11 Oktober 2018

Dianggap Merusak Jalan, Warga Bakti Guna Portal Jalan

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com--
Warga Komplek Perumahan Baktiguna Desa Tanjung Seteko Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir memasang portal jalan terhadap mobil truk milik PT. Karya Inti Malindo (KIM) pengangkut kayu, Kamis (11/10).

Pasalnya pemasangan portal tersebut bertujuan untuk melindungi jalan yang semakin lama makin hancur yang diakibatkan oleh mobil truk pengangkut kayu milik PT KIM yang bertonase 8 sampai 10.

Hal tersebut diungkapkan oleh warga setempat Reza menuturkan bahwa pemortalan jalan tersebut dikarenakan untuk melindungi jalan, apabila dibiarkan dalam jangka panjang jalan tersebut akan hancur.

"Ya, kami melakukan pemasangan portal pada saat malam hari dikarenakan mobil milik PT. KIM selalu beroperasi pada saat jam istrahat dini hari kalau dibiarkan terus jalan akan hancur dan juga hingga saat ini belum ada etikat baik dari pihak perusahan untuk memperbaiki jalan yang sudah sebagian hancur,"katanya.

Menurutnya jalan tersebut diperuntukkan oleh warga perkomplekan  bukan diperuntukkan buat kepentingan milik perusahaan.

"Jalan ini pak diperuntukkan buat warga bukan buat perusahaan silakan perusahaan buat jalan sendiri dan juga ini wilayah perkomlekan bukan zona industri untuk zona industri di indralaya utara tepatnya dijalan lurus,"tegasnya.

Ia menambahkan bahwa PT. KIM saat ini izin operasinya sudah di cabut oleh Dinas Perizinan pada rapat mediasi di Kantor Camat waktu yang lalu.

"Saya dapat informasi dari pemberitaan media bahwa izin operasi PT. KIM sudah dicabut oleh pihak terkait namun pihak perusahaan tidak menghiraukan surat pencabutan izin tetap melakukan operasi, oleh karena itu kami selaku warga sudah sepakat untuk melakukan pemortalan jalan tersebut," tegasnya.(rul)

Walikota Palembang Sahkan Penyesuaian 179 Ijazah PNS Guru K2

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Setelah menunggu cukup lama akhirnya buah kesabaran guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tersandung masalah administrasi penyesuaian ijazah pengangkatannya menjadi PNS ini berbuah manis.

Betapa tidak, keluhan 179 guru yang tergabung dalam Asosiasi Guru PNS (AGPNS) K2 Palembang yang belum ada kejelasan mengenai statusnya menjadi guru PNS karena masalah penyesuaian ijazahnya diselesaikan langsung oleh Walikota Palembang Harnojoyo saat beraudiensi dengan perwakilan dari AGPNS K2 di Rumah Dinas Walikota Palembang, Jumat (5/10/2018).

Salah satu perwakilan AGPNS K2 Palembang yang juga menjadi tenaga pengajar di SMPN 50 Palembang, Samsul Bahri menjelaskan, dirinya dan rekannya yang lain sudah lolos CPNS pada 2016 lalu dan baru saat ini terbuka jalan untuk melakukan penyesuaian ijazah.
Sehingga dari golongan 2A kini pihaknya bisa menjadi 3A.

“Alhamdulillah, tanpa menunggu lama usai mengeluarkan keluh kesah kami, Pak Harno secara spontan menugaskan pihak terkait untuk segera memproses penyesuaian ijazah kami,” ucapnya dengan penuh haru.

Sementara itu, Walikota Palembang, Harnojoyo menegaskan, pihaknya akan segera melakukan penyesuaian ijazah kepada semua guru 179 guru PNS agar dapat mendapatkan haknya sesuai dengan tupoksi mereka.

Sebab, Harno menilai, peran guru ini sangat penting mengingat Palembang juga kekurangan 3000 an guru dari jenjang dasar hingga menengah pertama.

“Sesuai aturannya, guru minimal golongan 3A atau minimal berpendidikan S1. Jadi akan kita segerakan penyesuaian ijazahnya dan ini sudah disesuaikan sehingga tidak menyalahi aturan,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Zulinto menerangkan, hari ini Walikota Palembang telah menyetujui penyesuaian ijazah guru yg golongan 2A (ijazah SMA) di mana aturannya harus 3A (S1).

“Beliau setuju dan segera dilaksanakan ujian penyesuaian kepada guru. Dan juga Palembang kekurangan kepala sekolah yang telah mengikuti Pelatihan Cakep,” singkatnya

Pemkot Palembang Komitmen Atasi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com- Pemerintah Kota Palembang memiliki komitmen dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah penyusunan rencana aksi daerah emisi gas rumah kaca (RAD GRK) melalui focus group discussion (FGD), Kamis (4/10).

Kepala Bappeda Kota Palembang Harrey Hadi mengatakan, peserta FGD RAD GRK terdiri dari Pemprop Sumsel, staf khusus kota Palembang, tim ahli vertikal, akademisi, dan LSM.

Harrey mengatakan, permasalahan emisi gas rumah kaca dapat berasal dari pembangunan antara lain transportasi, konsumsi listrik, persampahan, dan bahan bakar.

Salah satu upaya mengatasinya dengan membuat jalan lingkar dan transportasi massal. Serta pembuatan bank sampah untuk reduce, reuse, dan recycle.

“Pemerintah Kota Palembang berkomitmen dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Rencana Aksi Daerah untuk pengurangan emisi Gas Rumah Kaca ini untuk mewujudkan visi elok dan darussalam pada Palembang Emas Darussalam,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Palembang Harobin Mastofa saat membuka FGD mengatakan, realitas dampak perubahan iklim sudah dirasakan dunia.

Menurutnya, sangat wajar bila harus ada komitmen bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Palembang menjadi perhatian khusus bagi kita karena menjadi kota layak huni terbaik di Indonesia, serta kualitas udara terbaik selama dua tahun berturut-turut. Oleh karena itu kondisinya harus kita jaga, salah satunya dengan menurunkan emisi gas rumah kaca,” ujarnya.

Pemerintah Kota Palembang berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan. Komitmen ini dituangkan dalam peraturan daerah tentang gotong royong serta pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga

ASN di Lingkungan Pemkot Galang Dana Untuk Palu dan Donggala

Liputansumsel.com
Poto ilustrasi
Palembang, Liputan Sumsel.com- Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menggalang dana bantuan untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengara (Sulteng).

Penggalangan dana melalui posko peduli Palu dan Donggala ini, dipusatkan di kantor Dinas Sosial jalan Merdeka.

“Posko untuk penggalangan dana bagi saudara kita yang terkena gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, hari ini kita resmi buka,” kata Kepala Dinsos Palembang Heri Aprian,Kamis (4/10/2018).

Bencana alam gempa bumi diikuti tsunami yang menguncang Palu dan Donggala Jumat (28/9/2018) lalu, cukup menyita perhatian dunia, tak terkecuali seluruh Indonesia.

“Kita menerima bantuan dalam bentuk apapun, pakaian layak pakai, obat obatan, makanan dan uang sebagai bentuk kepedulian kita,” katanya.
Heri, juga bagi masyarakat dan yayasan peduli, bersama dengan Pemkot Palembang untuk bersatu meringankan beban saudara di Palu dan Donggala.

“Sampai siang ini sejak posko dibuka baru terkumpul dana sebanyak Rp 250 ribu dari pegawai Dinsos Palembang dan puluhan pakaian layak pakai yang telah di packing dalam kardus sebanyak sembilan kardus,” ungkapnya.

Bentuk kepedulian ini, tidak akan berhenti sampai disini saja, saat ini surat edaran sebagai bentuk kepedulian korban bencana alam gempa dan tsunami untuk menggalang bantuan dari ASN juga telah disebarkan ke setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat dan lurah.

“Surar edaran sudah kita kirimkan setiap OPD agar dapat bersama meringgankan beban suadara kita yang tertimpa musibah untuk memberikan bantuan dalam bentuk apapun,” jelasnya.

Walikota Palembang Mengharapkan Komunitas yang Rergabung di Pemilihan Cek Ayu dan Cek Bagus Bisa Menjadi Pemandu Bagi Wisatawan.

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Sebagai penyambung lidah guna menyampaikan informasi seputar perkembangan Kota Palembang peran penting dari salah satu duta perwakilan wanita dan pria asal kota Palembang yang tergabung di dalam pemilihan Cek Bagus dan Cek Ayuk, siap memandu para wisatawan untuk menikmati panorama wisata kota Palembang.

Walikota Palembang H. Harnojoyo mengatakan, dengan adanya komunitas yang tergabung di pemilihan Cek Ayu dan Cek Bagus diharapkan bisa menjadi pemandu pelancong asal daerah lain yang hendak berlibur di Palembang.

“Tentunya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan jembatan untuk membimbing mereka dalam mempromosikan kota Palembang. Semakin banyak komunitas yang ada selain adanya komunitas pariwisata juga ada kebudayaanya. Mereka merupakan generasi muda yang peduli akan khasana kebudaya yang ada dikota Palembang,”jelasnya Rabu (3/10/2018)

Selain itu juga ia menekankan, sebelum mereka mengajak orang lain, alangkah lebih baik dari kita terlebih dahulu untuk mengenal dan melestariakan kebudayan sendiri.

Tentunya konsep kerja mereka akan lebih memfokuskan semua yang ada di Kota Palembanh ke anak-anak sekolah mengenai kebudayaan, jangan sampai diera zaman sekarang mereka tidak mengenal kebudayaan yang ada.

“Saya mengharapkan sekali mereka bisa memperkenalkan budaya solat subuh untuk memakmurkan masjid,”tutupnya.