17 Februari 2017

Seluruh Gudang Miras Tak Berizin

Liputansumsel.com
Foto; Ilustrasi berbagai miras hasil tangkapan petugas
*Pemkot Tak Berikan Izin
LUBUKLINGGAU,Liputansumsel.com- Pemerintah Kota Lubuklinggau tidak memberikan izin bagi penjual atau gudang penyimpanan minuman keras.
Pasalnya  hingga saat ini belum ada peraturan daerah bagi pelaku usaha minuman haram tersebut, meskipun Undang-undang nomor 28  tahun 2009 mengatur retribusi perizinan miras.
         Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Pemodalan dan Perizinan Terpadu Kota Lubuklinggau Zainal Arifin, Jum'at (17/2).
          Dikatakannya, seluruh pelaku usaha yang menjual miras termasuk distributornya belum memiliki izin. "Baik cafe maupun gudang belum ada izin untuk menjual miras, karena belum ada payung hukum mengatur masalah itu,"katanya.
          Dengan belum adanya payung hukum jelas Zainal, pihaknya belum dapat melakukan penertiban. "Kalau pelaku usaha yang menyalahi izin, baru ada penindakan seperti warung manisan yang malah menjual miras,"terangnya.
          Terpisah,anggota DPRD Kota Lubuklinggau Hambali saat dihubungi membenarkan, bahwa Perda yang mengatur peredaran minum keras belum ada. "Untuk saat ini masih belum ada,"ungkapnya.
         Namun, menurut politisi PDIP ini , Komisi II DPRD Kota Lubuklinggau sudah mengajukan ke  Badan Pembuat Peraturan Daerah (BP2D) Insiatif terkait pengendalian dan pengawasan peredaran minuman beralkohol.
"Alhamdulliah Raperdanya sudah masuk ke BP2D (Balegda.red) tinggal diparipurnakan dalam waktu dekat,"terangnya.
          Hambali berharap, dengan disahkannya Raperda ini akan menjadi payung hukum Pemkot Lubuklinggau mengawasi dan penindakan peredaran miras. "Yang jelas kami prihatin dengan peredaran miras yang merusak generasi pemuda, bahkan miras dijual secara masif, tentu kita berharap Perda dapat segera disahkan sebagai payung hukum  nantinya,"katanya.‎(firmansyah anwar.editor: muslimin baijuri)

Polres OKU Kampanyekan Keselamatan Lalu Lintas

Liputansumsel.com
*  Bentuk Forum Komunitas Korban Kecelakaan   Lalin (FK3L2)
Foto: Kapolres OKU, AKBP Leo Andi Gunawan Sik MPP memberikan alat bantu berjalan kepada salah seorang korban lalu lintas yang menjadi anggota FK3L3 didampingi Kasat Lantas, AKP. Candra Kirana Putra

BATURAJA, Liputan Sumsel.com,-Jajaran Kesatuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan membentuk Forum Komunitas Korban Kecelakaaan Lalu Lintas (FK3L2)  sebagai bentuk mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas dan memberikan empati pada korban kecelakaan.
          Terobosan perdana yang dilakukan jajaran Satlantas Polres OKU Sumsel ini langsung dibuka Kapolres OKU, AKBP Leo Andi Gunawan SIk MPP, Jum'at (17/2), sekitar pukul  09.00 wib di Aula Mapolres OKU.

Foto: Ka
sat Lantas Polres OKU, AKP. Candra Kirana Putra
berpise dengan anggota FK3L2
          Kapolres OKU  mengatakan Forum Komunitas Korban Kecelakaan Lalu Lintas sangat penting mengingat kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu di jalan dengan korban meninggal, luka ringan, maupun berat dan kerugian material.  "Kecelakaan lalu lintas juga menjadi salah satu penyebab kemiskinan yang menimpa bagi korban laka lantas. Apalagi korbannya menjadi cacat tetap hingga mengurangi kemampuannya mencari nafkah", jelasnya.
Foto: Anggota Satlantas Polres OKU menggendong ibu-ibu
yang sudah tidak dapat berjalan sendiri usai acara
          Lebih lanjut Kapolres OKU berharap, komunitas ini dibentuk bukan sekedar hanya bagian kegiatan seremonial saja, akan tetapi kedepan komunitas FK3L2 ini dapat menjadi bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan serta dalam mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas sekaligus dapat menjadi motivator di Kabupaten OKU.
           Korban kecelakaan sangat membutuhkan bantuan dari sesama dalam melanjutkan hidup dengan trauma dan kecacatan yang dialami. Bantuan dapat berupa penguatan mental, spirit, permodalan, dan terbukanya akses.
"Forum ini juga menjadi sarana tukar informsi pada masyarakat untuk tidak konyol di jalan, di jalan harus mengutamakan keselamatan untuk diri sendiri dan orang lain," katanya seraya  mengatakan selama tahun 2016 terjadi sebanyak 74 kecelakaan di wilayah Kabupaten OKU dengan 36 orang meninggal dunia.
         Sedangkan pada 2017 ia mengatakan kecelakaan terjadi akibat beberapa faktor, antara lain ketidakhati-hatian pengguna jalan, padatnya volume jalan dan kondisi cuaca. Oleh karena itu perlu perhatian semua pihak untuk mencegah dan menekan kecelakaan. "Pada petugas untuk segera menolong korban kecelakaan dan melaporkan ke Jasa Raharja agar sbegera mendapat asuransi," katanya.
Foto: Kapolres OKU Memberikan pengarahannya
            Kasat Lantas Polres oku AKP Candra Kirana Putra mengatakan forum ini sebagai wadah komunikasi masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Selama ini kepedulian dari masyarakat pada korban kecelakaan lalu lintas masih kecil. "Eksistensi forum sangat diperlukan melalui pesan-pesan keselamatan berlalulintas dan empati pada korban," katanya.
          Pada pembentukan forum tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen peduli kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kepolisian, PT Jasa Raharja, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, komunitas otomotif, dan masyarakat. (editor: muslimin baijuri)

Pembangunan MUSIRAWAS Menyentuh Semua Sektor

Liputansumsel.com
* Dalam Setahun kepemimpinan H. Hendra Gunawan
MUSIRAWAS, Liputan Sumsel.com,-Baru satu tahun sejak dilantik sebagai Bupati Musi Rawas, H Hendra Gunawan mampu membawa kemajuan  kabupaten MUSIRAWAS dalam semua sektor pembangunan. Hal ini patut disyukuri dan harus terus ditingkatkan di tahun- tahun mendatang.
Foto: Syukuran acara setahun kepemimpinan
Bupatu MUSIRAWAS, H Hendra Gunawan
          "Kemajuan kabupaten MUSIRAWAS  yang pembangunannya menyentuh di semua sektor pembangunan patut kita syukuri, namun kedepan kita harus lebih giat agar mampu bersaing dari kabupaten lainnya", ujar Hendra dalam paparannya.
           Setahun ini sudah banyak hal yang dikerjakan dan  dilaksanakan. Mulai dari pembangunan infrastruktur,  sanitasi maupun bidang lingkungan hidup serta bidang pendidikan. "Bidang-bidang ini maju pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Contohnya saja di bidang pendidikan untuk PAUD  setiap desa satu PAUD sudah dilaksanakan hanya beberapa desa lagi yg belum di bangun. Dan bidang  kesehatan menuju sempurna karena kesehatan masyarakat mengalami kemajuan yang pesat", paparnya.
         Disektor ekonomi, perkebunan dan pertanian juga mengalami trend peningkatan ditengah-tengah masyarakat.  Seperti padi dengan kualitas tinggi budidaya beras Dayang Rindu, jagung, ubi kayu dan juga perkebunan karet juga mengalami trend peningkatan ditengah-tengah masyarakat.
         Untuk sosial budaya pemerintah sedang menggiatkan pemberantasan narkoba. Wujud dari keseriusan pemerintah kini telah berdiri BNN. "Pada intinya pemerintah berharap agar pengguna narkoba dapat diberantas dan dititik beratkan pada rehabilitasi", ungkap Gunawan.
          Selain itu, sesuai dengan visi pemerintah baik pusat dan daerah juga mengutamakan pada pembangunan desa." Dengan dikucurkan DD dan ADD diharapkan ada kerja sama antara pemerimtah, pers dan lembaga swadaya masyarakat untu mengawal, mendidik dan mengkritik sebagai pengontrol adanya  kegiatan pembangunan desa yang tahun ini anggarannya mencapai miliaran rupiah", jelasnya.
            Hendra Gunawan menyatakan dalam tahun 2016  ada banyak penghargaan dan prestasi yang didapati pemerintah. Untuk itu pemerintah mengharap kepada masyarakat untuk saling memiliki, saling mencintai, saling menjaga dan sama-sama berjuang untuk pembangunan MUSIRAWAS sehingga tidak lagi menjadi daerah tertinggal. (camiel cousar. editor muslimin baijuri)

16 Februari 2017

Satu Tahun Kepemimpinan Syarif-Devi Gelar Istighosah

Liputansumsel.com

Foto: Bupati Muratara, H Syarif Hidayat
RUPIT, Liputan Sumsel.com,-Peringatan setahun kepemimpinanya, H. Syarif Hidayat dan H Devi Suhartoni menjabat Bupati Musi Rawas Utara, 17 Februari  2016- 17 Februari 2017 bakal diisi dengan acara istiqosah.Istighosah yang akan dipimpin Kepala Biro Kesra Pemprov Sumatera Selatan H. Nasihudin, itu digelar Sabtu (18/2).
         Sekretaris Daerah Setda Musi Rawas Utara, H.  Abdullah Mantjik mengatakan dipilihnya istighosah dalam syukuran kepemimpinan Syarif-Devi ini bentuk rasa syukur selama satu tahun kepemimpinan beberapa pondasi pembangunan di Kabupaten Musi Rawas Utara terlaksana, baik itu fisik maupun pengelolaan sumber daya alam.
         Harapannya jelas Abdullah,  kepemimpinan Syarif - Devi dapat sukses hingga akhir jabatan dalam semangat Muratara Bangkit mewujudkan masyarakat yang aman, maju, sejahtera, religius dan bermartabat.
"Terhitung Mulai Tanggal (TMT) kepemimpinan pak bupati dan wabup, tanggal 17 ini genap satu tahun,  jadi sebagai rasa tasyakur kita menggelar istighosah, dengan diiringi ridho Allah SWT, Insya Alloh kepemimpinan ini terus berlanjut hingga akhir jabatan,"ucap H.  Abdullah Mantjik.
          Selain istighosah juga digelar acara ramah tamah pada malam hari (17 Februari 2017) bersama Forum Komunikasi Perangkat Daerah (FKPD), sesepuh masyarakat, tokoh agama, organisasi masyarakat (ormas), tokoh pemuda, pihak media dan masyarakat luas.
          Dikatakan H. Abdullah Mantjik, dengan diundangnya seluruh elemen masyarakat tadi harapan kedepannya dalam pembangunan Kabupaten Muratara memiliki tanggung jawab sosial dan moral secara bersama-sama membangun Muratara.
         "Pak Bupati dan pak wakil bupati tidak dapat sendirian dalam membangun kabupaten yang kita cintai ini. Perlu masukan, perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat,"terangnya.
          Untuk itu H.  Abdullah Mantjik mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghadiri rangkaian kegiatan syukuran pemerintahan Syarif-Devi yang pertama. "Secara pribadi, mewakili pak bupati Dan wakil bupati mengundang masyarakat untuk hadir dalam gelaran istighosah dan kegiatan lainnya yang bernuansa Islami,"ajaknya.
         Sementara itu Bupati, H.  Syarif Hidayat dalam satu tahun kepemimpinannya berbagi tugas bersama wakil bupati, H.  Devi Suhartoni.
Dikatakannya, dia selaku bupati bertugas membenahi internal pemerintahan yakni menyusun organisasi perangkat daerah.
           Selain itu juga memperkuat dasar pembangunan baik itu RPJMD, RPJPD, dan komunikasi bersama para pengusaha, FKPD di Kabupaten Muratara.
           Sementara Wakil Bupati, H.  Devi Suhartoni banyak turun ke lapangan mendengarkan aspirasi masyarakat, kembali membangun jaringan di masyarakat khususnya pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.
"Hasilnya OPD di Muratara telah tersusun, sudah diisi hingga kecamatan, komunikasi terus dibangun bersama DPRD, Kejari dan juga Kapolres, para pengusahapun berkomitmen untuk membangun Muratara secara sungguh -sungguh, Alhamdulilah pondasi pembangunan setahun ini telah terprogramkan dengan baik,"jelasnya.
           Dikatakan H. Syarif Hidayat ,kedepan dibawah kepemimpinannya Muratara menggeliat pembangunannya, sejajar dengan kabupaten kota lainnya yang sudah maju. "Kita berharap kedepan proses pembangunan terus berjalan dengan baik, mohon doa dan dukungannya dari masyarakat agar kami sukses membawa kebangkitan masyarakat Muratara,Amin, "harapnya. (firmansyah anwar.editor muslimin baijuri)

Pansel Komisioner KPAID Musi Rawas Tunggu SK Bupati

Liputansumsel.com
MUSIRAWAS, Liputan Sumsel.com,-Panitia Seleksi (Pansel) perekrutan anggota komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Musi Rawas, sudah terbentuk.
Foto: Kadin PPPA MURA,
 Ahmad Zulkarnain
          Saat ini tinggal menunggu turunnya  Surat Keputusan (SK) dari Bupati Musi Rawas. Setelah SK  Pansel turun, segera melaksanakan tugasnya melakukan penyeleksian terhadap calon anggota komisioner KPAID Musi Rawas periode 2017-2020.
           Demikian dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupate Musi Rawas, Ahmadi Zulkarnain, Kamis,(16/2).
Dikatakan mantan camat Megang Sakti ini, Panitia seleksi komisioner KPAID ini berjumlah tujuh orang dari berbagai unsur meliputi unsur pemerintahan,tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh wanita.
           "Melalui penyeleksian  perekrutan komisioner KPAID Musi Rawas periode 2017-2020 ini diharapkan terjaring komisioner KPAID lebih eksis lagi menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga betul betul mengedepankan kepentingan masyarakat,"katanya.
           Selain itu jelas Ahmadi, dengan terbentuknya komisioner KPAID ini dapat memberikan bukti nyata dalam setiap melakukan pendampingan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Musi Rawas dalam mendapatkan hak haknya.
           Dikatakannya perekrutan komisioner KPAID ini sebanyak tujuh orang yang juga terdiri dari beberapa unsur masyarakat.
           Sementara untuk pembentukan komisi perlindungan perempuan saat ini sedang diajukan peraturan bupati (Perbup) nya, sehingga kedepan komisi perlindungan perempuan juga menjadi independen.
Dikatakan dia, agar kedua komisi tersebut benar benar independen menjalankan fungsinya, pihaknya juga mengusulkan pembangunan sekretariat kedua komisi tersebut.
          "Biar benar benar independen kita juga mengajukan pembangunan kantor sekretariat kedua komisi tersebut,"katanya.( firmansyah anwar. editor muslimin baijuri)