05 Mei 2018

Pemerintah Kota Palembang Luncurkan Layanan Palembang Siaga112

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Palembang dalam waktu dekat meluncurkan layanan Palembang siaga 112. Layanan yang berorientaai pada masalah gawat darurat yang diharapkan memberikan kemudahan bagi maayarakat untuk mengakses bantuan.

Hal ini di sampaikan Pjs. Walikota Palembang H. Akhmad Najib melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Palembang,  Drs. H M Yanuarpan Yany,  MM menjelaskan, ini bentuk layanan yang berorientasi pada pengaduan masyarakat pada kegawatdaruratan, seperti medis, kebakaran, keamanan, kecelakaan, bencana, dan kasus kegawatdaruratan lainnya.

"Ini rapat masalah rencana penerapan layanan Palembang Siaga 112. Saya kira layanan ini sangat penting,  karena Palembang sudah kota metropolitan dan termasuk kota internasional sehingga sudah seharusnya ada layanan ini. Di samping itu juga dipersiapkan untuk even Asian Games Agustus mendatang," ujarnya.

Yanuarpan menegaskan,  layanan darurat ini sudah diverifikasi oleh pihak Kementrian Kominfo. Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan operator yang akan mengelola layanan ini. Untuk tim teknis ada 4 orang,  supervisor 3 orang dan operator 12 orang. "Semuanya kita matangkkan terlebih dahulu,  seperti operator akan dilatih untuk bisa berbahasa inggris dan sebagainya. Insya Allah setelah lebaran dilaunching dan layanan ini tentunya gratis," jelasnya.

Yanuarpan menyebutkan,  saat ini sudah ada 10 kota yang menjadi pilot project layanan siaga 112 ini dan enam kota yang mandiri. "Ya mudah-mudahan dengan adanya layanan siaga 112 ada kejadian gawat darurat baik kesehatan,  kecelakaan dan sebagainya bisa diatasi dengan sigap dan cepat," tegasnya.

Sementara itu Dirjen PPI (Penyelenggaraan Pos dan Informatika), Ahmad M Ramli menjelaskan, layanan ini merupakan panggilan darurat 112 yang akan diterapkan di Palembang. Hal ini dirasa penting untuk meningkatkan kewaspadaan terkait lingkungan sekitar.

"Layanan ini sudah diterapkan di Indonesia dan terkonekting untuk seluruh layanan seperti kesehatan, dinas kebakaran dan lain sebagainya.  Palembang saya kira sudah seharusnnya menerapkan layanan ini,  karen selain memberikan kemudahan layanan ini cepat dan praktis, " tukasnya. 

Ribuan Undangan Dan Masyarakat Hadiri Penutupan MTQ Tingkat Provinsi

Liputansumsel.com
Indralaya.--liputansumsel.com--
Musabaqoh Tilawatil Quran ke 28 tingkat Provinsi Sumsel yang diselenggarakan di Komplek Perkantoran Terpadu ( KPT) Tanjung Senai Indralaya dan resmi ditutup Asisten III Setda Provinsi Sumsel Prof. Dr Edwar Juliarta MM, Jumat (4/5) malam.

Berdasarkan pengumuman yang dilaporkan Ketua Dewan Hakim KH. Nawawi Dencik Al Hafiz, Kafilah OI berhasil meraih 13 emas, 9 perak dan 5 perunggu  dengan total 97. Juara umum diraih Kota Palembang 14 emas, 13 perak, 10 perunggu dengan total 119.
Sedangkan posisi ke III Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan meraih 7 emas, 6 perak, 1 perunggu dengan total 54.

Kemudian, Juara harapan 1 Kabupaten Banyuasin 4 emas, 6 perak, 10 perunggu dengan total 48, Harapan II
Kabupaten Muaratara 3 emas, 5 perak, 3 perunggu dengan total 33 dan harapan III Prabumulih 1 emas, 1 perak, 3 perunggu dengan total 11.

Bupati OI Ilyas  Panji Alam didalam kata sambutannya mengatakan perlombaaan MTQ tingkat Provinsi Sumsel yang dimulai dari 27 April - 4 Mei berjalan dengan sukses sesuai dengan harapan kita semua.

Dikatakan Bupati Ilyas, MTQ ke 28 ini di ikuti sebanyak 685 peserta dari 17 kabupaten kota se Sumsel dan Kabupaten OI sebagai tuan rumah penyelenggara sangat mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan tersebut.

"Terima kasih atas kepercayaan Provinsi kepada Kabupaten OI. Bagi kami perlombaan ini bukan sebagai ajang persaingan  tetapi sebagai ajang silahtuhrahmi antar kabupaten kota se Sumsel, "ungkapnya.


Sementara Asisten III Setda Provinsi Sumsel Prof. Dr Edwar Juliarta MM didalam kata sambutannya menyampaikan terimakasih atas penyelenggara MTQ di OI selaku tuan rumah. Dimana pelaksanaannya sangat baik dan meriah dengan di bukanya expo dan penampilan seni rakyat.

"Saya atas nama Gubernur Sumsel mengucapkan selamat bagi yang juara dan bagi yang belum mungkin ini belum saat nya dan harus belajar lagi agar pada kesempatan kedua bisa menjadi juara," ujarnya.

Dikatakannya, selain itu bagi yang juara satu dari 27 cabang ini nantinya akan diikuti di perlombaan tingkat nasional yang akan di gelar di bulan September di kota Medan Sumatera Utara.

"Saya berharap kepada pelatih dan official agar bisa lebih baik lagi dalam melatih Qori dan Qoriah di ajang tingkat nasional yang mewakili Sumsel dan harus mempersiapkan diri dari sekarang,"harapnya.

Menurut pantauan, penutupan acara MTQ tingkat provinsi ke 28 kabupaten kota yang berlangsung cukup meriah di tutup oleh Gubernur Sumsel H. Alex Noerden yang diwakili oleh Asisten III Setda Provinsi Sumsel Prof. Dr Edwar Yuliatar dengan secara simbolis memukul beduk yang dikuti oleh Bupati OI yang disaksikan ribuan undangan dan masyarakat.(rul)

Normalisasi Sungai Kelekar Diprioritaskan Pjs Walikota Prabumulih Temui Menteri PUPR

Liputansumsel.com

Prabumulih,--liputansumsel.com--
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan proyek normalisasi Sungai Kelekar Prabumulih dianggarkan tahun ini. Kepastian ini diperoleh saat Pjs Walikota Prabumulih H Richard Chahyadi AP MSi saat bertemu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta Kamis 3 Mei 2018.

Pada kesempatan itu Pjs Walikota Prabumulih didampingi tokoh Sumsel.di Jakarta Dr Agung Sampurna SE MSi; Ketua DPRD Kota Prabumulih Ahmad Palo; serta Kepala Bappeda Kota Prabumulih Elman.
Richard Chahyadi menjelaskan bahwa normalisasi Sungai Kelekar sangat mendesak dilakukan mengingat potensi banjir di sepanjang Sungai Kelekar sangat besar.
"Maka itu kita usulkan kepada bapak menteri PUPR agar pekerjaan normalisasi ini dapat terlaksana tahun ini," ujar Richard.
Dengan normalisasi Sungai Kelekar tahun ini diharapkan masyarakat Kota Prabumulih. terutama yang bermukim di sepanjang Sungai Kelekar terkena luapan air Sungai Kelekar.
Tokoh masyarakat Sumsel.Dr Agung Firman Sampurna mendukung upaya Pemerintah Kota Prabumulih menormalisasi Sungai Kelekar. Menurutnya, proyek ini sangat menyentuh masyarakat Kota Prabumulih terkhusus bagi yang bermukim di sepanjang Sungai Kelekar. (Advertorial Humas Prabumulih)

04 Mei 2018

KENAIKAN INSENTIF RT/RW RESMI DIREALISASI

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com- Rencana kenaikan insentif Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT-RW) yang pernah disampaikan Walikota, resmi direalisasikan. Dimana, Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Palembang, Akhmad Najib resmi menandatangani surat keputusan terkait kenaikan insentif RT dan RW di Kota Palembang.

"Suratnya sudah saya tandatangani. Bahkan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang tidak ada masalah lagi," jelasnya, Kamis (3/5/18).

Najib menerangkan, adapun kenaikan insentif RT dan RW naik 100%. Dimana, dari biasanya sebesar Rp300 ribu perbulan, naik jadi Rp600 ribu.

"Ini sudah jadi rencana sejak 2017 lalu, alhamdulillah tahun ini jadi naik," ungkapnya.

Kenaikan insentif RT dan RW atau pengganti opersionalnya ini, sudah selayaknya dinaikkan. Mengingat kebutuhan yang saat ini serba meningkat.

"Kalo kita maunya gaji RT ini naik jadi Rp. 2 juta perbulan, tapi harus disesuaikan dengan keuangan kita. Jadi seluruh Ketua RT/RW bersyukurlah, dapat insentif Rp600 ribu tapi halal dan tenang. Daripada dapat Rp. 2 miliar tapi pakai jaket orange KPK, sama saja bohong," ucapnya.

Dengan adanya kenaikan insentif RT/RW ini, Najib berhadap kinerja garda terdepan pelayanan Pemerintah Kota Palembang ini dapat lebih maksimal.

"Kita berharap semua RT/RW dapat menjadi pelayan serta pengayom masyarakat yang baik. Jangan lihat insentifnya tapi amal ibadah yang diberikan," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Palembang, Hoyin menerangkan, terkait kenaikan gaji RT/RW tinggal menunggu pengajuan SPP-SPM dari pihak Kecamatan.

"Untuk yang lain sudah beres, tinggal pengajuan Surat Permintaan Pembayaran dan Surat Permintaan Membayar (SPP-SPM) yang menjadi dasar kami mengeluarkan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana," ungkapnya.

Hoyin berharap peran aktif pihak Kecamatan dalam pengajuan. Karena, pembayaran kenaikan gaji RT/RW tergantung dari Kecamatan.

"Kalo dulu melalui Tata Pemerntahan (Tapem) bisa serentak. Sekarang harus Kecamatan yang aktif," imbuhnya.

Palembang Miliki Pusat Kesehatan Hewan

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Guna mencegah penularan penyakit dari hewan kepada manusia (Zonosis), Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Palembang mendirikan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Yang mana di ada tiga layanan kesehatan untuk hewan - hewan peliharaan maupun hewan liar.

"Tiga layanan tersebut yakni vaksinasi, steril dan USG," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, Sayuti di sela peresmian UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Gandus, Kamis (3/5/2018).

Ia menjelaskan, partisipasi masyarakat pemelihara hewan di Kota Palembang masih kurang. Pasalnya berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang dari dari jumlah 27.731 populasi kucing dan 4.050 anjing yang di ada di Kota Palembang, hanya 20 persen saja yang benar-benar di pelihara oleh masyarakat, selebihnya merupakan hewan liar yang tersebar di perbatasan Kota Palembang seperti di perbatasan Jakabaring dan Ogan nIlir, SU I dan Sukarame.

“Dari 27.731 populasi kucing, 18.824 adalah kucing liar, dari 4.050 populasi anjing yang ada saat ini, 1.634 nya adalah anjing liar. Sedangkan untuk yang sudah di vaksin sendiri saat ini juga baru 2.400 kucing dan 975 anjing yang sudah di vaksinasi,” tuturnya.

Karena itu, terang Sayuti, keberadaan Pusat Kesehatan Hewan ini sangat dibutuhkan untuk agar pencinta hewan bisa membawa hewan peliharaan mereka ke sini untuk di lakukan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan mereka. Selain memberikan layanan kesehatan, Puskeswan ini juga berperan sebagai pusat layanan kesehatan juga pusat konsultasi dan penyuluhan.

“Jadi pencinta hewan selain memeriksa kesehatan hewan peliharaan mereka juga bisa berkonsultasi dan di beri penyuluhan terbaik untuk

Sementara itu, Kepala UPT Puskeswan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, Dr. Drh Jafrizal mengatakan, menyambut asian Games Agustus mendatang, pihakya gencar melakukan penyuluhan kepada pencinta hewan di Kota Palembang dengan memberikan vaksin gratis kepada hewan peliharaan.

“Saat ini sudah ada hampir 200 pencinta hewan peliharaan yang mendaftarkan hewan peliharaanya untuk di vaksin. Vaksin gratis ini kita berikan sampai dengan akhir tahun 2018, jadi pecinta hewan bisa membawa peliharaannya kesini untuk vaksin,” terangnya” ulasnya.

Pemberian vaksin ini dibutuhkan guna menekan penyebaran penyakit yang ditularkan dari hewan kepada manusia seperti penyakit rabies. Apalagi Palembang masih endemik kasus rabies. Hal ini terbukti terjadi peningkatan kasus gigitan hewan selama dua tahun terakhir.

“Di tahun 2016 laporan kasus gigitan hewan liar yang masuk di Dinkes ada 168 kasus gigitan dan meningkat di tahun 2017 menjadi 178 kasus gigitan,” ulasnya.

Sedangkan untuk memantau hewan liar yang ada di Kota Palembang, pihaknya bekejasama dengan Komunitas Pencinta Hewan yang ada di Kota Palembang. “Kita bekerjasama dengan komunitas Palembang Peduli Hewan. Jadi hewan liar yang di tangkap akan di periksa, di beri vaksin dan di beri kalung penanda bahwa hewan tersebut sudah di vaksin,” katanya.

Apalagi dalam waktu dekat Palembang akan menjadi tuan rumah Asian Games, karena itu pihaknya mengantisipasi dan berperan aktif sehingga tidak ada lagi serangan dan gigitan dari anjing liar yang berpotensi menyebabkan rabies. Meskipun tidak semua gigitan dari hewan terutama hewan liar itu berpotensi rabies.

“Kita ingin memberikan rasa aman dan nyaman baik kepada peserta Asian Games juga masyarakat Kota Palembang,” tukasnya.

Selain itu, terang Jafrizal, untuk mengurangi populasi hewan liar seperti kucing dan anjing, pihaknya juga memiliki program strerilisasi pada hewan. Jadi pencinta hewan yang yang tidak ingin menambah peliharaannya bisa mensetrilkan hewan peliharaannya sehingga tidak bisa beranak lagi.

“Dari pada di buang di jalanan lebih baik di lakukan sterilisasi, jadi populasinya tidak semakin banyak,” tutupnya.(ril HMS Pemkot/A2)