24 Februari 2017

Walikota Prabumulih Ajak Warga Memanfaakan lahan di Tanami Sayuran

Liputansumsel.com

Prabumulih,liputansumsel.com,  Walikota prabumulih Ir Ridho Yahya membuka acara Pemanfaatan lahan untuk tanaman sayuran yang di pusatkan di kelurahan patih galung kecamatan prabumulih barat pada rabu(22/02).

Turut hadir di acara tersebut ketua Tim PKK Kota Prabumulih Hj.Suryanti Ngesti Rahayu, Kajari Kota prabumulih M Husein Admaja SH MM,kepala dinas pertanian kota prabumulih Syamsul Rizal,seluruh kepala dinas kepala badan,kepala kantor,seluruh camat,lurah dan para kelompok petani kota prabumulih

Dalam sambutanya walikota prabumulih Ridho yahya mengajak masyarakat menpaatkan lahan yang kosong di manfaatkan di tanami sayuran agar dapat menambah perekonomian keluarga,seperti cabe,tomat, jagung, katu,tebu dan yang lainnya

Di saat itu juga Ridho menanam secara simbolis di lahan cabe dan jagung di dampingi oleh ketua tim PKK kota prabumulih yang tidak jauh dari tempat acara pembukaan tersebut

Kepala dinas pertanian Syamsul Rizal saat di wawancarai menjelaskan kegiatan pengadaan bibit sayuran di anggarkan dari APBD kota Prabumulih dengan nilai Rp.68 juta,

Masih di jelaskan samsul rizal kegiatan ini di peruntukan untuk kelompok maju bersama,kelompok melati patih galung , makmur jaya dan melati gunung ibul,
dan setiap rumah mendapat 5 jenis bibit sayuran(ADV/ls01)

23 Februari 2017

Tragedi Maut Di Kamar 805 Hotel BIL

Liputansumsel.com
Bos Batubara Asal Merapi Lahat Ditemukan Tewas
Foto: Korban meninggal di kamar 805 Hotel BIL

BATURAJA, Liputan Sumsel.com,-Tragedi Maut di Hotel Bukit Indah Lestari (BIL)  tepatnya di kamar nomor 805 sontak menjadi pusat perhatian aparat kepolisian setelah ditemukan sesosok mayat tamu hotel yang kemudian diketahui bernama Sangkut (43),  Bos Batubara asal Lahat yang juga Kepala Desa Prabu Menang, Kecamatan Merapi Timur.
        Saat ditemukan, korban tewas dengan posisi tidur miring menggunakan baju kaos warna abu-abu dan masih berselimut sekitar pukul 07.00 WIB, setelah teman korban yang diketahui bernama Desiani melapor ke petugas hotel karena korban tak kunjung membuka pintu saat diketuk saksi.
         Menurut pengakuan Desi yang berhasil dimintai keterangannya oleh awak media di TKP mengungkapkan, sebelumnya bersama korban sudah ada janji  pada pukul 07.00 Wib, sehingga agen sebuah asuransi ini mendatangi hotel tempat korban menginap. "Saya mengetuk ngetuk pintu kamarnya tetapi tidak dibuka," jelas Desi yang masih terlihat sok.
         Karena beberapa kali di ketuk pintu kamarnya masih juga tidak di buka oleh korban, sehingga timbul inisiatif  Desi untuk meminta bantuan kepada petugas hotel. Sayangnya tak juga dibuka oleh korban, sehingga petugas hotel masuk ke dalam kamar dengan membuka pentilasi kamar mandi. Sesampainya di dalam, petugas langsung membuka pintu dan melihat korban sudah kaku dan langsung melapor ke polisi.
         “Semalam juga sempat makan malam di Rumah Makan Kampung Bambu dan sekitar pukul 21.00 WIB korban pulang ke hotel dan kami janjian ketemu, makanya saya ke hotel dan saya gedor tapi gak dibuka,” ujar Desi terlihat syok.
        setelah melakukan olah tkp, jasad korban kemudian langsung dibawa petugas ke kamar mayat rsud ibnu soetowo baturaja untuk dilakukan visum repertum.
         kapolres oku akbp leo andi gunawan, didampingi kapolsek baturaja timur akp saharudin sh, melalui kanit pidkor iptu dwi sapriadi sh saat ditemui di RSUD Ibnu Setowo mengungkapkan dari tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan.
         “Dari tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, untuk sementara kita belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban karena masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan oleh tim medis RSUD Ibnu Setowo Baturaja,” pungkas Dwi. (muslimin baijuri)

*Tunjukkan Rasa Hormat Kepada Tokoh Agama

Liputansumsel.com
Wakil Bupati OKU Ciumi Tangan Para Ulama
Foto: Wakil Bupati OKU Drs Johan Anuar SH MM saat menciumi tangan
salah seorang ulama yang tergabung dalam kepengurusan MUI OKU

BATURAJA, Liputan Sumsel.com,-Wakil Bupati Ogan Komrering Ulu (OKU) Propinsi Sumsel, Drs. Johan Anuar SH MM menciumi tangan tokoh agama dalam acara pelantikan Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) OKU, H Iskandar Azis S.Sos yang baru  dilantik oleh Ketua MUI Sumsel, Prof DR. Aflatun Muchtar MA.
Foto: Pengurus MUI berpose dengan unsur Muspida OKU
     
          Tentu saja apa yang dilakukan oleh wakil bupati OKU ini mengundang haru para hadirin dalam acara pelantikan kepengurusan  MUI OKU Periode 2014-2019 di Gedung Sanggar Kegiatan Belajat (SKB) Baturaja.
          Dalam sambutannya, Wakil Bupati OKU, Drs. Johan Anuar SH MM menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Bupati OKU, Drs. H. Kuryana Aziz karena bupati sedang dalam memimpin rapat Musrenbang Tingkat Kab. OKU. "Bupati OKU Bapak Kuryana Aziz menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir karena saat yang bersamaan beliau sedang memimpin rapat Musrenbang OKU," katanya.

Foto: Pengurus MUI OKU saat dilantik oleh Ketua MUI
Sumsel
        Sementara itu Wakil Bupati OKU Drs Johan Anuar SH MM, menyambut baik keinginan besar MUI dalam menjaga Keutuhan NKRI, Pemkab OKU kata Johan mengharapkan dukungan Moril dari MUI OKU dalam mempercepat pembangunan di OKU. "Silaturrahmi antara MUI OKU dan pemerintah harus terus terbina dengan baik dalam rangka membangun mental spiritual masyarakat dan mari kita jaga kekompakan, agar persoalan yang sulit jadi lebih mudah" kata Johan.
          Pengurus  MUI juga diharapkan dapat melakukan hal yang positif dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat, "mari kita sama-sama berkarya dan berlomba melakukan hal yang terbaik untuk masyarakat, selamat kepada saudara yang baru dilantik saya doakan semoga dapat menjaga amanah dan menjadi suri teladan, dan harapan saya MUI OKU bisa Bersama Pemkab OKU," harapnya.
Foto: Unsur Muspida dan undangan yang hadir
          Johan mengungkapkan dirinya merasa sangat terharu dengan banyaknya ulama OKU yang hadir dalam acara pelantikan kepengurusan MUI ini. "Terus terang saya merasa ilmu agama saya masih sangat kurang dan perlu meningkatkan lagi apalagi banyak di sini pengurus MUI OKU yang masih muda-muda di bawah saya tapi mempunyai ilmu agama lebih daripada saya,” ujar Johan  sambil menahan air mata haru
            Sebelumnya, Ketua Umum MUI OKU yang baru saja dilantik,  H Iskandar Azis SSos mengucapkan  terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu MUI OKU selama ini baik dukungan moral dan material.
            Beliau juga mengharapkan agar selalu terciptanya hubungan yang harmonis antara Ulama dan Umara sehingga bisa saling bahu-membahu mengurusi umat, dan juga di dalam MUI terdapat berbagai unsur Ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Sarikat Islam, dan lainnya.
Foto: ibu-ibu pengajian yang hadir
          "Ulama adalah mitra pemerintah, bukan sebaliknya dianggap sebagai musuh pemerintah. Jangan sampai ulama dianggap sebagai teroris atau provokator. Ke depannya jangan ada lagi kriminalisasi para ulama di Indonesia. Dan juga jangan sampai ada pemikiran untuk membubarkan ormas Islam, jika ada yang berpikiran demikian maka pikirannya perlu diperiksa,” tegasnya dengan disambut takbir hadirin.
           Sementara itu  Sekretaris MUI OKU, Drs. H Romzah mengatakan bahwa hampir seluruh pengurus MUI masih didominasi wajah lama.  "Ini kan masih kepengurusan sebelumnya, pada waktu Pak H Amin, cuma Ketua dan Sekretaris Umum dan sedikit pengurus lainnya saja yang berubah. Nanti pas Musda akhir kepengurusan 2019 baru berganti. Seperti saya dari wakil sekretaris menjadi sekretaris umum,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui seusai acara pelantikan.
         Pasca meninggalnya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten OKU H Amin beberapa bulan lalu, akhirnya Sekretaris Umum MUI OKU H Iskandar Azis SSos terpilih menjadi Ketua Umum MUI OKU yang baru dan dilantik bersama pengurus yang baru periode 2014 -2019 oleh Ketua MUI Sumsel Prof Dr KH Aflatun Muchtar MA.
Foto: Ketua MUI OKU sampaikan sambutannya
           Hadir dalam acara pelantikan tersebut unsur Muspida yakni Wabup OKU Drs Johan Anuar SH MM, Kapolres OKU AKBP Leo Gunawan SIK, Dandim OKU 0403 OKU yang diwakili Danramil Baturaja, Kepala Kemenag OKU Drs Ishak Putih, Kepala Pengadilan Agama dan unsur Muspida lainnya, Pengurus MUI Sumsel dan Kecamatan yang ada di OKU serta sejumlah tamu undangan dari Ormas Islam. (advertorial)


21 Februari 2017

Si Sipir Cantik Bertekad Baja

Liputansumsel.com
*Di Balik tembok Rutan Baturaja
Foto: Septiana Ferianti

BATURAJA, Liputan Sumsel,-Si Cantik bernama Septiana Ferianti yang biasa di panggil Cece ini  tak menyangka kalau jalan hidupnya setelah menamatkan kuliah sebagai mahasiswa Farmasi Depkes Palembang malahan menjadi seorang sipir di Kementerian Hukum dan HAM RI  Sumatera Selatan divisi Pemasyaratakan Rumah Tahanan Negara Klas IIB Baturaja.
          Si cantik yang super gaul dan ramah ini ketika di kencani Liputan Sumsel.com di sela menjalankan tugasnya yang dibilang sangat berisiko karena harus bertugas turut menjaga orang-orang yang terhukum karena sebagian besar kasus kriminal ini dengan ramah menuturkan jalan hidupnya, yang tak menyangka dapat mengabdi di pemerintah sebagai seorang sipir.
         "Menjadi petugas pemasyarakatan atau masayarakat biasa memanggil kami dengan sebutan SIPIR, sangat menarik apalagi kami bekerja di penjara dimana tempat orang-orang yang bermasalah dengan hukum dari berbagai kasus tindak pidana", jelas Cece dengan senyum manisnya.
        Baginya, menjadi seorang sipir akan  menjadi pengalaman hidup yang tidak pernah dibayangkan. "Saya tidak menyangka pada saat saya mendaftar sebagai pns di kementerian hukum dan ham setelah di nyatakan lulus tempat kerja nya di penjara," ucapnya mengisahkan.
         Cece menjelaskan pada awalnya ia masuk seleksi cpns Kemenkumham kementerian  diakhir tahun 2012 lalu, dan berhasil lulus dari sekitar sepuluh ribu peserta, dan ia berhasil lulus bersama tujuh puluh yang diterima. "Ini merupakan anugerah dan rezeki dari Allah  yang sangat saya syukuri," cetusnya bangga.
Foto: Septiana di sela tugas

         Joni Mualaf meninggalkan dirinya dan keluarganya untuk selama-lamanya. "Saya pikir ini rahasia Tuhan sehingga lulus menjadi seorang sipir dan saya menjadi tulang punggung keluarga," ucap Cece dengan mata yang berkaca-kaca.         Meskipun awalnya bercita-cita sebagai apoteker, putri kedua dari empat bersaudara ini ternyata lulus di test Kemenkumham merupakan tantangan tersendiri karena dirinya menjadi tulang punggung keluarga karena ayahnya,
        Awalnya menurut Cece memang dirinya tak menduga menjadi seorang sipir, alih-alih memakai seragamnya. Terbayangpun tidak hingga harus bertugas  menjaga para narapidana. "Alih-alih dapat  menebak akan bekerja di kantoran, eh ternyata di penjara menjaga para natapidana," paparnya.
        Semula terpatri di hatinya rasa takut yang menghiasi hatinya katena harus menjaga para narapidana. Seiring berjalannya waktu hingga lebih dari lima tahun menjadi sipir, rasa takut itu hilang karena tekad yang kuat  untuk mengabdi pada negara. "Alhamdulillah setelah lima tahun mengabdi sebagai sipir, rasa takut itu hilang dan menjadi rasa bangga menjadi seorang sipir," cetusnya seraya sudah tidak tahu lagi berapa ribu warga binaan yang telah dijaganya  dan harus siap sedia apabila dan tidak mengenal waktu bila dipanggil pimpinan saat waktu darurat. (editor: muslimin baijuri)

Diek Di Temukan Tewas Gantung Diri

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com- Setelah menghilang hampir seharian,Diek(45) penjual es dogan di sukajadi Ditemukan tewas  tergantung di batang pohon di RA Kartini Jalan Sukajadi Prabumulih Timur Selasa, (21/2)

Jasad korban pertamakali ditemukan oleh temannya bernama Rasyid (59), warga Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur sian itu sekitar pukul 14.30 WIB. Melihat peristiwa yang tak wajar itu, ia bersama dengan warga lainnya langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Informasi yang dihimpun, peristiwa yang menggegerkan warga tersebut bermula saat korban pergi meninggalkan rumah sejak pagi hari. Lantaran tidak pulang istri korban pun berusaha mencari keberadaan suaminya. 

Namun usahanya tidak membuahkan hasil. Istrinya pun kemudian meminta bantuan kepada tetangganya yakni Hirwansyah (40) untuk mencari korban. Setelah seharian mencari namun mereka tetap tidak menemukan korban. 

Lantaran panik, Hirwansyah pun menghubungi Rasyid untuk meminta bantuan mencari korban. Bersama dengan Rasyid mereka pun kembali mencari korban. Betapa terkejutnya Rasyid saat melihat korban ternyata sudah tewas tergantung di sebuah batang pohon yang tak jauh dari belakang rumah korban. 

Camat Prabumulih Timur, Fauzan mengakui jika korban merupakan salah satu warganya. Namun dirinya belum bisa mengetahui secara pasti penyebab kematian korban. 

 "Kita dapat laporan dari RT setempat, dan memang korban adalah warga kita. Kematian korban sudah kita laporkan ke Polres Prabumulih. Sedangkan istri korban masih shyok atas musibah ini," ujar Fauzan kepada wartawan. 

Belum diketahui pasti apa penyebab pria yang biasa berjualan dogan di pinggiran jalan RA Kartini Sukajadfi itu nekat mengtakhiri hidupnya dengan cara tragis. Namun Informasi yang beredar, korban nekat mengakhiri hidupnya diduga lantaran dililit hutang. 

Sementara itu, Kapolres Prabumulih AKBP Andes Purwanti SE melalui Kapolsek Prabumulih Timur AKP Hendra Gunawan yang didampingi Kanit Reskrim Aiptu Rikiyanto saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kematian korban. "Masih kita dalami, dugaan sementara korban tewas bunuh diri. Namun penyebabnya masih kita dalami lebih lanjut. Apakah masalah hutang atau masalah lainnya," tandasnya(LS01)