11 Februari 2020

10 Raperda Banyuasin di Setujui

Liputansumsel.com
Banyuasin - liputansumsel.com--Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Banyuasin menggelar rapat paripurna Selasa (11/2).

 Dalam paripurna kali ini membahas tentang 10 Raperda Banyuasin. Raperda baru tersebut antara lain Raperda Pelayanan Publik, Raperda Penyelenggaraan Hari Jadi Kabupaten Banyuasin, Raperda Irigasi, Raperda Program Beasisiswa Kuliah, Raperda Penyelenggaraan Kearsipan, Raperda Penyertaan Modal BUMD Sei Sembilang dan Raperda RDTR dan Zonasi Perencanaan Kota Pangkalan Balai.

Sedangkan tiga Raperda Perubahan yakni Raperda Perubahan Kedua Perda Nomor 18 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan Perangkat Daerah, Raperda Perubahan Ketiga atas Perda Nomor 21 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, Raperda Perubahan Ketiga atas Perda Nomor 22 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha.

Setelah mendengarkan pandangan dari fraksi-fraksi Raperda ini disetujui anggota DPRD Banyuasin untuk dijadikan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Banyuasin. Persetujuan itu  ditandatangani oleh Ketua DPRD Banyuasin Irian Setiawan dan Bupati Banyuasin H Askolani disaksikan Ketua Pansus I, II dan III.

Diketahui sebelum disetujui, sepuluh Raperda yang disetujui menjadi Perda terlebih dahulu Ketua Pansus menyampaikan laporan.  Pansus 1....... tujuh

Ketua DPRD Banyuasin Irian Setiawan memimpin sidang paripurna mengatakan bahwa, seluruh fraksi telah menyetujui sepuluh buah Raperda dan telah dilakukan penandatanganan bersama pimpinan daerah dan DPRD.

"Nantinya, raperda tersebut akan diajukan kepada Gubernur Sumsel untuk disahkan menjadi Perda yang akan diterapkan di Kabupaten Banyuasin. Diharapkan nantinya, perda yang telah disahkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuasin  Askolani mengucapkan terima kasih kepada semua fraksi pendukung DPRD yang menyetujui dan menerima raperda tersebut untuk ditetapkan menjadi perda.

Kedatangan PWI Muba Disambut Hangat Bupati Banjar

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Upaya me­ndukung pembangunan di era digital saat ini, pen­gurus Persa­tuan Wart­awan Indon­eisa (PWI) Kabupaten Musi Bany­uasin (Mu­ba) terus menjalin sinergi, sal­ah satun­ya dengan pe­merintah kabupaten Banjar Provinsi Kalim­antan Selatan.

Kunjungan yang dikom­­andoi Ketua PWI Muba Herlin Koisasih SH didampingi Dewan Pe­n­asehat NM Charles, Heriyanto SIKom, Iw­an Hendrawan selaku Be­ndahara PWI Muba dan Egy Shavutra dit­eri­ma langsung oleh Bup­ati Banjar Prov­insi Kalimantan Sela­tan KH Khalilurrahman did­ampingi Kepala Dinas Kominfo, Stat­istik dan Persandian Kabup­aten Banjar Drs HM Aidil Basith MAP dan Kabid Informa­si dan Komunikasi Pu­blik Di­skomifo Kabu­paten Ba­njar Eddy E Jaya​ diruang kerja­nya, jal­an Ahmad Ya­ni No 3 Kelurahan Ke­raton Kec­amatan Mar­tapura, (1­0/2/2020).

Dalam kesempatan itu, Bupati Banjar
KH Khalilurrahman mengucapkan terimakas­­ih atas kunjungan dan silaturahmi PWI Mu­ba tersebut. "Selamat datang di Kabupaten Banjar, kota yang berjuluk Kota Santri dan dikenal juga dengan kota Intan karena batu mulia disini terkenal dengan kualitas dunianya,” ucap Bupati Banjar.

Orang nomor satu di Bumi Barakat tersebut menjawab pertanyaan dari Ketua PWI Muba yakni tentang hal yang dapat diambil manfaat untuk Pemerintah Kabupaten Muba. Ia mengatakan ada berbagai program yang telah maupun yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjar.

“Sebagaimana Visi Misi saya, hal yang menjadi program prioritas yaitu ada tiga bidang, pada bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Dimana program penghapusan jamban apung di sepanjang aliran Sungai Martapura, Alhamdulillah banyak diapresiasi baik tingkat Daerah, Nasional maupun Asia pada penghargaan Innovation Network of Asia (INA),” ungkap Bupati Banjar.

Bupati Banjar menjelaskan bahwa inovasi tersebut dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami berinovasi untuk melestarikan sungai dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, menghapus jamban apung dengan menyiapkan penggantinya yaitu dengan WC individual dan WC komunal,” jelasnya.

Selain itu banyak pembahasan dalam acara silaturahmi tersebut diantaranya, terkait ekonomi kerakyatan, yaitu pembuatan kain khas sasirangan dan kerajinan tangan lainnya.

Sementara, Ketua PWI Muba Herlin Koisasih SH​ mengatakan pi­­haknya menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan dan bersi­­laturahmi dengan Pe­m­erintah Kabupaten Ba­njar usai menghad­iri kegiatan Hari pe­rs Nasional yang dis­ele­nggarakan di Pro­vinsi Kalimantan Sel­atan tahun 2029 ini.

"Terimakasih atas sa­mbutan Pemkab Banjar kepada kami, mewaki­li rekan-rekan media dan Pemerintah Kabu­paten Muba kami seng­aja menyempatkan diri berkunjung sebagai silaturahmi sekalig­us menjalin sinergi kepada Pemkab Banjar­," jelas Herlin.

Bersinergi dengan pe­­merintah, lanjutnya, merupakan salah sa­tu upaya PWI Muba gu­na menyampaikan masu­k­an yang sifatnya mem­bangun, khusunya bagi kemajuan Pemkab Mu­ba. Karena dengan pesatnya​ pe­rkemb­angan jaman war­tawan khususnya yang ter­gabung di PWI ha­rus mampu membangun opi­ni untuk kemajuan da­erahnya.

"Upaya membangun dan mendukung program kerja pemerintah Kabupaten Muba, kami harus bersinergi dengan pemerintah dan satuan kerja baik instansi dinas maupun instansi independen atau vertikal seperti aparat TNI, Polri dan Kejaksaan termasuk berkoordinasi dengan Dewan Pers dan PWI Pusat," imbuh  Herlin.​

Lebih lanjut Herlin mengatakan, saat ini Kabupaten Muba dibawah kepemimpinan Dr H Dodi Reza Alex telah membawa perubahan dalam pembangunan diantaranya produk kain gambo, program aspal karet, selain itu  Muba juga dikenal sebagai kota olahraga dan kota pendidikan.

Pada kesempatan itu juga dilakukan serah terima plakat dari Pemkab Banjar dengan PWI Muba. (Rill).

PEMDES KERTAJAYA SURVEI LOKASI KEGIATAN TAHUN 2020

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Aparatur pemerintahan Desa Kertajaya Kecamatan sungai keruh Kabupaten musi Banyuasin, bersama tim pendamping desa melaksanakan survey lokasi rencana kegiatan pembangunan desa untuk tahun 2020 ini.selasa(11/02/20).

Sementara Kepala Desa Kertajaya Al aziz,S.pd.i, saat di wawancarai menuturkan,ya hari ini kami Pemerintah desa bersama Pihak kecamatan, pendamping desa, pendamping lokal desa, babinsa, bpd dan perangkat desa bahwasanya,pada tahun ini pihaknya masih memprioritaskan pembangunan infratsruktur. Khususnya,pembangunan sarana air bersih (normalisasi embung desa), jalan cor beton dan sarana olahraga,sesuai dengan amanah Musrenbangdes tahun 2019 kemarin,

Dimana hal itu merupakan tanggung jawabnya sebagai seorang pimpinan di desa, wajib hukumnya untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat.


Lanjut aziz, dengan adanya akses jalan yang baik, tentu akan dapat menunjang perekonomian masyarakat. Disamping itu,aziz yakin dengan bermodalkan dana desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat dan kabupaten ke desanya tahun ini, jika dikelola dengan baik akan mampu mewujudkan impian warganya yang mendambakan kondisi infrastruktur yang bagus.


Masih lanjut aziz,"semua itu tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dari semua pihak. Untuk itu, dukungan masyarakat serta pemerintah kecamatan dan kabupaten sangat diharapkan agar dapat mengeksekusi pembangunan dengan baik dan sesuai harapan.


masih di tambahkan aziz“Untuk itu, saya perlu dukungan semua pihak, seperti masyarakat dan jajaran Pemerintah kecamatan sungai keruh khususnya dan Pemerintah kabupaten muba untuk sama-sama ikut mengawal pembangunan di desa kita ini,”tutup aziz,(agung)

Air Sungai Meluap Sebagian Warga Desa Jud 1 Telah Mengungsi

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Pemerintah Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin melakukan monitoring di Desa dalam wilayahnya yang merupakan daerah pinggiran sungai dan menjadi lokasi banjir tahunan, Senin (10/2/2020).

Camat Sanga Desa Suganda mengatakan desa yang terdampak banjir tersebut adalah Trans SP 3 Desa Jud 1 dan Trans SP 1 dan SP 2 Desa Air Balui akibat tingginya curah hujan sehingga meluapnya air Sungai Musi dan Sungai Rawas.

Untuk Trans SP 3 Des Jud 1 berjumlah 15 KK, empat diantaranya sudah mengungsi di PT PPA dan PT SAL.

"Debit air di lahan perkarangan Desa ini mencapai 100 cm sampai dengan 250 cm, dan sebagian akses jalan sudah ada yang tergenang air dengan ketinggin mencapai 70 cm," tuturnya.

Kemudian Trans SP 1 dan Trans SP 2 Desa Air Balui berjumlah 230 KK, debit air 50 cm hingga 150 cm dan juga sebagian akses jalan sudah ada yang tergenang dengan ketinggian mencapai 50-70 cm.

"Ada 9 titik akses jalan yang terputus sehingga menghambat aktifitas masyarakat. Untuk SD 4 Trans Air Balui sementara diliburkan karena tergenang banjir," imbuhnya.

Lanjutnya KUPTD Trans SP 3 Desa Jud 1 telah menyediakan Posko pengungsian di Sekolah SD 1 Filial Trans SP 3 Desa Jud 1, namun belum ada warga  yang mengungsi di posko tersebut.

"Saat ini debit air di Trans SP 3 Desa Jud 1, Trans SP 1 dan Tran SP 2 Desa Air Balui masih mengalami kenaikan hingga mencapai 20 cm, kemudian debit air akan terus bertambah dikarenakan  curah hujan di hulu sungai musi masih sangat tinggi," ungkap Suganda.

“ Kepala BPBD Muba Indita Purnama Menyatakan Sesuai Arahan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin segera kita Menindaklanjuti berdasarkan SOP ( standar operasional prosedur) penanggulangan bencana dan saat ini Kita sudah mendirikan posko bersama antara Pemerintah kecamatan  dan Desa TNI/Polri dan bila emergency kita akan mendirikan tenda2 pengungsian dan menempatkan personil TRC ( Tim Reaksi Cepat) yang setiap saat memantau perkembangan situasi dilapangan serta  berkoordinasi untuk tindak lanjut bersama dengan Dinas Terkait baik Dinkes, Dinsos dan Dinas ketahanan  pangan untuk tindak lanjut bersama baik dalam pendistribusian bantun bantuan yang akan dibutuhkan warga yang terdampak tuturnya

Sementara  Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin Memerintahkan  OPD terkait untuk mengambil Tindakan Penanggulangan berdasarkan SOP kebencanaan dan Segera Tindak lanjut Kebutuhan warga yang terdampak dilapangan, Khsusunya BPBD Dinsos Dinkes Dinas Terkait Lainnya bersinergi bersama sama TNI/POLRI dan Pemerintah Kecamatan desa serta pantau dan laporkan perkembangan dilapangan pada kesempatan pertama sebagai bahan Tindak Lanjut agar Kita Dapat meminimalisir dampak akibat bencana banjir dimaksud dan pastikan semua prosedur penanggulangan dapat berjalan dengan baik ungkapnya.(agung/rill).