerja di PT BA sebagai satpam.
Mendapatkan tawaran itu, dirinya berminat memasukan anaknya sebagai satpam di PT BA.
"Dua hari setelah pertemuan itu, pelaku minta uang pada saya sebesar Rp6 juta untuk membuat sertifikat pelatihan Tangkas," ujar Sukroman yang sering dipanggil Mang Syukur ini.
Setelah sertifikat keluar, pelaku kembali meminta uang sebesar Rp29 juta. "Sekitar tanggal 31 Maret dia (pelaku, red) meminta uang lagi dengan alasan untuk uang pelicin buat panitia agar bisa masuk jadi satpam. Ya, karena percaya aku kasi uang itu," pungkas Mang Syukur yang sehari-hari berjualan kelapa di Pasar Inpres Prabumulih ini.
Namun setelah sekian bulan ditunggu dan korban menghilang tidak ada kabar, dirinya lantas melaporkan hal tersebut kepolisian. "Aku lah sering cari dia (pelaku, red) itu. Tapi dak pernah ketemu. Aku merasa telah ditipu oleh Doli itu," keluh Mang Syukur.
Kapolres Prabumulih AKBP Arief Adihrsa SIK MTCP melalui Kasat Reskrim AKP Bagus Adi Suranto SIk membenarkan kejadian itu. "Ya memang korban sudah melapor ke kantor polisi. Kasus ini ditindaklanjuti," tegas Bagus. (Ne/pp/ls)
Pasalnya, korban telah ditipu oleh Doli Sasmita (35) warga Jalan Kebon Duren, Kecamatan Prabumulih Barat, Prabumulih yang menjanjikan bisa memasukkan anak korban sebagai satpam di PT BA Muara Enim.
Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp35 juta.
Dari laporan di Polres Prabumulih Nomor: LP/B/360/X/2015/SUMSEL/Polres Prabumulih menerangkan kejadian berawal pada 20 Februari lalu korban didatangi pelaku dengan menawarkan ada pembukaan dan bisa memasukkan kerja di PT BA sebagai satpam.
Mendapatkan tawaran itu, dirinya berminat memasukan anaknya sebagai satpam di PT BA.
"Dua hari setelah pertemuan itu, pelaku minta uang pada saya sebesar Rp6 juta untuk membuat sertifikat pelatihan Tangkas," ujar Sukroman yang sering dipanggil Mang Syukur ini.
Setelah sertifikat keluar, pelaku kembali meminta uang sebesar Rp29 juta. "Sekitar tanggal 31 Maret dia (pelaku, red) meminta uang lagi dengan alasan untuk uang pelicin buat panitia agar bisa masuk jadi satpam. Ya, karena percaya aku kasi uang itu," pungkas Mang Syukur yang sehari-hari berjualan kelapa di Pasar Inpres Prabumulih ini.
Namun setelah sekian bulan ditunggu dan korban menghilang tidak ada kabar, dirinya lantas melaporkan hal tersebut kepolisian. "Aku lah sering cari dia (pelaku, red) itu. Tapi dak pernah ketemu. Aku merasa telah ditipu oleh Doli itu," keluh Mang Syukur.
Kapolres Prabumulih AKBP Arief Adihrsa SIK MTCP melalui Kasat Reskrim AKP Bagus Adi Suranto SIk membenarkan kejadian itu. "Ya memang korban sudah melapor ke kantor polisi. Kasus ini ditindaklanjuti," tegas Bagus. (Ne/pp/ls)
news
Liputansumsel.com
Oktober 26, 2015
Prabumulih, Liputan
Sumsel , Kenaikan tarif Harga Gas Kota pertamina yang diberlakukan sejak
september bulan lalu ternyata mejadi momok tersendiri bagi sebagian masyarakat
prabumulih.megingat masa perekonomian yang sedang sulit dan( belum banyak
masyarakat yang belum mengetahui tetang kenaikan harga tersebut).Masyarakat
menilai Jaringan gas kota yang merupakan solusi dari kenaikan dan kelangkaan
gas elpiji hanya akal-akalan pemerintah saja.
Jhon salah
seorang pedagang dikawasan M yamin mengaku keberatan dengan tarif yang
diberlakukan saat ini,mengingat perekonomian yang sedang sulit saat ini.selain
itu,dirinya juga merasa khawatir kalau ini hanya trik pemerintah saja
“Kami khawatir ini hanya ajang mencari keuntungan
saja,bagaimana tidak,disaat nanti seluruh kota prabumulih terpasang jaringan
pipa gas kota.tentunya akan terjadi kelangkaan elpiji,hal ini lah yang
dimanfaatkan pihak yg berkaitan untuk melakukan kenaiakan tarif gas dengan
seenaknya."Ujarnya.
Menurut aturan Bph migas No.04 tahun 2015 tanggal 4 april
2015 tentang harga jual gas bumi melalui pipa distribusi Kota
Prabumulih.bersama ini kami sampaikan bahwa harga jual gas mengalami kenaikan sebagai
berikuti Rumah Tangga 1 (R1) dari harga lama Rp. 3400/m3 menjadi Rp.4500 /m3
berarti kenaikannya Rp 1100/m3 sedangakan Rumah tangga 2 (R2) dari harga
4100/m3 menjadi 6750/m3 berarti kenaikan Rp. 2650/m3 dan untuk pelanggan kecil
1 dari harga lama Rp. 3400/m3 menjadi
Rp.4500 /m3 dan pelanggan kecil 2 dari harga 4100/m3 menjadi 6750/m3.
Salah seorang ibu rumah tangga yang biasanya membayar hanya
Rp 150 ribu sekarang bisa bayar tagihan mencapai Rp 300 ribu pebulan dan hal
ini sangat memberatkan bagi kami jelas ibu Refti (35) warga wonosari prabumulih Utara
Direktur PD Petro Prabu H Azhari melalui
stafnya H. Edi Hermanto mengakui masih banyaknya masyarakat yang menanyakan
perihal kenaikan tarif gas ke kantor PD Petro Prabu.namun dirinya mengakui
pihaknya tidak dapat berbuat banyak,selain menjelaskan tentang adanya tarif baru tersebut.
“ pihak petro prabu hanya menjalankan nya saja dan mengenai
tarip harga itu sesuai dengan surat edaran yang di keluarkan BPH Migas no 04
tahun 2015 tentang pemberitahuan harga gas mengalami kenaikan mulai dari bulan
April 2015 namun baru kita laksanakan baru bulan Agustus 2015 lalu”ungkapnya
23 Oktober 2015
Politik
Liputansumsel.com
Oktober 23, 2015
PRABUMULIH, Ls - Gelombang panas yang menyerang Propinsi Sumsel dan Kota
Prabumulih pada Khususnya memicu krisis air bersih. Ratusan warga kini
berteriak minta tolong air bersih. Kantor PDAM pun menjadi sasaran untuk
mendapatkan air bersih akibat sumur milik warga mengalami kekeringan
menyusul tiga bulan terakhir Kota Nanas tidak turun hujan.
Mantok (40), warga Kelurahan Karang Raja mengeluhkan krisis air
menyusul dua bulan terkahir terakhir tidak turun hujan. Mantok kesulitan
mencukupi kebutuhan air dan terpaksa ikut mengantri bersama warga
lainnya di sumber air sumur milik Kantor Kelurahan Karang Raja. Menurut
Mantok untuk saat ini sumber air di Kantor Kelurahan mulai menipis.
"Untuk masak, nyuci dan lainya kami mengambilnya dari Kantor Kelurahan.
Kami angkut menggunakan jerigen pada malam hari, karena malam hari
airnya baru bisa diambil" ujarnya.
Krisis air ini diperkirakan akan berlangsung hingga Bulan Agustus
mendatang, sehingga Anggota DPRD Kota Prabumulih mendesak agar
Pemerintah Daerah segera mengambil langkah-langkah untuk mencukupi
kebutuhan air bersih bagi warga.
Musim kemarau berkepanjangan juga menyebabkan udara di Bumi Seinggok
sepemunyian ini tercemar oleh kabut asap pembakaran lahan yang entah
darimana sumbernya. Beberapa warga di wilayah Sumatera selatan akibat
parahnya kabut asap telah banyak mengungsi ke luar Kota untuk
menghindari penyakit ispa. Tidak sedikit pula balita dan ibu hamil yang
menjadi korban Kabut Asap hingga meninggal Dunia. Bahkan beberapa pihak
sekolah terpaksa meliburkan para siswanya untuk menghindari para siswa
dari penyakit insfeksi pernapasan akut (Ispa).
Ditengah krisis air dan udara segar, Kini Masyarakat Kota Prabumulih
kembali dihadapkan dengan krisis energi Listrik. Rutinnya pemadaman
listrik yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terus
dikeluhkan sejumlah masyarakat. Bahkan, kian hari pemadaman yang
dilakukan semakin parah. Bisa 4-5 jam per harinya.
Seperti yang dialami Parman (40), warga Jalan Angkatan 45 Kelurahan
Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur. Menurutnya, pemadaman listrik
sudah dari batas kewajaran. "Kadang tanpa pemberitahuan tiba-tiba padam.
Kalaupun ada pemberitahuan, waktu pemadaman tidak sesuai yang
diumumkan," ujar Parman dibincangi kemarin (17/10).
Bahkan, akibat pemadaman ini, karyawan swasta tersebut harus mengungsi
ke tempat yang listriknya sedang menyala lantaran harus mengerjakan
beberapa aktifitas kantor yang harus dikerjakannya. "Ampun dah, belum
air yang susah dicari mak ini ari, mano kabut asap pulok. Tambah mati
lampu, makin lengkap penderitaan kite uhang prabu ini mang" tegas
Parman.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD kota Prabumulih, Adi Susanto SE meminta
kepada manajemen PT PLN Prabumulih untuk segera memperbaiki pelayanan.
Apalagi penyediaan listrik kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk
pelayanan publik. "Karena itu, setiap ada gangguan seminim mungkin,
harus ada pemberitahuan terhadap pelanggan," jelasnya.
Minimal, sambung Adi, pihak perusahaan harus memberitahukannya kepada
kepala lingkungan di wilayah yang dilakukan pemadaman. "Sehingga bisa
diteruskan kepada masyarakat yang ada di sekitarnya. Masyarakat juga
bisa bersiap-siap untuk mematikan semua alat elektronik yang dimilikinya
agar tidak mengalami kerusakan," pungkasnya
Politik
Liputansumsel.com
Oktober 23, 2015
LEMBAK, ls - Kecelakaan lalulintas yang melibatkan dua truk pengangkut
Batubara kembali terjadi di Jalan Lintas Tengah Prabumulih-Lembak. Truk
bermuatan Batubara jenis Hino Dutro BG 8746 EF dari arah Prabumulih
menabrak truk Batubara bermuatan Kosong jenis Mitsubishi BE 9999 NB yang
sedang terparkir sekitar 20 meter dari RM Sederhana Lembak Senin
(19/10/2015) dini hari 01.00 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, mauatan truk yakni Batubara berserakan di jalan dan membuat jalan lintas tengah yang ramai pada malam hari tersebut macet sekitar 3 Jam.
Informasi yang dapat dihimpun, Truk Hino Dutro bermuatan Batubara yang belum diketahui sopirnya itu melaju dengan kencang dari arah Muara Enim menuju Palembang. Sebelum menabrak truk Mitsubishi BE 9999 NE yang dikemudikan Putra (27) ternyata telah telah menyenggol sebuah truk bermuatan yang sama di dekat Batas Kota Prabumulih Desa Pangkul.
Merasa bersalah, Sopir tersebutpun lantas melarikan kenderaan bermuatan hasil tambang tersebut dengan sekencang-kencangnya hingga pada akhirnya bertabrakan dengan Truk Mitsubishi berwarna kuning di dekat RM Sederhana Lembak.
Kedua Mobil terpental terguling dan menyebabkan kerusakan parah di bagian depan Mobil. Sobir Truk bermuatan kosong yang diemudikan Putra tersebut pun terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan karna mengalami luka robek dibagian kepala dan Kakinya.
Tidak ada Korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pada saat kejadian sipor dum truk Hino langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian. Kapolres Muara Enim yang dikonfirmasi posmetroprabu.com melalui Kapolsek Lembak AKP Ikhsan membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakan peristiwa kecelakaan terjadi senin dini hari sekitar pukul 01.00 wib. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan saat ini kasus telah ditangani oleh Pihak Polsek Lembak, ujarnya.
Akibat peristiwa tersebut, mauatan truk yakni Batubara berserakan di jalan dan membuat jalan lintas tengah yang ramai pada malam hari tersebut macet sekitar 3 Jam.
Informasi yang dapat dihimpun, Truk Hino Dutro bermuatan Batubara yang belum diketahui sopirnya itu melaju dengan kencang dari arah Muara Enim menuju Palembang. Sebelum menabrak truk Mitsubishi BE 9999 NE yang dikemudikan Putra (27) ternyata telah telah menyenggol sebuah truk bermuatan yang sama di dekat Batas Kota Prabumulih Desa Pangkul.
Merasa bersalah, Sopir tersebutpun lantas melarikan kenderaan bermuatan hasil tambang tersebut dengan sekencang-kencangnya hingga pada akhirnya bertabrakan dengan Truk Mitsubishi berwarna kuning di dekat RM Sederhana Lembak.
Kedua Mobil terpental terguling dan menyebabkan kerusakan parah di bagian depan Mobil. Sobir Truk bermuatan kosong yang diemudikan Putra tersebut pun terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan karna mengalami luka robek dibagian kepala dan Kakinya.
Tidak ada Korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pada saat kejadian sipor dum truk Hino langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian. Kapolres Muara Enim yang dikonfirmasi posmetroprabu.com melalui Kapolsek Lembak AKP Ikhsan membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakan peristiwa kecelakaan terjadi senin dini hari sekitar pukul 01.00 wib. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan saat ini kasus telah ditangani oleh Pihak Polsek Lembak, ujarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)