09 Desember 2019

Warga Jirak Sukarela Serahkan Senpi Rakitan

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-  Antoni (55) warga Dusun 4 Desa Jirak Kecamatan Jirak Jaya Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) dengan sukarela menyerahkan senjata api (senpi) rakitan miliknya ke Polsek Sungai Keruh.

Antoni mendatangi Polsek Sungai Keruh,  Senin  (9/12/2019) Pukul 15.00 wib dan menyerahkan senpi rakitan yang selama ini disimpannya melalui Bhabinkamtibmas Aipda Manan SH,  Babinsa Pelda  Henki Rustam dan Kepala Desa Jirak, Iskandar  Kamurullah.

 Senpi rakitan itu jenis Laras Panjang sebanyak 2 (dua) Pucuk Senpi laras panjang jenis Kecepek, 1 (satu) Pucuk senpi laras pendek jenis Revolver, 1 (satu) Butir peluru kaliber 38 Revolver.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP Yudhi  Surya Markus Pinem S. Ik  melalui Kapolsek Sunagi Keruh IPTU Suventri  SH menghimbau kepada masyarakat yang masih memiliki senjata api, untuk dapat menyerahkannya ke pihak Kepolisian setempat.

Menurut Kapolres, warga yang menyerahkan senpi  rakitan tersebut sebelumnya di kunjungi Babinkamtibmas beserta Babinsa ke rumah warga dan menyampaikan kepada warga  agar tidak menyimpan serta menggunakan senpi  rakitan.

Karena menyimpan dan memiliki  tersebut melanggar hukum yaitu melanggar undang-undang darurat yang nantinya bisa berhadapan dengan hukum.  Akhirnya dengan kesadaran sendiri Antoni menyerahkan senjata rakitannya ke Mapolsek dengan penuh keikhlasan.

Penyerahan senpi  rakitan tersebut disaksikan dan di ketahui oleh tokoh masyarakat terutama kepala desa dan selama pelaksanaan sambang desa dilakukan dengan situasi berjalan aman dan kondusif.

" Berkat penggalangan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek dan Babinsa, Koramil akhirnya kita mendapatkan hasil juga”. ujar Kapolres sembari menghimbau kepada masyarakat yang masih memiliki senjata api, untuk dapat menyerahkannya ke pihak Kepolisian setempat.

Laporan Agung dan Ril
Editor Muslimin

Diduga Korupsi Uang Makan Guru Pejabat PALI Resmi Ditahan

Liputansumsel.com
PALI --liputansumsel.com-- Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) berinisial AH resmi ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) PALI, Senin (9/12).

AH diduga telah menggelapkan uang makan guru tahun 2017 yang jumlahnya mencapai Rp 700 juta hingga AH  ditetapkan tersangka dan kini ia ditahan pihak Kejari PALI dan kini AH dititipkan dalam Lapas Kelas 2 B Muara Enim.

Kepada para wartawan yang mewawancarainya terkait dugaan korupsi uang makan guru tersebut, AH yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) PALI tidak membantahnya.

"Memang saya akui salah," ujar AH kepada wartawan.

Menurut AH  uang makan guru sebesar Rp 700  juta lebih yang telah digelapkannya itu, sebagian sudah dikembalikannya.

" Atas putusan ini saya ikuti aturan hukum," ujar AH saat ditanya sejumlah awak media.

Berdasarkan pantauan dilapangan beberapa saat usai diperiksa pihak Kejari, AH langsung dibawa ke Muara Enim untuk dititipkan di Lapas Muara Enim.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) PALI  Marcos Simaremare SH MHum, menjelaskan penahanan mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten PALI berinisial AH terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi anggaran pada Dinas Pendidikan tahun anggaran 2017 mata pasal uang makan guru.

"Kejari menahan AH karena sudah memiliki dua alat bukti, " papar Marcos sembari mengatakan selama dua puluh hari kedepan AH dititipkan di Lapas kelas 2 B Muara Enim.

Lebih lanjut Marcos mengatakan jumlah kerugian negara  berjumlah Rp 573 juta dari keseluruhannya sebesar Rp 700 juta lebih.

" Tetapi sebagian telah dikembalikan. Rincian pengembalian tanggal 16 juli 2019 sebesar Rp 40 juta dan 1 Oktober 2019 sebesar Rp 160 juta, total ada Rp 200 juta. Dan beberapa hari lalu secara kooperatif tersangka memberikan uang, tepatnya tanggal 3 desember sebesar Rp 100 juta untuk barang bukti," benernya sambil mengatakan kedepan tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru.
Laporan Lendir
Editor: Muslimin

Dodi Reza Bagikan Satu Motor Tiap Desa

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Senyum sumringah tampak dari raut wajah warga dan perangkat desa di Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Pasalnya, Bupati Muba Dodi Reza Senin (9/12/2019) secara resmi merealisasikan program pembagian  kendaraan roda dua yakni satu motor satu desa dengan spesifikasi 150 cc yang resmi dimulai di Kecamatan Tungkal Jaya pada kesempatan Kunjungan Kerja Bupati Musi Banyuasin ke Kecamatan Tungkal Jaya.

"Ada sebanyak 227 unit kendaraan motor yang dibagikan secara gratis oleh Bupati Muba Dodi Reza yang diperuntukkan bagi 227 desa di wilayah Kabupaten Muba ungkap Kepala DPMD Muba Richard Cahyadi AP.

Para penerima motor sangat senang dan sumringah atas bantuan yang di berikan Bupati Muba.

"Bantuan kendaraan roda dua ini sangat bermanfaat untuk perangkat desa yang nantinya digunakan untuk operasional sehari-hari," ungkap Kades Peninggalan, Yusman.

Menurut Yusman, bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk operasional perangkat desa dan pihaknya sangat berterima kasih kepada Bupati Muba Dodi Reza.

"Program pak Dodi ini sangat kami butuhkan, sudah banyak bantuan yang beliau kucurkan guna upaya pengentasan kemiskinan di Muba," urainya.

Camat Tungkal Jaya, Yugo Valentino mengungkapkan sudah banyak bantuan yang dikucurkan Pemkab Muba melalui Bupati Muba Dodi Reza untuk daerah-daerah di Muba khususnya Kecamatan Tungkal Jaya.

"Hari ini kami perangkat Kecamatan, perangkat desa dan warga Tungkal Jaya merasa sangat terhormat menjadi Kecamatan pertama yang mendapatkan bantuan satu motor satu desa dari pak Bupati Dodi Reza," ungkapnya.

Lanjutnya, tidak hanya bantuan kendaraan motor dan alat pemadam karhutlah tapi kehadiran Bupati Muba Dodi Reza yang didampingi Ketua TP KK Muba Thia Yufada, Danpomdam  juga mengucurkan bantuan bedah rumah yang dikhususkan untuk warga prasejahtera.

"Hari ini pula 3 unit rumah di Desa Peninggalan yang mendapatkan bantuan bedah rumah dari pak Bupati Dodi Reza," ungkapnya lagi.

Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza menegaskan Pemkab Muba akan terus gencar dan all out dalam upaya pengentasan kemiskinan dan meminimalisir karhutlah.

"Tahun ini saja Rp40 Miliar bantuan yang kita kucurkan hanya untuk Kecamatan Tungkal Jaya, dan hampir setengah Triliun anggaran dana desa dari pusat dan Kabupaten yang dialokasikan untuk seluruh desa di Muba," jelas Pembina dan Penggerak Olahraga Terbaik Indonesia tersebut.

Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini menegaskan, bantuan kendaraan motor tersebut dipergunakan untuk kepentingan masyarakat dan operasional sehari-hari.

"Manfaatkan sebaik mungkin, karena hanya Muba yang memfasilitasi kendaraan motor untuk perangkat desa dengan bekal alokasi dana desa Kabupaten Muba yang besar dan tepat sasaran," pungkasnya.(agung/rill).

PKK Sumsel Gelar Pelatihan Barzanji

Liputansumsel.com




PALEMBANG -liputansumsel.com Ketua TP PKK Sumatera Selatan (Sumsel) Hj. Febrita Lustia Herman Deru melalui pokja 1 (kelompok kerja) menggelar pelatihan  barzanji yang diperuntukkan bagi para  majelis taklim di kota Palembang,  yang di gelar di Griya Agung, Jumat (6/12).


Pelatihan ini digelar juga dalam rangka pengajian rutin bulanan.  Dalam sambutannya di hadapan para ibu anggota majelis taklim, wanita dengan sapaan akrab Feby Deru itu menegaskan,  pengajian rutin pada bulan ini dilaksanakan dengan belajar barzanji. Barzanji adalah suatu doa atau pujian dan  riwayat Nabi Muhammad Shallallahi Alaihi Wassalam yang biasa dilantunkan dengan irama atau nada.


"Isinya bertutur tentang kehidupan Nabi Muhammad  Shallallahi Alaihi Wassalam

dimulai dari silsilah keturunan, sifat -sifat mulianya hingga berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia. Tradisi ini biasanya dilakukan pada bulan Maulid atau setiap momen penting tasyakuran, pernikahan, kelahiran anak, menjelang keberangkatan haji dan sebagainya", jelas Feby.


Ke depan, Ketua TP PKK Sumsel berharap tradisi ini menjadi spirit beragama bagi kaum muslim dan dilestarikan di setiap waktu dan di mana pun. Sebab hal ini menjadi bukti akan kecintaan sebagai umat Nabi Muhammad Shallallahi Alaihi Wassalam.


Hadir sebagai narasumber dan penceramah pada pengajian rutin dan belajar barzanji adalah Ustad Iskandar Zulkarnain yang memberikan pencerahan dan pemahaman tentang budaya Al Barzanji dalam tradisi masyarakat Sumsel.


Dalam ceramahnya, Ustad Iskandar Zulkarnain mengatakan barzanji pada intinya adalah puji-pujian kepada Nabi, yang dilakukan 3 orang sahabat Nabi yang selalu memuji dan membacakan syair-syair kepada Nabi.


 "Di Sumsel ini rata-rata masyarakatnya melaksanakan budaya barzanji. Yang membedakan hanya logat (dialek) daerahnya. Tujuan barzanji untuk mendapatkan sinar (kemuliaan) dari Nabi," tegasnya.


Menurut Ustad Iskandar Zulkarnain  budaya al barzanji merupakan satu adat dan tradisi yang baik dan perlu ditingkatkan. Namun harus disertai dengan pemahaman dan arti dari pembacaan al barzanji, karena sejatinya barzanji berisi kisah hidup tentang Nabi.


 "Budaya al barzanji mudah-mudahan ke depan tidak hanya berlangsung saat ada event saja, tapi dapat lebih dibumikan di Sumatera Selatan",ujarnya.


Ustad Iskandar Zulkarnain juga menyampaikan pesan kepada para ibu majelis taklim yang hadir mengenai mendidik anak sejak dalam kandungan. Tidak hanya dari asupan gizi, juga dari sisi spritualnya.


 "Anak harus didoakan sejak dalam kandungan. Biasakan bagi orang tua terutama ibu untuk melantunkan ayat suci Al Quran. Niatkan yang baik-baik seperti apa kelak anak yang diinginkan", imbuhnya.


Pengajian rutin bulanan ini diikuti secara bergiliran oleh majelis taklim yang ada di kota Palembang, sedangkan tahun depan akan diikuti secara bergiliran bagi majelis taklim se-Sumsel.(tim hms)

Mawardi Saksikan Pelantikan IKA FKIP UNSRI

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com--Pengurus Ikatan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya periode 2019-2023, dengan resmi dilantik oleh Sekjen Ikatan Alumni Universitas Sriwijaya Ir. Henky Witarsah dan disaksikan langsung oleh  Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Mawardi Yahya, di Hotel Swarna Dwipa (7/12) Malam.


Ketua Ikatan Alumni FKIP Unsri periode 2019-2023 resmi dijabat oleh Dr. H. Akhmad Najib, S.H., M. Hum.


Dalam kata sambutannya Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan, melalui kepengurusan IKA FKIP Unsri yang baru saja dilantik,  dapat menjadi jembatan bagi generasi penerus bangsa yang mampu menghadapi tantangan, agar dapat menghasilkan generasi bangsa yang mampu menghadapi tantangan global di masa yang akan datang.



“Persaingan yang semakin ketat dari berbagai sektor kehidupan manusia, maka manusia dan bangsa yang majulah yang akan dapat bersaing dan bertahan dalam percaturan dunia. Hal tersebut menunjukkan betapa peran penting pendidikan sebagai pedoman membentuk kepribadian, kemampuan suatu bangsa dan masyarakat dunia,” katanya


Menurutnya, Pendidikan harus menjadi salah satu faktor penentu masa depan suatu bangsa. Oleh karenanya, negara harus mementingkan elemen pendidikan dalam aspek kehidupan untuk mencapai SDM yang berkualitas.


Terlebih, Fungsi sosial, Kontribusi pendidikan terhadap pengembangan SDM, perkembangan politik, sikap kewarganegaraan, serta untuk perkembangan budaya politik dan budaya. dan keterampilan




“Pendidikan harus diletakkan pada bagian terpenting dalam suatu bangsa. Pertama, untuk perkembangan ekonomi bangsa. Kedua, sebagai perbandingan nilai investasi. Nilai balik yang diberikan dari perbandingan total biaya yang digunakan untuk membiayai pendidikan lebih kecil dengan total pendapatan yang diperoleh ketika memasuki dunia kerja,” ungkapnya


Ketua Ikatan Alumni FKIP Unsri periode 2019-2023 Dr. H. Akhmad Najib, S.H., M. Hum menambahkan,  hampir 36.000 yang sudah tergabung menjadi alumni FKIP dari 19 program studi. lebih utama adalah lulusan FKIP Unsri sudah ada dimana-mana hampir rata-rata Guru SMA adalah lulusan dari Unsri.


“ Yang paling penting adalah bagaimana berperan bukan cuma dipendidikan, lebih dari itu kami mengajak seluruh alumni diseluruh kabupaten/kota  di Provinsi Sumsel untuk mendukung pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan terutama visi dan misinya dahulu,” tuturnya


Konkritnya, satu sektor kaitan yang selama ini alumni terobsesi setelah lulus dan menjadi sarjana mengejar untuk menjadi ASN, tapi sekarang tidak lagi, dimana mendorong mereka dengan pelatihan-pelatihan untuk berwirausaha.


“Pelatihan-pelatihan ini bukan cuma yang bersifat membangun kerjasama di bidang pendidikan tapi lebih luas lagi menyusun program 2019-2023 ada lima prioritas bagaimana memanfaatkan ilmu tekhnologi,” tambahnya (tim hms)