06 Oktober 2017

Limbah Semen PT Waskita Diduga Cemari Sungai di Kayuagung

Liputansumsel.com
OKI--LiputanSumsel. --Limbah semen cair diduga cemari salah satu aliran anak sungai di Kecamatan Kayuagung Kabupaten OKI. diduga limbah tersebut berasal dari PT Waskita Frecast dan Waskita Readymix yang mensuplai kebutuhan cor semen pengerjaan Jalan Tol Pematang-Kayuangung


Terpantau, Kamis,(6/10/2017) pukul 16.00 WIB. kondisi sungai mulai mengering, tanah di dasar sungai yang tampak sudah mengeras dengan semen dan bewarna keabu-abuan. dari jarak 10 meter bau semen tercium sangat menyengat, tak hanya itu, diduga kuat akibat limbah ini tumbuh-tumbuhan yang tadi nya berwarna hijau dan segar mulai berwarna kecoklatan dan layu.


Sempat bersitegang saat Jumadi wartawan salah satu TV Nasional mencoba mengambil gambar di lokasi pembuatan cor semen tersebut. Satpam yang bertugas menyuruh untuk tidak mengambil gambar.


" Stop..stop apo-apo an ini. disini dilarang alias dak boleh ngambil gambar." Kata satpam yang enggan menyebutkan nama nya tersebut.


Tak puas hanya disitu, wartawan pun coba mengulik informasi kepada pekerja lainya. namun sayang tak satupun dari para pekerja yang mau buka mulut. Ironis nya, tak satupun dari mereka yang tahu siapa nama atasan, manager lapangan maupun officer PT tersebut.


Tak mau terlibat pertengkaran, wartawan pun menuju PT Waskita Readymix yang berada di sebelah lokasi PT Wakita Frecast. Menurut Satpam tersebut, di lokasi PT Waskita ReadyMix semua officer standby selalu


" kalau di sana, yang bertanggung jawab, mulai dari bos sampai manager semua nya ada di situ." Kata satpam


di Lokasi PT Waskita Readymix tak satupun officer atau otiritas yang bertugas dapat ditemui ataupun dimintai keterangan terkait permasalahan limbah semen cair itu. hanya ada beberapa staff kantor yang mengaku tidak dapat memberikan keterangan apa-apa karna takut salah bicara


" pak manager lagi di kantor pusat, kemungkinan senin atau selasa depan baru ada di sini." Tutur staff kantor yang lagi-lagi enggan menyebutkan namanya.


Camat Kayuagung, Dedi Kurniawan mangatakan baru mengetahui adanya permasalahan dugaan limbah. untuk itu dedi akan melaporkan permasalahan tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup.


" setelah ini kita akan laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup, barulah kita crosscheck ke lokasi sesuai isi perintah dari atasan." Kata Dedi singkat. (4R) 

Banyak Jalan Rusak, Iskandar SE Mengecewakan Warga

Liputansumsel.com


OKI, ---liputansumsel.com ---Kecewa dengan kebijakan pemerintah itu hal yang biasa. namun bila kecewa dengan janji janji politik semasa kampanye sang kepala daerah sungguh sangat ironi.

Jargon kampanye pasangan Iskandar SE-Muhammad Rifa'i membangun OKI dari desa agak nya hanya menjadi barisan kata yang belum sesuai kenyataan bila melihat kondisi infrastruktur jalan daerah dan statemen warga yang bermukim jauh dari ibukota kabupaten.

Terpantau, akses jalan di wilayah Kecamatan Cengal masih sama seperti yang tahun-tahun sebelumnya. tak hanya di pedalaman, jalan di kecamatan kedaton, yang hanya berjarak 2 KM dari kantor bupati OKI, pun sudah rusak dan berlobang.

" jalan nya masih sama rusak dan sama hancur. kami kecewa dengan bupati OKI sebagai pemerintah." Ujar Rusdi sopir Travell ditemui di jalan tersebut. Kamis (5/10/2017)

Menurut sopir travel Kayuagung-Cengal ini hampir seluruh ruas jalan cengal-sungai menang rusak parah. sepengetahuan Rusdi, belum ada upaya perbaikan dari pemerintah. sehingga kondisi ini di manfaatkan oknum "pak ogah" untuk meminta sejumlah uang kepada pengendara yang lewat. dengan modus buka tutup portal

" dibuat portal buka tutup. Lewat bayar, keluar masuk bayar. di manfaatkan oknum pak ogah mencari keuntungan. Rp 5 Ribu-10 Ribu sekali lewat

“Jujur saya selaku warga merasa kecewa dengan Pemerintah dan saya menilai membangun OKI dari desa itu belum merata entah kalau belum saja. Jalan rusak dimana-mana belum ada yang diperbaiki” ungkap Rusdi serius.

Pemkab OKI diharapkan untuk lebih memperhatikan kondisi jalan terutama di daerah pedalaman agar pemerataan pembangunan dapat dirasakan.(4R) 

Listiadi : Karhutlah ber-akhir, Waspada Banjir

Liputansumsel.com
OKI-LiputanSumsel. Kepala Badan penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ilir (OKI) memprediksi masa genting Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sudah ber akhir secara alami. menyusul intensitas hujan yang cukup tinggi di awal oktober


"Dengan perubahan musim dari kemarau ke musim hujan, secara alami karhutlah ber-akhir. namun secara formal status karhutlah masih menunggu status dari BPBD Sumsel." Kata Listiadi Martin, Jum'at, (6/10/2017)


Perpindahan musim belum tentu bebas bencana, kemarau karhutlah, hujan identik dengan banjir. untuk itu pihaknya telah meminta para camat untuk memetakan spot atau zona rawan banjir di daerah masing-masing.


zona rawan diantara nya kecamatan Pedamaran, Lempuing, Mesuji Raya, termasuk kota kayuagung, ibukota kabupaten OKI ini bisa terancam banjir lantaran sejumlah akses drainase dan  adanya penyumbatan di sejumlah titik pembuangan air akibat tersumbat oleh efek pembangunan jalan Tol


"Wajar bila saluran alami di persekitaran jalan tol yang membuat penyempitan pembuangan air sehingga terjadi banjir." Sambung Listiadi


Listiadi beekeyakinan, andai bencana banjir terjadi di wilayah OKI, banjir masih tekendali dan terukur.sambung nya, secara mengatakan BPBD telah melakukan MoU dengan PMI.  Kenapa PMI harus terlibat ?  sebab organisasi ini sangat matching dengan penanggulangan banjir. ada P3K, Donor Darah, dan perbantuan evakuasi korban


" 4 unit perahu karet di standby kan untuk penanggulangan banjir. tentu dengan satgas banjir yang mampu. Warga OKI tak perlu khawatir." Pungkasnya.  (4R) 

Masyarakat Pagaralam Peduli dengan Kebersihan Objek Wisata Tebhat Gheban

Liputansumsel.com

Pagaralam-- liputansumsel.Com--
Tiada hari tanpa kebersihan mungkin pepatah ini cocok bagi pemerintah kota Pagaralam ,ini terbukti pada hari Jumat 06/10 Pemerintah bersama masyarakat melakukan gotong royong membersihkan sampah di tempat objek wisata Tebhat Gheban Pagaralam

Di Bawah komando Asisten 1 pagar alam  Rahmad Madroh,Sos, Kepala lingkungan Hidup Arjoni,SE, Camat pagaralam utara , Muhlis,Sstp,Msi, Lurah Alun Dua Jonni,S,Kom ,Forum Pencinta Alam Besemah (FORPA)  Sekjen Forpa Besemah Arindi SE,  dan dibantu masyarakat Alun Dua Kelurahan Alun Dua kecamatan Pagaralam Utara kota Pagaralam,turut serta di dalam kegiatan tersebut  .

Ass 1 Pagar alam Rahmad Madroh,Sos menjelaskan "tujuan dari kegiatan ini mengajak masyarakat untuk pedulu dengan kebersihan ,agar Objek Wisata Tebat Gheban yang kita banggakan bisa terjaga kebersihan nya karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan peduli dengan kebersihan lingkungan dan kalau tidak dari sekarang kapan lagi kita menyadarkan diri" ucap Rahmad.

Sementara itu sekjen Forpa Besemah, Arindi Scom saat di bincangi portal ini mengatakan, "Hampir seratus tim pencinta alam terdiri dari Siswa pencinta alam (Sispala) dan mahasiswa pencinta alam (Mapala) SKPD Dan warga setempat serta ikut serta dalam kegiatan ini yang dilengkapi 3 perahu karet menceburkan diri ke danau Tebat Gheban guna mengambil sampah dari dalam dan pinggiran danau tersebut.

Ariandi berharap, jika tempat wisata bersih mudah mudahan pengunjung akan betah berwisata kesini, di harapkan kepada pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan,dan membuang sampah pada tempatnya ,agar kebersihan danau tersebut tetap terjaga ,karena Tebat Gheban merupakan salah satu objek Wisata yang ada di kota pagaralam  yang terkenal sampai ke luar daerah bahkan manca negara" tutup Arindi.(Rico)

05 Oktober 2017

Sekwan OKI Pilih Bungkam Prihal Anggaran Sewa Rumah

Liputansumsel.com
OKI.---liputansumsel.com---Sekretaris DPRD OKI, Nila Utami lebih memilih bungkam terkait anggaran sewa rumah dinas untuk anggota DPRD OKI sebesar Rp 15 Juta perbulan.

Nila Utami tampaknya belum mau mengomentari  pertanyaan konfirmasi wartawan melalui telephone ataupun Whatsaps, barulah lewat SMS ia mengatakan bahwa dirinya tengah di sibukkan lantaran ada keluarga nya yang sakit

" maaf pak, ibu lagi ngurusi kel (keluarga.RED) sakit." Balasan konfirmasi lewat SMS tersebut. Kamis, (5/10/2017)

Ironi, dari hasil penelusuran di lapangan, sepertinya fasilitas rumah dinas DPRD tak bernilai Rp 15 Juta seperti harga sewa nya. bahkan kalau di taksir secara fasilitas sewa nya tak lebih dari Rp 6-10 Juta/tahun seperti rumah pada umumnya. banyak rumah yang tak ditempati oleh anggota DPRD OKI lantaran sudah memiliki rumah sendiri. (4R)