09 September 2016

Atasi Banjir Kontarktor Bongkar Gorong Gorong

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com
Hujan deras beberapa waktu lalu yang mengakibatkan banjir di kawasan perumnas gunung ibul Prabumulih Timur sempat membuat Walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya MM berang dan langsung  memerintahkan Kadin PU untuk mengecek langsung apa penyebab terjadinya banjir.

Salah seorang warga sekitar Tajudin menjelaskan, banjir di sekitar wilayah ini sering terjadi hampir setiap hujan deras, dan yang terjadi banjir di wilayah situ saja

jika hujan deras kedalaman air mencapai lutut orang dewasa tidak hanya itu rumah rumah di sekitar ikut terendam air.

Pantauan liputan Sumsel dilapangan,
jumat(9/09) gorong gorong jalan prumnas vinasejahtera di bongkar guna mengetahui penyebab terjadinya banjir.

Menurut Budi,kontraktor yang diperintahkan mencari sebab banjir mengatakan jika gorong- gorong tersebut tersumbat oleh tumpukan sampah- sampah dan tanah sehingga tidak dapat menampung air makanya terjadilah banjir diwilayah tersebut.

terkait sumber dana yang dipakai untuk perbaikan gorong gorong ,Budi mengaku jika dana tersebut berasal dari  Pemkot Prabumulih.
"ini tidak bisa dikategorikan proyek,karena dana nya kecil,bukan untuk cari untung lah,yang penting cukup bayar tukang dan beli bahan.kita cuma membantu hitung-hitung cari amal"ujar budi(LS01)



Proyek Jaingan Gas Di Duga Asal Jadi

Liputansumsel.com

RABUMULIH – liputansumsel.com Pelaksanaan pekerjaan proyek jaringan gas (Jargas) bumi sebanyak 32.000 sambungan rumah (SR) oleh tiga perusahaan konsorsium yakni, PT Wijaya Karya (Wika), PT Nindya Karya (NK), dan PT Rekayasa Industri (Rekin) terus disoal sejumlah warga. Selain dinilai banyak menimbulkan persoalan di sekitar lokasi pekerjaan, spesifikasi kontruksi terutama pada pelaksanaan galian diduga asal-asalan dan tidak sesuai RAB.

Diantaranya diungkapkan oleh Edy Hosen, warga Jalan Angkatan 45 Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur. Menurut pria yang juga menjabat Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kota Prabumulih ini, disamping tidak memenuhi standar safety dan keselamatan kerja (K3) kedalaman galian untuk penanaman pipa sambungan rumah banyak tidak sesuai dengan acuan kedalaman proyek Migas setinggi 45 centimeter.

“Galian pipa proyek gas rumah tangga di Jalan Pakjo, Gunung Ibul Barat tidak memenuhi ketentuan safety, dan kedalaman galian pipanya hanya sekitar 25 cm,” sebut Edy, menyesalkan pekerjaan galian jargas tersebut kepada Koran ini, Kamis (8/9) siang.

Edy sapaan akrab pria berkumis ini, bahkan meragukan target proyek jargas bumi dapat selesai tepat waktu sebelum akhir tahun nanti. Hal itu dia sebutkan setelah melihat pola pelaksanaan pekerjaan yang menelan anggaran pemerintah pusat ratusan miliar tersebut tanpa ada mekanisme yang jelas dan tidak mengikuti SOP yang diatur Ditjen Migas.

“Kemudian lemahnya pengawasan dilapangan juga menjadi salah satu factor lain penyebab carut marutnya pekerjaan proyek jargas rumah tangga ini. Ditambah lagi tidak profesionalnya dan belum kredibelnya para sub kontraktor dalam pekerjaan membuat proyek ini semakin tak terarah,” jelas Edy, seraya mengkhawatirkan kondisi tersebut dapat merusak integritas Pemerintah kota dan kredibilitas para perusahaan konsorsium.

Keluhan sama juga diutarakan Iis (32), warga Jalan Krakatau Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih. Namun ia tambahkan, selain dinilai sembarangan pekerjaannya juga seperti dibiarkan terbengkalai sehingga dapat mengancam keselamatan warga dan merusak lingkungan.

Lebih jauh dikatakan Iis, seharusnya pihak pelaksana dari perusahaan konsorsium usai melakukan aktivitas pekerjaan galian sisa materialnya langsung dibersihkan. “Nah ini jinggoklah dewek, mano basing (sembarangan, red) be gawenyo sampe pipa paralon sambungan parit rumah bocor keno galian. Sudah itu, janji duo hari nak meneri kedalemannyo sampe sekarang dak ngulang-ngulang. Laju nak ngapo-ngapo saroh, tiko (sampai,red) nak metuke motor be susah,” gerutuk ibu tiga anak ini, saat dibincangi awak media.

Terpisah, terkait keluhan masyarakat dan dugaan pelaksanaan proyek jargas bumi SR dikerjakan asal-asalan, Manager Konstruksi PT WIKA, Tri Wahyudi melalui Kepala Bagian Humas Masrul ketika dikonfirmasi, Kamis (8/9) sore, berasalan pihaknya belum memperbaiki galian jargas karena masih menunggu pelaksanaan tes gas in terlebih dahulu.

“Kita belum bisa menutup galian gas karena akan dites lebih dahulu, jadi memang belum dilakukan perbaikan,” jawabnya kepada puluhan pewarta, ketika ditemui dikantornya, di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Gunung Ibul, tepatnya di depan markas Yon Zipur II/SG kemarin.

Begitu pun, soal pekerjaan galian dan insiden kecelakaan kerja yang timbul dijelaskan Marsul bukan menjadi tanggung jawab pihaknya saja tetapi juga perusahaan konsorsium lain atau perusahaan sub kontraktor. “Pekerjaan ini dilaksanakan secara konsorsium, jadi sudah dibagi-bagi. Kalu menyangkut NK atau Rekin, silahkan konfir ke mereka. Ada terkait pekerjaan kita, langsung kita tindaklanjuti,” jelas Masrul ketika dibincangi, didampingi staf humas lain, Mustadi.

Disinggung progress pekerjaan secara keseluruhan, dijelaskan Masrul pihaknya belum bisa mencatat angkanya secara pasti karena masih menunggu laporan teknis dari dua perusahaan konsorsium lain. “Belum tahu berapa angka pastinya, tapi bila dipersentasikan sekitar 90 persen untuk pekerjaan galiannya,” terangnya.

Sebelumnya, keterangan berbeda justru diperoleh dari salah satu perwakilan perusahaan konsorsium PT Nindya Karya (NK). Kepada wartawan, ketika ditemui dikantor sekaligus base camp perusahaan plat merah tersebut salah satu karyawannya yakni, Yus meminta awak media mendatangi kantor KSO PT WIKA terkait lingkupan pekerjaan jargas bumi sambungan rumah.

“Mohon maaf bapak-bapak, kalau soal menyangkut pekerjaan ini silahkan langsung ke KSO kita PT WIKA. Semuanya sudah diserahkan disana, ruang lingkup pekerjaan kita juga sedikit hanya wilayah desa Pangkul, Muara Sungai, Sungai Medang, dan Mangga Besar saja pak,” jawab pria yang mengaku bekerja dibagian design proyek ini singkat.

Terpisah Direktur PT Cindo Abadi Perkasa Deni Viktoria .SH. subkon PT Wika , di temui di ruang kerjanya menjelaskan Untuk pemasangan Pipa Jaringan saat ini sudah mencapai 90 % untuk pekerjaannya saja. dan di perkirakan ahir september pekerjaan tersebit selesai 100%

Terkait adanya permasalahan di lapangan deni berharap jangan di bebankan ke subkon saja agar pekerjaan cepat selesai
(sumber penasumatera. lisus)

07 September 2016

Parkir Kendaraan Bermotor Semeraut Di Halaman Pemkot Prabumulih

Liputansumsel.com
PRABUMULIH,liputansumsel.com
Meski pun sudah ada larang jangan memarkir kendaraan  disembarang tempat di hamalaman pemkot prabumulih sepertinya tidak diindahkan oleh para pegawai yang berkerja di pemerintah tersebut.

Dari pantauan media ini  dilapangan rabu (07/09) ternyata banyak sekali kendaraan bermotor yang terparkir di halaman Gedung pemkot di parkirkan semerawut, sehingga sulit untuk di lalui dan mengganggu  bagi pejalan kaki.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang warga gunung ibul  Reni (45) yang kebentul ingin kartu tanda penduduk ( KTP)  megatakan, payo jangan memarkirkan kendaraan dismbarang temapat seperti sekarang ini sehingga melihatnya sangat semerawut dan juga menganggu para pejalan kaki yang berlalu lalang di sini.

 Lebih lanjut ia menambahkan, kami minta kepada pihak terkait agar kiranya bisa menata lahan parkir di halaman pemkot prabumulih ini."jelasnya. (ls01)

06 September 2016

Batu Bara Tumpah, Membawa Berkah

Liputansumsel.com
INDRALAYA - lipitansumsel.com 
Salah satu mobil dumtruck angkutan Batu bara asal Kota Lahat tergelincir dan tertumpah di pinggir jalan Lintas Indralaya-Prabumulih kemarin (31/8). Mobil dengan nomor polisi (nopol) BG 8225 UF ini akan mebawa batu bara ke Gandus.

Akibat tidak berhasil menyalip sehingga tergelincir dipinggir jalan, tak pelak muatan mobil seberat 8,3 ton tumpah dipinggiran jalan. "Tadi mobil ini nak nyalip, tapi jalan licin karno abis ujan jadi idak berhasil, akibatnyo sopir bamtimg stir mengelakkan pengendara lainya yang membuat mobilnya terjatuh,"kata agus salah seorang warha Lorok yang sempat menyaksikan kejadian saat dibincangi wartawan kemarin.

Nah ternyata kejadian ini membawa berkah bagi warga setempat. Pasalnya pengemudi mobil membutuhkan tenaga untuk mengambil dan memindahkan muatan ke mobil lainnya.

Dengan upah sebesar Rp 800 ribu tentu saja warga tidak menolak. Keberasaan perekonomian masyarakat yang makin sulit ini membuat masyarakat merasa terbantu. "Bukan bedoa biar ado mobil yang tebalik, tapi alhamdulillah lumayanla upah 800ribu dibagi wong enam,"kata Rio salah seorang warga yang ikut memindahkan batu bara yang tumpah kedalam mobil lain.

Pantauan dilapangan, mobil sudah ditinggalkan pengemudinya sedangkann para warga yang mendapatkan pekerjaan sibuk masing-masing ada yang mengisi karung, mengangkat hingga menumpahkan kembali ke mobil yang lain.(rian)

30 Agustus 2016

Note Hotel Adakan Gaplek Berhadiah Kambing

Liputansumsel.com

PRABUMULIH, liputansumsel.com - Memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-71 di kota Prabumulih, Note Hotel Cambai Kota Prabumulih mengadakan beberapa lomba diantaranya lomba Menggambar, Festival band, Workshp dan gaplek.

“Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-71, tahun, Note Hotel Cambai Kota Prabumulih menggelar berbagai lomba dengan puluhan hadiah menarik. Pelaksanaanya sendiri mulai digelar pada 2 hingga 3 september 2016, ujar Rifki Badai Managemen Note Hotel Kota Prabumulih.

Rifki mengatakan, seleuruh peserta lomba adalah Kalangan umum dan Pelajar. Silahkan bagi masyarakat yang berminat mengikuti lomba tersebut bisa mendaftarkan diri ke Panitia di Notel Hotel Jalan Jendral Sudirman No 24 KM 9 Cambai Kota Prabumulih, ujarnya.

Rifki menambahkan, untuk para pemenangnya nanti akan diberikan berupa hadiah dan piala.

"Jadwal acara pembukaan digelar pada 2 September 2016 mulai pukul 14.00 wib. dilanjutkan dengan workshop pada pukul 16.00. Selanjutnya lomba gaplek berhadiah Kambing dan peserta di batasi sebanyaak 90 pasang, babak penyisihan yang digelar mulai pukul 19.00 lalu dilanjutkan acara hiburan yang diisi dengan penampilan group band asal Kota Prabumulih.

Kemudian pada tanggal 3 September 2016 kembali acara dilanjutkan dengan lomba menggambar yang dimuali sejak pukul 09.00 wib. Kemudian pada waktu yang sama juga akan digelar festival Band, lalu workshop pada pukul 16.00 dan acara Final Lomba Gaplek memperebutkan juara 1,2 dan 3 pada pukul 19.00, tegasnya.