22 Januari 2019

Ibu Sawiya Merawat Sunarsih Dengan Segala Keterbatasan

Liputansumsel.com


Pagaralam,Liputansumsel.com - Sungguh memperihatinkan kondisi Sunarsih (45) warga Talang Jawa Kelurahan Sidorejo Kecamatan Pagaralam Selatan ini badanya tampak kurus tanpa perawatan.

Sunarsih yang sehari-hari cuma bisa berbaring di tempat tidurnya, menderita lumpuh sejak usia 6 tahun tinggal bersama ibunya Sawiya (70) di rumah yang sangat kurang layak.

Keluarga ini (Red.Sawiya) tergolong dari kalangan kurang mampu dan tak bisa berbuat banyak untuk mengobati dan merawat Sunarsih dengan baik .

Saat disambangi liputansumsel.com Selasa 22/01/19. dirumahnya Sawiya ibu Sunarsih mengatakan sekarang ini hanya mengurus anak nya dengan Segala keterbatasan karena beliau saat ini tidak bekerja lagi Sedangkan suaminya sudah meninggal dunia sekitar 11 tahun Yang lalu.

"Kondisi Sunarsih sewaktu lahir normal namun di usia 6 tahun beliau sakit panas lalu kondisinya lumpuh. Karena tak ada biaya sehingga tubuhnya semakin memprihatinkan." jelas Sawiya ibu Sunarsih

Dulu hanya sekali kali dilakukan pengobatan terhadap Sunarsih. itupun seadanya karena ketiadaan biaya. Sehari-hari Sunarsih hanya beralas seadanya tak ada kasur,
Keluarga ini menempati sebuah rumah yang Kurang layak, Tak ada barang berharga di dalam rumah dengan kondisi rumah sudah miring dan tidak kokoh lagi.
Keluarga ini hidup dalam serba keterbatasan, sekali lagi untuk membawa Sunarsih berobat apalagi dierawat ibunya yang sudah tua ini  pun sudah Tak ada biaya.

Ketua Rt 18 Kelurahan Sidorejo Kecamatan Pagaralam Selatan Heri mengatakan "dulu pernah kami ajukan sebanyak 3 kali ke Dinas Sosial supaya keluarga Sunarsih mendapat bantuan Kemudian pihak dari Dinas sudah datang kerumah Sunarsih namun hingga sekarang ini belum ada bantuan dari pihak Dinas Sosial Dan Pemerintah Kota Pagaralam Pihaknya berharap agar segera ada tindakan untuk bisa meringankan beban keluarga ini. "Yang paling dibutuhkan saat ini adalag sembako, alas tidur atau kasur dan kursi roda.'' kata Heri. (Rc/Rz)

Ketua MUI Oi Berpulang

Liputansumsel.com


**Wagub Sumsel melayat kerumah duka**

Indralaya, --liputansumsel. Com--Telah berpulang ke Rahmattullah, tokoh agama sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ogan Ilir (OI), K.H. Muhsin Qori, sekitar pukul 04.30, Selasa (22/1) dini hari di Klinik Sejahtera Jalan Lintas Timur (Jalintim) KM 32 Kelurahan Timbangan Indralaya Utara.

Kabar ini diperolah dari kerabat dekat beliau, Ustadz Muhyidin. Menurutnya, almarhum akan dikebumikan hari ini juga di pemakaman Keluarga di Indralaya. “InsyaAllah hari ini juga akan dimakamkan,” katanya.

Kepada khalayak, pihaknya berharap dan meminta jika beliau semasa hidup banyak salah kata dan perbuatan, mohon dimaafkan. “Tolong sampaikan pada rekan-rekan, mohon maaf segala salah dan khilaf beliau dan tolong keikhlasannya,” tukasnya.

Selain ratusan pelayat nampak hadir wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya beserta rombongan kediaman almarhumah, Setibanya di rumah duka, Wagub langsung mendoakan almarhum.(rul)

Afrizal Ketua Panlih Wabup Oi

Liputansumsel.com

Indralaya.liputasumsel.com--

Sidang paripurna DPRD Ogan Ilir (OI) yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD OI Endang PU Ishak dan Wakil Ketua DPRD OI Ahmad Syafei, akhirnya Ketua Komisi III dari Fraksi Nasdem Afrizal SH terpilih menjadi Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Calon Wakil Bupati OI.

Kepemimpinan Afrizal SH di Panli Cawabup OI didampingi juga oleh Sevvy Yossa dari fraksi Berkibar sebagai Wakil Ketua Panli bersama sejumlah anggota dewan OI lainnya, seperti M Iqbal, Suharto, Basri M Zahri, Irdansyah, Amir Hamzah, Rizal Mustopa, Suharmawinata, Azmi A Hadi, Armin Heryadi, Addinul Ikhsan, dan Rahmadi Djakfar.

Menurut Afrizal SH, panitia pemilihan kekosongan Wakil Bupati OI secepatnya akan mengirimkan surat kepada pimpinan DPRD OI, guna menyurati partai-partai politik pengusung Bupati dan Wakil Bupati OI terpilih periode 2016-2021 agar segera mengajukan sejumlah nama kandidat bakal calon Wakil Bupati OI.

“Partai pengusung seperti Golkar, PDI Perjungan, PPP, dan Hanura untuk segera mendaftarkan bakal calon Wakil Bupati. Karena kami sebagai anggota dewan melihat pemerintahan sekarang yang dipimpin Bupati OI HM Ilyas Panji Alam, sudah sangat memerlukan seorang pendamping Wakil Bupati untuk mendukung jalannya roda pemerintahan Kabupaten OI,” katanya.

Terpisah, Ketua PPP OI Armin Heryadi saat dikonfirmasi mengatakan, akan segera melakukan penjaringan calon Wakil Bupati OI yang diusung nantinya. “PPP OI membuka peluang bagi kader internal dan eksternal yang berminat maju sebagai bakal cawabup OI,” ujarnya.

Sementara itu Ketua fraksi PDI Perjuangan DPRD OI, Amir Hamzah, mengatakan sebagai salah satu partai pengusung, pihaknya tetap akan berkordinasi lagi kepada DPC PDI Perjuangan OI, DPD PDI Perjuangan Sumsel dan DPP PDI Perjuangan, terkait telah dibentuknya Panlih Cawabup di DPRD OI.

“Kita ketahui Bupati OI HM Ilyas Panji Alam saat ini sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumsel. Karena itu kami akan menyampaikan kepada DPC, DPD, dan DPP PDI Perjuangan terkait hasil paripurna hari ini, berdasarkan UU dari 4 partai pengusung harus disepakati dua nama bakal calon untuk direkomendasikan kepada Bupati dan baru dilanjutkan kepada DPRD OI,” pungkasnya.(rul)

Peserta CPNS Sambangi Kantor Regional 7 dan Kanwil Kemenag Sumsel, Protes Hasil Kelulusan

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel. Com -
Beberapa peserta yang tidak puas dengan hasil pengumuman dalam mengikuti rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementrian Agama Provinsi Sumatera Selatan, dengan didampingi kuasa hukumnya menyambangi kantor BKN dan Kanwil Kemenag Sumsel, Senin (21/01/2018).

Kedatangan mereka mempertanyakan mengenai hasil pengumuman CPNS di lingkungan Kemenag Sumsel yang di duga ada  sebuah kejanggalan .

Salah seorang peserta tes CPNS Kemenag, atas nama Yuri menyatakan,  dirinya dalam tes SKD memiliki nilai tinggi.  Namun saat tes SKB hanya tes mikro teaching yang kecil. "Saya sudah honor selama 5 tahun.  Tapi saya diberi nilai kecil untuk mikro teaching.  Yang dinyatakan lulus juga yang nilai SKD nya tidak tinggi, " ujarnya.

Kepala Badan Kepegawaian Negara  (BKN) Regional 7 Agus Sutiadi mengatakan, bahwa BKN dalam penerimaan CPNS Kemenang ada satu sisi yang tidak menjadi bagian dari BKN,  seperti dalam proses tahapan lanjutan mengenai Seleksi Kompetisi Bidang (SKB).

Untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenag, mengenai seleksi Kompetensi Dasar (SKD) itu diserahkan ke kami. Namun, Untuk Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) itu dari awal menjadi wewenang Kemenag Sumsel.

"Jadi disitu (kemenag) bisa dimintai keterangan mengenai transparansinya.  Sepanjang bisa dijelaskan,  keluhan itu bisa langsung dijelaskan,"

" SKB-nya tidak ditempat kami, Kalau SKB ditempat kami, tentunya bisa kami jelaskan. Tapi, untuk penerimaan CPNS Kemenag Sumsel ini,  SKB-nya  dilaksanakan oleh Kemenag," ungkapnya.

Agus menambahkan,  untuk penentuan hasil kelulusan CPNS Kemenag, itu Kemenang yang  menghitung.  Kemudian yang dinyatakan lulus, diserahkan ke BKN.  " Kami keluarkan NIP nya. Tanyakan lah masalah ini ke Kemenag,  kalau sudah disahkan CPNSnya,    tidak bisa diganti.  Nanti ada masalah lagi. Yang mengusulkan Kemenag,  kami mengesahkan SK," ucapnya. 

Kuasa Hukum dari peserta CPNS,  EL Mangku Anom saat  menuturkan, mengenai keterbukaan terkait hasil pengumuman CPNS ini sangat di tunggu kejelasannya.

"Yang jelas aturan masalah proses perekrutan CPNS itu ya ini dijalankan.  Ada beberapa hal permohonan kami. Kami akan ke kemenag,  meminta penjelasan.  Mana tolak ukur,  dinyatakan gugur. Harus dijelaskan,  kalau tidak dijelaskan itu terlihat tidak jujur. Kami tidak puas kalau ini tidak dibuka," ucapnya.

Sementara Kabag TU Kanwil Kemenag Sumsel H Abadil MSi mengungkapkan,  yang ikut rekrutmen Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Jakabaring dari 5.000 orang.  Ternyata  69 yang lulus passing grade.

"Jatah formasi Sumsel 274 yang diterima atas usulan dearah.  Sistem passing grade diubah perangkingan, dinyatakan 648 yang ikut SKB, untuk memperebutkan 274 formasi,"ulasnya.

"SKB ini terdiri dari psikotes,  Wawancara kebangsaan dan mikro teaching (praktek kerja) . Kami telah melaksanakan sesui prosedur. Setelah penilaian,  itu dikirim ke pusat.  Sistem itu telah dilalui," ucapnya.

Kasubag Kepegawaian dan Ortala H Jaya menuturkan,  cara sistem penilaian yaitu SKD  40 persen, dan SKB 60 persen.

"Manteri Agama,   ingin ASN  di Kemenag Punya wawasan kebangsaan, dan punya pemahaman yang baik dan benar,"katanya.

"Untuk mikro teaching,  harus jadi pendidik.  Bagaimana pedagogiknya.  Penguji ada otoritas tersendiri," paparnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sumsel HM Alfajri Zabidi menambahkan,  untuk penguji CPNS itu diambil dari UIN Raden Fatah.

"Nilainya pakai sistem elektronik.  Kita bangga rekrutmen seperti ini.  Saya senang,  mengungkapkan ketidakpuasan dengan cara benar. Awalnya 69 orang yang lulus passing grade.  Kita, ajukan ke Menag,  Menpan.  Keluarlah proses perengkingan.

Kelulusan itu,  semua komponen psikotes,  wawancara dan mikro teaching. Kita jelaskan kedudukan kita.  Kita hanya pelaksana.  Kalau tidak puas,  temui Biro Kepegawaian,  Biro Hukum dan Menpan," pungkasnya.(A2)

Ditagih Uang Parkir Rp.200.000 Medi Hampir Dibacok

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com--Ditagih uang parkir Rp.2.00.000 Medi Irawan (30) warga Lorong Kelurahan No. 23 Rw.06 Kelurahan 36 ilir Kecamatan Gandus Palembang hampir dibacok oleh remaja pengangguran diwarung diatas Jembatan lama Jalan Lintas Timur Kelurahan Tanjung Raja kecamatanTanjung Raja OI, Sabtu (19/1).

Sementara pelaku bernama Deni Setia Budi (19) warga Pasar Buah Kelurahan Tanjung Raja Utara kecamatanTanjung Raja  kabupaten Ogan Ilir bersama temannya berhasil mengambil Hendpond korban dan uang sebesar R0.165.000.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun korban Medi Irawan bersama temannya dengan menggunakan 2 unit mobil Truk BG 8891 IJ yang dikemudikan oleh Wahyudi dan Mobil Truk BG 8892 IJ yang dikemudikan oleh Dedek Trinando  dari lampung tujuan palembang mampir diwarung diatas jembatan lama untuk istirahat dan minum bandrek.

Ketika akan berangkat datang  pelaku Deni Setia Budi bersama temannya, meminta uang parkir Rp. 200. 000. Lalu dijawab oleh sopir  Wahyudi tidak ada dan hanya ada Rp 20.000. lalu pelaku "P" (DPO) langsung menikam ke Sopir mobil saudara Wahyudi namun wahyudi berhasil menghindar melarikan diri lalu dikejar oleh pelaku Deni, "P"  & "R" (DPO )para pelaku tidak berhasil mengajar Wahyudi karena masuk kedalam semak-semak.

Kemudian pekaku "HD" menakuti dan mengancam korban dengan membacokan  parang kearah korban Medi Irawan namun tidak berhasil menganai tubuh korban  Medi Irawan  tetapi mengenai warung nasi goreng sehingga menyebabkan korban Medi Irwan ketakutan hingga dengan muda pelaku mengambil  Hp milik korban dan mengambil uang Rp 100. 000 dari Dompet Dedek Trinando  dan mengambil uang Rp. 50.000. dari dalam mobil milik Wahyudi   setelah itu tsk HD (DPO) merobek baju kaos yang dipakai oleh teman korban saudar Ayu, dengan menggunakan parang atas kejadian tsb korban mengalami kerugian Rp. 1.650.000.

Kapolsek Tanjung Raja AKP Arfanol Amri, SH didampingi Kanit Reskrim Ipda Herman membenarkan atas kejadian tersebut.

"Setelah mendapat laporan pengaduan dari korban  tersebut kemudian anggota polsek Tanjung Raja  yang dipimpin oleh kapolsek Kapolsek Tanjung Raja AKP Arfanol Amri, SH dengan didampingi oleh Kanit Reskrim IPDA Herman bersama anggota Spk dan opsnal langsung mendatangi TKP, dan dari hasil interogasi para saksi yang ada ditkp pelakunya adalah  HD  dan kawan-kawan, para saksi dan korban masih mengenali wajah para pelaku , setelah itu langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku HD (DPO) dirumah bibinya namun pelaku  tidak berhasil ditangkap dan di rumah bibinya  tersebut berhasil ditemukan barang bukti  berupa 1 buah HP warna putih milik korban dan 1 bilah parang  yang digunakan untuk melakukan curas,"kata Arfanol, Senin (21/1).

Lanjut Arfanol menjelaskan ditengah perjalanan saksi dan korban melihat salah satu pelaku Deni Setia Budi saat itu pelaku tersebut langsung ditangkap dibawa ke Polsek Tanjung Raja.

"Saat sampai di Polsek Tanjung Raja pelaku langsung di introgasi dan mengakui bahwa telah melakukan curas terhadap korban tersebut dan berperan ikut melakukan pengejaran terhadap Wahyudi saat melarikan diri setelah ditusuk oleh P" bersama dengan R" namun tidak berhasil karna Wahyudi masuk kedalam semak setelah itu pelaku Deni Setia Budi, R dan P ( DPO ) kembali ke Tkp diatas jembatan lama melihat HD (DPO) mengambil Hp milik korban Medi Irawan dan  HD ( DPO ) yang merobek baju Ayu dengan Parang,"terangnya.

Ia menambahkan pelaku mengakui bahwa temannya melakukan pencurian dengan kekerasan itu yaitu HD ( DPO), R ( DPO), P ( DPO), alat yang digunakan saat melakukan  curas HD  menggunakan 1 bilah parang, P menggunakan 1 bilah pisau, yang mempunyai ide untuk melakukan curas tersebut adalah HD ( DPO ).

"Barang yang berhasil diambil yaitu 1 buah hp warna putih, dari hasil curas tsb tsk Deni setia budi belum mendapat bagian karena hp Oppo belum sempat dijual dan tsk Deni Setia Budi tidak tahu apakah ada uang milik Dedek Trinando sebanyak Rp 100.000. dan uang yang ada didalam mobil sebanyak Rp. 50.000.- diambil oleh tsk HD (DPO)," jelasnya.(rul)