28 Juli 2019

Teknologi Mososa Berbasis Limbah Diharapkan dapat Mendambah Income Warga

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Teknologi Mososa adalah teknologi berbasis limbah (solid sawit/limbah decanter) sebagai bahan dasar pembuatan pakan ternak & pupuk organik menjadi murah (60% dibawah harga standar) kualitas SNI.

Hal itu disampaikan Hary Agus Wibowo pemilik hak paten Teknologi Mososa disela Kunjungan Bupati Musi Banyuasin (Muba) pada Gebyar Pajak Daerah 2019 di Desa Tanjung Agung Barat Kecamatan Lais, Selasa (23/7/2019).

Hary mengatakan, formulasi komplet​ (complet feed) yang dipergunakan yakni bekicot/keong/cacing, magot bsf dan semua jenis vegetasi dialam seperti daun pisang, enceng gondok, rumput- rumputan/alang-alang, daun karet/sawit dan lain lain.

“Bahan ini diperoleh dengan membeli di masyarakat.​ Diperkirakan perhektar masyarakat dapat untung minimal 4 – 6 juta perbulan. Dengan demikian, semua harga ternak/ikan akan turun tetapi peternak tidak dirugikan. Demplot percontohan ada di belakang Makam Pahlawan Kelurahan Kayuara Kecamatan Sekayu,” jelas Hary.

Lebih lanjut menurut Hary, pihaknya akan mengadakan Expo yang rencananya akan dilaksanakan dengan memamerkan diantaranya, pembuatan pakan ternak ayam, pakan ikan lele, ikan patin dan lain lain, pakan kambing dan sapi, pembuatan pupuk, obat tradisional ternak, teknologi modern berternak serta budi daya keong,

Sementara, materi Expo nantinya akan mengupas tentang pengentasan kemiskinan dengan memamerkan Teknologi Mososa berbasis Iimbah Solid Sawit. Penampilan pakan ternak dengan harga Rp 3.500 hingga Rp 5.000, sementara harga dipasaran Rp 8.000 hingga Rp. 10.000.

“Bahan baku semua ada di Muba seperti keong sawah, siput darat, rumput/semak blukar, daun pisang, daun karet, daun hidrilla, cebok pisang, daun sawit, enceng gondok, cacing,  belatung lalat BSF, dan lain lain,” imbuhnya.

Kedepan, dengan ikutnya warga masyarakat menjalankan usaha ini menjadi lapangan kerja baru dan salah satu upaya untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Muba yang saat ini gencar mengentaskan kemiskinan dan yang paling utama adalah meningkatkan pendapatan atau penghasilan, masyarakat. Dengan ikut berperan aktif juga melihat peluang yang ada jelasnya lagi.

“Kami berharap Kalau seluruh perusahaan di Muba khususnya di ring 1 wilayah kerjanya kiranya menberikan dorongan serta bantuan sehingga kedepanya bersama Pemerintah Daerah untuk  membuat pabrik pakan ternak, mudah mudahan pabrik tersebut akan berdiri. Pembuatan pabrik sendiri berkisar 500 milyar,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, Kecamatan Lais menjadi perhatian khusus karena angka kemiskinan paling tinggi di Kabupaten Muba. Oleh karena itu tidak bisa membiarkan demikian, maka dari itu diharapkan masyarakat dapat berkembang sendiri dibawah bimbingan dan bantuan Pemkab Muba.

"Disini dapat dilihat ada beberapa potensi yang dapat mengentaskan kemiskinan, inovasi berupa prototype project yaitu bagaimana kita memanfaatkan sumber daya lokal berupa bekicot dan keong menjadi pakan ternak untuk ikan dan kambing. Tentu ini produk yang bisa membawa ekonomi masyarakat di Kecamatan Lais jadi meningkat, "ucap Dodi.

Kemudian ada pohon sawit yang sudah tumbang bisa diolah dengan teknologi tepat guna terkini menjadi nira untuk dijadikan gula merah, dan kita tahu proyek peremajaan sawit di Muba menghasilkan puluhan ribu batang kelapa sawit yang dibiarkan membusuk, ataupun menjadi sarang kumbang tapi ternyata bisa dimanfaatkan dengan teknologi tepat guna yang sangat simple bisa menjadi gula merah, sehingga nanti bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Ini nanti akan menjadi program yang kita bahas tindak lanjuti bersama sehingga semua potensi desa-desa miskin yang ada di Muba bisa memanfaatkan sumber daya alam nya. Tentu banyak, baik sumber protein yang ada di sungai dan disawah bisa dikelola sehingga memiliki nilai jual yang tinggi seperti pakan ternak dan gula merah tadi, "ujarnya.

"Kita akan berikan anggaran khusus bantuan inovasi pengelolaan sumber daya lokal ini karena sebuah projek teknologi tepat guna yang pasti memberikan manfaat langsung ke masyarakat,"pungkas Dodi.

Sementara itu, Camat Lais Drs Deni Sukmana mengatakan sangat mendukung karena konsep peningkatan pendapatan perkapita untuk membangkitkan semangat ekonomi masyarakat disekitarnya.

“Untuk memaksimalkan potensi didesa dengan konsep sederhana, tinggal bagaimana kita menciptakan sumber pendapatan dari sekitar kita,” ujarnya

Sementara, untuk pabrik pakan sudah ada dipetaling tapi pakan ikan, oleh karena itu bila perlu pabrik pakan ikan tersebut diubah menjadi pabrik pakan ternak, dan saya akan kordinasikan dengan seluruh perusahan yang ada di wilayah kerjanya sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik kedepanya harap Deni Sukmana.(rill).

Ganasnya CA Nasofaring,Mahasiswa Ners STIKES Prima Nusantara Bukit Tinggi Adakan Seminar.

Liputansumsel.com

MUBA-liputansumsel,,Palembang,- Mahasiswa Ners Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Prima Nusantra Bukit Tinggi akan mengadakan seminar   keperawatan yang mengusung tema "Penatalaksanaan Keganasan Pada CA NASOFARING Dalam Keperawatan" Minggu (25/82019) bertempat di Hotel Princes Jalan 24 Ilir Komplek Ilir Barat Permai Blok D2 No 608 Bukit Kecil Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.

Acara yang diadakan ini merupakan salah satu bentuk dari kegiatan tugas akhir stase Seminar Keperawatan para mahasiswa Prima Nusantara Bukit Tinggi Angkatan Ke II di Kota Palembang.

Dalam seminar ini akan hadir pemateri yang berkompeten di bidangnya seperti dr Denny Satria Utama M.Si.Med.,FICS,SP.T.H.T.K.L(K) mengupas tentang Penatalaksanaan CA Nasofaring,M Yamin.SKM.M.Kes mengupas tentang peran perawat tentang Implementasi Asuhan Keperawatan CA.Nasofaring,NS.Haria Prima Hendra.M.Kep mengupas tentang Asuhan Keperawatan,Indah Dusanti,S.Kep mengupas tentang Perawatan Paliatif.

Dedi Herdianto S.Kep Salah satu Mahasiswa  STIKES Prima Nusantara Bukit Tinggi saat dijumpai wartawan Mengatakan,"Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk menambah wawasan teman teman sejawat dan tentunya saat selesai seminar kita akan membagikan Sertifikat PPNI 2 SkP yang mungkin akan berguna bagi jenjang kerja bagi teman teman peserta.

Dedi menambahkan Saat ini animo peserta yang ikut sudah terbilang cukup banyak dan kita masih terus membuka pendaftaran hingga waktu pelaksanaan dimulai semoga dengan adanya seminar ini bisa membantu perawat-perawat dan peserta yang hadir untuk lebih baik kedepannya," ujarnya.(rill).

27 Juli 2019

Pegawai Lapas Sekayu Latihan Menembak

Liputansumsel.com
MUBA -liputansumsel, Sebanyak 50 pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sekayu  Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera  Selatan, mengikuti latihan menembak di Lapangan Tembak Lapas Sekayu .

"Ini merupakan kegiatan Dari Lapas Sekayu yang terus berinovatif meningkatkan kinerja dan skill para pegawai dan petugas Lapas," ucap Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Sekayu, Tarmizi, SH, Jum’at (26/07/2019)

Ia mengatakan, Kesatuan Pengamanan Lapas yang telah memfasilitasi kegiatan untuk menghasilkan personel yang terlatih sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat siap dalam semua kondisi. Sebelum masuk ke latihan menembak, dilakukan latihan kering pengenalan senjata dan pengecekan kondisi senjata dan peluru yang dimiliki Lapas, memastikan apakah kondisinya masih baik atau sudah kadaluarsa sehingga diperlukan penggantian dengan yang baru.
untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam menggunakan senjata. Selain itu latihan ini juga untuk memberikan pelatihan baik teori dalam menggunakan senjata api laras pendek maupun laras panjang dan praktek dalam menembak.

Pelatihan ini diikuti oleh seluruh personel kesatuan pengamanan Lapas, selain itu kegiatan tersebut didampingi langsung Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sekayu Ronaldo De Vinci Talesa, AMd. I.P, S.H, M.H.  beserta jajarannya.

Sementara itu Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sekayu Ronaldo De Vinci Talesa, Amd. I.P, S.H, M.H. mengatakan, penggunaan senjata api hanya boleh digunakan dan diperuntukkan melindungi nyawa manusia dan hanya boleh digunakan pada saat menghadapi keadaan luar biasa.

Terus dikatakannya, keadaan luar biasa yang dimaksud itu di antaranya untuk membela diri dari ancaman kematian dan atau luka berat, membela orang lain terhadap ancaman kematian dan atau luka berat serta mencegah terjadinya kejahatan berat atau yang mengancam jiwa orang lain.

Bukan itu saja, penggunaan senjata api juga diperuntukan untuk menahan, mencegah atau menghentikan seseorang yang sedang atau akan melakukan tindakan yang sangat membahayakan jiwa dan menangani situasi yang membahayakan jiwa, dimana langkah-langkah yang lebih lunak tidak cukup.

"Intinya dari semua itu dan pada prinsipnya penggunaan senjata api merupakan upaya atau langkah terakhir dalam menghadapi situasi yang berbahaya," tutur orang nomor satu dijajaran Lapas Sekayu.(agung/rill).

26 Juli 2019

300 Peserta Ikuti HIMSSI GP CUP Muba

Liputansumsel.com
Muba.--lipitansumsel .Com--HIMSSI GP CUP Musi banyuasin menggelar Kejuaraan pencak silat bertemakan "himssi generasi penerus " yang akan di gelar muali tanggal 26 sampai dengan 28 Juli 2019 bertempat di Tungkal jaya desa sumber harum

Dalam acara Pembukaan tersebut di ikuti sekitar 300 siswa pelajar se kabupaten muba yang terdiri dari 14 kecamatan ikut ambil bagian dalam kejuaraan tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut ketua PB Sumsel Drs HM Akib MSI ,ketua pengcab himssi GP Muba m Rusli  Mahdi SH,ketua panitia Sarsito Mp,pengurus HIMSSI Kabupaten Muba dan seluruh peserta pencak silat.

Dalam sambutannya Ketua PB Sumsel Drs HM Akib MSI ,berpesan agar terus belajar dan berlatih guna tercapai cita-cita dan kegiatan ini bertujuan mencari bibit atlit yang berprestasi, handal untuk kemajuan pencak silat sekaligus melestarikan kebudayaan Indonesia

Sementara itu ketua panitia sarsito .Mpd  menjelaskan dirinya berharap agar para pesilat bermain sportif guna mendapatkan hasil yang baik


Terpisah ketua pengcab himssi GP Muba m Rusli  Mahdi SH berharap kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi antar sesama anggota dan pengurus himssi Muba  pada umumnya. (W2AN)

Sekda Minta Peserta Pasangan Isbat Nikah Segera Lengkapkan Persyaratan

Liputansumsel.com

MUBA- lipitansumsel. Com--Ini harus segera kita realisasikan, pihak terkait dalam penyelenggaraan Itsbat nikah terpadu Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2019, Saya minta kecamatan yang belum mendaftar dan masih belum lengkap persyaratan segera di masukan berkasnya, Kalau bisa tim turun langsung kelapangan.

Demikian tegas Sekda Kabupaten Musi Banyuasin H. Apriyadi MSi., saat memimpin rapat evaluasi Rapat Evaluasi Itsbat Nikah terpadu Kabupaten
Muba 2019, Jumat (26/7/2019) di Ruang Rapat Randik.

"Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan September, maka segera membuat progresnya agar kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar,"mintanya.

Berdasarkan laporan, Kepala Bagian Kesra Opi palopi, pihaknya sudah mensosialisasikan hal tersebut di tiap-tiap kecamatan yang ada di wilayah kabupaten Muba.

"Untuk peserta isbat nikah sampai saat ini berjumlah 649 pasangan peserta dari 8 kecamatan yang akan diisbatkan. Masih tersisa 6 kecamatan lagi yang belum melaporkan. Terkait 6 kecamatan ini, kami sudah mengumpulkan para kades. Terkait berkas yang belum lengkap, kami juga akan mengembalikannya ke kades,"terangnya.

Dikatakannya, Kegiatan isbat nikah terpadu tersebut, September bisa di lakukan dan peserta akan langsung mendapatkan buku paling lama 3 hari, setelah pelaksanaan.(agung/rill).