22 Agustus 2019

Kapolda Sumsel Serahkan Dana Operasional RT/ RW

Liputansumsel.com
Prabumulih. liputansumsel.com Walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya MM beserta Wakil Walikota Prabumulih Ardiansyah Fikri SH Menyambut langsung kedatangan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. djoko Prastowo, SH.MH beserta rombongan dalam kegiatan Pembagian Dana Operasional RT, RW, Dinsos,Zakat,Baznas,Petugas Kebersihan Makam, Penyerahan HonorariumLinmas dan Tali asih Kapolda Sumsel di Pendopoan Rumah dinas.

Walikota Prabumulih Ir Ridho yahya MM dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Kapolda Sumsel.dan memohon maaf jika ada yang kurang berkenan dalam penyambutannya.

"Terima kasih atas kunjungan kerja Kapolda ke Polres Prabumulih, Pemerintah Kota siap bersinergi dengan Polri dalam membangun Kota prabumulih, "ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebutkapolres Prabumulih, Dandim II/SG Prabumulih, Sekda Prabumulih, Kajari Prabumulih, Kadin, Kaban, Linmas, RT, RW dan unsur muspida terkait.

Acara tersebut diwarnai dengan penampilan Tari saman dari gabungan Korps TNI dan Polres Prabumulih. (adv/win)


Lestarikan Kebudayaan Palembang Melalui Festival Palembang Nian Ke-3

Liputansumsel.com
Palembang,Liputan Sumsel.Com - Untuk melestarikan kesenian yang ada di kota Palembang, Dinas Kebudayaan Kota Palembang menggelar festival Palembang nian ke- 3 di De Burry Cafe belakang Museum SMB II Palembang.

Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Lisa Surya Andika mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan untuk mengapresiasi seni rupa yang ada untuk dapat terus di kembangkan di kota Palembang.

“ Dalam festival seni Palembang nian ke -3
Ad 5 lomba yakni lomba menyanyikan lagu Palembang dengan kategori pelajar dan umum, lomba cipta dan baca puisi bahasa palembang, lomba sastra tutur Palembang, Syaroffal Anam,  melukis dan menghias gerabah,” ujarnya, Rabu (21/8/2019).

Lisa menyampaikan Pegelaran festival Palembang Nian ke-3 ini berlangsung dari tanggal 20 Agustus sampai 22 Agustus 2019 dengan
Jumlah 270 peserta.

Selain itu, hadiah bagi pemenang sesuai kategori akan diberikan piagam, trophy, dan uang pembinaan dengan total hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 32.000.000,- untuk 40 orang pemenang lomba.

Untuk penilaian juri, diberikan sesuai dengan prinsip dan kaidah penilaian oleh para juri yang terdiri dari unsur akademisi, praktisi, dan seniman yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidangnya.

“Semoga kedepan dapat mengembangkan seni budaya yang ada di Sumatera Selatan khususnya kota Palembang, supaya dapat dikenal secara nasional maupun Internasional,”. (Ali)

Kasus Pembunuhan Korban Ina Batal Di Bacakan, Menunggu Petunjuk Kajati Sumsel

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Masih ingatkah kasus pembunuhan yang disertai dengan pemerkosaan dan mayatnya dibakar hingga menghebohkan masyarakat luas awal tahun lalu. Adapun korbannya, yakni Ina Antimurti (20), seorang janda asal Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).

Wanita malang tersebut ditemukan tewas dengan kondisi hangus terbakar, di Kabupaten Ogan Ilir. Pihak keluarga sendiri sudah meyakini bahwa jasad korban merupakan benar Inah, lantaran dikenal dari ciri barang korban.

Sebelum dibunuh dengan cara dibakar, korban terlebih dahulu diperkosa bersama oleh dua pelaku, Asri dan Malik. Korban dibunuh menggunakan balok kayu, lalu AS dan Malik memperkosanya. Sebelum mereka mengeksekusi korban, terlebih dahulu para tersangka ini pesta sabu.

Saat ini kasus tersebut sudah memasuki persidangan di Pengadilan Negeri Muara Enim dengan agenda mendengarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap ketiga terdakwa, Asri Marlin bin Roziq, Abdul Malik bin Muslim, dan Feriyanto bin Zulkifli.

Namun, pembacaan tuntutan jaksa tersebut batal dibacakan hari ini, lantaran JPU masih menunggu petunjuk dari Kejati Sumsel. “Sidang akan dilanjutkan pada hari Rabu 28 Agustus 2018,” ujar Majelis Hakim Haryanto Das’at, didampingi anggota, Hartati dan Dedek Agung kepada awak media, pada Kamis, (22/8/2019).

Dalam sidang kali ini, nampak aparat menjaga ketat jalannya sidang. Mengingat kasus tersebut termasuk salah satu kasus yang menonjol dan mengundang perhatian khalayak ramai.

Dari pantauan awak media tampak ratusan masa di halaman Kantor Pengadilan Negeri Muara Enim yang merupakan Sanak saudara dan kerabat dari korban yang ingin memantau jalannya persidangan.

Warga Keluhkan, Bangunan DD Desa Pedamaran Vl SekDes Akui Jarang dilibatkan

Liputansumsel.com
OKI -liputansumsel.com-- Pemerintah Desa Pedamaran VI, Kecamatan Pedamaran tahun ini kembali membangun infrastruktur desa. Dana pembangunan bersumber dari dana desa tahun 2019. Salah satu rehab siring di beberapa titik.

Namun dari rehab tersebut beberapa masyarakat sempat mengeluhkan bangunan tersebut. Salah satunya rehab siring . "Kalau saya perhatikan bangunan tersebut menyalahi aturan, karena pelaksanaan di lapangan batu bata yang dipasang hanya setenga. Harusnya satu."kata warga yang mengaku paham akan bangunan.

Dengan kondisi ini pembangunan yang ada terkesan tumpang tindih. Sumber ini mengatakan, ada bangunan siring dari batu kali yang lokasinya tidak jauh dari rumah Sekdes. "Bangunan yang lama hanya ditumpang dengan beberapa batu bata saja."ungkapnya.

Belum lagi pelaksanaan pembangunan di desa tersebut diduga tidak transparan Karena pihak pemerintah desa setempat tidak memasang papan proyek.

Tidak hanya itu, lanjut warga ini Desa Pedamaran VI salah satu desa yang banyak mendapatkan kucuran dana desa hingga mencapai miliaran lebih. Namun pantauan di lokasi pembangunan. Tidak sesuai dengan yang dibangunkan."Kroscek aja di lokasi.  "ujarnya.

Sekretaris Desa (Sekdes), Ansori, dikonfirmasi mengenai apa saja pembangunan yang dilaksanakan di desanya pada tahun ini. Dengan spontan Ansori tidak mengetahui karena kata Ansori dirinya jarang dilibatkan oleh kades."Saya tidak tahu karena tidak dilibatkan."katanya.

Disinggung mengapa sampai tidak dilibatkan, Ansori mengatakan, kemungkinan kurang  paham aturan." Kadesnya kurang paham aturan."Ujarnya.

Dia menyarankan untuk mengetahui tentang bangunan bisa langsung konfirmasi dengan Jaya."Jaya saja temui dia pelaksananya."kata Sekdes.

Jaya ditelpon konfirmasi melalui ponselnya seolah enggan menjelaskan tentang  pembangunan di Desa Pedamaran VI. Jaya mengatakan suara sambungan telepon tidak terlalu jelas." Dak jelas suaronyo."ujar Jaya.

Sementara Kepala Desa Pedamaran VI, Gusman dikonfirmasi terkait hal ini melalui ponselnya tidak merespon. SMS yang dikirim lewat WA juga tak direspon.(PD)

21 Agustus 2019

PEMBANGUNAN RUANG SEKOLAH DI KECAMATAN SEKAYU DI DUGA TIDAK TRANSFARAN

Liputansumsel.com
MUBA.-liputansumsel- Kegiatan pembangunan ataupun perehapan gedung di SMP negeri 10 kecamatan sekayu kabupaten Musi Banyuasin,di duga tidak transparan pasalnya kegiatan pembangunan beberapa ruang tersebut tidak transparan dan tidak ada papan informasi kegiatan,


Dalam pantauan awak media ini jum'at (16/8/2019), bahwa dari awal kegiatan pembangunan tidak terlihat papan Proyek kegiatan pembangunan ataupun perehapan gedung sekolah di SMP Negeri 10 Desa Bandar Jaya kecamatan Sekayu kabupaten Musi Banyuasin tersebut.

salah satu warga sedang melintas saat hendak ke kebun menjelaskan bahwa pembangunan gedung sekolah ini sudah lama berlangsung tetapi kami binggung"kenapa kok tidak ada papan informasi kegiatan kan kami masyarakat setempat ataupun wali murid ingin tau pembangunan ini bersumber dari dana apa", apakah mengunakan dana pribadi kepala sekolah atau hasil gotong royong para guru,atau bersumber dari APBN/APBD kan harus transparan apalagi dengan menggunakan uang rakyat,pungkas nya sambil tersenyum.


Terpisah keterangan salah satu oknum tukang yang sedang bekerja saat di singgung oleh awak media mengenai papan informasi kegiatan"saya tidak tau, dari awal saya bekerja papan proyek kegiatan tidak ada mungkin di kepala sekolah,pungkasnya.


Sementara itu pihak Dinas Pendidikan Melalui kepala bidang(KABID) Perencanaan sampai berita ini di tayangkan d belum bisa di konfirmasi di duga menghindar dari awak media saat hendak di temui di ruang kerjanya,menurut keterangan salah satu stafnya yang tidak mau di sebutkan namanya,"ia baru saja naik ke ke atas pak arahke ruangan nya,namun sayang nya saat awak media arah ke ruang kerjanya tidak ada di tempat.(tim).