08 Juni 2017

Tenaga Asing Bermasalah Segera Dideportasi

Liputansumsel.com

Liputansumsel.com-Lubuklinggau. Lemahnya pengawasan yang dilakukan KUPT bidang Kordinator Wilayah Pengawasan tenaga kerja Ani Wijayanti  dan instansi lainnya seperti Dinaskertran serta perangkat lainnya membuat keberadaan Tenaga Kerja  Asing betah diwilayah hukum Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau.

Dengan tidak terpantaunya TKA tersebut oleh pemerintah membuat TKA bertindak tidak sesuai aturan yang telah ditetapkan dalam kontrak kerjanya. Adanya indikasi kuat pelanggaran atas peraturan ketenagkerjaan yang dilakukan oleh oknum Tenaga Kerja Asing (TKA) yang benama Chin Chow Hee.

Menurut Kepala KUPT Pengawasan Tenaga Kerja Disnaker Provisi Sumatera Selatan Ani Wijayanti, pihaknya terus melakukan proses pemeriksaan TKA PT. Dapo Agro Makmur yang bernama Chin Chow Hee dan telah dilakukan pemanggilan untuk dilakukan pemeriksaan tapi yang datang hanya manejer HRD bersama Lawyer perusahaan.

Sudah kita panggil tapi TKA nya belum datang, yang datang hanya menejer HRD Perusahaan dan Lawyernya, tentu hal tersebut tidak bisa diterima sebab yang akan dimintai keterangan yaitu saudara Chin Chow Hee selaku Tenaga Kerja Asingnya, katanya

Seharusnya saudara Chin Chow Hee selau TKA yang terperiksa dapat kooperatif dan mengikuti proses yanga ada. Sebab dengan cara ini permasalahan tersebut bisa selesai secara baik. Kalau yang bersangkutan tidak mau diperiksa maka pihaknya akan segera berkoirdinasi dengan disnaker provinsi Sumatera Selatan terkait langkah selanjutnya yang akan diambil.

Kita akan segera berkordinasi dengan Kepala Disnaker Sumsel terkait langkah selanjutnya terkait masalah ini, bisa jadi segera ada sanksi tegas kepada TKA yang bermasalah ini, katanya

Seperti diungkapkan Praktisi Hukum Fauzi Arianto, SH bahwa pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumsel harus memberikan sanksi tegas terhadap TKA PT. Dapo Agro Makmur saudara Chin Chow Hee sebab yang bersangkutan diduga kuat sebagai TKA bermasalah mulai syarat kelengkapan administrasi tidak lengkap, tidak adanya tenaga kerja WNI pendamping yang terigister, tidak ada laporan berkala kepada dinas terkait, yang bersangkutan juga mengintervensi tenaga kerja lokal dan membawa atau merekrut tenaga kerja lainnya tanpa prosedur yang jelas.

Merujuk dari hal ini maka TKA PT. Dapo Agro Makmur sangat nyata bermasalah. Disnaker Sumsel belum menjatuhkan sanksi tegas kepada TKA yang bermasalah, jika ini dibiarkan maka menjadi preseden buruk bagi dunia kerja didaerah ini.

Sementara itu, masalah TKA ini menjadi perhatian serius banyak elemen masyarakat khusunya di Musi Rawas, salah satunya yang paling mencolok yaitu dugaan pelanggaran dokumen TKA, tidak adanya tenaga pendamping lokal, tidak adanya laporan berkala, TKA mengintervensi tenaga kerja lokal dan bentuk pelanggaran lainnya.

Banyak pihak menuntut perlakuan Chin Chao He Tenaga Kerja Asing yang telah melampaui kewenangannya, telah mengangkangi UU yang berlaku dan tidak berpihak kepada pekerja lokal.

Masyarakat berharap Pemerintah harus sigap melakukan verifikasi data keberadaan TKA, jangan ada permainan disini. Jika terbukti melanggar aturan segera dideportasi. (camielcoesar)

07 Juni 2017

Bangun Infrastruktur, Promosikan Daerah

Liputansumsel.com

Liputansumsel.com. Muratara- Infrastruktur adalah akses bagi Kabupaten Musi Rawas Utara, baiknya infraatruktur suatu daerah menunjukkan bahwa daerah tersebut adalah daerah maju. Lihat kabupaten lainnya yang memiliki infrastrur yang baik maka daerah tersebut sangat pesat pertumbuhannya ekonominya.

Sebagai putra daerah pasangan H. Syarif Hidayat dan H. Devi Suhartoni sangat berkomitmen terhadap daerahnya. Pembangunan terus kita galakkan, perlahan sudah membuktikan janji politiknya pada masyarakat Muratara.

Gagasan cemerlang bupati dan wakil bupati di 2017 ini, sudah terlihat. Kabupaten mulai ditata, mental aparatur dibenahi, pembangunan fisik benar-benar digenjot. Pemkab Muratara masih memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar. Dit‎ekankan, ada usulan pembangunan yang mesti diprioritaskan yang sesuai dengan program pembangunan nasional dan provinsi.

Perbaikan peningkatan jalan di desa-desa, pembebasan lahan untuk irigasi, pembangunan jembatan di Kecamatan, pembangunan jaringan listrik, ‎rehabilitasi gedung sekolah SD dan SMP dan ‎peningkatan sanitasi. Pembangunan kita fokuskan pada infrastruktur dasar. Untuk gedung dan perkantoran nantinya menyusul kita dahulukan kepentingan masyarakat.

Program yang sudah kita pioritaskan membutuhkan dukungan, baik Pemerintah Provinsi, tokoh-tokoh masyarakat dan oleh seluruh lapisan masyarakat

" Muratara harus bangkit dari segala sektor, tidak hanya masalah keamanan, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur,  potensi wisatapun ajan kita garap, kata dia.

Di Muratara, cukup banyak tempat wisata yang perlu kita gali. Wisata adalah salah satu alat untuk mempromosikan daerah. Potensi tersebut masih banyak yang belum terbuka. Sebagian besar belum memiliki akses memadai untuk mencapainya.

Rencananya pemerintah akan menggandeng pihak ketiga untuk melakukan kajian-kajian dan strategi untuk mengembangkan kawasan wisata yang ada. Perlu perencanaan matang dan kajian mendalam dan diperlukan banyak pendukung lainnya.

Kedepan dengan adanya pengelolaan yang baik dan profesional, maka Kabupaten Muratara bisa menjadi salah satu daerah destinasi wisata di Sumsel. Bagaimana mengelola dan mengemasnya sebaik mungkin menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Muratara, jelas H. Syarif. (Camiel Coesar)

Masyarakat Butuh Pendidikan dan Kesehatan

Liputansumsel.com

Liputansumsel.com. Muratara- Bupati Musi Rawas Utara H. Sarif Hidayat mengatakan, Muratara bangkit bukan hanya tagline tetapi kita buktikan dengan kinerja. Pembenahan dibidang birokrasi tidak sia-sia kita lakukan tahun ini kita mendapat penghargaan birokrasi terbaik Di Indonesia bagian barat.

Begitupula dibidang keamanan kita mendapat apresiasi dari Gubernur Sumatera selatan dapat meminimalisir tindak kejahatan dan bidang ekonomi tahun ini kita lakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik tebu.

Sambung H. Syarif, bidang pendidikan dan kesehatan itu adalah kebutuhan mendasar bagi masyarakat Muratara, kata dia.

Dibidang pendidikan dan kesehatan kita terus melakukan beberapa terobosan dan pembenahan. Untuk bidang pendidikan telah banyak kemajuan yang kita rasakan. Salah satu contoh, Kabupaten Muratara dipilih oleh Universitas Tinggi Asia Jogja untuk bekerjasana dibidang pendidikan dan meminta kita untuk mengirimkan 14 siswa diantaranya Tujuh siswa hafis Alquran dan Tujuh siswa berasal dari sekolah umum untuk menempuh pendidikan di universitas tersebut dan biayanya gratis ditanggung oleh pihak universitas.

Tidak hanya itu pemerintah juga telah menyiapkan 23 kendaraan dinas jenis minibus untuk kita bagikan kepada Kepala Sekolah Tingkat Pertama (SMP).

" Kendaraan tersebut ada, telah disiapkan dihalaman rumah saya dan setelah lebaran kita bagikan semuanya", ungkap H. Syarip Hidayat.

Dibidang kesehatan juga terus kita tingkatkan, bangunan rumah sakit yang lama terus kita perbaiki tahun ini. Tenaga kesehatan kita berikan kesempatan untuk mereka melakukan study banding dalam upaya meningkatkan kinerja, pengetahuan dan wawasan guna membantu mengubah maenset masyarakat untuk berupaya hidup bersih dan sehat.

Masyarakat didesa pada umumnya masih menggunakan air sungai sebagai sarana, baik untuk minum, masak, mencuci dan buang air besar disungai. Hal ini tidak baik dan tidak sehat untuk masyarakat. Pemerintah sudah menyiapkan sarana air bersih dan sanitasi bagi masyarakat untuk memulai hidup sehat dan menjaga lingkungan untuk selalu bersih.

Tidak berhenti disitu pemerintah juga telah menyediakan kendaraan dinas untuk tenaga kesehatan. Puskesmas kita sediakan kendaraan operasional untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat supaya lebih aktif dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.

" Tenaga kesehatan kita harapkan tidak hanya menunggu tetapi mendatangi pasien", ucap H. Syarif.

Untuk puskesmas yang ada dikecamatan yang jalannya masi belum baik kita berikan kendaraan jenis doble kabin dan untuk puskesmas kecamatan yang jalannya sudah bagus kita beriikan kendaraan jenis jip/toyota rush. (Camiel Coesar)

06 Juni 2017

Diduga Gunakan Ijazah Palsu, Kades Terancam Dipecat

Liputansumsel.com




Indralaya.liputansumsel.com--Azhar (49) warga Dusun I Desa Lebung Jangkar Kecamatan Pemulutan Kabupaten OI ini, merupakan Kepala Desa (Kades) aktif Desa Lebung Jangkar periode 2017-2022 yang belum lama dilantik oleh Plt Bupati OI HM Ilyas Panji Alam.


Azhar ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian lantaran dari hasil penyelidikan petugas kepolisian Pemulutan, Azhar terbukti menggunakan ijazah palsu untuk salah satu persyaratan mencalonkan diri sebagai peserta pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabupaten OI, Oktober 2016 lalu.



Kapolres OI AKBP M Arief Rifai SIK melalui Kapolsek Pemulutan AKP Helmy Ardiansyah SH mengungkapkan, tersangka Azhar telah dijemput dan diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kayuagung Kabupaten OKI, Selasa (6/6) pukul 09.00.

"Tersangka bersama barang bukti telah kita limpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Kayuagung OKI," ungkap Kapolsek Pemulutan AKP Helmy.

Menurut Kapolsek, barang bukti yang dilimpahkan ke Kejari Kayuagung antara lain BB yang diamankan 1 (satu) buah berkas calon Kades Lebung Jangkar Kecamatan Pemulutan, 1 (satu) lembar surat pernyataan calon Kades yang ditandatangani Azhar, 1 (satu ) lembar ijazah paket A setara SD bernomor 11PA0100045 atas nama Azhar, 1 (satu ) lembar ijazah paket B setara SMP bernomor 11PB0076242 atas nama Azhar, 1 (satu) lembar SKHUN paket A setara SD atas nama Azhar serta 1 (satu) lembar SKHUN paket B setara SMP milik tersangka.

Saat dibawa ke Kejari Kayuagung OKI, Azhar mengenakan baju kemeja kombinasi celana jeans.

Azhar yang kesehariannya mengaku sebagai petani ini hanya terlihat pasrah.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten OI melalui Kepala Bidang Pemerintahan Desa (PMD) BPMPD OI, Eddy Demang, saat dikonfirmasi mengaku pihaknya belum bisa mengambil keputusan terkait adanya salah seorang Kades Pemulutan yang tersandung kasus dugaan ijazah palsu.

"Itu kan baru terduga, nanti kita baru mengambil keputusan setelah proses hukum inkrach. Jadi, saat ini kami masih menunggu," ujar Eddy Demang.

Menurut Eddy bila yang bersangkutan terbukti bersalah, tidak menutup kemungkinan diberikan tindakan tegas berupa dipecat dari jabatan.(rul)

Muratara Aman Ekonomi Bangkit

Liputansumsel.com

Liputansumsel.com- Sebagai putra daerah Kabupaten Musi Rawas Utara, H Syarif Hidayat tahu betul persoalan yang harus dituntaskan didaerahnya. Selain permasalahan birokrasi,  persoalan keamanan dan ekonomi juga menjadi prioritas yang harus diselesaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati.

" Untuk membangun perekonomian dan infrastruktur yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara dibutuhkan rasa aman. Masalah urgen saat ini adalah masalah keamanan. Jika Muratara aman maka investor akan berani berinvestasi", ujar H. Syarif Hidayat.

Anjloknya harga komuditi karet dan sawitt membuat petani didaerah tidak bergairah sehingga tingkat ekonomi masyarakat rendah dan memicu tingginya angka kriminalitas. Jika ini kita biarkan terus-menerus dan tidak melakukan terobosan maka Muratara akan terus tertinggal.

Upaya keluar dari status tertinggal mesti segera dilakukan,  ekonomi masyarakat harus ditingkatkan, rasa aman bagi investor dan masyarakat mesti tercipta.  Langkah awal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Bupati berusaha mendatangkan Investor ke Kabupaten Muratara.

"Dan Alhamdulillah saat ini kita bisa mendatangkan dua investor pabrik gula dan tapioka. Satunya telah terealisasi dan dalam waktu dekat segera membangun pabrik gula," kata Syarif.

Dikatakan Syarif, dengan beroperasinya perkebunan tebu dan pabrik gula itu, dipastikan dapat merekrut sedikitnya 10 ribu tenaga kerja lokal.

" Bayangkan, dengan beroperasinya satu pabrik gula dapat merekrut 10 ribu tenaga kerja lokal,"kata dia.

Saat ini jelas Syarif, masyarakat tidak bersemangat lagi mengelola karetnya menyusul anjloknya harga komuditi karet dan sawit. Kondisi inilah yang memicu pemikirannya untuk menyelamatkan rendahnya perekonomian di Muratara dan jika ini tidak kita lakukan akhirnya berpotensi meningkatnya tindak kriminal.

Dengan bersedianya investor bidang pabrik gula masuk ke Muratara jelas Syarif, banyak lahan tidur yang dulunya tidak produktif menjadi lahan produktif. Masyarakat yang memiliki satu atau dua hektar lahan bisa dikelola oleh perusahaan atau bisa juga dengan sistem plasma.

Menurut Syarif, salah satu penyebab tingginya kriminalitas dikarenakan rendahnya pendapatan masyarakat, anjloknya harga komuditi karet dan sawit serta pengaruh narkoba akan menggangu tingkat keamanan.
Upaya pendekatan ialah bekerjasama dengan aparat keamanan, image sebagai daerah yang tidak aman berangsur angsur hilang dan kondusif.

"Saya melakukan pendekatan persuasif kepada para pelaku kejahatan agar tidak lagi melakukan kejahatan serta memanggil kades agar melakukan pendekatan kepada warganya yang berbuat kejahatan agar berhenti berbuat jahat,"katanya.

Keberhasilan H Syarif Hidayat dan H Devi Suhartoni meminimalisir tindak kejahatan di Muratara memdapat apresiasi dari Gubernur Sumatera Selatan H.Alex Noerdin. Bahkan Gubernur Alex meminta seluruh Kapolres yang ada di Sumsel menyontoh Pemkab Muratara yang terkenal tidak aman menjadi daerah DOB termuda yang tertib dan aman, Muratara aman ekonomipun bangkit sehingga memancing minat investor berinvestasi didaerah itu. (Camiel Coesar)