06 Januari 2019

PKP Indonesia Pagaralam, Optimis Tambah Kursi Legislatif PAGARALAM -

Liputansumsel.com


PAGARALAM - Liputansumsel.com

Melihat formasi Calon anggota Legislatif Kota Pagaralam.  Anggota DPRD periode 2014-2019 dan Calon Legislator PKPI Kota Pagaralam periode 2019-2024,  Kasno Pandri optimis partainya akan meraih lebih banyak kursi  di kota berjuluk Kota Para Jenderal, Pagaralam.

Dikonfirmasi Liputansumsel.com via whatsap, Minggu (6/1/2019) Pandri Ikan panggilan akrab warga Swakarya Kelurahan Sukorejo Kecamatan Pagaralam Utara ini menuturkan, bukanlah hal mustahil bagi partainya di Pilcaleg 2019 untuk meraih kursi lebih banyak lagi, " Insya'Allah kita berjuang dan berusaha  Kalau Caleg PKPI kompak dan bekerja maksimal tentu kursi untuk partai bisa maksimal pula, kami optimis mendapatkan 3 kursi di 3 Daerah Pemilihan," ujarnya.

Namun demikian, menurut Pandri meskipun persaingan sangat ketat dan semua caleg memiliki peluang yang sama besar, dirinya tetap mengedepankan sportifitas dan tidak saling menjatuhkan satu sama lain, "Masyarakat Pagaralam sudah cerdas dan kritis,  mengetahui mana yang amanah dan layak untuk dipilih, untuk itu mari kita sama berjuang dan bersaing dengan sehat tidak saling menjelekan satu sam lainnya,"  ujar pedagang ikan dipasar terminal Nendagung ini.

Selain itu, Pandri ikan  juga meyakini, keterlibatan penyelenggara yang netral dan profesional mampu melahirkan wakil rakyat yang berintegritas, jujur dan amanah.(JF/Rick)

Bagaimana Polisi ungkap Pembunuhan Poniyah dan Selfia

Liputansumsel.com


PAGARALAM - Liputansumsel.com

Sejak terungkapnya identitas mayat yang ditemukan warga Lekung Daun Kecamatan Pagar Gunung Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, dialiran sungai Lematang, Senin (24/12/2018) oleh jajaran kepolisian resort (Polres) Lahat adalah Poniah (40) warga Gunung Gendang Kelurahan Besemah Serasan Kecamatan Pagaralam Selatan Kota Pagaralam yang dinyatakan menghilang bersama putrinya Selfia (13) sejak Rabu (19/12/2018). Berselang empat hari kemudian, Jum'at (28/12/2018) jenazah Selfia juga ditemukan dialiran sungai yang sama.

Mengetahui Poniah adalah warga Pagaralam dan diduga kuat adalah korban pembunuhan, Kapolres Pagaralam AKBP Trisaksono Puspo Aji, S.I.K,.M.Si menginstruksikan jajarannya dibawah pimpinan Kasat Reskrim IPTU Acep Yuli Sahara untuk melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan Polsek Pulau Pinang (Lahat)," Tidak membuang waktu, meskipun belum mendapat laporan dari keluarga korban, rasa tanggung jawab sebagai korp Polri, kami segera berkoordinasi dengan Polsek Pulau Pinang lokasi dimana mayat ditemukan.  Kemudian mendatangi kediaman korban serta tempatnya bekerja, guna mencari data serta informasi mendalam dari pihak keluarga dan orang terdekat lainnya, dari sana kita memperoleh keterangan yang sangat signifikan dimana anak kedua korban S (8) yang meliahat ibu dan kakaknya dijemput tante Tika Herli (30) bersama seorang lelaki yang tidak turun dari mobil, pada Rabu sore," tutur Acep saat disambangi awak media, Sabtu (5/1/2019) diMapolres Pagaralam.

Berbekal informasi dari keluarga korban, polisi kemudian menginventarisasi barang milik korban, termasuk buku tabungan untuk mendalami kemungkinan motif perampokan.
" Kemudian kita melakukan identifikasi ke beberapa ATM yang kemungkinan akan didatangi korban, dan benar saja dari rekaman kamera pemantau ATM Bank BRI dan BCA, terlihat penampakan korban dan Tika pada sore dimana dinyatakan korban dan putrinya menghilang," imbuh Kasat.

Tidak sampai di situ saja, polisi segera melacak identitas dan profil Tika Herli. Dari keterangan para saksi dan keluarga korban, diketahui mantan TKW Taiwan yang sekarang beralamat di Jalan Mangga, Perumnas Nendagung Kecamatan Pagaralam Selatan ini pernah menjadi istri seorang anggota polisi.

Informasi yang didapat polisi dari transaksi perbankan, tercatat adanya penarikan sejumlah uang dari rekening Poniah pada hari yang sama. Hal tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa Tika adalah pelaku pembunuhan Poniyah. Diketahui, Tika memang sering berhubungan dengan Poniah yang semasa hidupnya tercatat sebagai karyawan salah satu toko kue di Pagaralam,

Tidak hanya itu, polisi juga mendapat petunjuk lain yang menguatkan dugaan bahwa ada keterlibatan orang lain selain Tika  dalam kasus ini. Diketahui, beberpa hari terakhir Tika sering terlihat bersama Riko Apriadi (20) Warga Lesung Batu Kabupaten Enpat Lawang dan Jefri Ilto Syaputra (17)  tercatat sebagai warga Perum Talang Jeribg Bukit Sentosa Kota Palembang yang beberapa hari terakhir sempat menginap di Hotel Telaga Biru dan Hotel Garuda ZZZ, hal ini dibuktikan dari catatan buku tamu resepsionis kedua hotel tersebut.

Setelah menemukan fakta-fakta yang menguatkan bahwa Tika, Riko dan Jefri adalah pelaku, polisi mengintensifkan pengejaran mereka bertiga. Berbagai petunjuk dikumpulkan untuk mengetahui keberadaan mereka dan diketahui mereka sudah melarikan diri ke Jakarta.

" Meskipun lokasi penemuan jenazah kedua korban berada diwilayah hukum Polres Lahat, namun kami berkeyakinan berdasarkan insting dan perhitungan yang matang kedua korban dihabisi diseputaran Pagaralam, dan merupakan tanggung jawab kami untuk mengungkapnya, " lanjut mantan Kapolsek Penukal Abab Kabupaten Pali ini.

Meski terselip spekulasi,  tim satreskrim Polres Pagaralam, yang dipimpim Iptu Acep Yuli Sahara yang sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian Jakarta Barat, berangkat menuju ibu kota. Pada hari Selasa (1/1/2019) mereka berhasil menangkap ketiga pelaku. Mereka digerebek saat sedang berada dipenampungan TKI dikawasan Srengseng Kedoya Jakarta Barat.

"Para pelaku ditangkap di sebuah penampungan TKI saat persiapan berangkat ke Taiwan, setelah mengakui sebagai pembunuh Poniah dan putrinya, pada hari Rabu, (2/1/2019) mereka langsung kita terbangkan menuju Pagaralam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, " sambung kasat.

Dari hasil pemeriksaan dan pengakuan ketiga tersangka, terungkap bahwa Tika Herli adalah otak dan perencana pembunuhan keji  ini, dimana kedua korban dihabisi diseputaran simpang mbacang Pagaralam dengan cara dicekik dan di hantam menggunakan balok kayu, kemudian mayatnya dibuang dari Jembatan Ndikat setinggi lebih kurang 20 meter.  Riko dan Jefri sebagai eksekutor dijanjikan imbalan uang sebesar 5 juta rupiah dan akan diberangkatkan menuju Taiwan.

Dari keterangan otak Pelaku, Tika Herli. Motif pembunuhan ini berlatar belakang hutang piutang, namun belum diperoleh keterangan yang pasti siapa yang berhutang, " Menurut keterangan tersangka, motif dia menghabisi korban adalah masalah hutang piutang, namun kami belum merinci siapa yang berhutang dan berapa jumlahnya, apapun alibinya itu nanti bisa disampaikan saat di Pengadilan, yang jelas kasus ini adalah pembunuhan berencana dan polisis menjerat mereka dengan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.  Terungkapnya kasus ini tidak terlepas dari kerjasama banyak pihak, Polres Lahat, Polres Jakarta Barat dan saksi-saksi lain," Pungkas Acep.(JF/Rick)

05 Januari 2019

Buka Lomba Bidar, Bupati Ajak Masyarakat Kunjungi Desa Warna Warni

Liputansumsel.com



Indralaya.liputansumsel.com--
Bupati Ogan Ilir H.M Ilyas Panji Alam, SE, SH, MM., mengajak  masyarakat untuk datang ke Desa warna-warni hal ini diungkapkan oleh orang nomor satu di Bumi Caram Seguguk tersebut, saat menghadiri acara lomba bidar dalam rangka menyambut HUT OI ke 15 di Desa Burai Kecamatan Tanjung Batu sabtu (05/01).


"Desa Burai merupakan salah satu desa wisata di Ogan Ilir oleh karena saya mengajak seluruh masyarakat Ogan Ilir dan Sumatera Selatan untuk datang kesini, selain pengunjung dapat menikmati alam yang masih asri,  juga dapat melihat dan membawa pulang sejumlah kerajinan yang ada seperti tenun songket, tikar dari purun, kelampang serta berbagai aneka kuliner asli Desa Burai,"ujarnya di sela-sela kegiatan tersebut.

Bupati OI mengakui masih banyak yang perlu diperbaiki dalam rangka menunjang hal tersebut  seperti WC Umum, tempat sampah, dan tempat parkir yang representatip.

"namun saya percaya berbagai masalah tersebut bisa diatasi jika bergandengan tangan  Pemerintah Daerah dengan pihak Pemerintah Desa, Karang Taruna, BUMN dan lainnya."Pungkasnya 

Dalam kesempatan ini Bupati OI bercengkrama dengan masyarakat yang menyaksikan kegiatan lomba tersebut dan Bupati OI memborong bakso bakar, es cendol, nanas yang ada dilokasi tersebut agar dinikmati oleh warga secara gratis.(rul)

Kepengurusan Kordinator Cabang (KPC) PMII Sumsel Akhirnya Resmi di Lantik

Liputansumsel.com

Palembang, Liputan Sumsel. Com -
Kepengurusan Kordinator Cabang (KPC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Sumatera Selatan untuk masa bakti 2018-2020 akhirnya secara resmi dilantik, Sabtu (5/01/2019).

Acara Pelantikan dan Rakerda Pengurus Koordinator Cabang (PKC)   Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  Sumsel  yang digelar di Aula Balai Diklat Kemenag Kota Palembang tersebut di hadiri oleh gubernur Sumatera Selatan H.Herman Deru, Asisten 1 Pemprov Sumsel Akhmad Najib, Ketua umum PB PMII Agus Herlambang, ketua PWNU Sumsel Hernoe Roespridjadji,  Ratu Dewa, Ramlan Holdan, M Rendra Kesuma, M Aris Al Kausar dan berbagai pengurus Cabang PMII yang ada di Sumsel.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan,  dengan terbentuknya kepengurusan PMII Sumsel yang terlaksana pada hari ini diharapkan dapat bersama dalam mewudkan Sumsel maju dan terdepan.

"Saya ucapkan Selamat atas pelantikan kepengurusan PMII Sumsel, semoga amanah dan dapat bersama-sama membangun Sumsel lebih maju lagi. Pesan saya Jangan pernah ragu untuk mengadakan kegiatan, harus berkoordinasi kalau perlu dukungan bupati dan walikota nanti kita dukung untuk memfasilitasi nya, sehingga dengan tekad yg sama kita dapat mewujudkan Sumsel ini menjadi lebih maju", ujarnya

Ketua PKC PMII Sumsel Husin Rianda mengatakan,   Alhamdulillah syukur setelah dilantik meskipun melalui dinamika yang cukup panjang.  Tapi saya bersyukur cara legalitas ketua umum PB PMII langsung yang turun melantik. "Artinya semua permasalahan-permasalahan yang ada di PMI Sumatera Selatan sudah clear," ujarnya.

Husin menuturkan,    program unggulan PKC PMII Sumsel ke depan akan membuat cabang-cabang baru karena di Sumatera Selatan ada 17 kabupaten kota yang telah terkonsolidasi." Itu ada 13 akan kami buka cabang PMI Sumatera Selatan, salah satu program unggulan kami di dekat Sumatera Selatan langkah kerja PMI bergerak untuk kaderisasi yang akan menciptakan kader kader Ulul albab Sunnah wal jamaah," tandasnya.

Asisten 1 Pemrov Sumsel Ahmad Najib mengatakan,  setelah dilakukan pelantikan ini diharapkan PMII mengajak umat untuk menjaga kebersamaan.  "Apalagi dalam kondisi dan situasi sekarang yang harus kita jaga.  Jangan terjadi hal-hal yang bisa menimbulkan konflik.  Tadi pak Gubernur sudah menyampaikan pesan ini salah satu kebanggaan kita salah satu prestasi generasi anak muda kita bagaimana untuk membawa bangsa dan negara ini lebih baik lagi di masa datang, " pungkasnya. (A2)

Yenli : Pergantian ketua Bawaslu itu hal yang lumrah.

Liputansumsel.com


Pagaralam - Liputansumsel.com

Terkait kisruh yang dialami Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pagaralam yang disebabkan adanya upaya pergantian ketua dari Edi Budi Achmadi kepada Ihwan Novri, memaksa Bawaslu Provinsi sumatera Selatan  melakukan crosschek langsung guna memperoleh masukkan yang akan dijadikan bahan untuk rapat pleno yang segera akan digelar diPalembang.

Demikian disampaikan Yenli Elmanoveri mewakili Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan, Jum'at (4/1/2019) ketika dirinya dikonfirmasi awak media dikantor Bawaslu Kota Pagaralam usai menggelar rapat tertutup dengan komisioner Bawaslu Pagaralam dan seluruh Panwas Kecamatan sekota Pagaralam.

" kehadiran kita disini adalah untuk menggali dan memediasi beberapa persolan internal di Bawaslu Pagaralam yang diberitakan muncul beberapa hari terakhir ini," papar Yenli.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa ada upaya untuk melakukan pergantian ketua Bawaslu terkait kinerja yang buruk oleh ketua lama.

Menanggapi hal demikian, Yenli mengganggap sesuai Undang undang hal tersebut lumrah terjadi asal tidak melanggar aturan yang ada, " Pergantian ketua itu lumrah, dengan alasan yang tepat dan tidak melanggar aturan yang ada, kita sudah menerima hasil rapat pleno pergantian ketua Bawaslu Pagaralam dan ini akan kita bawa ke rapat pleno Bawaslu Provinsi yang selanjutnya akan kita serahkan ke Bawaslu RI, apakah hasil pleno Bawaslu Pagaralam akan di terima atau akan di tolak, kita tunggu saja nanti, secepatnya kita kabarkan," lanjut Yenli.

Ditambahkannya bahwa pergantian ketua bukanlah hal yang tabu dan pernah dilakukan di Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Empat Lawang, namun pergantian keduanya didasari atas kesepakatan demi kemajuan dan peningkatan Kinerja Bawaslu itu sendiri," Ketua Bawaslu Provinsi diganti atas kesepakatan komisioner untuk bergantian menjabat ketua dan Ketua Bawaslu Empat Lawang mengundurkan diri, nah untuk diPagaralam sepertinya agak alot, mengingat ketua yang lama tidak terima dirinya diganti jika mengacu pada kinerja, hal tersebut dibuktikan dengan tidak ditandatanganinya hasil rapat pleno pergantian ketua oleh ketua lama, meskipun keputusan tertinggi tetap ada pada Rapat pleno Bawaslu Kota Pagaralam, namun kita masih menunggu hasil dari Provinsi dan Pusat," tandas Yenli Elmanoveri selaku anggota Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan Divisi SDM dan Organisasi. (JF/Rick)