29 Maret 2018

Polisi Amankan Di Duga Ibu Bayi

Liputansumsel.com

Indralaya.Liputansumsel.com--
Tidak sampai 24 jam, jajaran polres Ogan ilir mengamankan ibu yang membuang bayinya, bayi yang ditemukan kamis pagi (29/3) didalam lingkungan UNSRI merupakan salah satu mahasiswi UNSRI asal provinsi Irian Jaya.


Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad SIK MH menuturkan, Beberapa saat dari ditemukan bayi tersebut, pihaknya langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) lokasi ditemukannya bayi mungil yang diduga belum lama dilahirkan itu.


"Tak lama dilakukan penyelidikan oleh petugas Kepolisian, identitas ibu bayi yang tega membuang darah dagingnya itu terungkap,"jelas kapolres Ogan Ilir



Masih dikatakannya Ternyata, bayi tersebut anak dari Betalia Wanena (19) mahasiswi Fakultas Teknik Pertambangan Unsri semester IV. Mahasiswi yang berasal dari Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Irian Jaya ini, sempat diamankan oleh aparat Kepolisian setelah sebelumnya diberikan perawatan medis di Klinik Kesehatan Unsri.


Namun, menurut tim medis kesehatan Unsri, pada bagian kandungan mahasiswi ini masih terdapat "plasenta". Oleh karena itu, siangnya Betalia langsung dirujuk menuju ke RS Bhayangkara Palembang untuk diberikan perawatan medis.


Sementara, bayinya dibawa ke Klinik Kebidanan Arrahman Indralaya untuk diketahui kondisi kesehatannya.


Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad menambahkan, berdasarkan keterangan dari ibu bayi (Betalia), mengakui perbuatannya yang dengan sengaja membuang darah dagingnya sendiri yang diduga merupakan hasil dari hubungan gelap antara pelaku dengan pacarnya inisial Ar (20) mahasiswa asal Wamena Papua yang mengenyam pendidikan di Surabaya Jawa Timur (Jatim).


Hal yang mendasari pelaku sengaja membuang bayinya itu, lantaran ia merasa malu telah hamil diluar nikah hasil dari hubungan gelap dengan pacarnya. Sehingga dirinya berinisiatif membuang bayinya di semak belukar.


Masih menurut Kapolres, dari pengakuan pelaku, dirinya melahirkan pada Rabu siang (28/3) pukul 13.30  di pinggir jalan TKP sekitaran lingkungan kampus Unsri Indralaya.


"Dia melahirkan sendiri tanpa bantuan medis. Lalu, usai dilahirkan bayi yang disebut-sebut akan diberi nama Petrus ini ditinggalkan begitu saja oleh ibunya. Lalu, paginya bayi malang itu ditemukan oleh dua orang mahasiswa yang sedang olahraga pagi. "Kita akan lakukan proses hukum terkait kasus ini," tegas Kapolres.


Saat dikonfirmasi apakah akan ditetapkan sebagai tersangka?. Dikatakan Kapolres, pihaknya masih melakukan upaya penyelidikkan sembari memeriksa saksi dan mengamankan barang bukti di-TKP berupa masing-masing satu lembar jaket warna merah dan kain motif bunga warna ungu.(rul)

;POLRES MUBA BACA YASIN DAN TAUSIAH USAI LAKUKAN SERTIJAB KASAT BINMAS

Liputansumsel.com
 Muba,liputansumsel.com– Polres Musi Banyuasin usai kegiatan serah terima jabatan Kasat Binmas Polres Muba langsung menuju Masjid Al-Muntaha untuk menggelar  kegiatan pembinaan Rohani Dan Mental untuk personil polres musi banyuasin.

Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan oleh Polres Muba, diisi berbagai kegiatan mulai dari pembacaan Surat Yasin bersama hinga mendengarkan tausiah yang disampaikan oleh Ustadz, 
Kegiatan yang langsung dipimpin oleh Kapolres Muba AKBP.ANDES PURWANTI,SE. MM. juga diikuti oleh jajaran jajaran ,Kapolsek dan Personil Polres kab.Muba.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP. ANDES PURWANTI, SE.MM, kepada liputansumsel.com- kamis (29/3/18)dalam sambutannya   “ Mengatakan kegiatan tersebut merupakan pembinaan bagi Personil Polri untuk menjadikan Polri yang lebih baik dalam melayani masyarakat tentunya tidak hanya intelektualnya saja yang ditanamkan tetapi lebih dari pada itu.

dalam pembinaan rohani dan mental juga akan diperkuat.Jika anggota kita Polri mempunyai rohani dan mental yang kuat, tentunya itu dapat membentengi anggota kita dari perbuatan yang tercela. insyaallah Polri kedepan akan lebih baik dalam melayani warga masyarakat khususnya.

Saat akhir kegiatan tampak suasana keakraban antara Kapolres Muba bersama anggota dengan menikmati secara bersama-sama hidangan makanan tanpa ada batasan antara pimpinan dan bawahan sehingga suasana penuh dengan keakraban dan rasa kekeluargaan.tuturnya.(agung)

Heboh Ditemukan Bayi Dalam Lingkungan UNSRI

Liputansumsel.com
Indralaya, Liputan Sumsel.com,-Benar-benar menghebohkan, ketika ditemukan bayi laki-laki di semak belukar dalam lingkungan UNSRI oleh dua orang mahasiswi yg sedang berolahraga
         Bayi laki- laki yang berkulit hitam itu,  pertama kali ditemukan Nadilah dan Sinta dua mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unsri saat sedang berolahraga, Kamis, (28/3) sekitar pukul 09.00 wib.
          "Saat itu kami sedang lari pagi, tiba-tiba kami mendengar suara tangisan bayi di dalam semak-semak. Merasa penasaran lalu kami telusuri dan ternyata memang benar ada sosok bayi dalam kondisi terbungkus kain yang basah karena hujan," jelasnya Nadilah kepada awak media
          Usai ditemukan bayi yang kondisinya masih terbungkus ari-ari itu langsung dibawa ke Klinik Kesehatan Unsri guna diberikan perawatan dan dalam kondisi sehat.
          Saat dikonfirmasi kepada Andi Kasubbag Humas UNSRI melalui telepon mengatakan bahwa untuk saat ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara resmi terkait adanya penemuan bayi di lingkungan Unsri tersebut.
          "Maaf pak, untuk saat ini kami belum bisa memberikan keterangan apa-apa karena masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Mapolres Ogan Ilir," katanya kepada wartawan (29/3).
          Saat disinggung masalah siapa ibu atau pemilik bayi tersebut,dirinya mengklaim saat ini juga pihaknya masih belum mengetahui identitas ibu atau pemilik bayi tersebut. "Belum tahu pak, kita masih belum bisa memastikan identitas orang tua bayi tersebut dari masyarakat atau mahasiswi UNSRI  Yang jelas saat ini kami masih terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian," ungkapnya andi.(rul)

Musa Diringkus Polisi

Liputansumsel.com
Indtalaya. Liputan Sumsel.com,-Salah seorang pelaku pengeroyokan, Musa (27) warga Rt 45, Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang berhasil  diciduk aparat Kepolisian Polsek Pemulutan, setelah sekian lama menjadi buronan kepolisian.
          Musa terlibat dalam pengeroyokan terhadap korban bernama  Eka Jefri Herwandi (22), penganiayaan sadis dilakukannya bersama rekannya Asmadi Bin Sangkut ( Dpo) pada hari, Jum'at (18/8) Sekira Pukul 19.30 Wib di Desa Sungai Buaya, Kecamatan Pemulutan Induk, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
          Kapolres OI, AKBP Gazali Ahmad, SIK, MH melalui Kapolsek Pemulutan, Ipda Syafrizal mengatakan, peristiwa pengeroyokan oleh pelaku bersama rekannya terjadi pada bulan Agustus 2017 lalu. Tersangka Musa bersama rekannya Asmadi ( Dpo) menusuk korban dengan menggunakan Pisau di bagian leher belakang sebanyak sebanyak 1 Kali dan menusuk lengan kiri sebanyak 2 Kali kemudian tersangka Asmadi memukul bagian wajah dengan tangan kosong berkali kali.
          "Tidak sebatas itu saja, kedua pelaku juga mengikat kedua kaki dan kedua tangan korban lalu diangkat tubuhnya dan dibuang ke sungai. Beruntung peristiwa tersebut cepat diketahui warga, selanjuitnya korban langsung dibawa ke rumah sakit Muhammadiyah Palembang untuk mendapatkan perawatan," jelasnya.

Peristiwa tersebut dilaporkan ibu korban yang bernama Usyati (52), usai kejadian. “Kemudian pada Rabu ( 29/3) salah satu pelaku atas nama Musa berhasil ditangkap saat berada gudang puncak pegayut, Desa Pipa Putih, Kecamatan Pemulutan, tanpa perlawanan," tuturnya

Dari penangkapan tersangka, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 bilah pisau cap garpu, selanjutnya pelaku dibawa ke Mapolsek Pemulutan.(rul)

Oknum ASN Dilaporkan Panwaslu OI

Liputansumsel.com
* Terindikasi Tidak Netral 
Ogan Ilir, Liputan Sumsel.com,- Komisioner Panwaslu Ogan Ilir (OI) rekomendasikan dugaan pelanggaran oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial SF yang bertugas di Kecamatan Inderalaya Selatan ke Komisi ASN di Jakarta karena didapati dugaan dan atau terindikasi tidak netral
          Koordinator Divisi Hukum Penindakan Pelanggaran Panwaslu OI, Dermawan Iskandar mengatakan oknum pelaku merupakan salah satu sekretaris camat di OI atas nama SF, ia berfoto bersama salah satu paslon wakil gubernur di kantor sekretariat partai.
          Disebutkannya kasus tersebut merupakan temuan hasil pengawasan dari Panwaslu OI saat melakukan pengawasan kampanye di medsos berupa fb.
          "Karena oknum tersebut berfoto bersama cawagub sumsel giri sambil mengangkat simbol jari. Yang bersangkutan sudah dipanggil untuk  dilakukan klarifikasi pada 22 Maret dan termasuk 2 orang saksi di klarifikasi temannya yang turut berfoto. Sebagai tindaklanjutnya kita rekomendasikan ke Komisi ASN di Jakarta, sementara untuk sanksi bukan kewenangan Panwaslu OI namun kewenangan dari Komisi ASN dan tembusan rekomendasi tersebut disampaikan ke Bawaslu Sumsel,  Menpan,  Mendagri,  Pemkab OI, "tegasnya
          Sebelumnya menurut Iskandar,  petugas Panwaslu OI sudah mengimbau kepada seluruh stekholder baik anggota  polri,  asn,  maupun kades untuk netral dalam pelaksanaan pilkada Sumsel dengan terjadinya permasalahan tersebut. Sehingga ia berharap kedepan petugas ASN agar tetap netral sesuai dengan ketentuan uu no 10tahun 2016 tentang pilkada,  uu no 5 tahun 2014 tentang ASN dan peraturan pemerintah no 4 tahun 2004 tentang kode etik pns termasuk surat edaran menpan rb no:B/71/m.sn.00.00/2017 tentang pelaksanaan netralitas bagi ASN pada penyelenggaraan pilkada 2018 maupun pileg dan pilpres 2019.(rul)