07 Juni 2017

Bangun Infrastruktur, Promosikan Daerah

Liputansumsel.com

Liputansumsel.com. Muratara- Infrastruktur adalah akses bagi Kabupaten Musi Rawas Utara, baiknya infraatruktur suatu daerah menunjukkan bahwa daerah tersebut adalah daerah maju. Lihat kabupaten lainnya yang memiliki infrastrur yang baik maka daerah tersebut sangat pesat pertumbuhannya ekonominya.

Sebagai putra daerah pasangan H. Syarif Hidayat dan H. Devi Suhartoni sangat berkomitmen terhadap daerahnya. Pembangunan terus kita galakkan, perlahan sudah membuktikan janji politiknya pada masyarakat Muratara.

Gagasan cemerlang bupati dan wakil bupati di 2017 ini, sudah terlihat. Kabupaten mulai ditata, mental aparatur dibenahi, pembangunan fisik benar-benar digenjot. Pemkab Muratara masih memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar. Dit‎ekankan, ada usulan pembangunan yang mesti diprioritaskan yang sesuai dengan program pembangunan nasional dan provinsi.

Perbaikan peningkatan jalan di desa-desa, pembebasan lahan untuk irigasi, pembangunan jembatan di Kecamatan, pembangunan jaringan listrik, ‎rehabilitasi gedung sekolah SD dan SMP dan ‎peningkatan sanitasi. Pembangunan kita fokuskan pada infrastruktur dasar. Untuk gedung dan perkantoran nantinya menyusul kita dahulukan kepentingan masyarakat.

Program yang sudah kita pioritaskan membutuhkan dukungan, baik Pemerintah Provinsi, tokoh-tokoh masyarakat dan oleh seluruh lapisan masyarakat

" Muratara harus bangkit dari segala sektor, tidak hanya masalah keamanan, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur,  potensi wisatapun ajan kita garap, kata dia.

Di Muratara, cukup banyak tempat wisata yang perlu kita gali. Wisata adalah salah satu alat untuk mempromosikan daerah. Potensi tersebut masih banyak yang belum terbuka. Sebagian besar belum memiliki akses memadai untuk mencapainya.

Rencananya pemerintah akan menggandeng pihak ketiga untuk melakukan kajian-kajian dan strategi untuk mengembangkan kawasan wisata yang ada. Perlu perencanaan matang dan kajian mendalam dan diperlukan banyak pendukung lainnya.

Kedepan dengan adanya pengelolaan yang baik dan profesional, maka Kabupaten Muratara bisa menjadi salah satu daerah destinasi wisata di Sumsel. Bagaimana mengelola dan mengemasnya sebaik mungkin menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Muratara, jelas H. Syarif. (Camiel Coesar)

Masyarakat Butuh Pendidikan dan Kesehatan

Liputansumsel.com

Liputansumsel.com. Muratara- Bupati Musi Rawas Utara H. Sarif Hidayat mengatakan, Muratara bangkit bukan hanya tagline tetapi kita buktikan dengan kinerja. Pembenahan dibidang birokrasi tidak sia-sia kita lakukan tahun ini kita mendapat penghargaan birokrasi terbaik Di Indonesia bagian barat.

Begitupula dibidang keamanan kita mendapat apresiasi dari Gubernur Sumatera selatan dapat meminimalisir tindak kejahatan dan bidang ekonomi tahun ini kita lakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik tebu.

Sambung H. Syarif, bidang pendidikan dan kesehatan itu adalah kebutuhan mendasar bagi masyarakat Muratara, kata dia.

Dibidang pendidikan dan kesehatan kita terus melakukan beberapa terobosan dan pembenahan. Untuk bidang pendidikan telah banyak kemajuan yang kita rasakan. Salah satu contoh, Kabupaten Muratara dipilih oleh Universitas Tinggi Asia Jogja untuk bekerjasana dibidang pendidikan dan meminta kita untuk mengirimkan 14 siswa diantaranya Tujuh siswa hafis Alquran dan Tujuh siswa berasal dari sekolah umum untuk menempuh pendidikan di universitas tersebut dan biayanya gratis ditanggung oleh pihak universitas.

Tidak hanya itu pemerintah juga telah menyiapkan 23 kendaraan dinas jenis minibus untuk kita bagikan kepada Kepala Sekolah Tingkat Pertama (SMP).

" Kendaraan tersebut ada, telah disiapkan dihalaman rumah saya dan setelah lebaran kita bagikan semuanya", ungkap H. Syarip Hidayat.

Dibidang kesehatan juga terus kita tingkatkan, bangunan rumah sakit yang lama terus kita perbaiki tahun ini. Tenaga kesehatan kita berikan kesempatan untuk mereka melakukan study banding dalam upaya meningkatkan kinerja, pengetahuan dan wawasan guna membantu mengubah maenset masyarakat untuk berupaya hidup bersih dan sehat.

Masyarakat didesa pada umumnya masih menggunakan air sungai sebagai sarana, baik untuk minum, masak, mencuci dan buang air besar disungai. Hal ini tidak baik dan tidak sehat untuk masyarakat. Pemerintah sudah menyiapkan sarana air bersih dan sanitasi bagi masyarakat untuk memulai hidup sehat dan menjaga lingkungan untuk selalu bersih.

Tidak berhenti disitu pemerintah juga telah menyediakan kendaraan dinas untuk tenaga kesehatan. Puskesmas kita sediakan kendaraan operasional untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat supaya lebih aktif dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.

" Tenaga kesehatan kita harapkan tidak hanya menunggu tetapi mendatangi pasien", ucap H. Syarif.

Untuk puskesmas yang ada dikecamatan yang jalannya masi belum baik kita berikan kendaraan jenis doble kabin dan untuk puskesmas kecamatan yang jalannya sudah bagus kita beriikan kendaraan jenis jip/toyota rush. (Camiel Coesar)

06 Juni 2017

Diduga Gunakan Ijazah Palsu, Kades Terancam Dipecat

Liputansumsel.com




Indralaya.liputansumsel.com--Azhar (49) warga Dusun I Desa Lebung Jangkar Kecamatan Pemulutan Kabupaten OI ini, merupakan Kepala Desa (Kades) aktif Desa Lebung Jangkar periode 2017-2022 yang belum lama dilantik oleh Plt Bupati OI HM Ilyas Panji Alam.


Azhar ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian lantaran dari hasil penyelidikan petugas kepolisian Pemulutan, Azhar terbukti menggunakan ijazah palsu untuk salah satu persyaratan mencalonkan diri sebagai peserta pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabupaten OI, Oktober 2016 lalu.



Kapolres OI AKBP M Arief Rifai SIK melalui Kapolsek Pemulutan AKP Helmy Ardiansyah SH mengungkapkan, tersangka Azhar telah dijemput dan diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kayuagung Kabupaten OKI, Selasa (6/6) pukul 09.00.

"Tersangka bersama barang bukti telah kita limpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Kayuagung OKI," ungkap Kapolsek Pemulutan AKP Helmy.

Menurut Kapolsek, barang bukti yang dilimpahkan ke Kejari Kayuagung antara lain BB yang diamankan 1 (satu) buah berkas calon Kades Lebung Jangkar Kecamatan Pemulutan, 1 (satu) lembar surat pernyataan calon Kades yang ditandatangani Azhar, 1 (satu ) lembar ijazah paket A setara SD bernomor 11PA0100045 atas nama Azhar, 1 (satu ) lembar ijazah paket B setara SMP bernomor 11PB0076242 atas nama Azhar, 1 (satu) lembar SKHUN paket A setara SD atas nama Azhar serta 1 (satu) lembar SKHUN paket B setara SMP milik tersangka.

Saat dibawa ke Kejari Kayuagung OKI, Azhar mengenakan baju kemeja kombinasi celana jeans.

Azhar yang kesehariannya mengaku sebagai petani ini hanya terlihat pasrah.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten OI melalui Kepala Bidang Pemerintahan Desa (PMD) BPMPD OI, Eddy Demang, saat dikonfirmasi mengaku pihaknya belum bisa mengambil keputusan terkait adanya salah seorang Kades Pemulutan yang tersandung kasus dugaan ijazah palsu.

"Itu kan baru terduga, nanti kita baru mengambil keputusan setelah proses hukum inkrach. Jadi, saat ini kami masih menunggu," ujar Eddy Demang.

Menurut Eddy bila yang bersangkutan terbukti bersalah, tidak menutup kemungkinan diberikan tindakan tegas berupa dipecat dari jabatan.(rul)

Muratara Aman Ekonomi Bangkit

Liputansumsel.com

Liputansumsel.com- Sebagai putra daerah Kabupaten Musi Rawas Utara, H Syarif Hidayat tahu betul persoalan yang harus dituntaskan didaerahnya. Selain permasalahan birokrasi,  persoalan keamanan dan ekonomi juga menjadi prioritas yang harus diselesaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati.

" Untuk membangun perekonomian dan infrastruktur yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara dibutuhkan rasa aman. Masalah urgen saat ini adalah masalah keamanan. Jika Muratara aman maka investor akan berani berinvestasi", ujar H. Syarif Hidayat.

Anjloknya harga komuditi karet dan sawitt membuat petani didaerah tidak bergairah sehingga tingkat ekonomi masyarakat rendah dan memicu tingginya angka kriminalitas. Jika ini kita biarkan terus-menerus dan tidak melakukan terobosan maka Muratara akan terus tertinggal.

Upaya keluar dari status tertinggal mesti segera dilakukan,  ekonomi masyarakat harus ditingkatkan, rasa aman bagi investor dan masyarakat mesti tercipta.  Langkah awal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Bupati berusaha mendatangkan Investor ke Kabupaten Muratara.

"Dan Alhamdulillah saat ini kita bisa mendatangkan dua investor pabrik gula dan tapioka. Satunya telah terealisasi dan dalam waktu dekat segera membangun pabrik gula," kata Syarif.

Dikatakan Syarif, dengan beroperasinya perkebunan tebu dan pabrik gula itu, dipastikan dapat merekrut sedikitnya 10 ribu tenaga kerja lokal.

" Bayangkan, dengan beroperasinya satu pabrik gula dapat merekrut 10 ribu tenaga kerja lokal,"kata dia.

Saat ini jelas Syarif, masyarakat tidak bersemangat lagi mengelola karetnya menyusul anjloknya harga komuditi karet dan sawit. Kondisi inilah yang memicu pemikirannya untuk menyelamatkan rendahnya perekonomian di Muratara dan jika ini tidak kita lakukan akhirnya berpotensi meningkatnya tindak kriminal.

Dengan bersedianya investor bidang pabrik gula masuk ke Muratara jelas Syarif, banyak lahan tidur yang dulunya tidak produktif menjadi lahan produktif. Masyarakat yang memiliki satu atau dua hektar lahan bisa dikelola oleh perusahaan atau bisa juga dengan sistem plasma.

Menurut Syarif, salah satu penyebab tingginya kriminalitas dikarenakan rendahnya pendapatan masyarakat, anjloknya harga komuditi karet dan sawit serta pengaruh narkoba akan menggangu tingkat keamanan.
Upaya pendekatan ialah bekerjasama dengan aparat keamanan, image sebagai daerah yang tidak aman berangsur angsur hilang dan kondusif.

"Saya melakukan pendekatan persuasif kepada para pelaku kejahatan agar tidak lagi melakukan kejahatan serta memanggil kades agar melakukan pendekatan kepada warganya yang berbuat kejahatan agar berhenti berbuat jahat,"katanya.

Keberhasilan H Syarif Hidayat dan H Devi Suhartoni meminimalisir tindak kejahatan di Muratara memdapat apresiasi dari Gubernur Sumatera Selatan H.Alex Noerdin. Bahkan Gubernur Alex meminta seluruh Kapolres yang ada di Sumsel menyontoh Pemkab Muratara yang terkenal tidak aman menjadi daerah DOB termuda yang tertib dan aman, Muratara aman ekonomipun bangkit sehingga memancing minat investor berinvestasi didaerah itu. (Camiel Coesar)

05 Juni 2017

Pemkab OI siap Kucurkan 50M Untuk Gaji 13

Liputansumsel.com

Indralaya,Liputansumsel.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir, telah menyiapkan dana senilai Rp 50 milyar yang diperuntukkan bagi pembayaran gaji 13 dan gaji 14 Aparatur Sipil Negara (ASN) .Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) OI Hasnandar, belum lama ini.

Menurutnya,  dana senilai Rp 50 milyar bersumber dari APBD OI tahun 2017. Akan tetapi lanjutnya, mengenai teknis pembayaran gaji 13 dan gaji 14, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kementerian Keuangan RI melalui Dirjen Perbendaharaan.

"Untuk sisi keuangan dalam hal pembayaran gaji 13 dan 14 ASN, tidak ada kendala, kita siap melakukan pembayaran. Hanya saja, kita masih menunggu payung hukumnya dalam hal ini, Peraturan Menteri Keuangan (PMK)," terangnya

Ia menambahkan, apabila nanti payung hukum dari Kementerian Keuangan sudah ada, segera akan dibayarkan. saat ini pihak BPKAD OI telah menyiapkan surat permohonan pembayaran gaji ke-13 dan 14 ke masing-masing SKPD PemkabOI.

"Seandainya tanggal 5 Juni Surat Keputusannya sudah disahkan. Maka, keesokan harinya langsung kita bayarkan," lanjutnya.

Masih menurutnya, untuk pembayaran gaji ke-14 ASN paling tidak sebelum hari lebaran. Sedangkan, untuk pencairan gaji ke-13, biasanya sebelum anak-anak masuk sekolah tahun ajaran baru.


"Ya, gaji ke-14 dulu dibayarkan, karena gaji 14 merupakan setara dengan Tunjangan Hari Raya (THR). Selanjutnya, baru gaji 13," tambah Hasnandar, seraya menyebut mengenai besaran gaji itu tergantung pangkat dan golongan ASN tersebut.(rul)