15 Februari 2020

POLSEK SANDES SAMBANGI KORBAN BANJIR

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Jumat 14 Februari 2020 sekira 16.30 wib di Desa Jud I Kec Sanga Desa Kab.Muba Polsek Sanga desa memberikan Bantuan sembako dari Kapolres Muba kepada 11 Kepala Keluarga (KK) Warga Trans SP III Desa Jud I Kec Sanga Desa Kab Muba yang terdampak Banjir. "Bantuan kita serahkan secara langsung oleh perwakilan warga bernama Pak HUDHA yang Didampingi Kades Desa Jud 1 dan staf UPTD muba" kata Kapolres Musi Banyuasin AKBP YUDHI SURYA MARKUS PINEM, S.Ik melalui Kapolsek Sanga Desa IPTU SUVENFRI, SH. Dijelaskan suven, penyaluran sembako ini merupakan hasil dari sinergitas anggota baik di Polsek maupun kepedulian Kapolres Muba AKBP YUDHI SURYA MARKUS PINEM, S.Ik dan jajaran personil Polres Muba. "Kita memberikan bantuan sembako, berupa kebutuhan sehari - hari tambahnya.

Dalam hal ini, Kapolsek Sanga desa IPTU SUVENFRI, SH yang didampingi Kanit Sabhara AIPTU MATWIR MANAF, Kanit IK AIPDA SIGIT TR.SH, Kanit Provoost BRIPKA HENDRA, dan Kanit Binmas BRIPKA TULUS ADE.S bersama menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir.(agung/rill).

Atasi Persoalan Blank Spot, Wabup Muba Sambangi Kantor Telkomsel Sumbagsel

Liputansumsel.com
MUBA -liputansumsel.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) terus berupaya untuk mewujudkan Muba Bebas Blank Spot sebagai salah satu implementasi Program Muba Smart Regency. Kali ini Bupati Muba DR. H. Dodi Reza Alex yang diwakili Wakil Bupati Muba Beni Hernedi menyambangi Kantor Telkomsel Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Jumat (14/02) di Palembang.

"Masih ada beberapa desa diwilayah Kabupaten Muba yang belum tercover sinyal telekomunikasi atau blank spot. Dan jaringan telekomunikasi yang tersedia pun juga sering mengalami kendala khususnya dalam penggunaan data untuk internet. Oleh karena itu kedatangan kami ke Kantor Telkomsel ini adalah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Muba dan meminta agar Telkomsel  sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat ikut membantu mengatasi persoalan tersebut," ujar Beni didampingi Kepala Dinkominfo Muba Herryandi Sinulingga.

Menanggapi permintaan Pemkab Muba tersebut, POH GM Network Operation & Quality Management Telkomsel Regional Sumbagsel, Tengku Erfansyah langsung merespon dan membantu persoalan Blank Spot di Muba. "Di tahun 2020 ini Telkomsel akan segera membangun 5 (lima) site baru di Desa Sungai Dua Kecamatan Sungai Keruh, Desa Galih Sari dan Desa Srigading Kecamatan Lalan, Desa Srimulyo Kecamatan Tungkal Jaya dan Desa Kaliberau Kecamatan Bayung Lencir selanjutnya kami akan mengajukan ke kantor pusat untuk Desa-desa lainnya yang diusulkan Pemkab Muba melalui Dinkominfo Muba, secara bertahap dan berkesinambungan pasti akan tindaklanjuti dan kami terbuka untuk itu", ujar Erfansyah.

Sedangkan terkait dengan optimalisasi akses telekomunikasi 4G di wilayah Muba, pihak Telkomsel berharap dapat berkolaborasi dengan Pemkab Muba terutama dalam mensosialisasikan kepada masyarakat pengguna layanan Telkomsel untuk dapat melakukan migrasi penggunaan SIM Card beralih ke USIM Card.

"Saat ini terindikasi sebanyak 35.590 pengguna layanan Telkomsel yang masih menggunakan SIM Card di coverage area Telkomsel yang tersedia jaringan 4G di Kabupaten Musi Banyuasin, Hal ini juga yang mengakibatkan kecepatan koneksi internetnya lebih lambat," untuk itu diharapkan kiranya warga Musi Banyuasin sebagai Pelanggan setia Telkomsel segera melakukan migrasi kartu Sim Cardnya ke layanan Telkomsel secara Gratis tutup Erfansyah.(agung/rill).

14 Februari 2020

Angkasa Pura II Undang Rekan - Rekan Media Bersilaturahmi

Liputansumsel.com
Palembang, Liputansumsel.com – Dalam rangka membangun silaturahmi dengan seluruh jurnalistik, Media, Bloger diwilayah Sumatera Selatan dan Komunitas Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, Serta dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional ( HPN ) yang jatuh pada tanggal 9 Februari yang lalu Managemen  Angkasa Pura II ( AP II ) melakukan pertemuan dengan rekan-rekan media Yang dihadiri Secara Langsung  Excetive General Manager (EGM) Bandara SMB II Fahroji, Perwakilan TNI AU SMH Sakedi, Perwakilan Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara ( KKP ) Dr Wenti dan Dr Arya, Perwakilan Karantina Ikan Sugeng, Perwakilan Airlines Johnli, Jumat (14/2/2020) Bertempat Skybridge lantai 2, Bandara internasional Sultan Mahmud Badarudin II  Palembang.

Eksekutive General Manager  Bandara Sultan Mahmud Bandara II Fahroji dalam sambutan nya  mengucapkan " Selamat Hari Pers Nasional dan  Terima kasih kepada rekan rekan wartwan yang telah hadir dalam undangan silaturahmi bersama  jajaran Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Serta berterimakasih kepada Insan Pers karena telah banyak sekali dibantu dalam pemberitaan ".

Fahroji  berharap " Bilamana ada sesuatu yang kurang baik atas pelayanan atau ada masalah apapun di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II hendak lah di Informasikan Kepada saya agar tidak terjadi adanya berita Hoak,".

Disunggung  terkait virus corona yang sudah menyebar di berbagai Negara, Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara ( KKP )sudah mendapatkan instruksi harus memasang Therma Scanner. Semua terkait dengan kebutuhan KKP, kita sudah  fasilitasi. Jadi Bandara SMB II memfasilitasi apa yang dibutuhkan teman-teman KKP dan kita hanya mensupport. KKP akan menjelaskan apa saja alat yang sudah masuk ke bandara SMB II,” ungkapnya.

Dalam pertemuan ini, pihaknya berharap rekan rekan media dapat memberikan masukan demi kemajuan bersama.

“Ya, mudah-mudahan pertemuan seperti ini akan diselenggarakan secara rutin,” ujarnya.

Menurut Perwakilan Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara ( KKP ) Dr Wenti dan Dr Arya, terkait Virus Corona,Menteri Kesehatan telah mengirimkan surat edaran per 31 Januari 2020 perihal untuk melakukan peningkatan kewaspadaan.

“Kewaspadaan dilakukan baik di pintu masuk bandara SMB II maupun pelabuhan laut. Tentu dengan meningkatkan kesiapan, dengan cara mengaktifkannya continue agency yang dimiliki selama ini,”. Pungkas nya.
 ( Armin )

Curhat ke Wagub Mawardi, Guru Honorer ini Teteskan Air Mata

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Wacana penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah pusat menimbulkan keresahan tersendiri di kalangan guru honorer lingkungan  di Provinsi Sumsel. Untuk mendapatkan dukungan, sejumlah perwakilan guru honorer inipun memberanikan diri curhat langsung ke Wakil Gubernur Sumsel H.Mawardi Yahya, Jumat (24/2) pagi di Kantor Gubernur.

Para perwakilan guru dan tenaga pendidikan yang mereka namai honorer Non K (GTKHNK 35+) di Provinsi Sumsel inipun sempat bertemu beberapa saat dengan orang nomor dua di Sumsel tersebut.

Mereka menyampaikan aspirasi dan unek-uneknya kepada Wagub meminta dukungan dari Pemerintah Daerah dalam hal ini Wagub Sumsel Mawardi Yahya untuk dapat memberikan surat rekomendasi ke Pemerintah Pusat soal kejelasan nasib mereka.

Ketua Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non K (GTKHNK 35+), Susi Maryani menjelaskan bahwa dibentuknya GTKHNK 35+ ini merupakan guru yang mengabdi diatas 10 tahun dan rata-rata berusia di atas 35 tahun.

Mereka membentuk GTKHNK 35+ tak lain untuk meminta kepada Bapak Presiden untuk menerbitkan Perpres. Dengan isinya para Guru Honorer bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Kami ingin isinya mengangkat guru honorer 35+ dengan umur guru diatas 35 tahun keatas dan masa pengabdiannya 10 tahun keatas dengan memilki ijazah S1 untuk diangkat PNS tanpa tes. Karena puluhan tahun mengabdi menjadi guru itu salah satu tes. Dan dibawah 10 tahun masa kerja diharapkan dengan gaji UMR,"harapnya.

Sambil mengeluarkan tetesan air mata, Susi juga mengaku beberapa kendala-kendala yang dialami oleh para guru honorer mulai tidak terdaftar di BKD ataupun melainkan hanya SK Kepala Sekolah.

"Kendala kami disini tidak punya kekuatan karena kami tidak terdaftar di BKD. Melainkan SK kami hanya SK Kepala Sekolah. Jadi kami tidak bisa sertifikasi. Jadi kami hanya guru tidak tetap namun kami ada,"ungkapnya.

Dengan gaji yang sangat minim. Susi juga menceritakan kepada Wagub mengenai kondisi rekan-rekan sesama honorer. Bahwa ada sebagian teman-teman yang mengajar di SMA harus dikeluarkan lantaran ada beberapa  PNS baru yang masuk.

Susi khawarir jika setiap tahun Pemerintah Pusat terus menerima PNS semakin lama keberadaan Ia dan rekan honorer lainnya  akan habis. "Nah kami mengharapakan kami juga ingin menjadi PNS apalagi telah mengabdi selama puluhan tahun dan gaji yang sangat minim bahkan mencari uang dengan sambilan demi mencukupi kebutuhan kami,"terangnya.

Ia mengharapkan agar Wagub  memberikan dukungan terhadap guru honorer  dan menindaklanjuti keinginan mereka dengan mengajukan surat  ke Pemerintan Pusat.

Sementara itu, Wagub Mawardi Yahya menanggapi hal tersebut dan akan berupaya mendukung para guru honorer untuk dapat menyampaikan aspirasinya kepada Pemerintah Pusat.

"Saya prinsipnya tidak masalah ini kita akan rekomendasi ke Pemerintah Pusat untuk memikirkan nasib para tenaga guru honorer,"katanya.

Dia juga meminta segera membuat surat agar dapat disampaikan kepada Pemerintah Pusat. "Bikin surat, akan kita rekomendasi ke Presiden RI, DPRD RI, Menpan RI dan Instansi terkait. Supaya paling tidak mencarikan jalan keluar bagi para guru honorer dengan pengabdian yang sudah puluhan tahun ini,"tutupnya. (tim)

Rumah Tahfidz Booming, Herman Deru Bangga

Liputansumsel.com
PALEMBANG -liputansumsel.com-- Rumah Tahfidz merupakan salah satu program Gubernur Sumsel H. Herman Deru dalam mewujudkan Provinsi Sumsel lebih religius, berakhlak, dan cinta al-qur'an.


Sebab itu, Herman Deru terus mendorong kemajuan rumah tahfidz di Sumsel ini. Termasuk kemajuan rumah tahfidz milik Yayasan Masjid Al-Ikhlas yang berada di Jalan Dwikora II Komplek YKP 2 Kelurahan Demang Lebar Daun Kecamatan Ilir Barat I Palembang.


"Dengan adanya rumah tahfidz ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak diharapkan dapat bebas dari buta aksara al-qur'an," kata Deru, saat melakukan sholat Jum'at bersama di Masjid Al-Ikhlas, Jum'at (14/2).


Menurutnya, keberadaan rumah tahfidz tersebut tentu adalah dukungan masyarakat terhadap program keagamaan pemerintah. Terlebih, rumah tahfidz tersebut didirikan masyarakat secara swadaya dengan dana pembangunan sekitar Rp 830 juta.


"Pembangunan rumah tahfidz ini dilakukan secara swadaya dan ini luar biasa," tuturnya.


Dia menerangkan, meski merski pembangunan dan pengembangan rumah tahfidz ini dilakukan secara swadaya dan diperuntukan bagi masyarakat, namun pemerintah juga ditekankan untuk turut membantu pengembangannya.


"Mau siapapun, dari RT, Lurah, Camat, Walikota hingga Gubernur, gunakanlah jabatan untuk mengajak dan membantu hal-hal baik seperti pengembangan rumah tahfidz," bebernya.


Dalam kesempatan itu, dia juga menghimbau agar pengurus maupun jemaah masjid untuk bersama-sama mengantisipasi masuknya paham radikal yang akan memecah persatuan dan kesatuan.


"Saya juga meminta agar bersama-sama mengantisipasi jangan sampai paham radikal itu masuk ke lingkungan kita sehingga kerukunan di Sumsel jadi terpecah," pungkasnya.


Diketahui, selain melakukan himbauan, safari Jum'at tersebut dijadikan Herman Deru sebagai momen untuk memberikan bantuan terhadap pengembangan masjid.(ril hms)