19 Oktober 2019

Peduli Lingkungan, MKGR Muba Gandeng Komunitas Bersih Sampah di Sungai

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel-Kebersihan lingkungan di Muba terus menjadi prioritas yang dijaga. Ini agar lingkungan tetap lestari dan hijau, serta terbebas dari banjir.

Seperti dilakukan Organisasi Masyarakat (Ormas) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kabupaten Musi Banyuasin bersama Arus Musi (ASRI) dan Mapala Rahmaniyah, Jumat (18/10) sekitar pukul 16.00 WIB, melakukan bersih- bersih bersama warga Kelurahan Kayuare dengan wilayah pinggiran sungai Musi.

Ketua MKGR Muba, Ardiansyah SE MM mengatakan, aksi membersihkan pinggiran sungai Musi sendiri dilakukan, guna menumbuhkan kepedulian bagi warga didaerah Kelurahan Kayuare khususnya Lingkungan 1 mengingat saat ini masih musim kemarau sehingga pasti sampah-sampah akan bertumpuk dipasir bongen.

"Warga yang banyak dari anak-anak dan emak-emak sangat antusias sekali. Mereka memungut sampah di bongen, " kata pria yang akrab disapa iyank ini.

Kegiatan ini juga, merupakan persiapan dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda yang nanti pada tanggal 27 Oktober mendatang, MKGR Muba bakal mengadakan lomba bidar didaerah Kelurahan Kayuare. "Karena nanti daerah pinggiran sungai Musi kita bersihkan tadi, itulah lokasi lomba bidarnya, " ujarnya.

Lanjut iyank, ini juga merupakan tahap pertama dilakukan, nanti pada Jumat (25/10) mendatang itu, kegiatan yang sama juga akan dilakukan bersih-bersih untuk tahap dua.

"Intinya kami (Ormas MKGR) ingin mengajak peduli sungai, kami mengajak warga khusunya anak-anak sadar akan pentingnya kebersihan sungai Musi ini, " imbuhnya.

Di tempat yang sama, Warni salah satu warga menyambut baik kegiatan bersih -bersih ini. Menurutnya, ini juga bagian dari edukasi bagi anak-anak yang ikut dalam membersihkan sampah khususnya sampah plastik yang banyak ditemukan.

"Apalagi dibersihkannya Sungai Musi yang merupakan salah satu sungai yang membentang di sepanjang wilayah Sekayu sekaligus sebagai sungai untuk kehidupan warga juga," pungkasnya.(agung/rill).

SMK Negeri 2 Palembang Sabet Dua Piala Perhargaan Dalam Ajang Modern Dance Competition

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com -Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Palembang yang beralamat di Jalan Demang Lebar Daun,Kel 20 Ilir D. III, Kec. Ilir Timur I, Kota Palembang  Sumatera Selatan kembali mengukir sebuah prestasi yang membanggakan bagi sekolah yaitu meraih juara dalam ajang bergengsi Modern Dance Competition yang digelar di  SMA Negeri 1 Kota Palembang dan di SMA Negeri 5 Palembang pada tanggal 13 Oktober 2019 lalu.

Dalam pegelaran Modern Dance Competition yang terlaksana di dua tempat yang berbeda  yakni di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 5 Palembang tersebut tim Modern Dance SMK Negeri 2 Palembang unggul dengan menyabet Juara 1 dan juara 2.

Kepala SMK Negeri 2 Palembang Drs. H. Zulkarnain, MT menyampaikan dengan pencapaian prestasi yang telah diraih oleh peserta didik dalam ajang Modern Dance Competition tentunya menjadi suatu kebanggaan bagi pihak sekolah dan siswa itu sendiri sehingga dapat memacu semangat dalam menggali sebuah prestasi.

"Sebagai tenaga pengajar tentunya kita selalu memberikan support yang terbaik terhadap anak didik supaya dapat unggul secara personal dan mandiri,"ungkap Zulkarnain.

Zul menambahkan dalam menggali potensi siswa pihaknya selalu mendukung dengan menyiapkan wadahnya sesuai bidang ekstrakurikuler masing-masing sebagai penunjang dalam menggapai sebuah prestasi.

"Prestasi akademik tidaklah cukup jadi harus dilengkapi dengan prestasi lain sebagai pendorong dalam menggapai sebuah cita-cita,"ungkapnya.

Sebagai Kepala Sekolah Zulkarnain juga Selalu menyampaikan kepada  siswa dalam mengembangkan bakat agar jangan sekali-kali pernah membatasi diri dengan keterbatasan baik itu ekonomi dan  pengetahuan. Sebab, jika dalam mengembangkan sebuah bakat penuh keraguan tidak akan pernah mendapatkan hasil yang sempurna.

“Jadi Kalau mau maju jangan pernah takut dan ragu-ragu, jangan pernah merasa malu dan jangan pernah membatasi diri dengan berbagai alasan ,yang terpenting berani menghadapi tantangan, kalau kita mau pasti kita mampu jadi kita harus bisa menembus batas itu,”tegas Zulkarnain.

Sementara Diana Kusama Dewi yang merupakan guru pembimbing siswa SMK Negeri 2 Palembang dalam Modern Dance Competition  menyampaikan sangat merasa bangga atas pencapaian yang telah diraih anak didik dalam perlombaan tersebut.

"Alhamdulillah atas kerja keras siswa selama ini dengan semangat dan tekun berlatih sehingga membuahkan hasil yang memuaskan. Tentunya ini sangat membuat kita bangga dan terharu, semoga dengan keberhasilan ini menjadi motivasi siswa agar lebih dapat memacu semangat lagi kedepan ini,"tutup Diana Kusuma Dewi.

Salah satu siswa yang mewakili rekan-rekan team Modern Dance SMK Negeri 2 Palembang bernama Ridwan mengungkapkan bahwa sebuah keberhasilan yang  diraih ini merupakan hasil dari semangat team yang giat dalam berlatih.

"Persiapan dilakukan selama ini adalah latihan dan terus latihan bersama team  dengan penuh semangat dan disipilin waktu tentunya,"ulasnya.

“Dengan menangnya lomba ini membuat kami bangga dan semakin semangat dalam mengejar sebuah prestasi, setelah meraih juara 1 dan 2 ini target kami kedepan adalah Juara 1 champion DBL,”pungkasnya(Ali)

18 Oktober 2019

PERERAT SILAHTURAHMI, KAPOLRES MUBA GELAR DINNER DENGAN WARTAWAN

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel-untuk mempererat tali silahturahmi dan membangun Sinergitas antara Polres Musi Banyuasin dan Awak media. Kepala kepolisian resort (Kapolres)musi Banyuasin (Muba) AKBP Yudhi Surya Markus Pines, S.I.K bersama Jajaran Kasat dan Para Kabag Polres Muba gelar Dinner Bersama puluhan Awak Media yang bertugas di kabupaten musi Banyuasin (kab.muba), bertempat di Caffe Deadline sekayu, Jumat (18/10/19).

Kegiatan yang di hadiri oleh Puluhan Awak Media yang bertugas di Kabupaten Musi Banyuasin tersebut dengan tema"Silahturahmi Bersama Awak Media dan Penggiat Medsos di Kabupaten Musi Banyuasin", yang dimana acara itupun sekaligus berkesempatan mengajak awak media menjaga Sinergitas bersama Polri.

Kapolres musi Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem, S.I.K dalam sambutannya menuturkan, bahwasanya, Kurang lebih satu Bulan lebih ini semenjak rotasi kepemimpinan Kapolres musi Banyuasin yang awalnya dijabat oleh AKBP Andes Purwanti,SE,MM yang kemudian menjabat sebagai Wakapolresta Palembang.

"Kami sudah lama ingin mengadakan tatap muka bersama dengan awak media, tapi berhubung ada hal yang tidak bisa saya tinggalkan dan kebetulan kita mendampingi pak Bupati dan Pak Dandim sehingga baru sekarang kita bisa bertatap muka bersama, "jelas Kapolres Muba pada saat memberikan sambutan.

Kapolres berharap, dengan adanya Sinergitas yang sudah terjalin antara Insan awak media dan Polri ini kami bersama dapat berjalan dengan jalur yang sudah ditetapkan, kita ambil percontohan saja seperti kasus yang ada di PT Pinago beberapa waktu yang lalu, yang mana dalam kasus tersebut ada 5 Tersangka yang diketahui, namun hanya 2 yang baru ditangkap sementara yang 3 sisanya diduga melarikan diri keluar kota.

"Dari hal itu dikarenakan sudah terlebih dahulu di ekspos maka Sisa Tersangka kemungkinan mengetahui dan melarikan diri, Ya tetapi mau gimana lagi, itulah sedikit gamaran dari tugas kami, "jelasnya.

Sementara,Ketua persatuan wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Musi Banyuasin, Herlin Koisasi, S.H dalam sambutannya mengatakan,"Terima Kasih kepada Kapolres Muba AKBP Yudhi Surya Markus Pinem, S.I.K yang telah mengundang kami dalam acara ini, kami sangat mengapresiasi atas apa yang telah diberikan oleh Polres Muba, "tutur Herlin.

Lanjut herlin, "Kita adalah insan yang sama-sama saling membutuhkan, terutama Polres Muba yang baik dalam pengungkapan kasus, maupun hal sebagainya membutuhkan awak media untuk menyampaikan Informasi kepada Masyarakat, "jelas herlin.(agung/rill).

Digitalisasi Pertanian di OKI, Tarik Minat Milenial Turun ke Sawah

Liputansumsel.com
OKI— LiputanSumSel.Com Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Ogan Komering Ilir sebagai percontohan pengembangan pertanian modern berbasis korporasi melalui pembangunan Warehouse Unit Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA). Selain meningkatkan produksi, upaya ini juga untuk menarik minat milenial untuk bertani.

"Perlu dukungan mekanisasi pertanian untuk mengubah pola mindset petani dari tradisional ke modern, menarik minat generasi muda juga peningkatan produktivitas" kata Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, di Lempuing Jaya Jum’at, (18/10).

Kementan menurut dia telah membangun proyek percontohan pengembangan pertanian modern di lima lokasi se Indonesia yaitu Tuban, Sukoharjo, Konawe Selatan, Barito Kuala dan Ogan Komering Ilir.

Proyek ini menurut Sarwo untuk mengurangi penyusutan jumlah tenaga kerja petani lantaran petani muda enggan turun ke sawah. Terlebih lagi, upah buruh tani yang masih rendah.

"Oleh karena itu, keberadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang modern bakal mampu menarik petani muda. Tak hanya menarik minat saja, Alsintan yang modern juga mampu menekan biaya produksi," ujarnya.

Sarwo Edhy menjelaskan hingga saat ini sudah lebih dari 400 ribu unit alsintan yang didistribusikan pemerintah. Jumlah ini bahkan meningkat 500 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Bantuan alsintan ini terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Modernisasi dilakukan sebagai persiapan menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0," kata dia.

Sarwo Edhy menambahkan, mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) juga sudah di digitalisasi. Salah satu contohnya ialah traktor roda empat yang dapat dikendalikan dengan remote control.

"Di Jawa, sudah banyak petani yang mengoperasikan Alsintan dengan remote control. Tidak harus turun ke sawah, millenial cukup gunakan gawai," kata Sarwo Edhy.

Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Iskandar, SE menyambut baik upaya ini. Dia juga mendorong digitalisasi pertanian untuk menarik minat milenial terjung ke bidang pertanian.

Di era revolusi industri jilid 4 (4.0) menurut dia, anak muda cendrung lebih tertarik kepada teknologi.

“Untuk itu kami mendukung upaya Kementan mengembangkan pertanian modern agar anak muda kita tertarik turun ke sawah, bertani cukup dengan remote control” Ujar Iskandar.

Bupati Iskandar juga berkomitmen untuk memperluas layanan warehouse tidak hanya bagi petani di OKI juga di Sumatera Selatan.

“Di Indonesia baru ada 5, di Sumsel cuma ada di OKI kita akan intervensi proyek percontohan ini melalui APBD agar manfaatnya tidak hanya bagi warga OKI juga bagi petani di Sumsel” Kata dia.(PD)

Digitalisasi Pertanian di OKI, Tarik Minat Milenial Turun ke Sawah

Liputansumsel.com
OKI— LiputanSumSel.Com Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Ogan Komering Ilir sebagai percontohan pengembangan pertanian modern berbasis korporasi melalui pembangunan Warehouse Unit Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA). Selain meningkatkan produksi, upaya ini juga untuk menarik minat milenial untuk bertani.

"Perlu dukungan mekanisasi pertanian untuk mengubah pola mindset petani dari tradisional ke modern, menarik minat generasi muda juga peningkatan produktivitas" kata Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, di Lempuing Jaya Jum’at, (18/10).

Kementan menurut dia telah membangun proyek percontohan pengembangan pertanian modern di lima lokasi se Indonesia yaitu Tuban, Sukoharjo, Konawe Selatan, Barito Kuala dan Ogan Komering Ilir.

Proyek ini menurut Sarwo untuk mengurangi penyusutan jumlah tenaga kerja petani lantaran petani muda enggan turun ke sawah. Terlebih lagi, upah buruh tani yang masih rendah.

"Oleh karena itu, keberadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang modern bakal mampu menarik petani muda. Tak hanya menarik minat saja, Alsintan yang modern juga mampu menekan biaya produksi," ujarnya.

Sarwo Edhy menjelaskan hingga saat ini sudah lebih dari 400 ribu unit alsintan yang didistribusikan pemerintah. Jumlah ini bahkan meningkat 500 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Bantuan alsintan ini terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Modernisasi dilakukan sebagai persiapan menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0," kata dia.

Sarwo Edhy menambahkan, mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) juga sudah di digitalisasi. Salah satu contohnya ialah traktor roda empat yang dapat dikendalikan dengan remote control.

"Di Jawa, sudah banyak petani yang mengoperasikan Alsintan dengan remote control. Tidak harus turun ke sawah, millenial cukup gunakan gawai," kata Sarwo Edhy.

Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Iskandar, SE menyambut baik upaya ini. Dia juga mendorong digitalisasi pertanian untuk menarik minat milenial terjung ke bidang pertanian.

Di era revolusi industri jilid 4 (4.0) menurut dia, anak muda cendrung lebih tertarik kepada teknologi.

“Untuk itu kami mendukung upaya Kementan mengembangkan pertanian modern agar anak muda kita tertarik turun ke sawah, bertani cukup dengan remote control” Ujar Iskandar.

Bupati Iskandar juga berkomitmen untuk memperluas layanan warehouse tidak hanya bagi petani di OKI juga di Sumatera Selatan.

“Di Indonesia baru ada 5, di Sumsel cuma ada di OKI kita akan intervensi proyek percontohan ini melalui APBD agar manfaatnya tidak hanya bagi warga OKI juga bagi petani di Sumsel” Kata dia.(PD)