16 November 2018

Politik Pembinaan Ideologi Bangsa

Liputansumsel.com


Politik Pembinaan Ideologi Bangsa
Bambang Arianto, Peneliti LPPM dan Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.Foto/Istimewa
 
A+ A-
Bambang Arianto

Peneliti LPPM dan Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) YogyakartaKEMENTERIAN Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menerbitkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristek Dikti) No 55 Tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Bangsa dalam Kegiatan Kemahasiswaan di lingkungan kampus. Hal ini merupakan upaya Kemenristek Dikti dalam menekan paham radikalisme dan intoleransi di dalam kampus.Pembinaan ideologi kebangsaan tersebut akan direalisasi dengan dibentuknya Unit Kegiatan Mahasiswa Pengawal Ideologi Bangsa (UKM PIB) yang akan dibentuk pimpinan perguruan tinggi. Anggota UKM PIB ini berasal dari organisasi kemahasiswaan intrakampus dan organisasi kemahasiswaan ekstrakampus.Dengan diterbitkannya Permenristek Dikti itu, organisasi ekstrakampus seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan lainnya dapat masuk kampus dan bersinergi dengan organisasi intrakampus di bawah pengawasan pimpinan perguruan tinggi.

Dengan kata lain, lahirnya regulasi tersebut tentu didasari fenomena kekosongan ideologi yang melanda seluruh bangsa ini terutama gerakan mahasiswa pasca-Reformasi 1998. Hal itu disebabkan terjadinya defisit pemahaman dan pemeliharaan nilai-nilai Pancasila. Apalagi saat itu Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) dan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dibubarkan karena tidak lagi memiliki legitimasi di mata publik.Ketidakpercayaan ini kemudian memunculkan disorientasi karena bangsa kehilangan pegangan serta landasan kokoh dalam bernegara dan berbangsa. Itu mengapa kemudian kita dibanjiri oleh beragam ideologi hingga aksi-aksi penolakan terhadap Pancasila oleh sebagian rakyat Indonesia.

Hal itu diperparah lagi dengan tidak ada satu pun institusi yang secara klimaks bertanggung jawab untuk tetap merawat nilai-nilai Pancasila. Akibatnya defisit nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat kian hari kian nyata. Bahkan data dari Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional (Labkurtannas) dari Lembaga Ketahanan Nasional menyebutkan bahwa tengah terjadi penurunan poin dalam indeks ketahanan nasional dari 2,31 pada 2010 menjadi 2,06 pada 2016. Indeks tersebut meliputi variabel toleransi, kederajatan dalam hukum, kesamaan hak kehidupan sosial dan persatuan bangsa.

Gambaran lain juga diperlihatkan oleh hasil survei nilai-nilai kebangsaan yang dilakukan BPS. Berdasarkan survei tersebut, dari 100 orang di Indonesia terdapat 18 orang tidak mengenal judul lagu kebangsaan Republik Indonesia, kemudian ada 24 orang dari 100 orang di Indonesia tidak hafal sila-sila Pancasila. Selain itu terdapat 53% orang Indonesia tidak hafal lirik lagu kebangsaan serta ada 55% orang Indonesia jarang bahkan tidak pernah ikut kerja bakti di lingkungannya. Gambaran tersebut mengonfirmasi bahwa tantangan untuk merawat Pancasila sebagai jalan tengah demokrasi saban hari kian berat.

Oleh sebab itu, untuk kembali mempertegas pemahaman nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat diperlukan komitmen bersama termasuk semua simpul masyarakat kampus. Sebab pemerintah tentulah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari masyarakat dan mahasiswa.Artinya dengan demikian hadirnya UKM PIB ditujukan agar peran dan fungsi dalam upaya membumikan dan merawat Pancasila dapat berbeda dengan masa Orde Baru yang kewenangannya berada penuh di tangan pemerintah. Dengan cara itu, UKM PIB harus bisa merangkul semua simpul gerakan mahasiswa termasuk komunitas mahasiswa untuk bersama-sama merawat Pancasila dengan konteks kekinian.Dengan begitu pegiat komunitas-komunitas inilah yang diharapkan dapat lebih mengerti bagaimana membangun berbagai program membumikan Pancasila dengan kampanye kekinian.
ADVERTISEMENT

Artinya merawat Pancasila tentu harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan revolusi industri 4.0. Tujuannya jelas untuk bisa menarik atensi para generasi milenial yang notabene adalah para mahasiswa sehingga dari simpul komunitas itu dapat terlahir beragam program kreatif dan inovatif serta jauh dari kesan indoktrinasi.Pendekatan yang bisa digunakan yakni dengan cara mendekati generasi milenial melalui pemanfaatan media sosial sebagai sarana membumikan nilai-nilai Pancasila. Selain itu UKM PIB diharapkan agar dapat mendorong gerakan mahasiswa mampu ikut menyediakan berbagai informasi yang berguna bagi publik terutama seputar pancasila dan ideologi kebangsaan.

Informasi ini sejatinya dapat menjadi suplemen bagi para mahasiswa dalam upaya membumikan nilai pancasila dan nilai-nilai kebangsaan. Dengan begitu hal ini akan kian menegaskan bahwa gerakan mahasiswa dapat berperan sebagai pengawas sekaligus suplemen terhadap jalannya politik pembinaan ideologi bangsa dan Pancasila dari dalam kampus.Meski demikian, tentu sasaran lain yang dituju harus meliputi semua stakeholder baik pendidikan informal maupun nonformal termasuk pegiat komunitas mahasiswa. Sehingga UKM PIB bisa menghasilkan beragam informasi dan suplemen bagi penghayatan pendidikan Pancasila dalam segala jenis tindakan sebagai negara persatuan yang tentunya berwatak gotong royong

15 November 2018

Wahyu Diduga Simpan Sabu di Tangakp Polisi

Liputansumsel.com
PRABUMULIH,lipitansumsel.com---  Satuan Reserse Narkoba Polres Prabumulih menangkap tersangka Wahyu Putra Pratama (23) warga jalan Bukit Lebar Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan, Kamis (15/11) sekitar pukul 11.00 WIB.

Tersangka ditangkap atas keterlibatan peredaran gelap narkotika dengan barang bukti sabu seberat 1,62 gram. Tak hanya itu, Petugas juga mengamankan 2 unit handphone, berikut uang senilai 120 ribu rupiah yang diduga hasil transaksi jual beli narkoba.

Kapolres Prabumulih AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH, Melalui Kasat Narkoba AKP Zon Prama SH menjelaskan, Kasus ini berhasil diungkap setelah pihaknya melakukan penyelidikan atas informasi masyarakat yang menyatakan tersangka adalah bandar Narkoba.

"Kita mendapatkan info sekitar pukul 07.00 Wib, Kemudian pukul 11.00 Anggota Opsnal Res Narkoba yang dipimpin Kanit Idik 1 Ipda Sardinata SH melakukan pengintaian ke wilayah kediaman tersangka. Setelah dipastikan Akurat, Petugas langsung melakukan pengerbekkan," Jelas AKP Zon Prama.

Dikatakan Kasat, Saat melakukan penggeledahan di badan tersangka, Petugas belum menemukan barang bukti. Namun dalam penggeledahan rumah, petugas menemukan paket narkoba diduga sabu yang tersimpan di dalam bola lampu.

"Disaksikan ketua RT setempat kita melakukan penggeledahan dirumah tersangka. Hasilnya kita menemukan 9 klip bening paket sabu. Atas temuan itu, pelaku kita giring ke mapolres Prabumulih guna menjalani proses penyidikan dan pengembangan lebih lanjut," Tandasnya (Ard/Bio)

Wawako Palembang Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Akan Kebersihan Lingkungan

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda meminta masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan tempat tinggal bersamaan dengan datangnya musim penghujan.

“Saat ini musim hujan waspadai nyamuk deman berdarah,” kata Fitri saat memimpin gotong royong kebersihan Puncak Sekuning Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Sabtu (10/11/2018).

Jentik jentik nyamuk akan mudah sekali berkembang biak jika lingkungan tempat tinggal tidak dijaga kebersihannya, terutama saat musim hujan ini, genangan air tidak sulit ditemui dan itu akan menjadi sarang nyamuk untuk bertelur.

Fitri mencontohkan, saluran drainase yang tersumbat juga akan menjadi mudah terjadinya genangan air yang meluap ke pemukiman warga.

Terlebih saat memimpin gotong rotong, Fitri menemukan alat rumah tangga yang tidak terpakai dibuang warga dalam saluran air.

“Maka dari itu tolong kita jaga kebersihan karena saya melihat di dalam saluran air ini ada kasur dan lihap yang tidak dipakai lagi dibuang sehingga membuat saluran ini menjadi dangkal dan air tidak lancar,” tegasnya.

Padahal katanya, menjaga kebersihan sungai, drainase sudah menjadi kegiatan rutin Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yang digalakan setiap akhir pekan, hanya saja masih banyak ditemukan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan.

“Saya melihat masih ada saja masyarakat yang membuang sampah di saluran air atau anak sungai, khusunya mereka yang bermukim di belakang sungai atau saluran air. Bagaimana ingin hidup sehat dan bersih jika kita sendiri masih membuang sampah,” ungkapnya.

Bahkan untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat inj, pihaknya telah menggelar syembara sebagai efek jera, dengan cara mengajak masyarakat memfoto warga yang membuang sampah sembarangan, hasil foto itu akan dipajang di media sosial.

“Ya bebagai cara seperti mengajak masyarakat untuk mengikuti kegiatan seperti memfoto masyarakat yang melakukan pembuangan sampah,”jelasnya.(A2)

Diskominfo Kota Palembang Gelar Sosialisasi Keamanan Informasi

Liputansumsel.com

Palembang, Liputan Sumsel.com - Dengan kemajuan teknologi informasi sangat berkembang pesat saat ini.Setiap OPD terutama yang memiliki pelayanan publik di tuntut untuk berinovasi dan beralih dari sistim manual ke sistim elektronik.

“Pemerintah kita komit dan mendorong semua OPD terutama pelayanan publik untuk berinovasi dan beralih dari manual ke elektronik agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih cepat, ” ungkap Asisten III Bidamg Administrasi Umum Setda Kota Palembang, Agus Kelana usai membuka kegiatan Sosialisasi Keamanan Informasi yang digelar Dinas Kominfo Kota Palembang di Hotel Santika, Kamis (8/11/2018).

Menurutnya, sosialisasi ini sangat penting agar dapat mengurangi dampak kerugian bagi OPD pemilik aplikasi dengan harapan kecepatan pelayanan publik terhadap masyarakat dapat lebih maksimal lagi.

“Karena itu, sosialisasi ini jangan hanya wacana saja. Karena sosialisasi ini sangat dibutuhkan untuk mengamankan aplikasi yang sudah di bangun oleh OPD dan kecamatan terutama OPD berbasis pelayanan publik seperti di kecamatan, ” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo melalui Plt Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Persandian (TIP), Eko Mulyadi mengatakan, sosialisasi ini untuk menambah pengetahuan ASN akan perlunya pengamanan informasi, baik itu dalam pengiriman ataupun penerimaan informasi terutama yang bersifat rahasia.

“Pengamanan terhadap informasi merupakan aspek yang sangat penting karena merupakan aset pemerintah yang perlu dikelola dengan baik untuk mencegah terjadinya kebocoran yang dapat dipergunakan secara tidak bertanggung jawab, sehingga dapat membahayaka keamanan nasional maupun pemerintah daerah, ” ujarnya.

Untuk itu, jelas Eko, pihaknya mendorong setiap OPD terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik untuk segera mendapatkan sertifikasi elektronik dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI. Yangbmana untuk saat ini sertifikasi elektronik ini baru di terapkan di Badan Penanaman Modal Dan Pelayana Perijinan Satu Pintu (BPM-PTSP) Kota Palembang.

“Setelah BPM-PTSP ada Kecamatan Alang Alang Lebar( AAL) dengan Aplikasi PATEN nya. Jadi kita lebih kepada pengamanan informasi, terutama informasi-informasi yang penting, yang dikecualikan kepada masyarakat. Sehingga informasi itu sampai kepada tujuannya, sesuai ketentuan dan tidak mudah disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan,” tutupnya.(A2)

Wawako Palembang berkeliling berjalan kaki menemui langsung warganya

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel .com  - Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda , keliling kampung di kawasan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil. Kebiasaan Fitri yang ingin langsung menyerap aspirasi warga ini, tidak segan segan berkeliling berjalan kaki menemui langsung warganya.

Sedikit miris saat tengah asyik berbincang dengan warga orang nomor dua di kota Palembang ini dibuat merasa tidak nyaman, saat melihat tumpukan sampah dikawasan tersebut.

“Sampahnya nggak enak sekali terlihat didepan mata,” kata Fitri.

Mirisnya lagi, tidak hanya tumpukan sampah, drainase Rusun Blok 12 pun juga merusak pemandanganya lantaran tersumbat oleh tumpukan sampah plastik.
“Bukan hanya dibuang di drainase tapi juga di pohon ada juga sampahnya,”tegasnya.

Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan ini tidak akan membuat lingkungan ini berubah.

Fitri enggan beranjak sebelum petugas kebersihan datang mengangkut tumpukan sampah tersebut dan mengawasi langsung sampab tersebut bersih diangkut petugas.

“Padahal, dua bulan lalu sudah kita bersihkan dengan gotong royong tetapi sampah kembali bertumpuk,” ungkapnya.

Bahkan untuk membuat efek jera, Pemkot Palembang telah membuat syambara untuk sangsi pembuang sampah sembarang dipajanhg di media sosial.

“Bagi yang ketahuan membuang sampah sembarangan maka akan difoto. Yang berhasil mengambil foto akan diberikan reward (penghargaan), sedangkan oknum pembuang sampah wajahnya akan diupload di sosial media. Tindakan ini dilakukan untuk membuat efek jera bagi masyarakat yang masih sembarangan membuang sampah,” beber dia.

Aturan ini, lanjut Fitri, sejalan dengan perwali yang akan kita terapkan 2019 mendatang,

“Sekarang perwalinya sedang direvisi dan Insya Allah tahun depan sudah bisa kita terapkan, ” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Faizal AR menyebutkan, pihaknya sudah rutin membersihkan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di 24 Ilir ini, bahkan setiap hari, atau dua kali sehari dilakukan pengangkatan sampah.

“Kami mohon dukungan masyarakat, karena persoalam sampah ini juga bukan tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan dan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, ” imbaunya.

Ia menambahkan saat ini DLHK memiliki 350 pasukan kuning dan 108 armada untuk mengangkut.

“Memang kalau jumlah masih dirasa kurang, tapi mudah-mudahan ke depan kita optimalkan lagi untuk pengangkutan sampah. Jangan membuang sampah disaluran air, ya jadinya menyumbat saluran, ” tukasnya.(A2)

Palembang, Liputan Sumsel .com  - Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda , keliling kampung di kawasan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil. Kebiasaan Fitri yang ingin langsung menyerap aspirasi warga ini, tidak segan segan berkeliling berjalan kaki menemui langsung warganya.

Sedikit miris saat tengah asyik berbincang dengan warga orang nomor dua di kota Palembang ini dibuat merasa tidak nyaman, saat melihat tumpukan sampah dikawasan tersebut.

“Sampahnya nggak enak sekali terlihat didepan mata,” kata Fitri.

Mirisnya lagi, tidak hanya tumpukan sampah, drainase Rusun Blok 12 pun juga merusak pemandanganya lantaran tersumbat oleh tumpukan sampah plastik.
“Bukan hanya dibuang di drainase tapi juga di pohon ada juga sampahnya,”tegasnya.

Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan ini tidak akan membuat lingkungan ini berubah.

Fitri enggan beranjak sebelum petugas kebersihan datang mengangkut tumpukan sampah tersebut dan mengawasi langsung sampab tersebut bersih diangkut petugas.

“Padahal, dua bulan lalu sudah kita bersihkan dengan gotong royong tetapi sampah kembali bertumpuk,” ungkapnya.

Bahkan untuk membuat efek jera, Pemkot Palembang telah membuat syambara untuk sangsi pembuang sampah sembarang dipajanhg di media sosial.

“Bagi yang ketahuan membuang sampah sembarangan maka akan difoto. Yang berhasil mengambil foto akan diberikan reward (penghargaan), sedangkan oknum pembuang sampah wajahnya akan diupload di sosial media. Tindakan ini dilakukan untuk membuat efek jera bagi masyarakat yang masih sembarangan membuang sampah,” beber dia.

Aturan ini, lanjut Fitri, sejalan dengan perwali yang akan kita terapkan 2019 mendatang, dimana pembuang sampah akan dikenakan denda sebesar Rp 250 ribu dan kurungan selama tiga hari.

“Sekarang perwalinya sedang direvisi dan Insya Allah tahun depan sudah bisa kita terapkan, ” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Faizal AR menyebutkan, pihaknya sudah rutin membersihkan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di 24 Ilir ini, bahkan setiap hari, atau dua kali sehari dilakukan pengangkatan sampah.

“Kami mohon dukungan masyarakat, karena persoalam sampah ini juga bukan tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan dan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, ” imbaunya.

Ia menambahkan saat ini DLHK memiliki 350 pasukan kuning dan 108 armada untuk mengangkut.

“Memang kalau jumlah masih dirasa kurang, tapi mudah-mudahan ke depan kita optimalkan lagi untuk pengangkutan sampah. Jangan membuang sampah disaluran air, ya jadinya menyumbat saluran, ” tukasnya.(A2)