10 Agustus 2016

Pengerasan Jalan Pelangi Menggunakan Sirtu

Liputansumsel.com
Prabumulih, liputansumsel.com – Ironis sekali pembangunan infrastuktur di Kota Prabumulih ,banyak tidak memasang papan informasi pekerjaan, terutama pembangunan jalan Morevalen/Pelangi tepatnya tak jauh dari area belakang RSUD Kota Prabumulih, proyek pekerjaan jalan pelangi tersebut sepertinya baru selesai digarap dengan menggunakan sebuah alat berat itu terlihat saat tim awak media, pada Rabu (10/8)

Diketahui jalan tersebut sebelumnya penuh dengan semak belukar, sekarang sudah bersih dan tanahnya sudah rata, tampak para pekerja sedang menghamparkan Sertu alias Pasir bercampur Batu diatas lahan jalan yang baru selesai digarap , juga tampak papan mal untuk cor beton sudah disiapkan dikiri dan kanan badan jalan.

Proyek pekerjaan jalan pelangi ini sama sekali tidak ada papan informasi keterangan proyek sehingga proyek terkesan sembunyi sembunyi

Saat  ditanya oleh awak media kepada para pekerja yang saat itu tengah menghamparkan batu diatas tanah yang berwarna hitam dengan menggunakan cangkul dimana mereka memasangkan papan informasi pekerjaan mereka menjawab tidak tahu ,”kami disini hanya disuruh bekerja menghamparkan batu-batu ini dan memasang papan mal saja pak, mengenai papan informasi ini kami tidak tau juga kami hanya kerja,”jelasnya lugu.

Menurut seorang laki-laki yang mengaku bernama Robby (33) Warga yang sering melintasi jalan tersebut, menyatakan bahwa nama jalan yang sedang dibangun ini adalah jalan pelangi, sejak awal pengerjaan jalan ini memang tidak ada terlihat papan informasi yang terpasang disini, saya selaku masyarakat yang sering melintasi jalan ini merasa sangat senang dengan dibangun jalan ini, namun jika melihat proses pengerjaan nya seperti ini saya sangat meragukan pembangunan jalan cor beton ini dapat bertahan lama, karena tidak adanya pemadatan terlebih dahulu juga  tanah ini adalah tanah hitam yang cocok untuk dilakukan cocok tanam jika hujan lebat tanah ini akan menjadi gembur alias persis seperti bubur, ”terangnya.(ls 01)

Proyek Jalan Setapak Sindur Di Ragukan Kwalitasnya

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com
Pembangunan Conblok jalan di kelurahan sindur,di duga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) APBD 2016,dan salah lokasi pengerjaanya.

Hal itu di ungkapkan salah seorang warga Kelurahan sindur Lukman (40)  pada rabu(10/8)

Di jelaskan lukman Padakontraan jalan dengan lebar 160 cm,panjang lebih kurang 175 meter  memakan biaya lebih kurang 400 jt tersebut kwalitas konbloknya sangat jelek. hal itu tampak saat beberapa waktu yang lalu dirinya melihat beberapa konblok dilokasi yang belum terpasang hancur dan tampak komposisi antara semen dan pasir tidak sama.lebih banyak pasir.

"biasanya konblok akan terbelah atau retak,jadi kalau hancur berarti konblok tersebut banyak menggunakan pasir di banding semen,apalagi nanti  di lewati kendaraan roda dua,saya  perkiraan tidak jalan tersebut tidak akan bertahaan lama dan hancur "ungkapnya

Lukman juga mengungkapkan bahwa terjadi kesalahan tempat lokasi pengerjaan proyek. seharusnya Jalan yang dibangun yakni  jalan setapak dusun sindur,namun dilapangan, jalan yang dibangunkan oleh kontraktor yakni jalan aster anggur.

Pantauan media ini di lapangan proyek tersebut tidak mempuai papan nama proyek padahal kepala dinas PU M Supi ketika di temui beberapa waktu lalu dirinya sudah mengiktrusikan kepada pihak kontraktor agar setiap proyek yang di kerjakan harus memasang papan proyek.(LS01)

09 Agustus 2016

Jalan Gajah Mada Talang Batu Belum 3 Bulan sudah Retak

Liputansumsel.com


PRABUMULIH,liputansumsel.com
Proyek peningkatan jalan Gajah Mada di Desa Talang Batu kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) baru berumur tiga bulan jalan tersebut sudah banyak yang retak-retak.
Pembangunan jalan ini dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus(DAK) tahun anggaran 2016.
Dari pantauan berapa media online dilapangan, kondisi jalan tersebut sudah banyak retak-retak.

Menurut keterangan dari kepala Desa (Kades) Talang Batu kecamatan rambang kapak tengah Bambang Wijaya Hanafiah, ketika berbincang-bincang di kediaman nya mengatakan, untuk peningkatan jalan Gajah Mada yang menuju ke Desa Talang Batu baru saja di kerjakan

Bahkan beberapa waktu lalu ada tim Pekerjaan Umum Provinsi turun langsung mengecek kondisi pengerjaannya,ada beberapa dari mereka yang menggunakan alat bor untuk mengebor jalan tersebut

Lebih lanjut Bambang menambahkan, kondisi jalan tersebut sudah banyak yang retak-retak, sedangkan untuk jalan yang retak-retak tadi hanya di berbaiki dengan mengunakan, dengan cara disiram, dan salah lihat kemarin ada salah seorang pegawai dari dinas pekerja umum provinsi sumatera selatan (Sumsel) mengecek langsung kelapangan. Jelasnya.(ls01)
Share this article :

Masih Ada Proyek Siluman Di Tanjung Raman

Liputansumsel.com

Prabumulih, liputansumsel.com Pembangunan cor beton jalan Basuki Rahmat tak jauh dari masjid Al-Muttaqin desa Tanjung Raman Kota Prabumulih Diduga proyek siluman. Pasalnya proyek yang diduga  menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dengan nilai ratusan juta rupiah itu tidak menggunakan plakat atau papan informasi keterangan tentang proyek cor beton yang telah usai dikerjakan tadi malam menurut Andre (36) warga sekitar lokasi proyek jalan tersebut.

Berdasarkan hasil investigasi tim awak media dilapangan Selasa (9/8/16) ternyata, pembangunan cor beton jalan tersebut memang gelap alias tanpa keterangan, warga setempatpun yang sempat dibincangi awak media tidak dapat memberikan keterangan alias kebingungan, “Kami terus terang pak, tidak tau menahu jalan yang dibangun ini dana darimana dan siapa yang mendapatkan pekerjaan tersebut, berikut berapa besar dana yang dibangunkan ini, berapa lama masa pengerjaan, tiba-tiba saja ada yang bekerja membuat galian seperti dranase di kiri dan kanan sepanjang badan jalan, lalu mereka memasang papan mal disepanjang galian tersebut dan dimalam harinya ada beberapa mobil molen pengangkut semen coran dan menumpahkannya dijalan ini pak,”ungkap Andre polos.
  smbr (Ptroliolnline/win)

Rondon: Pemasangan Jaringan Gas Curat Marut

Liputansumsel.com

Prabumulih, Liputan Sumsel.com
Salah Tokoh Masyarakat Rondon Jaleno (48), tokoh masyarakat kota prabumulih saat dibincangi Liputan Sumsel di kediamannya pada Selasa (9/8) menilai pembangunan jaringan gas  di kota yang  prabumulih ini sangat carut marut.

"Kenapa saya bilang carut marut,
Target 32 ribu sambungan gas kota tidak ada kejelasan daerah mana saja yg menjadi target pemasangan gas,selain itu temuan dilapangan pemasangan pipa ke rumah rumah sudah dipasangkan padahal Pipa  jaringan gas dalam tanah saja belum ada"jelasnya

Mirisnya lagi,lanjut rondon ada beberapa rumah warga yg terpaksa dibatalkan pemasangan meterannya karena belum ada jaringan gas bawah tanah.

"Semestinya Pemerintah Kota  Prabumulih memiliki target daerah mana saja yg bakal dipasang aliran gas terlebih dahulu,bukan asal tembak saja.kesannya pemkot tidak punya perencanaan yg matang," tegasnya.

Rondon berharap pihak kontraktor dapat memperbaiki kinerjanya.sehingga hasil yang didapatkan pun dapat memuaskan.

Dampak yang ditimbulkan proyek pembangunan aliran gas ke rumah wargapun dikeluhkan  banyak pihak,salah satunya  Santi (32)warga jalan padat karya prabumulih timur merasa terganggu akibat tumbukan tanah bekas galian pipa yg berada di depan rumahnya. selain itu juga beberapa pengguna jalan pun sangat terganggu akibat tumpukan tanah bekas galian gas yang hampir menutupi badan jalan dan juga debu yang ditimbulkan akibat bekas galian itu.(Ls01)