19 Mei 2017

PROGRAM BSPS Bidik 350 RUMAH RTLH di MUSI RAWAS

Liputansumsel.com
Musirawas--Liputansumsel.com  Kabupaten Musi Rawas, pada tahun 2017 kembali mendapatkan bantuan yang dialokasikan dari Program Bantuan Stimulan Perumahan  Swadaya (BPSP) atau Bedah rumah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI

Sedikitnya 350 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang tersebar
 di 9 Desa di Kabupaten Musi Rawas mendapatkan Program yang menelan dana  sebesar Rp 5,25 milyar. Program ini merupakan lanjutan dari program Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Provinsi Sumsel Kementrian PUPR RI yang telah dimulai pada tahun 2015 lalu.
Kesembilan Desa tersebut diantaranaya Desa Sukaraya Baru Kecamatan STL Ulu Terawas, Desa Megang Sakti 3 dan Megang Sakti 5 Kecamatan Megang Sakti, Desa 5 Surodadi Kecamatan Tugumulyo, Desa Durian Remuk Kecamatan Muara Beliti, Desa Kebur Kecamatan TPK, Desa Bamasko Kecamatan Tuah Negeri, Desa Taba Tengah Kecamatan Selangit, dan Kelurahan P2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi.

Kepala Dinas PU Perumahan Rakyat dan Kawasan, Karyasid Helmi mengatakan selama kepemimpinan pasangan H Hendra Gunawan-HJ Suwarti hingga tahun 2017 ini ada 1000 rumah yang telah tersentuh program BSPS ini.
’’ Ini merupakan salah satu keberhasilan bapak Bupati Musi Rawas H Hendra Gunawan,’’ ujar Karyasid  dalam acara Launching Program BSPS tahun 2017 di Kabupaten Musi Rawas di Desa Sukaraya Baru, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kamis, 18 Mei 2017.

Koordintor Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Provinsi Sumsel Kementrian PUPR RI, Tansil Rusdi, ST, MT mengatakan program ini merupakan program kerakyatan Presiden RI Jokowidodo yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesehatan masyarakat.

Dijelaskan Tansil, BSPS sendiri merupakan program bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, berupa stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) guna meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan atau peningkatan kualitas rumah beserta prasana, sarana dan utilitas umum.

"Penerima BSPS akan menerima bantuan untuk pembangunan rumah baru pengantin Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dengan masing-masing penerima BSPS (perorangan) maksimal Rp 30 Juta. Sedangkan untuk peningkatan kualitas rumah berupa perbaikan rumah rusak ringan, rusak sedang, atau rusak berat senilai Rp 15 Juta," jelasnya.

Tasril mengatakan Program BSPS ini bekerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Cabang yang  dipercaya untuk menyalurkan dana program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di provinsi Sumatera Selatan tahun 2017. Perbankan ini berperan sebagai penyalur dana, semua alokasi dana dikucurkan langsung dari pemerintah yang dikhususkan bagi masyarakat penerima BSPS melalui rekening penerima BSPS pada Bank BTN.

’’Penerima program ini tidak dipungut biaya apapun kecuali hanya membeli materai’’, ujar Tasril.

Sementara itu, Bupati Musi Rawas H Hendra Gunawan pada kesempatan tersebut mengatakan menyambut baik Program BSPS ini, dan mengharapkan program ini dapat dimanfaatkan masyarakat dengan baik, karena salah satu tujuannya untuk meningkatkan perekonomian, kesehatan dan memiliki rumah layak huni.
’’Kita wajib bersyukur karena Musi Rawas tetap menjadi salah satu daerah yang menerima program ini, dan kita wajjib mensyukuri dan memanfaatkan apa yang telah kita terima,’’ujar Hendra

Dikatakan Hendra, Musi Rawas hingga saat ini masih menjadi salah satu dari dua daerah di Sumsel sebagai Daerah Tertinggal dari total 122 daerah di Negara ini. Untuk itu ini menjadi pekerjaan berat  bagi Pemerintah daerah untuk melepaskan status tersebut.
’’ Bantuan-bantuan seperti ini sangat kita harapkan untuk membantu melepaskan status daerah tertinggal, kita berharap Pemerintah Propinsi Sumsel dan Pusat dapat mengalokasikan program yang dapat membantu Pemerintah daerah dalam melepaskan status tertinggal tersebut,’’ paparnya

Bupati menargetkan jika Pemerintah Daerah, Propinsi Sumsel dan Pusat serius dalam pengentasan daerah tertinggal ini, maka saya menargetkan tahun 2018 mendatang, Kabupaten Musi Rawas telah melepaskan diri sebagai daerah tertinggal dan dapat sejajar dengan daerah lainnya di Propinsi Sumsel bahkan di nasional.
"Ini menjadi tantangan kita bersama, dengan semangat AK5, Ayo Kerja Kerja Kerja Kerja dan Kerja, kita akan mampu untuk mambangun daerah ini dan melepaskan diri dari status daerah tertinggal,’’ pungkas Hendra Gunawan.

Acara launching Program BSPS ini juga ditandai dengan penyerahan Buku Tabungan BTN oleh Bupati Musi Rawas, H Hendra Gunawan kepada masyarakat penerima.kemudian acara  dilanjutkan dengan peletakan batu pertama secara simbolis pembangunan Rumah warga penerima program BSPS.

Pada tahun 2017 ini dana BSPS yang akan dikucurkan berkisar Rp 45 Miliar, dengan jumlah penerima bantuan direncanakan mencapai 3000 orang penerima, yang tersebar di sembilan kabupaten atau kota di Sumsel yang terdiri Pali, Pagaralam, Musi Rawas, OKU Timur, Prabumulih, OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, dan Banyuasin. (Ls/camielcoesar)

Musirawas Didemo,AK5 jangan Cuma jargon

Liputansumsel.com
Musirawas,LiputanSumsel.com-Pantauan Portal ini  Awal tahun 2017  Sudah beberapa kali demo terjadi di musirawas.baru-baru ini
organisasi kemasyarakatan Front Pembela Rakyat (FPR) bersama Aliansi Mahasiswa Pemuda Silampari (Ampes) mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Musirawas.kamis (18/5)

Dalam aksi tersebut kedua organisasi bersama masyarakat Pulau Panggung Kecamatan Muara Kelingi meminta kepada anggota dewan untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi dimasyarakat,salah satunya menuntut tanah seluas 48 hektar yang dirampas oleh PT Mura Bibit Lestari yang dijual mantan Camat Alinarsyah.

Menurut kordinator aksi demo Andy Lala dalam orasinya mengatakan Pemerintah hendaknya tanggap apa yang bergejolak dimasyarakat, buktikan jargon AK5 (Ayo kerja,kerja,kerja,kerja dan kerja) bukan hanya jargon.

"Pemerintah hendaknya membuktikan kepada masyarakat dan untuk anggota dewan jangan hanya diam, sebagai perwakilan dari rakyat hendaknya membantu persoalan rakyat " teriak Andy Lala dalam aksi demonya.

Sementara perwakilan  masyarakat Pulau Panggung Irwansyah menjelaskan demo ini menuntut pemerintah untuk membantu masyarakat  terkait permasalahan
 tanah seluas 48 hektar yang dirampas oleh PT Mura Bibit Lestari yang dijual mantan Camat Alinarsyah.

"  sebagian memang sudah diganti tapi sebagian hingga sekarang belum ada realisasinya,"ujarnya

Ditambahkan Irwansyah,jika mereka memiliki Bukti surat yang  lengkap yang ditandatangani gindo (Kades-red) dan kami minta ganti rugi tanah rawah yang diserobot perusahaan.
" Tanah yang diserobot perusahaan yang dijual exs Camat adalah tanah milik Bapak Ari, Nanung dan Zainal Abidin." jelasnya

Para peserta aksi demo diterima langsung  oleh Kabag Persidangan Amri Azis dan beberapa staf yang hadir.
"Aksi demo ini kami sambut dengan baik, saya tidak bisa berbuat banyak. Permasalahan ini akan kami sampaikan kepada pihak yang membidangi masalah sengketa ini yaitu anggota Komisi I ". Jelas Amri Aziz. (LS/camiel).

Lantak Shabu Kades Direhabilitasi, 2 lainnyaTerjerat

Liputansumsel.com

LiputanSumsel.com-Musi Rawas. Usai pesta shabu HY oknum Kepala Desa (Kades) Desa Sukowono Kecamatan Jayaloka disergap tim penindakan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Musi Rawas (15/5).

Menurut Hendra Amor dari hasil pengembangan tes urine HY memang positif menggunakan shabu dan sekarang sudah kita rujuk untuk direhabilitasi di Lido Bogor Jawa Barat.

" Kades HY hanya sebagai pengguna bukan pengedar ataupun bandar. Tidak ada barang bukti shabu yang kita temukan hanya 1 (Satu) buah bong alat pengisap shabu", terang Hendra Amor.

Hanya berselang dua hari (18/5) BNNK Mura berhasil menangkap penyuplai dan pemakai shabu di Desa Lubuk Ngin Kecamatan Selangit Kabupaten Mura. Dalam pengerebakan tim BNNK berhasil mengamankan KN penyuplai dan MD pemakai, seorang sopir ekspedisi asal Kecamatan Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim saat saat asyik berpesta shabu dikediaman HN yang sedang diburu petugas karna berhasil lolos saat penyergapan di kediamannya.

" HN masi terus kita buru, selain penyedia tempat HN juga penyedia barang" tegas Hendri Amoer.

Penangkapan pengguna shabu dikedianan HN ditemukan barang bukti (bb) 2 (dua) kantung plastik berisi kristal yang diduga shabu seberat 20 Gram, 3 (tiga) paket kecil beserta alat hisap shabu 2 (dua) buah handpone.

Ditambahkan Hendri Amoer, kita terus melakukan pengembangan terhadap tersangka, HN masi terus kita buru keberadaannya. Selama dua hari kita telah berhasi mengungkap peredaran shabu di Musi Rawas. Untuk nilai barang bukti belum dapat kita perkirakan yang terpenting kita telah melakukan pencegahan beredarnya barang haram tersebut yang diperkirakan jika 20 Gram shabu ini beredar akan memakan korban 500 orangg, ungkap Hendri Amoer. (camielcoesar).

18 Mei 2017

Keberadaan TKA Chin Chao He Tidak Terdeteksi Oleh Pemerintah dan Aparat.

Liputansumsel.com





LiputanSumsel.com-Lubuklinggau. Dalam konferensi Pers (18/5) di RM. Singgalang, Sayid Mulyadi warga Pelawe salah satu pekerja di PT. Oriental Group menceritakan kebijakan perusahaan  yang telah melakukan intimidasi dan  mendiskorsing  dirinya dari perusahaan tempat ia bekerja tanpa prosedural.

Dijelaskan Mulyadi, sudah 6 (enam) tahun bekerja di PT. Oriental sejak tahun 2011 hingga 2017. Sejak 6 Mei 2017, dirinya mendapat surat diskorsing tanpa alasan yang jelas dari pihak perusahaan. Dari isu yang berkembang dikalangan pekerja bahwa pihak perusahan menganggap dirinya tidak loyal menyuruh saudara Zaenal memportal akses masuk keperusahaan tersebut.

Dalam kesaksian Zainal melalui rekaman vidio yang ditunjukkan Sayit Mulyadi bahwa tidak ada unsur perintah dari siapapun. Itu atas kehendak pribadi yang bersangkutan dan tidak ada campur tangan dari siapapun" jelas Sayit menunjukkan vidio pengakuan Zainal.

Tambahnya tidak hanya saya yang menjadi korban, beberapa rekan kerja yang lain juga mendapat intimidasi yang berujung pada penggantian jabatan didalam perusahaan tersebut. Jika hal ini berlanjut maka akan berimbas pada promosi jabatan strategis bagi pekerja lokal sehingga tidak dapat ikut andil dalam pengambilan kebijakan didalam perusahaan.

Kami menuntut perlakuan Chin Chao He Tenaga Kerja Asing yang telah melampaui kewenangannya, telah mengangkangi UU yang berlaku dan tidak berpihak kepada pekerja lokal, ucap Sayit.

Mulyadi meminta kepada pihak terkait untuk menyelidiki dan mengkaji ulang keberadaan TKA atas nama Chin Chao He  di Kabupaten Musi Rawas. Diduga keberadaan TKA tersebut tidak ada berkas RPTKnya dan juga keberadaannya tidak terdeteksi oleh aparat dan pemerintahan.

Menurut KUPT bidang Kordinator Wilayah Pengawasan tenaga kerja Ani Wijayanti,

" Faktualisasi data TKA bisa berubah-ubah, khusus Musi Rawas yang terdata hanya 9 (sembilan) orang, setiap minggu dan bulannya dapat berubah. Untuk lebih jelasnya tanyakan saja kepada Disnakertrans, ucap Ani Wijayanti mengelak.

Kita sedang mengalami masa peralihan untuk mencari format hak-hak normatif masalah pengawasan. Banyak kewenangan ditarik propinsi seperti kebijakan pemeriksaan dan penyidikan. Tugas kami hanya pengawasan tambahnya.

Mulyadi meminta agar media ikut mengkomunikasikan perihal TKA ini, kita tidak ingin TKA melakukan penekanan dan menginterpensi kebijakan kepada tenaga lokal.

Sikap yang dilakukan Chin Chao He berdasar data yang saya miliki sangat condong kepembangkangan hukum. Banyak aturan yang telah dilabrak oleh TKA ini. Kami akan meminta dan mendesak aparat pemerintahan tidak membiarkan permasalahan TKA menjadi berlarut-larut.

Pemerintah harus sigap melakukan verifikasi data keberadaan TKA, jangan ada permainan disini. Jika terbukti melanggar aturan segera dideportasi. Ucap Sait Mulyadi. (camielcoesar)

Bupati Sambut Penerapan Smart City Di Muratara

Liputansumsel.com

LiputanSumsel.com -JAKARTA, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara sangat serius dengan misi menjadikan bumi beselang serundingan sebagai Smart City.

Keseriusan itu dibuktikan dengan Tim Pemkab Muratara dipimpin langsung Kepala Kominfo, Al Azhar didampingi  kasubag Media dan Pemberitaan. Indrayani Dan berapa Kepala OPD mengunjungi Smart City Lab milik PT Telkom di Jakarta, (18/5)

Dalam lawatannya, Tim Pemkab Muratara diberi pemahaman dan pembelajaran terkait simulasi penerapan smart city melalui miniatur smart city yang dimiliki PT Telkom.

Beberapa konsep smart city seperti smart government, smart living, smart people, smart healty, smart industry, smart education, hingga smart security.

 “Kunjungan ini dalam rangka undangan dari PT Telkom tentang sinkronisasi penerapan smart city, ” ujar Al Azhar yang didampingi. Indra Yani, kemarin.

Selain itu, Alazhar mengungkapkan Tim Pemkab juga diperlihatkan command center milik PT Telkom yang sudah terintegrasi dengan berbagai aplikasi seperti e-budgeting, e-kelurahan, e-perijinan, e-kependudukan, hingga CCTV di seluruh kabupaten  yang terpantau dalam satu monitor di command center.

“Dari kunjungan ini diharapkan konsep smart city yang dicanangkan semakin dalam, dan juga sebagai bentuk percepatan visi dan misi terkait smart city,” katanya.

Lanjutnya kedepannya seluruh layanan tersebut dapat dilaksanakan secara serius dengan misi menjadikan Muratara sebagai Smart City.

"kita akan terus berkoordinasi nanti dengan pimpinan kepada Pak Bupati atas kunjungan kita,"pungkasnya. (rls/camiel)