05 Mei 2019

Hasil Pleno Golkar Menguasai DPRD Muba

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Meski diwarnai banyak protes, sanggahan dan ada aksi damai, KPU Muba berhasil menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pilpres-pileg 2019.
Protes oleh saksi dari masing masing calon legislatif dan partai politik nyaris terjadi di setiap pembacaan pleno.  Namun pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU)  Muba telah menyelesaikan rapat pleno terbuka yang dimulai sejak 3 Mei 2019, hingga 5 Mei 2019.

"Alhamduillah kita telah menyelesaikan rapat Pleno terbuka selama dua hari. Meski banyak perdebatan tetap berjalan dengan aman dan kondusif, " jelas Ketua KPU Muba Ir Maryadi Mustofa,  kemarin.

Tahapan selanjutnya,  sambung Maryadi,  hasil pleno ini akan diserahkan langsung ke KPU tingkat Provinsi Sumsel. 
 "Sesuai jadwal pleno ditingkat provinsi dimulai tanggal 8 hingga 22 Mei 2019. Penyerahan tentu saja dengan pengawalan yang ketat oleh pihak Polri, "ungkapnya. 

Mengenai penetapan untuk hasil Pilpres bisa diketahui,  tapi untuk DPRD Kabupaten dan DPR RI,  DPD,  serta DPRD Provinsi belum bisa meski sudah ada hasilnya. 

 "Sebab ketetapan resmi dahulu di tingkat Provinsi dan tingkat KPU pusat, setelah ada baru kita bisa umumkan siapa saja yang duduk sebagai legislatif Kabupaten Muba,  "ucapnya.

Disinggung mengenai adanya beberapa sanggahan dari partai dan caleg, Maryadi menjelaskan, tentu tidak ada persoalan karena KPU telah memegang data kemudian tinggal dicocokkan ke setiap saksi dan parpol.  "Artinya kita tetap terbuka, tinggal dicocokan data yang ada dengan saksi dan parpol serta PPK dan di tingkat pleno kabupaten sehingga tidak menimbulkan pertanyaan, "jelasnya.

Terpisah saksi dari Partai Golkar, Sri Retno mengajukan keberatan saat pleno berlangsung  Dirinya menyatakan keberatan karena pada pleno Kecamatan Sekayu, tidak dibuka form DA I meski ada perbedaan suara dan ada aduan terkait perbedaan tersebut. " Saya minta agar untuk perhitungan suara dari Golkar jangan dulu suara partai di jumlahkan. Ini
masalah internal partai dan tidak menyangkut partai lain,"jelas Retno.

Dari hasil pleno diketahui Golkar mendudukkan calegnya di DPRD Muba sebanyak 7 orang. Caleg Golkar ini sekaligus memuncaki perolehan suara dari seluruh partai yang berhasil memperoleh kursi DPRD Muba. Kursi Golkar disumbangkan oleh caleg dari Dapil 1 sebanyak 2 orang, Dapil II (1) orang, Dapil III ( 3) orang serta Dapil IV sebanyak 1 orang. Total perolehan 7 kursi ini disaingi oleh PDIP disusul Gerindra dengan 6 kursi.(agung/rill).

Suara Mercon Mulai Marak,Warga Resah

Liputansumsel.com
Pagaralam,Liputansumsel.com-Menjelang bulan puasa Ramadhan 1440 Hijriah, aparat keamanan baik pihak kepolisian maupun Satpol PP Kota Pagaralam diminta untuk mengawasi penggunaan petasan atau mercon. Sebab, saat ini penjualan petasan di pasar tradisional maupun di kampung - kampung dilaporkan mulai marak sehingga meresahkan masyarakat setempat. Bahkan, penggunaan mercon tidak hanya anak-anak melainkan orang dewasa.

Seperti disampaikan masyarakat Kelurahan Bangun Rejo Yadi Fals beserta warga mengatakan, momen tepat menertibkan penggunaan petasan atau mercon jauh sebelum bulan puasa. Sebab ditenggarai barang-barang itu dipasok sebelum puasa. Apalagi, kata Yadi, kini suara petasan mulai terdengar meski puasa tinggal hitungan hari lagi. Aparat harus segera mengambil tindakan.”Sudah banyak anak-anak dan orang dewasa yang membunyikan petasan,”katanya.

Yadi meminta pemerintah melalui aparat setempat baik kepolisian maupun satpol PP segera bertindak menertibkan penjualan petasan. Sebab, akibat maraknya suara petasan bukan hanya menganggu aktivitas umat dalam beribadah tapi tak jarang membahayakan masyarakat luas.

”Sekarang suara petasan mulai marak terdengar, ini harus mendapat perhatian sebelum meluas. Petasan ini juga membahayakan anak-anak yang belum mengerti cara membakarnya,” ujar Yadi.

Hal sama juga diakui warga lainnya, Basmadi. Menurutnya, saat ini sudah marak penjualan petasan di pasar-pasar. Akibatnya, suara petasan dirasa sangat mengganggu masyarakat yang sedang beristirahat apalagi mereka yang mempunyai anak kecil tentunya akan membuat bayi kaget.”Ya kalau saya sih tidak jadi masalah, bagaimana mereka yang mempunyai anak kecil, kan kasian,”terangnya.

Lebih jauh Basmadi mengakui bahwa di sejumlah tempat seperti seputaran pasar Dempo Permai atau ditempat-tempat lain dibuat semacam imbauan dari pemerintah tentang larangan menjual petasan, hal ini dilakukan agar para penjual sadar jika yang mereka jual itu akan bisa merugikan semua pihak, terutama mereka sebagai pembeli yang secara tidak langsung uang dibakar.”Harus ada tindak tegas dari pemerintah, dalam hal ini aparat penegak hukum agar penjual petasan atau mercon ini rajia,”tutupnya.(Ric)

Harga Bawang Putih Capai Rp.120.000-, Jelang Bulan Ramadhan

Liputansumsel.com

Pagaralam,Liputansumsel.com - Jelang bulan suci Ramadan, banyak pedagang dan pembeli di Pasar Nendagung kota Pagaralam, mengeluh. Pasalnya Harga bawang putih mendadak naik hingga tembus Rp120 ribu per kilogramnya. Padahal, sebelumnya Rp 18 ribu per kilogram Naik hingga mencapai 1000 Persen.

Diduga, kenaikan bawang putih ini akibat berkurangnya stok pasokan yang masuk ke Pagaralam

Sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Nendagung pun mulai menjerit. Seperti, salah seorang pedagang di Pasar Nendagung, Wak Iyar mengaku sangat resah dengan harga bawang putih naik. Akibatnya, sejumlah pelanggan tetap yang sebelumnya selalu membeli mulai berkurang saat.

"Saya saja seorang pedagang mendapatkan bawang, saat ini tidak ada yang menjual karena pasokan bawang berkurang," ungkapnya, Minggu (5/5/2019).

Diakuinya, untuk mendapatkan bawang putih dirinya terpaksa membeli dari sesama pedagang dengan jumlah sedikit. Meski, mendapatkan untung kecil, ini untuk menghindari bawangnya membusuk karena jarang dibeli.

"Sebelum saya jual Rp120.000 per kilogram bawang putih sempat saya jual bawang putih Rp18.000 per kilogram," imbuh Wak Iyar.

Sementara itu, Yenni seorang warga mengaku sangat terkejut harga bawang putih melonjak naik tembus Rp120 ribu perkilogram.

"Biasanya sekilo Rp18.000, sekarang naik sampai Rp120.000. Mahal nian. Beli sedikit bae lah," ujarnya singkat.(Ric)

04 Mei 2019

Pelantikan Pengurus PWI Muara Enim Masa Bhakti 2019-2022

Liputansumsel.com


Muara Enim,Liputansumsel.com--Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Muara Enim masa bhakti 2019-2022 akhirnya resmi dilantik. Siswanto, SE resmi dinobatkan sebagai Ketua PWI Muara Enim. Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua PWI Provinsi Sumatera Selatan H. Firdaus Komar, SPd. MSi di Balai Agung Serasan Sekundang Muara Enim, dengan tema “Pers Profesional Bermartabat Tangkal HOAX” Jumat (03/05) malam.

Dalam sambutannya, Ketua PWI Provinsi Sumsel menyampaikan agar kegiatan ini menjadi warna baru untuk dapat memberikan sumbangsih positif pada dunia pers. Mudah-mudahan amanah yang diberikan ini dapat memotivasi kami untuk dapat menjalankan tugas-tugas ke depan sebaik mungkin, jelasnya.


Dalam kepengurusan ini, lanjut Firdaus, PWI Muaran Enim merupakan PWI kabupaten yang kedua dilantik setelah ia menjabat Ketua PWI Sumsel. Pihaknya sangat kagum dan bangga karena kepengurusan PWI ini berjalan secara baik dan lancar, bahkan menurut ketua terpilih Siswanto, di Muara Enim keanggotaan PWI yang sudah mendapatkan sertifikasi UKW dari Dewan Pers sudah mencapai 90 %. Dengan mayoritas telah bersertifikat tersebut, nara sumber akan yakin dan percaya kepada Wartawan tersebut.

Salah satu upaya nyata yang kami lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja kami adalah dengan melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan agar kualitas diri rekan-rekan wartawan juga semakin meningkat. Pasalnya, berita yang akan disebarluaskan membutuhkan pertanggungjawaban akan kebenarannya. Oleh karena itu pihaknya juga melakukan deklarasi bersama untuk memerangi berita hoax.

Menurutnya, upaya perangi anti Hoax itu dianggap sebagai gerakan yang positif dalam rangka mengurangi dampak negatif pada masyarakat akibat berita hoax yang telah beredar. Sejatinya wartawan memang tidak diperbolehkan menyebarluaskan berita hoax kepada masyarakat, namun pada kenyataannya hal tersebut sulit dilaksanakan pada masa sekarang, karena sudah ada kepentingan-kepentingan baik bisnis maupun politik yang sangat mempengaruhi media, ujarnya.

Ditempat yang sama Bupati Muara Enim Ir. H. Ahmad Yani, MM menyampaikan agar PWI Muara Enim masa bhakti 2019-2022 bekerja lebih ekstra karena keberadaannya bersamaan dengan tahun politik yang identik lebih panas suasananya. Alhamdulillah di Kabupaten Muara Enim Pemilu 2019 berjalan aman, lancar dan damai.

Pers adalah pilar demokrasi sehingga berita yang di tulis adalah berita yang sejuk dan terkonfirmasi agar tidak ada berita hoax yang dapat memperkeruh suasana. Yani juga berpesan agar Pers harus dapat meluruskan kabar-kabar hoax dengan secepat mungkin. Pers juga mempunyai peran penting dalam mendorong percepatan pembangunan. Oleh karena itu, lanjut dia, wajar jika pers mengkritik, asalkan kritik yang disampaikan pun harus kritik yang membangun, ujarnya.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan selamat kepada Pengurus PWI Muara Enim masa bhakti 2019-2022 semoga amanah yang telah diberikan mampu dijalankan sebaik mungkin. Anggota PWI sudah ia kenal baik dan memiliki integritas. Komunikasi antara dirinya selaku kepala daerah dengan wartawan sudah terjalin dengan baik. Sehingga tercipta pemberitaan yang seimbang. Selain itu, Bupati berharap agar PWI menjadi wadah organisasi yang membantu pemerintah dalam memberantas berita-berita hoax.

Kita berharap PWI Muara Enim dapat terus bersenergi dengan baik bersama Pemkab Muara Enim dalam mewujudkan Muara Enim untuk rakyat. MERAKYAT yang Agamais, Berdaya saing, Mandiri, Sehat dan Sejahtera. Melalui pemberitaan-pemberitaan yang berkualitas dan membangun  sebagai kontrol sosial sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pada pelantikan tersebut dihadiri oleh Bupati H. Ahmad Yani, Wabup H. Juarsah. Sekda, Ketua DPRD Aries HB, Ketua KPU, Kajari, Kasdim 0404/Muara Enim, Kepala Kantor Imigrasi, Asisten, Ketua PWI Sumsel beserta jajarannya, Direktur Operasional Produksi PT.BA, Kepala OPD dan tamu undangan lainnya. Pungkasnya

Bantah Isu LGBT hingga Kehilangan Motor, Pimpinan PusKesMas Pedamaran Angkat Bicara

Liputansumsel.com




Hasanul Basri selaku Pimpinan PusKesMas Pedamaran saat dibincangi di ruang kerjanya Sabtu 04/05 mengatakan"Isu LGBT itu sangat tidak benar adanya, dan video yang beredar pun tidak menunjukan bahwa itu staf saya melainkan hanya oknum yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk menjatuhkan nama baik PusKesMas Pedamaran ini"Terang Sanul.


Lanjut Sanul"Sedangkan berkaitan dengan hilangnya motor saya juga membantah bahwasannya sering terjadi padahal baru kali ini ada kejadian motor hilang di Puskesmas Pedamaran, itu pun murni akibat pemilik motor tidak parkir pada tempatnya dan pihak keamanan kurang teliti dengan tugasnya, dan mengenai Pelayanan PusKesMas Pedamaran saya rasa sudah cukup Baik dalam memberikan Pelayanan sesuai dengan prosedur atau pun aturan yang ada"Pungkasnya.

Selain keterangan dari Pimpinan PusKesMas Pedamaran bahkan salah satu  staf ASN Missi juga menjelaskan"Isu LGBT di PusKesMas tidak ada, apalagi itu adalah staf Puskesmas sangat tidak mungkin, itu hanya Isu murahan yang dihembuskan oleh oknum yang tidak suka dan ingin menjatuhkan nama baik PusKesMas, dan mengenai kinerja staf PKM sama sekali tidak ada masalah kami bekerja merasa nyaman tanpa paksaan dalam bekerja karena Pimpinan PusKesMas saat ini  sikapnya yang bersahabat dan lebih baik hingga terjalin silaturahmi yang baik antara pimpinan dan staf"Terang Missi.

Wiwin yang juga merupakan staf honorer di PusKesMas Pedamaran menjelaskan"staf keluar di jam kerja bukan  keluar tidak ada urusan melainkan menjalankan tugas diantaranya Posyandu, fogging, penyuluhan, dan sebagainya, itupun tetap ada yang jaga di tiap unit pelayanan agar masyarakat mendapat pelayanan kesehatan secara maksimal"Jelasnya. (Povi)