07 Juli 2019

Ujian Pengambilan TKK Penyuluh Sadar Wisata.

Liputansumsel.com


MUBA -liputansumsel,Saka Pariwisata Muba laksanakan ujian krida saka pariwisata sebagai syarat kecakapan khusus (SKK) krida penyuluh sadar wisata pada hari minggu, 07 juli 2019 bertempat di ruang rapat dispopar kab. muba.

Arman Sucipto, SH, Sekretaris Pimpinan Saka Pariwisata Cabang Musi Banyuasin yang juga Kasi Operasional Pramuka Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Musi Banyuasin menjelaskan; setelah beberapa bulan melaksanakan latihan rutin akhirnya pembinaan anggota saka pariwisata muba sudah masuk ke tahap pengambilan tanda kecakapan khusus (TKK) krida-krida saka pariwisata.

Sebelum anggota saka pariwisata mendapatkan tanda kecakapan khusus (TKK) ada syarat yang harus mereka laksanakan yaitu ujian syarat kecakapan khusus (SKK) krida-krida bersangkutan,

Sedangkan krida-krida saka pariwisata tersebut ada 3 krida yaitu krida penyuluh wisata 2 SKK (SKK penyuluh sadar wisata dan SKK penyuluh ekowisata), krida pemandu wisata 4 SKK (SKK pengetahuan daya tarik wisata, SKK pemanduan wisata, SKK penyusunan program perjalanan wisata dan SKK pemimpin perjalanan wisata) dan kuliner wisata 2 SKK (SKK masakan khas lokal dan SKK makanan ringan khas lokal).

Hari ini adik-adik anggota saka pariwisata muba ujian krida penyuluh pariwisata pengambilan TKK penyuluh sadar wisata saja berarti hanya satu SKK, karena SKK penyuluh ekowisata materinya blm selesai, sementara krida-krida saka pariwisata yang lain akan dilaksankan nanti.

Adapun kategori penilaian anggota saka pariwisata harus bisa paparan atau persentasi dan dapat menjelaskan di depan anggota saka yg lain tentang hal-hal sebagai berikut ; pertama; dapat menjelaskan manfaat pembangunan pariwisata dibidang ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan kepada lingkungan terbatas, kedua; posisi dan peran masyarakat dalam pembangunan pariwisata, ketiga; konsep sadar wisata dan sapta pesona dan penerapannya.

Bagi adik-adik yang dinyatakan lulus berhak mengenakan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) krida penyuluh sadar wisata; hari ini ada 6 orang adik-adik anggota saka pariwisata yang tampil antara lain; Lensi Agustin, Dea Natasya Putri Utamies, Susi Wulandarai, Andini Nawangsari, Fitriani dan Nur Sholeha sedangkan yang lainnya minggu depan dan seterusnya.

Sementara tim penilainya, terdiri dari saya sendiri, Kasi Pembinaan dan Pengembangan Pramuka; Efendi Kasim, Pamong Saka Putera; Malison, Pamong Saka Puteri; Meilena, SE dan Instruktur Saka; Sandi Nopriansyah Putra, lanjut; Arman

Proses pembinaan saka pariwisata tahun 2019 itu sendiri tidak lepas dari dukungan penuh dari Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kab. Muba Muhammad Fariz, S. STP.,MM sebagai Ketua Majelis Pembimbing Saka Pariwisata Muba karena beliau sangat mengharafkan adik-adik anggota saka pariwisata ini bisa mempromosikan dan memperkenal potensi wisata yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin melalui gerakan pramuka sesuai dengan Program dan Visi Misi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang dibawah kepemimpinan H. Dodi Reza Alex sebagai Bupati dan Beni Hernedi sebagai Wakil Bupati.

Sementara itu Kwarcab Gerakan Pramuka Musi Banyuasin Melalui Sekretaris Kwarcab; Sumadi MS mengatakan; memberi apresiasi atas kegiatan pembinaan yang telah dilakukan oleh saka pariwisata muba, kami juga mengucapkan terima kasih pada Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Musi Banyuasin Muhammad Fariz, S. STP.,MM beserta jajarannya yang telah memberi dukungan seluas-luasnya terhadap kegiatan pramuka terutama kegiatan pembinaan saka pariwisata,

semoga saka-saka lain juga dapat berperan aktif dalam melakukan pembinaan bagi anggota pramuka sesuai dengan tujuan dari gerakan pramuka itu sendiri;(agung/rill).

Gandeng Komunitas, Forkopimcam Jirak Jaya Lengkapi Fasilitas TPA

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Beragam cara dilakukan untuk meningkatkan minat baca tulis Alquran anak-anak di daerah pelosok. Seperti yang dilakukan pihak Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jirak Jaya bersama beberapa komunitas diantaranya Komutitas RX King se-Sumsel menggelar bakti sosial, Minggu (7/7) dengan memberikan sejumlah fasilitas untuk melengkapi kebutuhan TPA Modern Darussalam.

"Ini juga upaya merealisasikan Misi pak Bupati Dodi Reza untuk menekan angka anak-anak yang buta baca tulis Alquran, Forkopimcam dengan komunitas motor dan kepemudaan kali ini memberikan bantuan untuk kelengkapan TPA Modern Darussalam," ungkap Camat Jirak Jaya, Nen Fadli.

Menurutnya, inisiatif baksos ini juga merupakan gerakan positif dari komunitas motor dan organisasi kepemudaan di Muba.

"Ini juga menunjukan bahwa anggota komunitas motor punya inisiatif yang sangat tinggi untuk meningkatkan minat baca tulis Alquran ke daerah-daerah pedesaan," ungkapnya.

Lanjutnya, adapun bantuan yang diberikan kepada TPA Modern Darussalam yakni diantaranya pengeras suara, printer, buku, dan kebutuhan untuk pengecatan TPA.

"Semoga gerakan ini nantinya dapat juga diterapkan di daerah lain di Muba," harapnya.

Sementara itu, Perwakilan Komunitas RX-King se-Sumsel menyebutkan baksos yang dilakukan ini merupakan gerakan yang mendukung misi pak Bupati Dodi Reza.

"Harapan kami, anak-anak lebih giat untuk belajar dan baca tulis Alquran. Ini sangat sinergi dengan program pak Bupati," tuturnya.

Pada kegiatan tersebut juga turut dihadiri Danramil diwakili oleh Babinsa Jirak Jaya, Serda Sukarno, Kapolsek Sungai Keruh diwakili, Ipda Agus Ansori, Kepala Desa Jirak Jaya, Pengurus TPA Modern Darussalam beserta para santri, JTA Desa Jirak, dan LSM Laskar Merah Putih Jirak.(agung/rill).

06 Juli 2019

Teknologi Mososa Berbasis Limbah Diharapkan dapat Mendambah Income Warga

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel, Teknologi Mososa adalah teknologi berbasis limbah (solid sawit/limbah decanter) sebagai bahan dasar pembuatan pakan ternak & pupuk organik menjadi murah (60% dibawah harga standar) kualitas SNI.

Hal itu disampaikan Hary Agus Wibowo pemilik hak paten Teknologi Mososa saat dikonfirmasi di salah satu kediaman warga desa Tanjung Agung Barat kecamatan Lais kabupaten Musi Banyuasin, (5/7/2019).

Hary mengatakan, formulasi komplet​ (complet feed) yang dipergunakan yakni bekicot/keong/cacing, magot bsf dan aemua jenis vegetasi dialam seperti daun pisang, enceng gondok, rumput rumputan/alang alang, daun karet/sawit dan lain lain.

“Bahan ini diperoleh dengan membeli di masyarakat.​ Diperkirakan perhektar masyarakat dapat untung minimal 4 – 6 juta perbulan. Dengan demikian, semua harga ternak/ikan akan turun tetapi peternak tidak dirugikan. Demplot percontohan ada di belakang Makam pahlawan kelurahan kayuara kecamatan Sekayu,” jelas Hary.

Lebih lanjut menurut Hary, pihaknya akan mengadakan Expo yang rencananya akan dilaksanakan dengan memamerkan diantaranya, pembuatan pakan ternak ayam, pakan ikan Lele, ikan Patin dan lain lain, pakan kambing dan sapi, pembuatan pupuk, obat tradisional ternak, teknologi modern berternak, budi daya keong,

Sementara, materi Expo nantinya akan mengupas tentang pengentasan kemiskinan dengan memamerkan Teknologi Mososa berbasis Iimbah Solid Sawit. Penampilan pakan ternak dengan harga Rp. 3500 hingga Rp. 5000, sementara harga pasaran Rp 8000 hingga Rp. 10000.

“Bahan baku semua ada di Muba seperti keong sawah, siput darat, rumput/Semak blukar, daun pisang, daun karet, daun hidrilla, cebok pisang, daun sawit, enceng gondok, cacing,  belatung lalat BSF, dan lain lain,” imbuhnya.

Kedepan, dengan ikutnya warga masyarakat menjalankan usaha ini menjadi lapangan kerja baru dan salah satu upaya untuk mendukung pemerintah kabupaten Muba yang saat ini gencar mengentaskan kemiskinan dan yang paling utama adalah meningkatkan pendapatan atau penghasilan, masyrakat dengan ikut berperan aktif juga melihat peluang yang ada jelasnya lagi.

“Kami berharap Kalau seluruh perusahaan di Muba khusunya di ring 1 wilayah kerjanya kiranya mendorong kami kedepanha bersama pemerintah untuk  membuat pabrik pakan ternak, mudah mudahan pabrik tersebut akan berdiri. Pembuatan pabrik sendiri berkisar 500 milyar,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Lais Drs Deni Sukmana mengatakan sangat mendukung karena konsep peningkatan pendapatan perkapita untuk membangkitkan semangat ekonomi masyarakat disekitarnya.

“Untuk memaksimalkan potensi didesa dengan konsep sederhana, tinggal bagaimana kita menciptakan sumber pendapatan dari sekitar kita,” ujarnya

Sementara, untuk pabrik pakan sudah ada dipetaling tapi pakan ikan, oleh karena itu bila perlu pabrik pakan ikan tersebut diubah menjadi pabrik pakan ternak, dan saya akan kordinasikan dengan seluruh perusahan yang ada di wilayah kerjanya sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik kedepanya harap Deni Sukmana.(agung/rill).

Dodi Hadiri Tasyakuran Pernikahan Bupati Banyuasin

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Bupati Musi Banyuasin H Dodi Reza Alex Noerdin menghadiri acara tasyakuran pernikahan Bupati Banyuasin H  Askolani SH MH dengan Istrinya dr Sri Fitriyanti di Rumah Dinas Bupati Banyuasin Jl. Sekojo Komplek Perkantoran Desa Mulya Agung Kecamatan Banyuasin III Pangakalan Balai, Sabtu (6/7/2019).

Menurut Plt Kepala Dinas Kominfo Aminuddin SPd SIP MM, Acara syukuran sudah dilakukan sejak Rabu lalu. Acara Ngundang sudah dilakukan Rabu, malamnya dilakukan acara Ningkuk, dan dilakukan juga acara Betangas.

"Telah dilakukan pemotongan kepala kerbau, masak gengan dan masak bumbu, serta pembuatan janur. Berbagai Pagelaran Seni Budaya juga ditampilkan pada acara syukuran, ada pagelaran saropal anam, keromongan, prosesi timbang kepala kebo, senjang, dan serambi Banyuasin,” jelas Aminuddin.

Berbagai rangkaian acara ini merupakan bagian dari Syukuran Pernikahan Bupati Banyuasin. Sebelumnya, telah dilakukan Akad nikah tanggal 28 Juni dan Resepsi Pernikahan tanggal 30 Juni di Hotel Wyndham Banyuasin.

Terpantau ribuan masyarakat datang menghadiri acara sykuran tersebut. Sejumlah tokoh, pejabat hingga masyarakat umum dmenghadiri Syukuran pernikahan Bupati Banyuasin tadi siang.

Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin mengucapkan selamat berbahagia kepada Bupati Banyuasin atas pernikahannya.

“Mari kita do’akan, semoga pernikahan Bupati Banyuasin membawa berkah untuk kedua mempelai dan untuk Banyuasin Bangkit,” harap Dodi.(agung/rill).

05 Juli 2019

Ratusan Massa Gunung Kemala Lakukan Aksi Tolak Tapal Batas Muara Enim - Prabumulih

Liputansumsel.com


PRABUMULIH, lipitansumsel.com--Polemik tapal batas ditengah masyarakat Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih tak pernah usai, tapal batas wilayah Muara Enim – Prabumulih yang melintasi wilayah Gunung Kemala dengan Desa Gunung Raja hingga kini terus menjadi sorotan warga setempat, jum’at (5/7/19)

Ratusan warga Kelurahan Gunung Kemala melakukan aksi protes terhadap Pemerintah Kabupaten Muara Enim yang secara sepihak telah menyerobot batas wilayah Prabumulih dengan cara memasang patok Tapal Batas yang terbuat dari semen coran

“kita sangat tidak setujuh dengan adanya patok tapal batas ini, lagi pula warga dan pemerintahan kita tidak tahu dengan adanya pemasangan patok tapal batas ini” ucap Mat Yunus selaku Ketua Gerakan Masyarakat Gunung Kemala (GMKM)

Mat Yunus menuturkan jika Tapal Batas yang dipasang oleh Pemkab Muara Enim itu sangat merugikan terlebih banyak aset-aset yang ada di wilayah Prabumulih akan hilang

“Aset Prabumulih semuanya habis di ambil oleh mereka, apa lagi perusahaan tambang batubara juga akan melebarkan lahan demi kepentingan pribadi” lanjutnya

Diketahui wilayah yang diperebutkan merupakan wilayah yang memiliki cadangan batubara yang cukup banyak yang diduga masyarakat pencaplokan wilayah oleh Muara Enim melibatkan kepentingan perusahaan

Sementara itu,  Mulyadi Musa Staf ahli Walikota Prabumulih saat diwawancarai dilapangan mengatakan jika saat ini Walikota Prabumulih Ir.H.Ridho Yahya, MM telah melayangkan surat teguran kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Kepala Bagian WAP Biro Pemerintahan Provinsi Sumsel

“Tadi surat protes sudah kita layangkan, dan seharuanya Pemasangan dan Pemasangan Patok tapal batas yang dilakukan oleh Pemkab Muara Enim dalam kesepakatan harus menunggu Peraturan Kemendagri” terangnya

Lebih jauh polemik Tapal batas wilayah Muara enim dan Prabumulih belum pernah mengalami titik terang dari tahun ke tahun hingga kini meresahkan warga setempat

Hasil liputan dilapangan ratusan masyarakat beserta RT, RW, Tokoh Adat, Agama dan perangakat Kelurahan Gunung Kemala melakukan aksi protes dengan memasang Patok Tapal Batas Prabumulih dititik lama yakni sekitar 2 KM dari patok baru

Tak hanya itu, warga setempat menuntut Pemkot Prabumulih dan Pemkab Muara Enim untuk secara langsung melibatkan masyarakat dalam penentuan tapal batas tersebut dan menuntut Pemerintah Provinsi (Gubernur Sumsel) H.Herman Deru mempertimbangkan hak masyarakat Gunung Kemala dalam prosea penetapan tapal batas

Masa juga menuntut Gubernur Sumsel untuk mencabut hasil penentuan tapal batas tertanggal 12 Agustus 2017 lalu yang telah di sahkan oleh Walikota Prabumulih dan Ketua DPRD Ahmad Palo, SE yang diduga tidak sependapat dengan masyarakat perbatasan dan tanpa adanya pemberitahuan dan melibatkan masyarakat (Tim*)