14 Juni 2019

Ikan Kecublang atau Botia Bakal Pukau Peserta KTNA di Muba

Liputansumsel.com

MUBA-liputansumsel,Kabupaten Musi Banyuasin tidak hanya kaya akan sumber daya alam manusia dan sumber daya alam, konsistensi masyarakatnya dalam mengangkat dan menjaga kearifan lokal pun patut diacungi jempol.

Pada pelaksanaan pembukaan Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-13 Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang akan dihadiri Menteri Pertanian Republik Indonesia, DPR RI yang Berasal dapil 1 Sumsel, Gubernur Sumsel dan 17 Kepala Daerah Sumatera Selatan dan Tamu Undangan lainya akan dipusatkan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan pada tanggal 24 Juni 2019 nanti ikan khas Bumi Serasan Sekate yakni ikan Kecublang atau “Botia” akan dipamerkan pada kegiatan  spektakuler tersebut.

"Ya, nantinya peserta Peda KTNA ke-13 di Muba akan dipukau dengan keberadaan Ikan Kecublang atau Botia," ungkap Kadis Perikanan Muba, Abdul Mukohir.

Dijelaskan, keberadaan Ikan Kecublang atau Botia nantinya akan lebih memperkenalkan ikan khas asli Muba. "Selain itu pula agar keberadaan ikan khas Muba ini lebih dikenal lagi khususnya di Wilayah Sumsel," urainya.

Even besar ini diperkirakan akan dihadiri lebih dari 2.174  peserta mewakili 17 Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sumsel. Berbagai persiapan terus dipantau Pemerintah, terutama kesiapan panitia penyelenggara dan panitia pelaksana, baik dari kecamatan maupun kelurahan.

Menurut Sekda Muba Apriyadi, seluruh persiapan harus benar-benar dibahas secara intensif bersama-sama, agar Muba sukses sebagai tuan rumah dan menjadi yang terbaik dalam penyelenggaraan acara paling bergengsi tersebut.

"Saya sudah melihat dan mendengar paparan dari masing-masing OPD terkait. Alhamdulillah 95% saya menyatakan sudah siap, dan saya juga ingatkan  jangan sampai ketika tamu atau peserta yang datang mendapatkan pelayanan kurang baik atau kesan yang kurang menyenangkan. Jadi berikanlah mereka pelayanan yang baik," jelas Apriyadi.(agung/rill).

RIYANTO BUDI RAHARJO JABAT DIRUT LPPL MUBA TV

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel,Dewan Pengawas Lembaga Penyiara
n Publik Lokal (LPPL) Radio Gema Randik dan Musi Banyuasin Televisi (Muba TV) mengangkat Riyanto Budi Raharjo sebagai Direktur Utama (Dirut) LPPL Muba TV masa jabatan 2019-2024, kamis (13/06) di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Musi Banyuasin. "Setelah mengalami kekosongan beberapa bulan, Alhamdulillah Dewan Pengawas telah memilih dan menetapkan Direktur Utama LPPL Muba TV yang baru", ujar Kepala Dinkominfo Muba selaku Ketua Dewan Pengawas LPPL Radio Gema Randik dan Muba TV didampingi Wandi Subroto, Herlin Koisasi, Apriadi dan Achmad Kartiko Buwono selaku Anggota Dewan Pengawas. Dicky menambahkan bahwa Dewan Pengawas LPPL menilai Riyanto Budi Raharjo pantas mengemban amanah Direktur Utama LPPL Muba TV mengingat pengalamannya berkarier di LPP TVRI mulai dari paling bawah sampai menjabat Kepala LPP TVRI Sumsel Babel (2014), Kepala LPP TVRI Kalimantan Timur (2015), Kepala LPP TVRI Jawa Barat (2016) terakhir sebelum purna bhakti menjabat sebagai Kepala LPPL TVRI Sumsel (2018) yang ikut mensukeskan penyelenggaraan Asian Games di Palembang. "Kami berharap Direktur Utama LPPL Muba TV yang baru cepat menyesuaikan diri dan segera mempersiapkan langkah-langkah strategis dalam menata manajemen dan operasional LPPL Muba TV. Disamping itu sambil jalan Dewan Pengawas akan segera memilih dan menetapkan Direktur Operasional dan Direktur Umum untuk membantu tugas Ditektur Utama", pungkas Dicky. Sementara itu, Direktur Utama LPPL Muba TV Riyanto Budi Raharjo mengatakan siap untuk mengemban amanah yang diberikan oleh Dewan Pengawas dan akan melakukan langkah-langkah percepatan. "Terima kasih kepada Dewan Pengawas LPPL yang telah memberikan kepercayaan kepada saya. Insya Allah kepercayaan ini akan saya jaga dengan rasa penuh tanggung jawab dan saya juga berharap terus mendapatkan dukungan baik dari Dewan Pengawas maupun Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Dalam waktu yang tidak terlalu lama saya akan mempersiapkan paparan terkait Muba TV dihadapan Bupati Muba beserta jajaran terkait sesuai yang diminta oleh Dewan Pengawas LPPL", ujar Riyanto Budi Raharjo.

Camat Muara Enim Gotong Royong Bersihkan Batas Kota

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com--Camat Kota Muara Enim Drs.Arsali Manudin beserta jajaran dan staf nya. Menggelar kegiatan gotong royong pembersihan
di sekitar tugu perbatasan kota, tepatnya di Desa Kepur, Jum'at pagi (14/6/2019) pukul 07.30 Wib.

Menurutnya kegiatan ini dilakukan selain untuk meningkatkan kebersihan dan menjaga keindahan kota, juga untuk memberikan contoh tauladan kepada masyarakat demi meningkatkan rasa kepedulian dan menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu juga demi mempertahankan gelar predikat Adipura dan mengejar predikat Adipura Kencana di tahun depan sesuai dengan visi dan misi Pemkab Muara Enim mewujudkan Kabupaten Muara Enim yang Agamis, Mandiri, Sejahtera, Berdaya saing, Sehat. Ujarnya

Pantauan Awak Media, Selain camat tampak juga Sekcam Muara Enim Andrille Martin, SE beserta seluruh staf kantor Kecamatan Muara Enim ikut terlibat dalam kegiatan ini. 

13 Juni 2019

Kebakaran Hutan Diduga Akibat Penambangan Minyak Tradisional

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Menjamur dan tumbuh suburnya masakan minyak tradisional di wilayah Kecamatan Babat Toman diduga dibiarkan dan dibekingi oleh aparat penegak hukum sehingga berdampak fatal pada lingkungan dan sering terjadi kebakaran.

Dalam pantauan media, Diduga ribuan Drum perhari hasil produksi penyulingan minyak tradisional, sehingga terlihat oleh kasat mata gumpalan asap pekat hitampun mewarnai dan menghiasi lokasi di sekelilingnya.

Kemudian akibat Pembiaran tanpa adanya ketegasan dari instansi terkait sering terjadi kebakaran. Seperti belum lama ini telah terjadi kebakaran di beberapa titik di lokasi masakan minyak tradisional salah satunya milik Defri (40) warga Teluk Kijing Kecamatan Lais, sekitar Pukul 15.30 wib, di Jalan  Mangun Jaya Macang Sakti KM 4 Wilayah Desa Sugi Waras Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan pada hari Senin 10/06/19.

Saat di konfirmasi Kapolsek Babat Toman AKP Ali Rojikin SH,menjelaskan bahwasannya permasalahan kebakaran tersebut di tangani langsung oleh Polres Muba.

Untuk memastikan dan melengkapi pemberitaan tim pun lalu konfirmasi ke Polres Muba, Kamis 13/06/19.

"Masih dalam tahap pemeriksaan saksi",jelas Iptu Rusli Kanit Pidana Khusus Polres Muba melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu Ketua PWI Muba Herlin Koisasi SH mengatakan dan meminta pemerintah serta aparat penegak hukum untuk memberi ultimatum yang tegas terkait masakan minyak tradisional di Kabupaten Musi Banyuasin.

"Untuk apa di buat Stasiun Storage Minyak di Babat Toman Jika masakan masih tumbuh subur, wajarlah pak sering terjadi kebakaran secara masakan tradisional itu mengunakan Septi seadanya,"tutur Herlin.

Iapun menegaskan jika kita telah mengetahui dan membiarkan praktek praktek yang merusak lingkungan dibiarkan maka kita salah satu dari termasuk ikut andil dalam kerusakan tersebut.

"Kalau kita telah tahu dan membiarkan seperti ini sama saja kita bagian dari perusak lingkungan. Jika nanti masih dibiarkan maka kita akan coba komunikasi dengan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan," Tandasnya. (Tim)

RSUD Sungai Lilin Segera Terakreditasi

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus berupaya meningkatkan pelayanan dan berbenah melengkapi fasilitas layanannya, Ini juga bentuk komitmen Pemkab Muba dibawah kepemimpinan Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik di setiap wilayah kecamatan di Muba.

Setelah mendapatkan izin operasional tipe D kini RSUD Sungai Lilin akan melengkapi persyaratan untuk mendapatkan akreditasi dan berupaya terus untuk menaikan kelas operasinal kedepan menjadi Tipe c

"Ya, hari ini tim survei sudah melakukan penilaian terhadap RSUD Sungai Lilin. Sebab sesuai Surat Edaran Menkes
Nomor 34 Tahun 2017 setiap rumah sakit wajib terakreditasi," ujar Kadinkes Muba dr Azmi Dariusmansyah, Rabu (12/6).

"Tiga orang surveyer dari tim  Komisi Akreditasi Rumah Sakit Independen Pusat Jakarta telah melakukan penilaian terhadap potret Rumah Sakit Sungai Lilin yang ada saat ini," tambahnya.

Dikatakan, proses akreditasi juga dilakukam guna memenuhi salah satu persyaratan agar rumah sakit bisa bekerjasama dan menerima pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Sekarang seluruh pelayanan rumah sakit wajib terakreditasi hal ini dilakukan untuk meniliai bagaimana mutu pelayanan yang ada untuk kesehatan dan kenyamanan pasien," terangnya.

Lanjutnya, dari hasil wawancara dengan tim penilai pihak tim  Komisi Akreditasi Rumah Sakit Independen Pusat Jakarta  mempertanyakan bagaimana komitmen Pemerintah Daerah  (Pemda) terhadap Rumah Sakit yang ada.

"Sudah kami sampaikan kepada tim penilai, bahwa Pemda Kabupaten Muba khususnya Bupati H Dodi Reza Alex sudah berkomitmen untuk melakukan peningkatan terhadap Rumah Sakit Bayung Lencir dan Rumah Sakit Sungai Lilin bahkan Bupati juga meminta agar kedua rumah sakit ini bisa dijadikan sebagi Rumah Sakit Sentral Khusus Trauma (trauma center)," bebernya.

Ia menambahkan, dari hasil penilaian tim survei, Rumah Sakit Sungai Lilin untuk potret yang ada saat ini sedikit akan melakukan pembenahan untuk sarana maupun prasarana serta SDM yang ada perlu terus kita lakukan demi kenyamanan dan sudah sepantasnya layanan publik terus kita benahi

" Kemudian, untuk Rumah Sakit Bayung Lencir juga telah dilakukan akreditasi dan Alhamdullilah sekarang telah terkreditasi mendapat rumah sakit “bintang dua” . Jadi, jika semua rumah sakit sudah terakreditasi rumah sakit bisa bekerjasama dengan Jaminan kesehatan BPJS, dan harapan kita  dalam waktu dekat Rumah Sakit Sungai Lilin bisa terakreditasi sehingga masyarakat tak perlu khawatir lagi untuk berobat," pungkasnya.(agung/rill).