09 Agustus 2016

Jalan Gajah Mada Talang Batu Belum 3 Bulan sudah Retak

Liputansumsel.com


PRABUMULIH,liputansumsel.com
Proyek peningkatan jalan Gajah Mada di Desa Talang Batu kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) baru berumur tiga bulan jalan tersebut sudah banyak yang retak-retak.
Pembangunan jalan ini dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus(DAK) tahun anggaran 2016.
Dari pantauan berapa media online dilapangan, kondisi jalan tersebut sudah banyak retak-retak.

Menurut keterangan dari kepala Desa (Kades) Talang Batu kecamatan rambang kapak tengah Bambang Wijaya Hanafiah, ketika berbincang-bincang di kediaman nya mengatakan, untuk peningkatan jalan Gajah Mada yang menuju ke Desa Talang Batu baru saja di kerjakan

Bahkan beberapa waktu lalu ada tim Pekerjaan Umum Provinsi turun langsung mengecek kondisi pengerjaannya,ada beberapa dari mereka yang menggunakan alat bor untuk mengebor jalan tersebut

Lebih lanjut Bambang menambahkan, kondisi jalan tersebut sudah banyak yang retak-retak, sedangkan untuk jalan yang retak-retak tadi hanya di berbaiki dengan mengunakan, dengan cara disiram, dan salah lihat kemarin ada salah seorang pegawai dari dinas pekerja umum provinsi sumatera selatan (Sumsel) mengecek langsung kelapangan. Jelasnya.(ls01)
Share this article :

Masih Ada Proyek Siluman Di Tanjung Raman

Liputansumsel.com

Prabumulih, liputansumsel.com Pembangunan cor beton jalan Basuki Rahmat tak jauh dari masjid Al-Muttaqin desa Tanjung Raman Kota Prabumulih Diduga proyek siluman. Pasalnya proyek yang diduga  menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dengan nilai ratusan juta rupiah itu tidak menggunakan plakat atau papan informasi keterangan tentang proyek cor beton yang telah usai dikerjakan tadi malam menurut Andre (36) warga sekitar lokasi proyek jalan tersebut.

Berdasarkan hasil investigasi tim awak media dilapangan Selasa (9/8/16) ternyata, pembangunan cor beton jalan tersebut memang gelap alias tanpa keterangan, warga setempatpun yang sempat dibincangi awak media tidak dapat memberikan keterangan alias kebingungan, “Kami terus terang pak, tidak tau menahu jalan yang dibangun ini dana darimana dan siapa yang mendapatkan pekerjaan tersebut, berikut berapa besar dana yang dibangunkan ini, berapa lama masa pengerjaan, tiba-tiba saja ada yang bekerja membuat galian seperti dranase di kiri dan kanan sepanjang badan jalan, lalu mereka memasang papan mal disepanjang galian tersebut dan dimalam harinya ada beberapa mobil molen pengangkut semen coran dan menumpahkannya dijalan ini pak,”ungkap Andre polos.
  smbr (Ptroliolnline/win)

Rondon: Pemasangan Jaringan Gas Curat Marut

Liputansumsel.com

Prabumulih, Liputan Sumsel.com
Salah Tokoh Masyarakat Rondon Jaleno (48), tokoh masyarakat kota prabumulih saat dibincangi Liputan Sumsel di kediamannya pada Selasa (9/8) menilai pembangunan jaringan gas  di kota yang  prabumulih ini sangat carut marut.

"Kenapa saya bilang carut marut,
Target 32 ribu sambungan gas kota tidak ada kejelasan daerah mana saja yg menjadi target pemasangan gas,selain itu temuan dilapangan pemasangan pipa ke rumah rumah sudah dipasangkan padahal Pipa  jaringan gas dalam tanah saja belum ada"jelasnya

Mirisnya lagi,lanjut rondon ada beberapa rumah warga yg terpaksa dibatalkan pemasangan meterannya karena belum ada jaringan gas bawah tanah.

"Semestinya Pemerintah Kota  Prabumulih memiliki target daerah mana saja yg bakal dipasang aliran gas terlebih dahulu,bukan asal tembak saja.kesannya pemkot tidak punya perencanaan yg matang," tegasnya.

Rondon berharap pihak kontraktor dapat memperbaiki kinerjanya.sehingga hasil yang didapatkan pun dapat memuaskan.

Dampak yang ditimbulkan proyek pembangunan aliran gas ke rumah wargapun dikeluhkan  banyak pihak,salah satunya  Santi (32)warga jalan padat karya prabumulih timur merasa terganggu akibat tumbukan tanah bekas galian pipa yg berada di depan rumahnya. selain itu juga beberapa pengguna jalan pun sangat terganggu akibat tumpukan tanah bekas galian gas yang hampir menutupi badan jalan dan juga debu yang ditimbulkan akibat bekas galian itu.(Ls01)

Tanah Adat Desa Talang Batu Diduga Di Jual

Liputansumsel.com
Prabumulih ,liputansumsel.com
Anak mantan kepala Desa Talang Batu kecamatan rambang kapak tengah  ber inisial Dar,Di duga menjual  tanah adat Desa talang batu seluas 3 hektar.

Dari sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan Dar merupakan anak mantan kades Alm sopian abu hajar.Dar menjual tanah diduga merupakan tanah adat desa talang Batu kepada Fr yg juga sebagai saksi di dalam surat jual beli tersebut bersama AD,HM dan TR.
"tanah tersebut dijual Dar kepada FR tahun 1986" ujar sang sumber

Saat tim kami coba menelusuri dugaan jual beli aset desa,kepada kepala desa Talang Batu Bambang Wijaya Hanafiah mengatakan Jika dirinya tidak mengetahui tentang adanya dugaan  jual beli tanah adat tersebut.dan dirinya juga tidak mengetahui pasti tentang keberadaaan tanah adat.
"Saya sempat mendengar tentang adanya aset daerah,tapi saya tidak bisa mengetahui pasti karena semenjak saya menjabat tidak ada serah terima yang berkaitan dengan aset desa dari kades sebelumnya," jelasnya.

Terpisah,kepala Bagian Tata Pemerintahan kota Prabumulih, Mulyadi musa ketika dikonfirmasi terkait penjualan tanah adat di desa Talang Batu menyatakan,jika dirinya belum mengetahui tentang kejadian tersebut.

"Pihak kami akan segera berkoordinasi dengan Camat RKT untuk mencari tahu apa yang terjadi di desa talang batu tersebut," ungkapnya

sementara itu,Dar yg diduga penjual tanah adat saat dihubungi via telpon selulernya membantah jika dikatakan telah menjual tanah adat desa.
"saya tidak pernah merasa  melakukan jual beli tanah,apalagi menjual tanah aset desa" ujarnya singkat pada media ini.( lipsus)

05 Agustus 2016