11 Maret 2017

Bupati berharap DPR Sepakat, tidak keluar dari musrembang.

Liputansumsel.com
Musi
Rawas, Liputan Sumsel.com. Forum Perangkat Desa (FPD) yang diadakan oleh Bapeda merupakan Penyusunan Program Prioritas  Rencana Kegiatan Anggaran, pengadaan peningkatan kegiatan dan indikator keberhasilan ditahun 2018 akan datang.

Menurut Kepala Badan Bapeda, Suharto FPD lni "merupakan pengsingkronan  hasil musrembang tingkat kecamatan dengan hasil rencana kerja perangkat daerah masing-masing yang mengacu pada central RPJM masing-masing daerah"

Jadi saat ini kita belum masuk pada reses RPJM,  kita masi mensingkronkan hasil musrembang tingkat kecamatan dengan hasil kerja perangkat daerah masing-nasing tegas Suharto.

Untuk reses RPJM ada tahapnya dan bupati berharap pada tahap reses nanti tidak keluar dari usulan yang ada dan usulan yang baru tidak tumpang tindih dengan hasil musrembang.

Jika nantinya ada usulan yang tidak tertampung dalam musrembang kita akan mencari solusinya, jika memang usulan baru itu nantinya harus dimasukkan kemungkinan kita akan menggunakan dana desa.

Kegiatan Forum Perangkat Desa ini kita adakan selama dua hari dan diikuti oleh seeluruh perangkat desa. Pada forum ini juga kita berharap perangkat desa dapat menyampaikan pendapat dan usulan serta kendala yang terjadi pada perangkat desa masing-masing sehingga kita dapat mencapai titik temu dalam newujudkan pembangunan Kabupaten Musi Rawas ditahun 2018. (Camiel Coesar)

Staf Media Lokal Cetak Uang Palsu

Liputansumsel.com

LUBUKLINGGAU- Satuan Reserse Kriminal Polres Lubuklinggau meringkus FH (18) warga Desa Ciptodadi,Kecamatan Sukakarya,Kabupaten Musi Rawas karena diduga mencetak dan mengedarkan Uang Palsu (Upal) diwilayah Kota Lubuklinggau.

Pelaku FH ditangkap, Kamis (9/3) dini hari pukul 02.00 WIB didepan Alfamart Batu Urib,Kecamatan Lubuklinggau Timur I diduga sedang menunggu seseorang.

Berdasarkan informasi yang didapat dilapangan, FH merupakan Office Boy media lokal di Kota Lubuklinggau.   Bahkan pagi sekitar pukul 11.00 Wib terlihat mobil Toyota Avanza warna hitam milik reskrime Polres Lubuklinggau terparkir di halaman kantor media lokal tersebut.

Data didapat dilapangan keberadaan sejumlah oknum anggota buser tersebut untuk melakukan olah TKP dikantor tersebut.   Karena pelaku mencetak uang palsu di kantor tempatnya bekerja.

Adapun barang bukti yang diamankan Satreskrim Polres Lubuklinggau, yakni uang palsu sebesar Rp 2 juta dan uang asli Rp 1,3 juta.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga melalui Kasatreskrim Polres Lubuklinggau, Ali Rojikin saat dikonfirmasi melalui telepon,kemarin (9/3) membenarkan adanya penangkapan tersebut.

Namun dirinya belum dapat memberikan keterangan lengkap karena menunggu hasil pemeriksaan Labortirium Forensik.

"Memang benar kami melakukan penangkapan di Batu Urip, tetapi saya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (lapfor)," jelasnya.

DIDUGA KEJAHATAN TERSTRUKTUR, SISTEMATIS DAN MASIP DILAKUKAN MANAJEMEN BANK MANDIRI CABANG LUBUKLINGGAU

Liputansumsel.com
Lubuk linggau.Liputan Sumsel.com Saat dilakukan rekonstruksi kejadian diATM yang berada di depan gedung aula Hotel Hakmaz Taba jln. Yossudarso no 28 Tb. Pingin Lubuklinggau Sumsel.
BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) yang diketuai Nurul Sulhi (Nun) melakukan sidang rekonstruksi dengan nomor register 08 10/3/2017 antara tergugat dan yang menggugat, dijelaskan awal kejadian 22/2/2017 Supri dari rumah dengan mengendarai sepeda motor menuju ke ATM yang berada didepan Hotel Hakmas Taba, ia masuk keruangan ATM tersebut dan melakukan transaksi. Transaksi pertama ia mengambil uang sebesar 1.200.000,00 berhasil ia dilakukan dan mengambil print struk , kemudian melakukan transaksi kembali hingga 7 kali trabsaksi berhasil. Saat melakukan transaksi  ke 8 kalinya mesin ATM tidak berfungsi gagal melakukan transaksi, kemudian ia keluar dan melakukan transaksi di ATM mandiri ditempat yang lain. Ia terkejut ketika melihat struk bahwa ia sudah melakukan 8 kaki transaksi padahal ia baru melakukan transaksi 7 kali dan yang ke 8 kali tidak berhasi.
 Merasa curiga ia melapor kepada manajemen bank mandiri, betapa terkejutnya Supri bukannya laporannya ditanggapi dan berharap uangnya diganti tetapi ia kaget mendengar jawaban yang sangat menyudutkan, "transaksi bapak sudah berhasil, bapak berbohong ungkap manajemen CS (Costumer Servis)"

Merasa kesal ia melaporkan kejadian tersebut ke BPSK. Laporan tersebut diterima kemudian dilakukan mediasi. Dalam mediasi yang dilakukan BPSK kepada kedua belah fihak menemui jalan buntu, kenudian berlanjut kepada tuntutan.
 Dalam tuntutannya Supri mengatakan bahwa fihak bank sudah melakukan Kejahatan yang terstruk dan masip, alhasil nelakuka penggantian kerugian konsumen tersebut sebesar 1,2 juta. Tidak sampai disitu Supri berharap fihak bank memberi konvensasi atas kerugian yang ia derita hingga sampai kepersidangan dan berharap fihak bank meminta maaf secara terbuka atas pemulihan nana baiknya yang dianggap telah berbohong.
 Dan supri juga menghimbau kepada masyarakat agar jangan ragu dan takut jika kita merasa dirugikan fihak bank. Kasus ini merupakan kejadian perdana dilubuklinggau. Saya sangat berterimakasi kepada BPSK yang telah memfasilitasi pengaduan saya dan  saya berharap ini menjadi pelajaran dan pengetahuan bagi masyarakat kedepannya jika ada kejadian seperti ini jangan takut melapor KBPSK ungkapnya. (Camiel Coesar)

Akibat Kena Tilang Mobil Angkutan Pupuk Subsidi Nyungsep Di Jurang.

Liputansumsel.com
Musi Rawas, Liputan Sumsel.com. Terjadi kecelakaan tunggal dijalan lintas Muara Beliti tidak jauh dari Folres Musi Rawas. Dalam kecelakaan tersebut mobil melaju dari arah simpang empat bundaran Muara Beliti ke arah kota Lubuklinggau membawa pupuk subsidi. Diperkirakan sopir mobil nengantuk dan tidak dapat menahan laju kendaraan sehingga mengarah kejurang sedalam  +- 3 meter yang penuh ditumbuhi pepohonan bambu.

Pada kecelakaan tersebut tidak menelan korban, sopir dan kernet mobil selamat dan tidak mengalami cedera. Pada saat kejadian Hendri sopir truk tersebut menceritakan " saya tidak sadar pak kejadian itu terlalu cepat dan saya tidak dapat mengendalikannya dan membanting setir kearah kanan dan saya tidak tahu kalau disebelah ini ada jurang"

Menurut Dapit,  kernet mobil "kenungkinan sopir melamun pak sebab habis kena tilang karena muatan yang melebihi batas ketinggian" Ungkap dapit kesal. (Camiel coesar)

08 Maret 2017

BKKBN mulai targetkan generasi emas di 2017

Liputansumsel.com
Musirawas,Liputan Sumsel.com,-Untuk mencapai target generasi emas diwilayah Kabupaten Musi Rawas Jemain Kadis BKKBN  gencar malaksanakan sosialisasi program PIKRR (Pusat Informasi Komunikasi Kesehatan Reproduksi Remaja) di sekolah -sekolah yang ada di Musi Rawas.

Untuk menciptakan generasi emas 2017-2040, sosialisasi perdana ini saya lakukan di SMA 2 Muara Beliti, alham dulillah sambutan dari fihak sekolah dan pelajar disini sangat  antusias.
Foto: BKKBN Gencar sosialisasi program
PIKRR

"Target BKKBN adalah anak-anak usia dini, yaitu anak usia remaja (SMA), Karena pada masa SMA ini sangat rentan terjebak dalam pergaulan bebas.tujuan sosialisasi ini adalah Pendewasaan Usia Pernikahan" jelas Jemain.

Jemain menambahkan,  BKKBN telah menjalin kordinasi dengan fihak-fihak terkaid seperti Dinas Pendidikan, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Dinas kesehatan agar secara bersama menjalankan program PIKKRR guna membantu visi dan misi bupati dalam mewujudkan Musi Rawas Sempurna.

Kepsek SMA 2 Muara Beliti, Surantini mengatakan "kami fihak sekolah sangat mendukung program dari BKKBN ini, anak didik kami sangat antusias saat dilakukan simulasi yang disampaikan BKKBN dengan cara yang lugas dan mudah dimengerti oleh anak didik dengan menggunakan scren shot (infokus).

Surantini menambahkan, sosialisasi ini sifatnya pencegahan, penyadaran dan menumbuhkan kepercayaan diri. Karena dalam simulasi tersebut menitik beratkan hukum sebab akibat yang mana jika kita melakukan hubungan diluar batas maka akibatnya sangat patal dan dampak yang akan ditanggung oleh anak yang jika melakukan pernikahan dini ungkap suhartini. (Camiel Coesar)