01 Februari 2019

Kecamatan Kalidoni Jalin MoU Dengan iGoGreen Untuk Aplikasi Pemanfaatan Sampah Secara Online.

Liputansumsel.com

Palembang, Liputan Sumsel.Com - Terobosan yang di lakukan Pemerintah  Kecamatan Kalidoni dalam pengelolaan sampah patut menjadi contoh.

Dengan menjadikan tempat Pembuangan Sampah Sementara atau (TPS) menjadi lokasi instalasi  3R (Reuse, reduce, recxycle) ternyata sangat efektif. Sampah yang selama ini selalu menjadi masalah bagi masyarakat kini dirubah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sebagai langkah usaha dalam menyelamatkan lingkungan, Kecamatan Kalidoni melaksanakan penandatanganan MoU bersama iGo Green untuk aplikasi pemanfaatan sampah secara online, di Balai Kecamatan Kalidoni, Kamis (31/01/2019).

Camat Kalidoni Arie Wijaya, S.STP, M.Si, mengatakan kegiatan yang terlaksana ini merupakan MoU antara kecamatan Kalidoni dengan iGo Green dalam pengatasan sampah di lingkungan masyarakat Kecamatan Kalidoni.

"iGo Green ini merupakan aplikasi online sekaligus aplikasi yang pertama di Indonesia yang  melakukan pengelolaan sampah untuk rumah tangga,"ujarnya.

Melalui iGo Green dan Bank sampah yang ada di Kecamatan Kalidoni. Arie  ingin merubah main set masyarakat bahwa sampah itu bukan lagi masalah, melainkan menjadi sebuah peluang bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat.

"Di Kecamatan Kalidoni kita mempunyai yang namanya instalasi 3 R dengan mesin peca plastik yang berkapasitas 1,5 ton. Tetapi, untuk sekarang ini masih sangat belum efektif dikarenakan kita hanya mempunyai bahan yang perharinya 1 kg dan 2 kg. Dengan melalui iGo Green ini kita harapkan dalam pengelolaan dapat maksimal,"ungkapnya.

Arie melanjutkan "iGo Green akan menjadi aplikasi dalam pengumpulan sampah dari masyarakat di wilayah kecamatan Kalidoni, selanjutnya pengolahan sampah dilakukan di TPS 3R Kecamatan Kalidoni. melalui aplikasi ini, sampah akan dijemput oleh petugas  langsung kerumah dan dibayar secara cash,"ujar Arie kepada wartawan Liputan Sumsel.

Untuk Penggunaan Aplikasi iGo Green ini sangat mudah yaitu :1. Pilah atau Siapkan sampah yang akan dijual 2. Jual melalui aplikasi iGo Green ini melalui Wa/SMS/tlp  3. Sampah akan dijemput oleh mitra iGo Green  4. Sampah ditimbang dan dibayar secara cash.

Arie menjelaskan setelah sampah sudah terkumpul selanjutnya akan didaur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan "Adapun sampah yang dibayar meliputi Keseluruhan jenis plastik, Kardus, Besi, aluminium, kantong plastik, Kertas cetak, koran ,oli bekas dan minyak jelantah. Jadi diharapkan dalam pengelolaan sampah ini betul-betul tertinggal itu hanyalah sampah-sampah organik dan itupun bisa dikelolah menjadi pupuk "jelas Arie.

Kerja sama iGoGreen dan kecamatan Kalidoni kedepannya juga akan terkoneksi dengan sistem pembayaran fintech dan BRI yang memungkinkan pembayaran sampah menjadi alat pembelanjaan di boxbelanja nantinya,maupun tunai melalui Bank BRI.

MoU ini juga di jembatani oleh Hendra Setyadi Putra selaku Business Transformation Expert dari PT Akselerasi Digital Indonesia dan juga partner lokal Ralali yang sebelumnya juga menjembatani  MoU boxbelanja.com(milik kecamatan Kalidoni) dan ralali.com pada 16 Januari 2019.

Sementara Founder & CEO iGo Green, Hendri Wahyu Kurniawan menjelaskan, Kecamatan Kalidoni merupakan kecamatan yang pertama melakukan kerjasama dengan iGo Green dalam penanganan pembelian sampah melalui aplikasi.

“Kecamatan Kalidoni merupakan kecamatan percontohan nantinya untuk kami dan pihak lain, dimana sampah yang jadi problem di Indonesia, kini bisa jadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan,” jelasnya.

Cara penggunaan Aplikasinya pun sangat mudah, dimana warga tinggal memilah sampah di rumahnya, kemudian jual melalui aplikasi IGo Green lewat wa, sms atau langsung telpon, kemudian mitra IGo Green akan menjemput sampah tersebut kerumah , di timbang dan kemudian dibayar secara tunai.

Pihaknya juga, akan membuka pola kemitraan Bank Sampah, jadi bisa menyelesaikan masalah sampah tersebut, dengan pendekatan kewirausahaan Bisnis.

“Nanti bisa kita sediakan sistemnya, kita training sehingga dia bisa menjalankan usaha Bank Sampah ini,” pungkasnya.(Ali)

31 Januari 2019

HPN K-73 PWI MUBA PEDULI ANAK YATIM PIATU

Liputansumsel.com


Muba,liputansumsel,Dalam menyambut hari PERS nasional(HPN) k-73 Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dalam bentuk kepedulian dan sosial yang bekerja sama Dengan PT Smart Akses Informasi (SAI) berikan santunan bagi anak yatim-piatu.

“Herlin Koisasi SH,Ketua Plt PWI Musi Banyuasin melalui Ketua Pelaksana kegiatan Kurnaidi ST menuturkan,bahwa kegiatan tersebut sengaja dikemas dalam acara hari Pers Nasional k-73 di kabupaten Musi Banyuasin.

“Sebanyak 100 orang anak yatim piatu dari rumah panti asuhan yatim piatu Elnuza Talang Jawa kecamatan Sekayu dan panti asuhan Kurnia di ulak paceh Kecamatan Lawang Wetan diberikan santunan jelasnya.

“Kegiatan ini merupakan agenda tahunan dalam menyambut hari PERS NASIONAL(HPN) dikabupaten Musi Banyuasin sebagai wujud kepedulian terhadap anak yatim piatu yang membutuhkan perhatian semua pihak.

“Kegiatan ini bertema"

“Merajut Silaturahmi PWI Musi Banyuasin Peduli Anak yatim Piatu”.

“dalam kegiatan Santunan tersebut yang diberikan berupa uang tunai, kain sarung dan bermain gratis satu hari di wahana permainan bazar. Bantuan tersebut bersumber dari pihak ketiga yang disalurkan kepada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di daerah setempat  Dialokasikan untuk kegiatan sosial yaitu santunan kepada Anak yatim piatu,ucap Kurnaidi.

Dari dukungan pemerintah kabupaten Musi Banyuasin dan kerja sama seluruh pengurus dan anggota PWI, Alhamdulillah hari ini kegiatan menyantuni anak yatim terlaksana dengan baik ataupun tanpa kendala,”imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut Kurnaidi Juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah setempat yang telah mendukung penuh kegiatan HPN (hari pers Nasional)sehingga program kerja organisasi wartawan tertua di Indonesia itu bisa terselenggara”ujarnya.(agung/ADE).

Kabupaten Musi Banyuasin Siap Jadi Kota Yang Sehat

Liputansumsel.com


Muba-liputansumsel - Kabupaten/Kota Sehat (KKS) adalah suatu kondisi Kabupaten/Kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan terintegrasi yang disepakati masyarakat dan Pemerintah Daerah.

"Penghargaan Piala Adipura 12 kali, Sekolah Sehat 3 tahun berturut-turut, Kabupaten Layak Anak dan Juara Lomba PHBS Tingkat Nasional menjadi modal kita untuk mencapai Kabupaten/Kota Sehat", demikian disampaikan Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Muba H Rusli SP MM saat memimpin Rapat Pemantapan Persiapan Kabupaten/Kota Sehat bertempat di Ruang Rapat Serasan Sekate, Kamis (31/01/2019).

Masih katanya, sesuai dengan instruksi pak Bupati Dodi Reza Alex tahun ini Kabupaten Musi Banyuasin akan mengikuti Lomba  Kabupaten/Kota Sehat (KKS) pada kategori Swastisaba Padapa semua kriteria penilaiannya dimiliki Pemkab Muba. untuk itu ia meminta OPD terkait untuk proaktif mengumpulkan dokumen dan dokumentasi yang dibutuhkan.

Sementara perwakilan dari Dinas Kesehatan Muba Salim dalam laporannya menyebutkan Lomba Kabupaten/Kota Sehat (KKS) bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Adapun 9 indikator khusus tatanan Kabupaten/Kota Sehat meliputi kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan pertambangan sehat, kawasan hutan sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri serta kehidupan sosial yang sehat.

Yang hadir dalam rapat tersebut Perwakilan dari Kodim 0401 Muba, Polres Muba, Kepala PD dan Seluruh Camat dalam Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.(rill/agung).

Pemkab PALI Bantu 1.696 Unit Rumah Menjadi Layak Huni

Liputansumsel.com
PALI.Liputan Sumsel - Bupati PALI Ir H Heri Amalindo MM menyebut  dari  hasil inventarisasi petugas lapangan sejak pada  tahun 2016 terdapat 6.502 unit  rumah tidak layak huni  di bumi serepat  Serasan,di  tahun 2018 pemerintah Kabupaten PALI telah bantu 1.696 unit rumah menjadi layak huni, dengan sumber anggaran dari bantuan pusat dan APBD.

Angka terlihat ketika Bupati saat menyerahkan rumah layak huni terhadap penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI,penyerahan tersebut
di lapangan Sepakbola Desa Raja Kecamatan Tanah Abang. kabupaten PALI .Kamis 31/01) 2019

“mengatakan sebanyak 4.806 rumah tidak layak huni, kita akan minta kementerian untuk melanjutkan bantuan tersebut. Dan dari APBD juga kita anggarkan untuk bantu 1.000 rumah tidak layak huni di tahun 2019 ini,” terang Bupati.

Bantuan tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu dalam memiliki rumah layak huni. “Tahun 2019 ini kita harapkan sudah 75 persen rumah tidak layak huni mendapat bantuan dan sudah bisa dihuni,” tukas Heri.

Tambah  Bupati mengatakan ini  bentuk perhatian pemerintah, baik pusat, provinsi maupun  kabupaten. “
Semuanya akan  dibedah. Dan penerima bantuan itu dikhususkan bagi masyarakat kurang mampu, jadi kami memilih penerima yang berhak bukan pilih kasih,” tandasnya.

Pada kesempatam itu Bupati juga meminta dukungan seluruh elemen masyarakat agar pembangunan di Kabupaten PALI berjalan sesuai

“saat ini  masih  banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, yakni jalan masih ada yang belum dapat bantuan, masih banyak masyarakat belum dapat sarana air bersih, listrik dan lainya. Tanpa dukungan masyarakat pembangunan itu tidak akan terlaksana dengan baik,” harapnya.

“Sementara itu, A Darwis, Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan PR Provinsi Sumsel menjelaskan bahwa di Kabupaten PALI penerima BSPS dari Kementerian PU-PR tahun 2018 berjumlah 437 unit.

“Selain itu dapat juga bantuan  220 unit dari program Bank Dunia, jumlahnya ada 657 unit. Rencana tahun 2019, PALI bakal menerima 250 unit, tapi tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan,” jelas A.Darwis.

Ditambahkan A Darwis bahwa bentuk bantuan juga bakal bertambah. “Tahun lalu penerima mendapatkan Rp 15 juta, tapi tahun 2019 ini akan bertambah menjadi Rp 17,5 juta,” tutupnya.Lendri

Dodi: Mari Kita Jaga Keamanan Untuk Mengantisipasi Potensi Konflik

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus berupaya menjaga kondusifitas wilayah khususnya di daerah-daerah pinggiran. Meski Kabupaten Muba sangat komitmen dan konsisten dengan zero konflik tetapi Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tetap mewaspadai dan mengantisipasi potensi konflik, terlebih dalam waktu dekat akan dihadapkan pada pelaksanaan Pileg dan Pilpres.

Dalam kesempatan Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Dalam Rangka Antisipasi Permasalahan yang Akan Timbul Dalam Pelaksanaan Pileg dan Pilpres Tahun 2019 untuk Mewujudkan Muba Zero Konflik, di Guest House Griya Serasan Sekate, Kamis (31/1/2019), Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menginstruksikan kepada seluruh Camat untuk gotong royong serta bekerjasama dengan Forkopimcam di masing-masing wilayah melakukan deteksi dini potensi terjadinya konflik sosial.

"Camat wajib stand by di wilayah masing-masing, lakukan deteksi dini bersama Forkopicam untuk mengantisipasi potensi terjadinya konflik pada pelaksanaan Pileg dan Pilpres," ungkap Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin.

Lanjutnya, Bupati dan Camat sesuai dengan aturan yang berlaku diperintahkan pemerintah pusat untuk menjadi Ketua dari Forkopimda dan Forkopimcam di daerah masing-masing. "Tradisi sinergi bersama Forkompimda hingga Forkopimcam harus terus dijaga dan gotong-royong menjaga keamanan di wilayah masing-masing," terangnya.

Kepala Badan Intelijen Daerah (Binda) Sumsel, Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa Mahks MHan yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin dalam mengantisipasi dan mendeteksi potensi konflik sosial di wilayah Muba.

"Saya apresiasi upaya pak Bupati Dodi Reza yang sangat konsen menjaga keamanan di wilayah Muba terlebih jelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 . Pak Bupati juga sangat intens dan bersinergi bersama Forkopimda untuk mewujudkan Muba zero konflik," dan saya apresiasi sebesar besar bahwa penyelengaran kegiatan hari ini dibandingkan dengan beberapa daerah ini yang terbaik,  semua stakeholder lengkap hadir dan sangat serius menjaga daerah ini tetap kondusif menjelang pemilu tahun 2019 ulasnya.

Sementara, Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti mengatakan saat ini jajaran Polres Muba terus berkoordinasi dan melakukan deteksi dini potensi konflik sosial di wilayah Muba. "Personil sudah tersebar, dan jajaran Polres Muba juga terus berkoordinasi bersama Pemkab Muba dan Kodim untuk menjaga keamanan dan kedamaian jelang dan usai pelaksanaan pileg dan pilpres,"tuturnya.

Kapolres menambahkan, pihaknya mengapresiasi upaya Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin bersama Camat dan OPD terkait yang sangat pro aktif dalam menjaga kondusifitas di wilayah Muba. "Insya Allah meski di Muba ini ada titik rawan, tetapi dengan sikap pro aktif untuk menjaga kondusifitas akan membuat wilayah Muba bebas dari potensi konflik sosial,"ujarnya.

Dandim 0401 Letkol Arm M Saufudin Khoiruzzamani SSos menuturkan bahwa pihaknya juga menyebar personil untuk melaporkan aktifitas jelang pelaksanaan hingga usai pelaksanaan pileg dan pilpres.

"Anggota Intel Kodim 0401 telah tersebar di seluruh wilayah Muba, akan bersama-sama pihak Polres dan Pemkab Muba menjaga wilayah masing-masing dari potensi konflik,"imbuhnya.

Dalam kesempatan itu salah satu Camat yakni Camat Bayung Lincir, Akhmad Toyibir mengatakan saat ini pihak Kecamatan bersama Polsek dan Danramil setempat terus berkoordinasi dan memetakan hambatan yang bakal terjadi saat pelaksanaan pileg dan Pilpres.

"Pihak Forkopicam terus bersinergi, terlebih meminimalisir potensi kesulitan saat distribusi surat suara pada pileg dan pilpres serta memberikan perhatian serius kepada TPS yang dinilai rawan konflik,"jelasnya.

Dalam kesempatan Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) turut dihadiri juga Korwil V Badan Intelijen Daerah (Binda) Sumsel, Ega Mandala, Kajari Muba Maskur SH MH, Ketua PA Sekayu Saifullah Anshari SAg MAg, serta Camat dan Kapolsek se-Kabupaten Muba.(rill/agung).