14 Maret 2017

Tujuh Daerah Di Muratara Di Rendam Banjir

Liputansumsel.com
Tujuh Daerah Di Muratara Di Rendam Banjir
MURATARA, Liputan Sumsel.com,-Setidaknya ada tujuh daerah pedesaan di Muratara di rendam banjir setiap kali turun hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga membuat petugas pemerintahan harus turun langsung mengidentifikasi dan mendata warganya guna menyalurkan bantuan. Namun sampai berita ini diturunkan, berapa kepala keluarga dan rumah yang terendam banjir serta belum ada solusi kongkrit pemerintahan MURATARA dalam mengatasi banjir yang datang setiap tahunnya.
Foto: Salurkan bantuan kepada warga yang
terkena Musibah banjir tahunan
          Terkait masalah banjir ini, Bupati Musi Rawas Utara, H. Syarif Hidayat diwakili Asisten III, Alwi Roham didampingi Kasubag Media  dan Pemberitaan, Indrayani langsung menyerahkan bantuan di wilayah Mandi Angin dan Karang Dapo, sementara untuk wilayah kecamatan Rawas Ilir, yakni Tanjung Rajo, Belani, Batu Kucing, Pauh dan Tranlok diserahkan langsung Wakil Bupati Musi Rawas Utara, H. Devi Suhartoni dari hari sabtu hingga senin (11-13/3)

Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas Utara pastikan pantau langsung bantuan   banjir agar tepat sasaran dan di terima masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Bantuan ini kita serahkan langsung sembari kita memantau ketinggian banjir, masyarakat kita pastikan tetap menerima bantuan selama banjir masih melanda kecamatan kecamatan tersebut",
ungkap Alwi Roham.

Ditambahkannya, adanya musibah banjir yang melanda kabupaten Muratara ini, pemerintah tetap mengupayakan agar masyarakat tetap hidup layak meski ditimpa musibah banjir. Saat ini masyarakat tidak dapat beraktifitas disebabkan  banyak dari penduduk mengandalkan hasil perkebunan. Bantuan yang diberikan pemerintah sementara masi berupa beras dan indomie. Bantuan ini terus akan kita tingkatkan apabila banjir tidak kunjung surut.

"Kita sangat berterimakasih kepada fihak Dinsos dan BPBD atas kerja keras mereka yang terus menerus berkomunikasi dengan Kementerian Sosial. pihak Dinsos juga selalu siap siaga, dan setiap waktu kami (bupati dan wakil bupati) selalu mendapat laporan dari pihak Dinsos" pungkasnya. (Camiel coesar/firman)

Peserta Diklat PIM Diharapkan Bangun Kebersamaan

Liputansumsel.com
Foto: Peserta diklat
Peserta Diklat PIM  Diharapkan Bangun Kebersamaan 
        MURATARA, Liputan Sumsel.com,-Bupati Musirawas Utara, H. Syarif Hidayat diwakili Sekda Sekretaris Pemkab Muratara, H. Abdullah Makcik menghadiri pembukaan diklat PIM III di kantor Bandiklat Kota Lubuklinggau, Senin (13/3)
        Setidaknya delapan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara mengikuti kegiatan tersebut, secara langsung Sekda meminta jalin kebersamaan selama diklat.
        Dikatakan H. Abdullah Makcik, kebersamaan itu penting dalam menciptakan suasana kerja yang harmonis antara bagian maupun SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara.
        "Kebersamaan itu menghadirkan kenyamanan kerja dan ini modal dalam semangat bekerja kita sehari -hari,"kata H. Abdullah Makcik.
        Lanjut Abdullah Makcik, untuk itu jalin komunikasi sesama peserta diklat PIM III, saling tukar pikiran dalam membangun karakter kebersaman tadi.
         Sebab pesertanya tidak hanya dari Kabupaten Muratara namun juga ada dari Kota Lubuklinggau, Musi Rawas, dan juga Kota Lahat.
         Ditambahkan Sekda dari kebersamaan tadi hingga dapat saling mengisi, yang tadinya tidak bisa kerja, saling dukung dan tolong menolong sehingga yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa, dan yang berat menjadi ringan.
        "Semangat kebersamaan didorong semangat bangkit, Insya Alloh visi misi pak bupati dan wakil bupati dapat terlaksana dengan baik sesuai program yang kita canangkan,"ungkapnya.
         Untuk itu para peserta diklat agar menjaga kesehatan selama diklat, ikuti kegiatan dengan senang hati dan setelah kembali terapkan dalam meningkatkan pelayanan publik.
        "Jaga kesehatan ikuti kegiatan itu patuhi aturan yang ditetapkan panitia,Terapkan pengetahuan peningkatan kualitas pelayanan publik,"tukasnya.
         Sementara itu, Kepala BKPSDM,  H. Sudartoni melalui Kabid Diklat, Rifai menyatakan peserta ada delapan orang dengan syarat yang sudah duduk dieselon 3, diutamakan yang sudah mengikuti pim 4. Kita harap mereka lulus semua,"ungkapnya.(camiel coesar)

ANGGARAN MINIM, SMPN 4 JADI LOKASI ONS SEKOTA LUBUKLINGGAU

Liputansumsel.com
Lubuklinggau, Liputan Sumsel.com,-Olimpiade Sain Nasional (ONS) sekota Lubuklinggau,  (11/3) tetap berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya. Pembukaan ONS telah dimulai dengan diadakan seleksi pelajar tingkat SMP khusus pada kelas VII saja dan usia kelahiran  dibawah tahun 2004.
Foto: Sutarman

Menurut Kasi Kurikulum, Sutarman Lomba ONS yang sebelumnya dibuka oleh kepala dinas pendidikan (dikdis)  se Kota Lubukinggau ini di ikuti 26 sekolah tingkat SMP baik swasta maupun negeri. 11 dari swasta dan 15 dari sekolah negeri".

Materi Progran Mata Pelajaran yang dilombakan ada tiga mapel. Pertana mapel IPA terpadu, kedua IPS terpadu dan ketiga matematika terpadu.

OSN sekota lubuklinggau merupakan salah satu cara untuk menguji kecerdasan pelajar agar mereka dapat bersaing secara pier. Dari lomba ini akan kita ambil 3 pemenang dari tiap-tiap mapel, pemenang-pemenang inilah yang akan kita ikutkan pada seleksi tingkat propinsi.

Kepsek SMPN 4, Mevilinda mengatajan " Sebagai  penyedia tempat ia berharap kegiatan ini  sukses dan lancar. Saya juga berharap anak didik saya menang dalam lomba ini sehingga bisa mewakili kota Lubuklinggau pada Tk. Propinsi nanti"  harapnya.
Foto: Pelajar

Sutarman menambahkan " Melalui Olimpiade Saint Nasional (OSN) walaupun dengan keterbatasan anggaran kita semua berharap khususnya siswa-siswi bisa tampil dan berbicara ditingkat nasional guna mengharumkan dan mnjadi kebanggaan kota Lubuklinggau kedepannya. (Camiel coesar)

11 Maret 2017

Bupati berharap DPR Sepakat, tidak keluar dari musrembang.

Liputansumsel.com
Musi
Rawas, Liputan Sumsel.com. Forum Perangkat Desa (FPD) yang diadakan oleh Bapeda merupakan Penyusunan Program Prioritas  Rencana Kegiatan Anggaran, pengadaan peningkatan kegiatan dan indikator keberhasilan ditahun 2018 akan datang.

Menurut Kepala Badan Bapeda, Suharto FPD lni "merupakan pengsingkronan  hasil musrembang tingkat kecamatan dengan hasil rencana kerja perangkat daerah masing-masing yang mengacu pada central RPJM masing-masing daerah"

Jadi saat ini kita belum masuk pada reses RPJM,  kita masi mensingkronkan hasil musrembang tingkat kecamatan dengan hasil kerja perangkat daerah masing-nasing tegas Suharto.

Untuk reses RPJM ada tahapnya dan bupati berharap pada tahap reses nanti tidak keluar dari usulan yang ada dan usulan yang baru tidak tumpang tindih dengan hasil musrembang.

Jika nantinya ada usulan yang tidak tertampung dalam musrembang kita akan mencari solusinya, jika memang usulan baru itu nantinya harus dimasukkan kemungkinan kita akan menggunakan dana desa.

Kegiatan Forum Perangkat Desa ini kita adakan selama dua hari dan diikuti oleh seeluruh perangkat desa. Pada forum ini juga kita berharap perangkat desa dapat menyampaikan pendapat dan usulan serta kendala yang terjadi pada perangkat desa masing-masing sehingga kita dapat mencapai titik temu dalam newujudkan pembangunan Kabupaten Musi Rawas ditahun 2018. (Camiel Coesar)

Staf Media Lokal Cetak Uang Palsu

Liputansumsel.com

LUBUKLINGGAU- Satuan Reserse Kriminal Polres Lubuklinggau meringkus FH (18) warga Desa Ciptodadi,Kecamatan Sukakarya,Kabupaten Musi Rawas karena diduga mencetak dan mengedarkan Uang Palsu (Upal) diwilayah Kota Lubuklinggau.

Pelaku FH ditangkap, Kamis (9/3) dini hari pukul 02.00 WIB didepan Alfamart Batu Urib,Kecamatan Lubuklinggau Timur I diduga sedang menunggu seseorang.

Berdasarkan informasi yang didapat dilapangan, FH merupakan Office Boy media lokal di Kota Lubuklinggau.   Bahkan pagi sekitar pukul 11.00 Wib terlihat mobil Toyota Avanza warna hitam milik reskrime Polres Lubuklinggau terparkir di halaman kantor media lokal tersebut.

Data didapat dilapangan keberadaan sejumlah oknum anggota buser tersebut untuk melakukan olah TKP dikantor tersebut.   Karena pelaku mencetak uang palsu di kantor tempatnya bekerja.

Adapun barang bukti yang diamankan Satreskrim Polres Lubuklinggau, yakni uang palsu sebesar Rp 2 juta dan uang asli Rp 1,3 juta.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga melalui Kasatreskrim Polres Lubuklinggau, Ali Rojikin saat dikonfirmasi melalui telepon,kemarin (9/3) membenarkan adanya penangkapan tersebut.

Namun dirinya belum dapat memberikan keterangan lengkap karena menunggu hasil pemeriksaan Labortirium Forensik.

"Memang benar kami melakukan penangkapan di Batu Urip, tetapi saya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (lapfor)," jelasnya.